Deon tertegun, "Tahun berapa ke Guangzhou?"Pendeta Tao menjelaskan dengan wajah bingung, "Tahun itu adalah tahun mereka, tetapi pada kenyataannya, aku tidak tahu apa yang terjadi."Sera memandang Deon, "Aku akan menjelaskan kepadamu nanti, aku tahu mengenai itu."Sera melihat Pendeta Tao lagi, "Bagaimana kamu bisa pergi dua kali ke sana?"Dia pergi di waktu yang lain karena di saat dia keluar dari Danau Cermin, tetapi kapan dia kembali? Sera ingin mengetahui hal ini, dia pergi ke tempat yang sama dua kali dengan waktu yang berbeda.Pendeta Tao tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu Sera tentang perjalanan anehnya. "Setelah aku sampai di sana, aku melihat seluruh dunia sudah berubah. Aku sangat panik. Aku adalah seorang murid Tao, sehingga aku bertanya kepada murid-murid di Kuil Tao terdekat. Aku dengar ada sebuah Sekte Tao bernama Kuil Dewa Awan di Gunung Jembatan Barat yang menyembah Leluhur Lu. Aku pergi ke sana dan berjalan beberapa hari ke gunung itu. Sesampai di sebuah
Sera tidak peduli lagi dengan Pendeta Tao yang ingin menanyakan sesuatu setelah ini, dan dia tidak menjawab pertanyaan dari Deon. Sebaliknya, Deon teringat dan mencari Bakpao serta meminta Bakpao untuk memberi tahu Kepala biara tentang hal ini.Jika mau menemukan waktu yang tepat, maka harus diuji terus-menerus setiap waktu. Kepala biara berada di zaman modern, Sera berada di sini, mereka berduanya bisa melakukan uji coba perhitungan di zaman ini dan zaman modern.Untungnya, ada Bakpao yang menjadi pembawa pesan di antara mereka. Informasinya tidak bisa langsung mendapatkan balasan, tapi setidaknya sudah disampaikan tepat waktu.Setelah Kepala biara mendengar informasi ini, dia menemui kakak Sera dan memintanya untuk pergi ke Batu Yanzi di Gunung Jembatan Barat, mencari gua, dan kemudian meletakkan sesuatu di gua.Sera memanggil Deon untuk mengutus orang ke Danau Cermin, memastikan apakah mereka akan menerima benda itu. Jika menerimanya, maka sesuaikan dengan waktu yang ditentuka
Pertemuan hari ini adalah pertemuan biasa, tidak tepat menanyakan hubungan mereka berdua. Deon dan Danny Lin juga pernah bertemu sebelumnya, tetapi mereka tidak saling kenal. Percakapan di antara mereka sebagian besar tentang hal-hal dalam seni bela diri dan teknik pedang.Danny Lin pintar berbicara, suaranya enak didengar dan wawasan tentang seni bela diri sangat luas. Mereka ngobrol dengan santai dan tidak berlebihan, yang membuat semua orang merasa nyaman.Jika bukan karena mengetahui hubungan masa lalu mereka dan dia telah meninggalkan Clara, Sera akan berpikir bahwa orang ini dapat diandalkan.Danny juga melihat Clara dengan lembut. Setiap kali dia melihat Clara, Sera akan memperhatikan Danny dengan cermat, tetapi tatapan lembutnya agak dibuat-buat. Ekspresi dan tatapannya tidak sama. Tatapannya tampak hangat dan ekspresinya dingin.Dia mungkin memiliki perasaan pada Clara, tetapi tidak begitu mendalam.Wajah Clara memerah. Ketika Danny menatap Clara, wajah Clara memerah s
Deon memandang ekpresi keras kepala Clara, dan ingat pesan Sera. Tidak boleh memakai cara keras tapi dengan cara lembut. Deon melembutkan suaranya, "Aku tidak menentang kalian bersama. Jika dia benar -benar tulus ingin kembali bersamamu itu adalah hal yang baik. Aku hanya berpikir kamu pernah dilukai olehnya dulu, jadi harus lebih berhati -hati.""Aku tahu." Clara menjawab dengan asal-asalan.Deon mengerutkan kening. Clara tidak sadar, bahwa dia sudah tergila-gila pada laki-laki itu.Keduanya terdiam sesaat, Clara berkata dengan sedih, “Aku pikir Anda akan setuju, aku tidak menyangka Anda akan mengatakan ini. Tidakkah aku layak mendapatkan kebahagiaan?"Deon menggelengkan kepalanya, "Sebaliknya, kamu sudah berkerja padaku bertahun -tahun. Aku lebih ingin melihatmu bahagia dibandingkan orang lain. Karena ini, kamu harus lebih berhati -hati. Aku rasa kamu juga tidak ingin merasakan sakit dicampakan sekali lagi. ""Kenapa kamu tidak percaya, dia juga tidak berdaya saat itu?" Clara b
"Menganti topik pembicaraan? Kamu sangat mencurigakan!" Deon menyipitkan matanya dan menatap Sera.Sera tertawa dengan keras, sampai memegang perutnya, "Hei, perutku agak sakit."Deon tiba -tiba menjadi gugup, "Sakit perut? Apakah sangat sakit? Apakah sudah waktunya melahirkan? Ini masih belum waktunya.""Tidak, itu mungkin kram dengan perut." Sera meringkuknya dan berkata,"Bantu aku kembali ke kamar, aku akan baikan setelah berbaring.""Benarkah? Apakah kamu ingin diperiksa tabib istana?""Tidak, tidak, cukup istirahat saja, aku seorang tabib, aku tahu." Kata Sera.Deon membantunya ke kamar, menunggunya berbaring, dan duduk sebentar untuk melihat apakah Sera baik-baik saja sebelum keluar.Sera menghela napas dengan lega, Deon sudah tidak terlalu khawatir lagi.Hari Pernikahan Ryan dan Shinta akhirnya tiba.Pada siang hari sebelum pernikahan, semua orang sangat sibuk. Pada saat itu, ada orang dari kediaman Steven yang datang, menyampaikan bahwa Anita dari pagi hari sudah meng
Orang yang dikirim permaisuri mengikuti mereka. Dayang yang diutus ke sini, lebih tidak sopan dari dayang yang diutus sebelumnya.Keduanya mengelilingi halaman beberapa kali, dan kemudian dayang itu melangkah maju, "Selir, jangan berjalan lagi, kembalilah berbaring, nanti akan mencederai bayinya."Anita berkata dengan tidak sabar. "Hanya berjalan sebentar, bagaiamana bisa melukai bayinya? Apakah kamu tidak mendengar kata Putri Mahkota? Ibu hamil harus jalan-jalan, di dalam sangat membosankan, aku sudah hampir gila.”Sera mengatakan bahwa Anita harus banyak berjalan-jalan, karena melihat Anita kebosanan di dalam. Anita malah menggunakan kalimatnya untuk membantah dayang.Mata Dayang terangkat. Dia melirik Sera, dan berkata kepada Anita, "Selir, Permaisuri menitipkan pasan padaku, aku tidak tahu apakah boleh mengatakannya di sini?""Katakan saja di sini, Putri Mahkota bukan orang luar." Anita mengerutkan kening.Steven menyaksikan adegan di depan matanya, dia bisa mendengarkan nada
Sera tersenyum, "Bagaimana Permaisuri bisa keluar dari istana dengan mudahnya?"Faktanya, permaisuri sudah dilarang karena telah melukai Tony. Sera mengatakan hal ini untuk menjaga martabat permaisuri.Steven berjalan ke arah mereka dan memapah Anita. "Sulit dikatakan. Hari ini ada kondisi khusus. Dia akan memiliki cara untuk datang kemari. Ayah Kaisar tidak akan mengizinkannya dan dia akan terus merajuk, kita lihat saja.”Steven adalah anak yang berbakti, tetapi hari ini dia juga berharap ibunya tidak akan membuat kekacauan. Begitu dia datang, semuanya tentang aturan, itu akan membuat semua orang emosi.Sera mendengar kata-katanya dan tidak bisa menahan perasaan ngeri. Melihat situasi Anita saat ini, dia belum tentu akan melahirkan di malam ini. Jika permaisuri datang, berdasarkan karakternya dia meledak saat menunggu.Steven juga sangat mengenal karakter permaisuri. Pada saat sore, terdengar pengumuan yang menyatakan permaisuri telah tiba. Ibu mertua semacam ini memberikan ara
Permaisuri duduk dengan tenang, membuat bidan dan tabib sedikit gugup. Orang yang dia suruh untuk meminta Sera pergi sudah masuk berkali-kali tetapi Sera belum pergi. Dia menjadi sangat marah.Saat senja, Steven diam-diam meminta beberapa putri datang ke kediamannya. Terutama Putri Whitney yang bisa mengambil hati permaisuri dan bisa membujuknya. Kalau tidak, permaisuri akan memberikan arahan ini itu di kediaman dan akan membuat orang emosi.Setelah senja, kontraksi Anita mulai lebih sering. Sera meminta pelayan untuk membuat makanan untuknya, dan menyuruhnya makan beberapa suap untuk mempertahankan kekuatannya.Anita adalah seniman bela diri dan mengalami kesulitan di awal kehamilannya. Pada akhirnya kandungannya bisa dipertahankan, jadi rasa sakit ini bisa dia hadapi.Pada tengah malam, saat akan melahirkan, permaisuri berada di koridor depan kamar bersalin, dan tenggelamnya dalam pikirannya. Steven berada di sampingnya dan menunggu dengan cemas. Steven ingin membungkam mulut per