Share

Chapter 137

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2024-04-28 15:22:52

Devian mengangguk mengerti. Ia berjalan menuju ruangan Irene berada. Ternyata sudah ada beberapa orang yang berada di sana. Devian berada di depan pintu yang tidak ditutup rapat sehingg ia bisa melihat siapa yang ada di dalam sana.

“Alrond?” lirihnya. Yang Devian ketahui, pria itu adalah pengusaha di bidang pertambangan. Mewarisi perusaan orang tuanya.

“Apa hubungannya dengan Irene?” tanya Devian dalam hati.

Tangannya mengepal ketika melihat Irene dipeluk oleh pria itu. Alrond terlihat mengusap bahu Irene pelan. bahkan pria itu tidak ragu, mengecup kedua pipi Irene bergantian.

“Irene maafkan aku. Aku terlalu keras padamu,” ucap Arlond.

Irene mengangguk lemah. Perempuan itu tersenyum tipis.

“Bagaimana keadaanmu? Ada yang masih sakit?” tanyanya dengan lembut. Berbeda sekali dengan Arlond tadi siang.

“Sudah baik-baik saja.” Irene mengangguk.

Devian menghela nafas dan memilih menyingkir. Karena ia bisa menebak hubungan mereka adalah sepasang kekasih. Dari ujung lorong ia melihat se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 138

    Irene menoleh. Ia kira ayahnya itu akan langsung kembali ke kantor setelah mengantarnya pulang. “Dad masih di sini?” Duke mendekat. tangannya terangkat—namun ketika melihat tangan Duke yang terangkat, justru Irene menutup matanya. Entahlah, ia hanya merasa reflek. Duke hanya mengusap puncak kepala putrinya itu pelan. “Jaga hubunganmu dengan Arlond. Kalian akan segera menikah. Dad ingin kalian bahagia.” Irene terdiam. bagaimana bisa ia bahagia menikah dengan seseorang yang ia takuti. Arlond membawa sedikit kebahagiaan namun juga membawa banyak ketakutan bagi Irene. “Arlond adalah pilihan terbaik sebagai suami kamu. Dia bisa menjaga kamu.” “Dad. Irene tidak..” irene menjeda ucapannya. “Irene tidak mau menikah dengan Arlond.” “Apa kamu bilang?” aura Duke berubah berkali-kali lipat menjadi menyeramkan. Duke menatap putrinya tajam. “Kamu tidak mau menikah dengan Arlond?” Irene mengangguk. “Arlond tidak sebaik yang Dad kira. Dad, Irene…” PLAK!Tamparan itu membuat kepala Irene meno

    Last Updated : 2024-04-28
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 139

    “Tunggu.” Devian bangkit dari duduknya. Ia menatap Siska dari ujung kaki sampai ujung kepala. mendekat—mengangkat tangannya dan menyentuh pipi wanita itu. “Sir—” Siska berhenti. Ia mendongak dan menatap Devian. Devian mendekat—namun hampir saja bibir mereka bersentuhan. Justru ia teringat dengan ciumannya dengan Irene. Seketika ia membuka mata dan menjauhkan diri dari sekretarisnya itu.“Kau pergi.” Devian mengusir Siska begitu saja. Devian kembali duduk di bangkunya. Mengusap rambutnya kasar. “Benar. Aku memang masih menginginkan Irene.” Devian menarik dokumen yang berada di atas mejanya. Melihat biodata yang tertera di dalamnya. Seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai model. Devian menghela nafas. Ia tidak tertarik pada siapapun untuk saat ini, kecuali Irene. Yang akan dijodohkan dengannya adalah putri bungsu dair Gemintang Group. Hal itu pasti untuk menunjang kemajuan perusahaan. Devian sudah menduga hal ini dari awal. Jika dirinya benar-benar ditunjuk sebagai pewaris se

    Last Updated : 2024-04-29
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 140

    Ratna mengangguk. “Iya.” Devian tersenyum. jemarinya terangkat mengusap pipi Ratna pelan. “Pantas saja ada kissmark di lehermu.” “Devian, aku bisa menjelaskannya.” Ratna mengejar Devian yang berjalan menjauhinya. Ia segera masuk ke dalam lift yang segera tertutup. “Seperti katamu tadi.” Devian memasukkan tangannya ke dalam saku. “Aku tidak berharap apapun pada perjodohan ini.” “Itu pada awalnya. Tapi sekarang aku berpikir, tidak ada salahnya mencoba. Itu juga akan membahagiakan para orang tua.” Ratna melangkah lebih dekat dengan Devian. “Aku bisa membantumu. Aku bisa membantumu meraih kekuasaan yang paling tinggi di perusahaanmu. Perusahaan orang tuaku akan membantumu.”Devian tertawa pelan. “Aku bukan orang yang haus kekuasaan. Aku tidak akan menggunakan urusan pribadiku hanya untuk kekuasaan seperti itu. lagipula aku juga tidak terlalu menyukai perusahaan.” Devian melangkah keluar saat lift terbuka. Namun lagi-lagi Ratna mengejarnya. “Tunggu.” Ratna melebarkan tangannya di had

    Last Updated : 2024-04-29
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 141

    Devian menatap Irene. Menatap bibir Irene yang mengerucut menahan—ia sudah tidak tahan lagi. tangannya terangkat menarik tengkuk Irene dan menciumnya. Melumat bibir bawah Irene pelan. Tidak ada pemberontakan dari wanita itu—Devian terus melakukan aksinya. Meskipun pada awalnya ia merasakan asin dari air mata yang menetes di pipi Irene. “Devian—” Devian tidak memberi Irene kesempatan untuk berbicara. Dengan mudahnya ia membawa tubuh Irene ke atas pangkuannya. Dengan bibir yang masih bertaut—Devian masih menjelajahi bibir Irene yang terasa semakin manis. Sampai akhirnya Irene kehabisan nafas dan Devian terpaksa menghentikan permainan mereka. Irene dengan pipi yang memerah menunduk—ia terlalu malu untuk menatap mata Devian. “Irene..” panggil Devian menarik dagu Irene agar menatapnya. “Katakan padaku, apa kau mencintai Arlond?” tanyanya. Irene menggeleng. “Aku tidak mencintainya.” Devian mengangguk. Ia tersenyum. Mengusap puncak kepala Irene sebentar dan menarik perempuan itu ke dal

    Last Updated : 2024-04-29
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 142

    “Arlond.” “Kenapa kau terlihat muram?” tanya Devian tepat di samping telinga Irene. Devian semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Irene. Mencium leher Irene beberapa kali. “Devian..” lirih Irene berusaha menghindar namun sialnya ia malah menikmati sentuhan yang diberikan Devian padanya. “Aku merindukanmu.” Devian memutar balikkan tubuh Irene. Tangannya terangkat mengusap helaian rambut Irene ke belakang. “Aku sangat merindukanmu.”Irene mendongak. “Kenapa?” Devian tersenyum tipis. “Dirimu yang sekarang sangatlah berbeda dengan yang dulu.” Devian menunduk—menyamakan tingginya dengan Irene. “Tapi kau masih Irene, sama cantik dan menariknya seperti dulu.” Irene tersenyum. Mendengar pujian terang-terangan dari Devian membuatnya tersanjung sekaligus penasaran. “Memangnya seperti apa aku yang dulu?” Devian mengerutkan keningnya. “Galak dan tidak takut apapun.” “Benarkah?” lalu kenapa dirinya menjadi seperti ini. Lemah, tidak punya keberanian untuk melawan orang tuanya. Juga, kena

    Last Updated : 2024-04-30
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 143

    Irene membuka mata—melihat tubuh Devian tanpa menggunakan apapun membuat pipinya memerah. Tubuh pria itu sangat menggoda dengan six pack yang terpahat dengan sempurna. “Devian..” lirih Irene. Dilihatnya ke bawah—Devian menunduk tepat berada di hadapan miliknya. Irene bergerak gelisah saat lidah pria itu masuk ke dalam miliknya. membelai miliknya dengan rakus tanpa jijik sedikitpun.Irene tidak bisa menahan desahannya yang kian keras. “Devian aahh!!” Irene bergerak gelisah. Namun Devian tidak bisa berhenti sampai Irene mencapai kepuasan. Sampai akhirnya—tubuh Irene bergetar dan menggelinjang dengan hebat. “Devian..” lirih Irene saat gelombang kenikmatan itu sampai padanya. Devian mendongak. Ia mengecup dahi Irene pelan. “Aku akan mulai.” ‘Aku akan membuatmu melupakan sentuhan pria lain. Sekarang pikiranmu hanya akan terisi dengan aku.’ Perlahan Irene merasakan sesuatu mencoba melesak masuk. Irene memejamkan mata dan meremas seprai saat benda tumpul itu semakin menerobos masuk. namu

    Last Updated : 2024-04-30
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 144

    “Irene!” Devian berlari saat Irene terjatuh. “Sakit?” Irene mengangguk dengan posisi masih berbaring seperti kepompong. “Ayo ke rumah sakit.” Devian mengangkat tubuh Irene dengan mudah kembai ke ranjang. “Tidak!” Irene menggeleng. “Aku hanya ingin ke kamar mandi,” cicit Irene yang tiba-tiba merasa malu. Devian tersenyum kecil. “Kau menggemaskan.” Mengusap puncak kepala Irene pelan. pandangannya tertuju pada leher Irene yang memerah akibat ulahnya. Devian mendekat—mengecup singkat bibir Irene. “Kenapa kau begitu malu?” Irene mengerucutkan bibirnya. “Mau membantuku tidak?” “Iya-iya.” Devian tertawa kian lepas. “Ayo.” Mengangkat tubuh Irene. “Seharusnya aku menyingkirkan selimut sialan ini,” lirihnya. Reflek Irene memukul bahu Devian. “Keluar.” Mengusir Devian. “Tidak.” Devian menggeleng. Irene melotot. “Devian keluar. Aku sangat malu sekarang.” “Ayo lakukan lagi.” Devian berjongkok. “Tidak!” Irene menggeleng keras dengan bibir pipi yang mengembung merah. Devian menarik teng

    Last Updated : 2024-04-30
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 145

    “Kakek baik, uncle. Oh ya kakek saya memberikan hadiah kecil untuk ulang tahun perusahaan anda.” “Kakekmu memang seperti itu.” Pada akhirnya Gilang dan Devian berbasa-basi mengenai bisnis. hal tersebut dilakukan Devian agar Ratna tidak menempel padanya. terbukti sekarang wanita itu sudah lama menjauh darinya. “Uncle tinggal dulu. nikmati pestanya.” Devian menepi. Serangkaian acara kini dimulai. Namun fokusnya malah terhenti pada satu titik. Melihat seorang wanita yang bersama seorang pria. Mereka memang terlihat sepasang kekasih yang begitu serasi. Devian masih menatap mereka dengan tatapan tajamnya. Tangannya meraih satu gelas yang berisi sebuah cairan berwarna cokelat. Sedangkan, seseorang merasa diperhatikan dari jauh. Irene hampir saja tersedak minumannya saat melihat Devian di seberang sana. Irene mengusap bibirnya dengan tangannya—namun ia terdiam saat Arlond mengusapkan tisu. “Hati-hati.” Arlond tersenyum sembari mengusap puncak kepala Irene. “Kamu ini masih kayak anak k

    Last Updated : 2024-05-02

Latest chapter

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 196

    Sial sekali, pagi ini Ana harus terlambat karena ayahnya, Royce kesiangan bangun setelah menonton bola dini hari. Royce dan Helena sama saja, suka menonton sampai larut. Sampai-sampai paginya terlambat bangun. “Maaf ya. Dad kesiangan bangun.” Royce memberhentikan mobilnya di depan sekolah. “Pasti kamu dihukum. Tapi gak papa.” Royce mengecup puncak kepala anaknya. “Semangat ya dihukumnya.” “DAD!” teriak Ana yang sungguh kesal. Ia turun tanpa menyalami tangan orang tuanya itu. kemudian berjalan dengan gontai masuk ke sekolah. Maka benar saja. Ia harus dihukum karena terlambat. Untuk siang hari setelah istirahat, ia harus membersihkan lapangan basket yang luasnya melebihi stadion. Ana berjalan ke arah gudang, di sanalah ia mengambil peralatan kebersihan. Namun sayup-sayup saat ia masuk ke dalam gudang. Telinganya harus ternodai oleh suara menjijikkan. Ana membeku di tempatnya berdiri. ~~ “Untuk yang terakhir kali kelas 12 diijinkan untuk mengikuti perlombaan. Karena setelah in

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 195

    Extra capter Alvaro dewasa International Alexandra school adalah sekolah internasional yang terisi dengan anak-anak orang kaya. Orang tua murid yang berasal dari kaum berjois. Hingga terjadilah sistem kasta yang tidak terlihat namun bisa dirasakan. “Ana, kak Alvaro itu sangat tampan ya.” Raya menyenggol lengan Ana. Melihat seorang laki-laki yang menggunakan seragam basket itu memasuki koridor sekolah. Laki-laki yang menjadi incaran para perempuan. Alvaro Pradana, putra satu-satunya dan digadang-gadang menjadi penerus dari Devian group. Alvaro Pradana, pemuda yang saat ini menginjak kelas 12. Dengan pesonanya yang mampu meluluhkan seluruh hati perempuan yang ada di sekolah. Mendapat julukan si pemain. Pemain hati perempuan. Namun, ada satu perempuan yang ia hindari. Perempuan yang sedari dulu ia anggap sebagai adiknya. Alvaro bersikap baik dengan Ana. Ana tersenyum. Ia pun menyetujui jika Alvaro memang begitu tampan. “Iya aku setuju—" “Hai adik, minta permennya.” Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 194

    “Ana sangat lucu, Mom.” Alvaro memandang seorang balita yang sedang merangkak. Balita perempuan yang menggemaskan. “Nanti kamu pacaran sama Ana saja ya.” Helena mengusap puncak kepala Alvaro. “Heh!” Irene menyenggol bahu Helena. “Mana ada, masih anak kecil tidak usah berpikir pacar-pacaran.” Alvaro memandang kedua orang yang sedang bertengkar itu sebentar. kemudian mendekati Ana yang sedang bermain dengan sebuah boneka. Alvaro menunduk—mengusap pipi Ana pelan. “Kamu suka bermain boneka?” Alvaro tersenyum. “Lihat-lihat saja.” Helena memandang dua anak yang sedang bermain. Tepatnya, Alvaro yang menjaga Ana. “Alvaro memang menantu idaman.” “Aduh..” Irene menggeleng. “Masih kecil disebut menantu. Helena memang gila.” Irene berdecak pelan. Setelah bermain seharian di rumah Helena, akhirnya Irene pulang juga. Alvaro berada di samping Irene. Sepertinya bocah itu sudah mengantuk tapi ternyata masih berusaha membuka mata. “Tidur saja, Al. Mom akan membangunkan kamu nanti.” Al

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 193

    Ia membawa barang-barang itu namun dari belakang ada beruang yang terus menempel di tubuhh kecilnya. Bahkan sampai masuk ke dalam kamar, Devain tidak melepaskan pelukannya pada istrinya. “Bagaimana dengan hot wife?” tanya Devian membalikkan tubuh Irene. “Aku tidak suka tubuh kamu dilihat orang lain.” “Tidak ada yang melihat.” Irene mendongak. “Lagipula malam-malam tidak akan ada yang melihat.” Devian berdecak. “Dress seperti ini hanya boleh digunakan di hadapanku. Tidak boleh digunakan di luar.” Mengangkat dagu Irene. Menatap kedua bola mata istrinya itu dengan bola matanya yang tajam. “Baiklah.” Irene mengangguk. “Besok aku akan ke rumah Helena, kamu..” Devian mengusap pinggang Irene. “Saat libur aku ikut. Lusa kan libur. Aku janji tidak akan mengurusi pekerjaan lagi.” “Tapi jika kamu masih mengurusi pekerjaan. Apa yang harus aku lakukan?” “Goda aku. Goda aku dengan tubuhmu yang seksi ini sayangku..” tangan Devian yang nakal sudah bergilya di belakang Dress Irene. “Be

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 192

    “Bisa.” Devian mengambil satu balon dan melepasnya ke udara. “Waah..” kagum Alvaro melihat balon yang berwarna kuning menyala itu di udara. “Tapi—” Devian menunjuk beberapa anak-anak yang bermain di sekitar mereka. “Apa kamu tidak ingin memberikan balon-balon ini pada mereka? Mungkin saja mereka juga ingin.” Alvaro menatap gerombolan anak-anak yang sedang bermain tidak jauh dari tempatnya berdiri. Alvari memandang anak-anak itu lebih lama, karena menurutnya sedikit berbeda dengannya. “Kenapa?” tanya Devian. “Kamu tidak ingin memberikan balon ini pada mereka?” Alvaro menggeleng pelan. “Tapi, kenapa beberapa dari mereka membawa makanan? Mereka berjualan? Ada yang membawa karung besar juga.” Devian mengangguk. “Mereka sedang bekerja. Sebagian dari mereka membantu orang tua mereka mencari uang dengan berjualan. Kamu ingin membantu mereka?” “Bagaimana caranya Dad?” Devian mengeluarkan dompetnya. “Sebentar.” Mengambil uangnya yang berwarna merah sebanyak 20 puluhan. “Setiap

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 191

    Beberapa bulan kemudian. “Akhh!!” Teriakan Irene yang terakhir kali. Disusul dengan tangisan seorang bayi. “Selamat bayinya berjenis kelamin laki-laki.” Dokter itu menggendong seorang bayi kecil yang baru saja keluar dari perut Irene. Devian menitikkan air mata. “Hai boy.” Menggendong bayinya dengan hati-hati. “Nama kamu Alvaro Pradana.” Devian tersenyum saling memandang dengan Irene. Tangan yang satunya lagi digunakan untuk mengusap puncak kepala istrinya. “Terima kasih sudah berjuang.” Alvaro Pradana, putra sulung dari pasangan Devian dan Irene. Seorang pengusaha yang sukses. Perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar negeri. Devian mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri. 5 tahun berlalu, Alvaro tumbuh menjadi anak yang begitu cerdas. Setiap harinya selalu haus bertanya. Diusianya yang menginjak 4 tahun, bocah itu sudah memasuki sekolah. Berbaur dengan anak-anak lain tanpa kesulitan. Hal tersebut membuat Irene tidak berhentinya bangga. “MOM!” teriak Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 190

    “Seorang wanita mencoba melakukan pembunuhan di rumah sakit. Hal itu didasari oleh cinta. Cinta pada seorang pria yang sudah beristri. Cintanya ditolak dan berusaha membunuh istri si pria.” Di layar televisi itu. ditayangkan sebuah kos-kosan kecil. “Wanita itu mengalami stress berat bertahun-tahun. Bisa dilihat dari rumahnya yang begitu kotor dan berserakan sampah. Saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini. namun, sudah dipastikan wanita itu mendapat hukuman penjara.” Klik! Layar dimatikan. Devian masih setia berada di samping istrinya. “Aku gagal lagi. Aku terlambat. Jika aku datang lebih cepat, dia tidak akan menyakiti kamu.” Devian menatap leher Irene yang sudah di olesi salep. Beberapa kali Devian mencium punggung tangan Irene. “Bagaimana Irene?” tanya Helena yang baru saja datang. “Maaf, maaf aku tidak bisa datang lebih cepat.” Devian menghela nafas. “Jalang itu memiliki cara untuk menyakiti Irene.” Helena mengusap punggung tangan Irene. Kedua matanya

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 189

    “Bye Mom Dad!” Irene menyalami Giselle. Membiarkan mertuanya itu pergi. Setelah kepergian mertuanya, Irene menjadi sendirian dan merasa kesepian. Ia mengambil bungkusan yang berada di atas nakas. katanya sebuah kue buatan Giselle. tapi Irene tidak langsung memakannya. Ia masih takut dan trauma dengan apa yang terjadi. Ia menghela nafas dan berjalan ke arah jendela. menatap pemandangan sebuah taman kecil yang terisi oleh anak kecil. Irene tersenyum. tangannya mengusap perutnya sendiri. “Nanti bermain di taman juga, bersama Mom dan Dad. Sehat-sehat di perut Mom ya.” Irene senang berbicara dengan anaknya. “Permisi, ibu Irene..” panggil seorang suster. Irene menoleh ke belakang. Ia langsung memutar badannya dan mendekat ke arah ranjang. namun ia sudah disuntik beberapa menit yang lalu. Ia mendongak. “Siapa kau?!” Suster itu tersenyum dan membuka maskernya. “Aku akan membunuhmu.” Tangannya mencengkram tangan Irene. Suntik yang hendak disuntikkan itu entah berisi apa. Irene me

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 188

    “Sayang aku bekerja dulu. Oh ya Mom dan Dad akan ke sini. Aku juga sudah meminta Helena untuk ke sini menemani kamu saat Mom dan Dad pulang.” Devian mengecup dahi Irene pelan. “Oh ya untuk malam hari nanti, aku akan menyuruh beberapa bodyguard berjaga di luar ruangan.” “Tapi—” ucapan Irene terpotong karena Devian yang mengecup bibirnya. “Sudah tidak ada tapi-tapi. Ini demi keselamatan kamu, keselamatan bayi kita.” Devian menunduk. mengecup perut Irene. “Daddy berangkat dulu. Jaga Mommy ya.” Irene memandang kepergian Devian. Ia mengambil ponsel. Menghubungi temannya yang katanya akan menjenguknya [Sebentar ya Irene, aku akan ke sana siang saja. Aku masih bersama Royce. Nanti aku akan ke sana.] Irene melotot. [Pagi-pagi masih bersama Royce. Kalian sedang membuat bayi kan?] [Hehehe Iya!] Helena di kamarnya membalas pesan dari Irene. Ia tertawa pelan dengan pertanyaan Irene. Tapi tebakan temannya itu memang benar. Ia smpai tertawa sendiri. “Siap babe.” Royce memeluk Helena dar

DMCA.com Protection Status