Ketika Sera mendengar rumah harganya mahal, hati Sera menjadi panik. "Jika membeli rumah di dekat sini, berapa harganya?"Bima menatap Sera dan berkata, "Berdasarkan gaji Ryan saat ini, jika membeli rumah di dekat sini, mungkin dalam seratus tahun dia masih belum sanggup membelinya.""Ah!" Sera terkejut. Harga rumah sangat mahal. Gaji Ryan sekarang 6 ratus tael setahun, 6 ribu tael dalam sepuluh tahun dan 60 ribu tael seratus tahun. "Tapi, saat membangun sekolah pengobatan, menggunakan tanah yang begitu luas, mungkin tanahnya bisa untuk membangun belasan rumah yang besar. Tanah dan ditambah pembangunan, harganya hanya 2 ratus ribu taal. "Tuan Bima tertawa, "Putri Mahkota, bagaimana bisa disamakan? Lokasi sekolah sangat terpencil, dan 2 ribu tael ini belum termasuk harga tanah yang sebenarnya. Rumah di sekitar sini sangat mahal karena harga tanahnya yang mahal. Ini adalah area kediaman orang kaya dan kediaman para raja. Sudah jarang ada tanah kosong lagi. Menurut Putri, mungkinka
"Kita pulang dan diskusi dulu." Sera tertekan oleh harga rumahnya, karena dia pikir rumah-rumah di sini harganya tidak semahal itu.Mereka pulang ke kediaman. Dayang Nadiin dan Ryan juga sudah pulang. Wajah Dayang Nadiin agak muram. Ryan tidak mengatakan apa-apa, dia menundukan kepalanya dan mengikuti Dayang Nadiin masuk."Bagaimana?" tanya Sera.Dia memandang Ryan sekilas dan tersenyum dengan terpaksa, “ Nyonya Xu agak sibuk hari ini, jadi hanya bisa ngobrol sebentar saja. Nanti aku akan ke sana lagi.”Sera memandang Ryan dan tahu bahwa tidak sesederhana itu, jadi dia meminta Ryan keluar dulu. Dia menyuruh Dayang Nadiin masuk ke kamar dan berbicara dengannya.Dayang memasuki kamar dan menutup pintu. Dia mulai mengeluh. "Putri Mahkota, aku belum pernah melihat wanita yang sejahat itu, sikapnya sangat dingin, dan yang paling parah kita tidak diizinkan memasuki rumah. Dia bilang akan mengganggu anaknya belajar, akhirnya kita bisa mengatakan tentang lamaran Ryan, tetapi dia langsung
Dia duduk dan memeluk Sera. "Apakah Putri kita patuh hari ini?""Dia tidak terlalu merepotkan." Sera berkata sambil tersenyum dan menyentuh perutnya.Deon berkata dengan gembira, "Menang anak perempuan, tahu cara menyayangi Ibunya."Sera tersenyum sebentar dan wajahnya kembali muram."Ada apa? Siapa yang membuatmu tidak senang?" Deon mencium pipinya. Sekarang Sera lebih berisi, wajahnya chubby dan sangat manis."Masalah pernikahan Ryan, aku pergi melihat beberapa rumah hari ini, rumahnya kecil dan mahal.""Bukankah dia bisa tinggal di kediaman kita? Berikan dia paviliun sendiri." Kata Deon.Sera menatap Deon, "Jika suatu hari putrimu menikah, menantumu membawa putrimu tinggal bersama majikannya. Apakah kamu akan terima?"Deon langsung mengangkat alisnya, "Suruh dia pergi, jika tidak punya rumah jangan berani menikahi putriku!""Jadi bagaimana mungkin keluarga Yuan akan membiarkan Shinta mengalami hal ini?" Sera menghela napas, "Aku hanya tidak menyangka rumah di sekitar sini b
"Baik, baik, kamu adalah tuannya." Permasalahan dalam hati Sera sudah terselesaikan. Dia merasa sangat bahagia, yang paling penting adalah tidak perlu menghabiskan banyak uang.Sera segera memanggil Bima dan memberitahunya tentang hal ini. Sera berkata, "Kamu cari orang untuk mulai membangun 2 rumah. Satu rumah masing-masing sekitar 2 hektar. Rumahnya seperti apa, kamu yang tentukan. Aku akan siapkan sekitar 4 ribu tael, harusnya sudah cukup."Bima tidak menyangka Deon bersedia memberikan tanah itu. Membangun akademi seni bela diri adalah impian Deon. Bima mendengar Sera mengatakan bahwa dia akan membangun 2 rumah. Dia tidak bisa menahan diri dan bertanya, “Kenapa bangun 2 rumah?"Sera tertawa, "Ryan 1 rumah, bagaimana mungkin Bima tidak punya?""Ah?" Bima memandang Sera dengan terkejut, "Putri Mahkota, ini ....""Jangan bilang ini-itu lagi, Bima, harus mulai besok ya, tidak masalah jika upahnya lebih sedikit, tapi harus segera diselesaikan," Sera berbalik setelah menyelesaikan ka
Dayang Nadiin tidak bisa tidur nyenyak. Dia pergi melayani Putri Mahkota pagi-pagi. Deon pagi-pagi sudah berangkat ke istana. Saat Deon berangkat lebih pagi, Sera juga ikut bangun lebih pagi.Ketika Dayang Nadiin ke kamarnya, Sera sedang membaca buku."Bagaimana hasilnya?" Sera melihat wajah muram Dayang Nadiin. Dia langsung tahu bahwa hasilnya tidak terlalu baik.Dayang Nadiin menyeduh teh longan untuk Sera. Teh disajikan di atas meja kecil di samping tempat tidurnya. Dayang Nadiin berkata sambil menghela napas, "Putri Mahkota, lebih baik Anda yang pergi melamar. Aku dan Ryan pergi ke rumahnya lagi tadi malam. Tuan Xu bahkan lebih konyol lagi, dia langsung melarang Ryan untuk pergi melamar. Dia suruh Ryan tahu diri. Dia tidak bersedia untuk pergi melamar, tidak malu di depan rekan kerjanya. Dia bilang, keluarga Yuan pasti tidak akan setuju dan akan mempermalukan dirinya. Dia bilang Ryan tidak tahu diri, bahkan mengatakan hal yang tidak enak didengar, dia juga memukul Ryan ....”"
"Kamu tidak boleh gugup pergi ke medan perang. Buat apa gugup?" Sera tersenyum dan menenangkan Ryan. Sera melihat ada bekas tamparan di wajah Ryan. Sera merasa sedih dan melihat ke tempat lain.Ryan tampaknya telah melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan kemarin malam. Dia hanya fokus bahwa hari ini, dia akan pergi melamar. Dia sudah terbiasa dengan perlakuan mereka di rumah. Saat mendapatkan pukulan yang besar, dia bisa menenangkan emosinya dalam waktu singkat.Ini adalah gunanya menjadi orang yang optimis.Selir Sun dan Selena datang dan melihat penampilan Ryan yang tampan. Mereka mengira matanya buta, tidak disangka setelah didandani, Ryan menjadi tuan muda yang tampan.Ryan yang selalu tersenyum bodoh, sekarang tampil penuh percaya diri.Sera memandang Selena dan tertawa, "Kenapa kamu ada di sini? Apakah kamu janjian dengan Selir Sun?"Selena berkata, "Tidak, aku kasih tahu kamu sesuatu, tadi kebetulan bertemu Selir Sun di luar, aku baru tahu hari ini Ryan akan pergi mela
Rombongan mereka pergi ke Kediaman keluarga Yuan dengan penuh percaya diri.Pemberitahuan sudah dikirim terlebih dulu. Mereka mendengar bahwa hari ini akan ada orang yang datang melamar. Orang itu adalah Ryan dari Kediaman Putra Mahkota. Nyonya Tua Yuan langsung memerintahkan orang untuk mengumpulkan semua informasi tentang Ryan.Dalam satu jam, semua informasi Ryan dari lahir sampai apa yang dia lakukan kemarin dikirim ke Nyonya Tua Yuan.Dalam keluarga Yuan, wanitalah yang menjadi kepala keluarga, pria hanyalah panjangan saja. Oleh karena itu, yang menerima lamaran adalah wanita. Ibu Shinta sangat gugup. Bahkan dia meminta Anita untuk pulang ke rumah.Ibu Shinta menghela napas, "Aku melahirkan beberapa anak perempuan, setiap hari aku khawatir mereka tidak bisa menikah, semuanya mengandalkanku. Untung saja, meskipun Anita diceraikan suaminya, dia masih bisa menikah lagi. Shinta yang paling membuatku khawatir, dia seperti binatang buas, tidak seperti anak gadis. Aku pikir dia akan
Nyonya Tua Yuan mendekat ke telinga Sera dan berkata dengan lembut, "Kenapa terlihat seperti orang bodoh?"“Anak muda, pasti gugup.” Sera berkata sambil tersenyum.Nyonya Tua Yuan menghela napas, lalu melirik lagi, dan berkata, "Tidak tahu bagaimana seni bela dirinya?"“Bisa mencobanya!” Sera tersenyum.Ibunya Shinta berkata di sebelahnya, "Ya, mau atau tidak, bisa mencobanya. Tidak ada biaya."Ryan Xu secara alami jauh lebih baik berlatih seni bela diri. Selain hal-hal lain, dia telah meningkat keterampilan seni bela diri dalam dua tahun terakhir, jadi ketika dia mendengar orang lain ingin mencobai seni bela diri-nya, dia segera mengangkat kepalanya dengan bangga seperti ayam jago bersiap untuk bertarung. Momen paling bahagia setelah menempati kediaman baru.Ketika kelompok itu tiba di halaman kediamannya, mereka melihat Ryan Xu berdiri dengan pedang di tangannya, dia memang tampak sangat heroik.Pada saat ini, Ryan Xu akhirnya melihat calon iparnya, dan mereka bergiliran bertarung, d