Share

Chapter 128

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-25 08:23:12

Tidak biasanya pelanggan kakeknya berdatangan saat malam. Apa mungkin efek ada Devian yang sering menjaga toko ya. Devian sendiri tidak tahu tapi kebanyakan memang perempuan yang datang.

Namun perempuan yang ditunggunya tidak kunjung datang. Devian sampai lelah sendiri melihat setiap orang yang membuka pintu.

“Udah jam 8 dia gak datang?” lirihnya.

“Devian, satu jam lagi kakek tutup ya. Kamu hubungi aja Irene. Siapa tahu dia lagi dijalan,” ucap Kakek sebelum kembali masuk ke dalam.

Devian mengangguk. Ia mengeluarkan ponselnya—tapi Irene sama sekali tidak menghubunginya. Pintu berbunyi—ia segera mengangkat kepalanya. Benar saja, gadis yang ditunggu baru saja datang.

“Devian sorry gue baru datang.” Irene mengerucutkan bibirnya. Ia merasa bersalah karena mematok jam dan dia malah terlambat.

“Gak papa. Mau roti apa?”

“Sebenarnya gak pengen makan roti. Cokelat panas aja deh,” balas Irene.

Lama mereka berduaan dan mengobrol. Satu jam tidak akan cukup namun, Devian harus membantu kake
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chpater 129

    “Iya, Dad. Kemarin malam itu Devian mencoba menyelematkan Irene dari orang-orang yang mau membawanya. Tapi Devian malah terjatuh dan Irene dibawa oleh orang-orang itu.” Kevin terdiam sebentar. “Dad sudah cari tahu siapa perempuan itu. Irene Skylar. Putri pebisnis bernama Duke. Duke adalah seorang pebisnis tambang yang sangat misterius. Tidak ada yang tahu seluk buluk kuluarganya apalagi kekayaannya. Orang-orang yang mengejar perempuan itu adalah bodyguardnya sendiri.” “Dad hanya bisa menyarankan kamu, jauhi dulu Irene itu. Keluarganya terlalu beresiko. Apalagi kalian masih sangat muda,” tambah Kevin. Devian mengepalkan tangan. “Devian gak bisa biarin Irene gitu aja Dad. Bagaimana jika dia disiksa oleh keluarganya sendiri?” “Dad tidak bisa melakukan apapun, Dev. Tidak ada misi untuk menyelidiki keluarga itu. Dad juga tidak bisa membiarkan kamu berurusan dengan mereka.” Devian menghela nafas frustasi. Giselle mengambil tangan Devian. “Devian, Mom mohon, dengarkan apa kata Daddy kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 130

    10 tahun berlalu. Seorang pria memasuki sebuah perusahaan. Langkahnya yang begitu tegap membuatnya menjadi pusat perhatian. Devian Pradana, pria yang saat ini berusia 27 tahun itu adalah kandidat utama sebagai pemimpin perusahaan selanjutnya. Devian adalah satu-satunya cucu kesayangan Gamatra karena selain cerdas juga pintar mengatur strategi terbaik untuk perusahaan. Berbeda dengan anak pertamanya yaitu Ronald yang menjalankan perusahaan cabang saja tidak bisa. “Apa jadwalku yang pertama?” tanya Devian pada sekretarisnya, Siska. “Ada rapat bulanan bersama para manajer Sir,” ucap Siska. Saat ini mereka berada di sebuah lift. Devian menatap Siska dari atas hingga bawah. Pakaian sekretarisnya itu begitu minim. Ia tahu sekali, sekretarisnya itu memang sengaja ingin menggodanya. Devian berdehem pelan. “Pakaianmu cantik,” ucap Devian. Siska menoleh. Ia tersenyum cerah. Ia sengaja menggunakan kemeja ketat yang tidak bisa menyembunyikan buah dadanya yang begitu sintal. Begitupun dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 131

    Siska menarik senyum simpul sebelum menunduk—memejamkan mata dan menempelkan bibirnya di bibir bosnya yang menjadi idamannya. Dalam hatinya menjerit kesenangan akhirnya bisa merasakan langsung berciuman dengan bos idamannya. Devian memejamkan mata—menarik Siska ke dalam pangkuannya. Jemarinya meremas buah dada Siska yang masih terbalut dengan kemeja ketat. Lenguhan wanita itu membuatnya tersenyum smirk. “Sir,” keluh Siska saat jemari Devian mulai masuk ke dalam celah kemejanya. Namun Devian menghentikan gerakannya. Beralih mengusap pipi Siska. Devian mengusap bibir bawah Siska. “Apa yang kau inginkan dariku?” “Aku tidak tahu…” lirih Siska. “Kau siap menjadi boneka ku?” tanya Devian. Siska mengangguk. “Siap, Sir. Seluruh jiwa dan raga saya, saya serahkan pada anda,” jawabnya. Devian menyelipkan helaian rambut Siska ke belakang. Mengumpulkannya menjadi satu dan menariknya. Terpaksa akibat perbuatan Devian, Siska mendongak. “Puaskan aku dengan bibirmu ini.” Siska mengangguk. Ia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 132

    Devian membalikkan tubuhnya. “Sudah 10 tahun berlalu. Devian bisa berdamai dengan keadaan. Devian senang bisa bekerja di perusahaan. Kakek tidak perlu mencemaskan hal itu.” Pandu mendekat. Ia menatap cucu satu-satunya. “Jangan ke sini. Kakek yang akan menemui kamu di rumah.” Devian mengangguk. “Jaga diri kakek baik-baik. Jangan menutup toko terlalu malam.” Devian melangkah keluar. Berjalan ke arah mobilnya—namun ia menoleh ketika melihat seorang wanita yang tengah berlari. Wanita yang sedang dikejar oleh dua orang preman. Devian berbalik—ia mengejar mereka. Benar saja—saat jalanan buntu. Para preman itu ingin memalak wanita tersebut. Wanita yang menutup kepalanya menggunakan topi itu terlihat gusar. “Apa yang kalian inginkan?” “Berikan kami uangmu dan kami akan pergi,” ucap preman berbadan besar. “Aku saja tidak membawa uang, bagaimana bisa aku memberi kalian uang?” keluh wanita itu. “Kalau begitu bersenang-senanglah dengan kami.” Para preman itu mulai mendekat. Mereka memegan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 133

    Irene melotot sambil menggeleng. “TIDAK!” Devian menarik dagu Irene. “Apa yang membuatmu berpura-pura tidak mengenalku?” “Aku memang tidak mengenalmu. Hei memangnya kau artis harus dikenal semua orang? Asal kau tahu aku baru kembali ke sini. Aku tidak tahu jalan pulang dan malah dipalak preman. Dan sekarang aku terjebak dengan pria mesum sepertimu.” Devian mengernyit. “Benarkah kau tidak mengingatku?” tanya Devian lagi. Irene menggeleng. “Tidak.” Irene berusaha membuka pintu namun Devian memang sengaja mengunci pintu mobil sampai dirinya mengijinkan keluar. “Buka pintunya.” Irene menatap Devian. Devian menatap Irene lekat. Senyum tipis tercetak di bibirnya. Reaksi Irene pun masih sama seperti dulu. wanita itu mengernyit heran ketika menatap Devian. Irene tumbuh menjadi wanita yang begitu cantik. Jika dulu wajah wanita itu lebih lucu dan imut, sekarang pun masih sama namun versi dewasa. Poni Irene masih sama. Namun, kacamata tebal yang biasanya selalu bertengger di hidung telah s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 134

    “Iya, ayah.” Irene berjalan lebih pelan menuju ruang makan. Di sana hanya ada mereka berdua. Ya, ruang makan memang selalu kosong dan hanya terisi oleh mereka berdua. “Alrond akan datang menjemput kamu. Pergilah dengannya, jam 8 harus sudah pulang,” ucap Duke. Dirinya sudah selesai dengan makan dan pergi meninggalkan Irene sendiri di meja makan. Irene asik makan sendiri sampai seorang pria datang. Arlond tersenyum melihat tunangannya makan dengan tenang. Ia memeluk Irene dari belakang. Mengecup singkat bibir Irene sebelum kembali duduk di sebelah perempuan itu. “Kok sudah datang? Kata kamu 30 menit lagi?” tanya Irene. Alrond tersenyum. “Aku menyelesaikan pekerjaanku lebih awal. Tapi aku tidak bisa menemani kamu seharian penuh. Karena setelah makan siang, aku harus kembali ke kantor.” Irene mengangguk. “Tidak masalah.” Ia tersenyum dengan ceria. Alrond adalah pria yang berusia 35 tahun. Sudah dua tahun bertunangan dengan Irene Skylar. Hubungan mereka didasarkan oleh perjodohan. I

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 135

    Irene mundur beberapa langkah. “Aku tidak bisa.” Ia menggeleng. “Baik.” Arlond mengangguk mengerti. “Maka agenda hari ini batal. Aku tidak ingin jalan-jalan dengan orang yang tidak mau menurut.” Arlond mengambil jasnya dan berjalan meninggalkan rumah Irene begitu saja. Irene memejamkan mata sebentar sebelum merapikan kembali pakaiannya. Mengusap dadanya menggunakan tisu. Irene mengusapkan tisu pada pipinya yang basah dengan air mata. “Dia jahat.” Irene kembali ke kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Memilih untuk kembali tidur dan melupakan rencananya hari ini untuk pergi ke banyak tempat. ~~Seperti kata Irene, pukul 7.30 Devian telah memarkirkan mobilnya tidak jauh dari perumahan tempat tinggal Irene. Tidak menunggu begitu lama, akhirnya wanita itu datang juga. Namun ia mengernyit melihat mata Irene yang terlihat sembab. “Kau menangis?” tanya Devian. Ia mendekat—jemarinya terangkat menyingkap rambut Irene. Ia ingin melihat keadaan wanita itu. “Ada yang sakit?” ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 136

    Devian mendekat dan menjilat pinggiran bibir Irene yang belepotan dengan es krim. “Manis,” lirih Devian sembari mengusap puncak kepala Irene. Irene mengerjap. “HEI—” ucapannya terpotong saat Devian menarik tengkuknya dan kembali mencium bibirnya. Kali ini lebih intens dan dalam. Devian melumat dan mencecap habis bibir Irene. Demi apapun Irene ingin menolak. Namun, ciuman Devian telralu memabukkan untuk dilewatkan. Pada akhirnya Irene memejamkan mata—membalas setiap lumatan pada bibirnya. perlahan ia merasakan jemarinya digenggam oleh Devian. Diarahkan ke leher pria itu. Irene mengalunkan tangannya di leher Bastian. Dengan bibir mereka yang masih bertaut. Es krimnya sudah jatuh entah ke mana. Irene yang seharusnya mengerti hal ini adalah salah. Ia telah berstatus menjadi tunangan sesorang. Devian melepaskan ciuman mereka. Namun masih menyatukan dahi mereka. “Kau yakin tidak ingin tahu hubungan kita seperti apa dulu?” tanyanya. Irene mendongak dengan semburat merah di pipinya. “Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27

Bab terbaru

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 196

    Sial sekali, pagi ini Ana harus terlambat karena ayahnya, Royce kesiangan bangun setelah menonton bola dini hari. Royce dan Helena sama saja, suka menonton sampai larut. Sampai-sampai paginya terlambat bangun. “Maaf ya. Dad kesiangan bangun.” Royce memberhentikan mobilnya di depan sekolah. “Pasti kamu dihukum. Tapi gak papa.” Royce mengecup puncak kepala anaknya. “Semangat ya dihukumnya.” “DAD!” teriak Ana yang sungguh kesal. Ia turun tanpa menyalami tangan orang tuanya itu. kemudian berjalan dengan gontai masuk ke sekolah. Maka benar saja. Ia harus dihukum karena terlambat. Untuk siang hari setelah istirahat, ia harus membersihkan lapangan basket yang luasnya melebihi stadion. Ana berjalan ke arah gudang, di sanalah ia mengambil peralatan kebersihan. Namun sayup-sayup saat ia masuk ke dalam gudang. Telinganya harus ternodai oleh suara menjijikkan. Ana membeku di tempatnya berdiri. ~~ “Untuk yang terakhir kali kelas 12 diijinkan untuk mengikuti perlombaan. Karena setelah in

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 195

    Extra capter Alvaro dewasa International Alexandra school adalah sekolah internasional yang terisi dengan anak-anak orang kaya. Orang tua murid yang berasal dari kaum berjois. Hingga terjadilah sistem kasta yang tidak terlihat namun bisa dirasakan. “Ana, kak Alvaro itu sangat tampan ya.” Raya menyenggol lengan Ana. Melihat seorang laki-laki yang menggunakan seragam basket itu memasuki koridor sekolah. Laki-laki yang menjadi incaran para perempuan. Alvaro Pradana, putra satu-satunya dan digadang-gadang menjadi penerus dari Devian group. Alvaro Pradana, pemuda yang saat ini menginjak kelas 12. Dengan pesonanya yang mampu meluluhkan seluruh hati perempuan yang ada di sekolah. Mendapat julukan si pemain. Pemain hati perempuan. Namun, ada satu perempuan yang ia hindari. Perempuan yang sedari dulu ia anggap sebagai adiknya. Alvaro bersikap baik dengan Ana. Ana tersenyum. Ia pun menyetujui jika Alvaro memang begitu tampan. “Iya aku setuju—" “Hai adik, minta permennya.” Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 194

    “Ana sangat lucu, Mom.” Alvaro memandang seorang balita yang sedang merangkak. Balita perempuan yang menggemaskan. “Nanti kamu pacaran sama Ana saja ya.” Helena mengusap puncak kepala Alvaro. “Heh!” Irene menyenggol bahu Helena. “Mana ada, masih anak kecil tidak usah berpikir pacar-pacaran.” Alvaro memandang kedua orang yang sedang bertengkar itu sebentar. kemudian mendekati Ana yang sedang bermain dengan sebuah boneka. Alvaro menunduk—mengusap pipi Ana pelan. “Kamu suka bermain boneka?” Alvaro tersenyum. “Lihat-lihat saja.” Helena memandang dua anak yang sedang bermain. Tepatnya, Alvaro yang menjaga Ana. “Alvaro memang menantu idaman.” “Aduh..” Irene menggeleng. “Masih kecil disebut menantu. Helena memang gila.” Irene berdecak pelan. Setelah bermain seharian di rumah Helena, akhirnya Irene pulang juga. Alvaro berada di samping Irene. Sepertinya bocah itu sudah mengantuk tapi ternyata masih berusaha membuka mata. “Tidur saja, Al. Mom akan membangunkan kamu nanti.” Al

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 193

    Ia membawa barang-barang itu namun dari belakang ada beruang yang terus menempel di tubuhh kecilnya. Bahkan sampai masuk ke dalam kamar, Devain tidak melepaskan pelukannya pada istrinya. “Bagaimana dengan hot wife?” tanya Devian membalikkan tubuh Irene. “Aku tidak suka tubuh kamu dilihat orang lain.” “Tidak ada yang melihat.” Irene mendongak. “Lagipula malam-malam tidak akan ada yang melihat.” Devian berdecak. “Dress seperti ini hanya boleh digunakan di hadapanku. Tidak boleh digunakan di luar.” Mengangkat dagu Irene. Menatap kedua bola mata istrinya itu dengan bola matanya yang tajam. “Baiklah.” Irene mengangguk. “Besok aku akan ke rumah Helena, kamu..” Devian mengusap pinggang Irene. “Saat libur aku ikut. Lusa kan libur. Aku janji tidak akan mengurusi pekerjaan lagi.” “Tapi jika kamu masih mengurusi pekerjaan. Apa yang harus aku lakukan?” “Goda aku. Goda aku dengan tubuhmu yang seksi ini sayangku..” tangan Devian yang nakal sudah bergilya di belakang Dress Irene. “Be

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 192

    “Bisa.” Devian mengambil satu balon dan melepasnya ke udara. “Waah..” kagum Alvaro melihat balon yang berwarna kuning menyala itu di udara. “Tapi—” Devian menunjuk beberapa anak-anak yang bermain di sekitar mereka. “Apa kamu tidak ingin memberikan balon-balon ini pada mereka? Mungkin saja mereka juga ingin.” Alvaro menatap gerombolan anak-anak yang sedang bermain tidak jauh dari tempatnya berdiri. Alvari memandang anak-anak itu lebih lama, karena menurutnya sedikit berbeda dengannya. “Kenapa?” tanya Devian. “Kamu tidak ingin memberikan balon ini pada mereka?” Alvaro menggeleng pelan. “Tapi, kenapa beberapa dari mereka membawa makanan? Mereka berjualan? Ada yang membawa karung besar juga.” Devian mengangguk. “Mereka sedang bekerja. Sebagian dari mereka membantu orang tua mereka mencari uang dengan berjualan. Kamu ingin membantu mereka?” “Bagaimana caranya Dad?” Devian mengeluarkan dompetnya. “Sebentar.” Mengambil uangnya yang berwarna merah sebanyak 20 puluhan. “Setiap

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 191

    Beberapa bulan kemudian. “Akhh!!” Teriakan Irene yang terakhir kali. Disusul dengan tangisan seorang bayi. “Selamat bayinya berjenis kelamin laki-laki.” Dokter itu menggendong seorang bayi kecil yang baru saja keluar dari perut Irene. Devian menitikkan air mata. “Hai boy.” Menggendong bayinya dengan hati-hati. “Nama kamu Alvaro Pradana.” Devian tersenyum saling memandang dengan Irene. Tangan yang satunya lagi digunakan untuk mengusap puncak kepala istrinya. “Terima kasih sudah berjuang.” Alvaro Pradana, putra sulung dari pasangan Devian dan Irene. Seorang pengusaha yang sukses. Perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar negeri. Devian mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri. 5 tahun berlalu, Alvaro tumbuh menjadi anak yang begitu cerdas. Setiap harinya selalu haus bertanya. Diusianya yang menginjak 4 tahun, bocah itu sudah memasuki sekolah. Berbaur dengan anak-anak lain tanpa kesulitan. Hal tersebut membuat Irene tidak berhentinya bangga. “MOM!” teriak Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 190

    “Seorang wanita mencoba melakukan pembunuhan di rumah sakit. Hal itu didasari oleh cinta. Cinta pada seorang pria yang sudah beristri. Cintanya ditolak dan berusaha membunuh istri si pria.” Di layar televisi itu. ditayangkan sebuah kos-kosan kecil. “Wanita itu mengalami stress berat bertahun-tahun. Bisa dilihat dari rumahnya yang begitu kotor dan berserakan sampah. Saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini. namun, sudah dipastikan wanita itu mendapat hukuman penjara.” Klik! Layar dimatikan. Devian masih setia berada di samping istrinya. “Aku gagal lagi. Aku terlambat. Jika aku datang lebih cepat, dia tidak akan menyakiti kamu.” Devian menatap leher Irene yang sudah di olesi salep. Beberapa kali Devian mencium punggung tangan Irene. “Bagaimana Irene?” tanya Helena yang baru saja datang. “Maaf, maaf aku tidak bisa datang lebih cepat.” Devian menghela nafas. “Jalang itu memiliki cara untuk menyakiti Irene.” Helena mengusap punggung tangan Irene. Kedua matanya

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 189

    “Bye Mom Dad!” Irene menyalami Giselle. Membiarkan mertuanya itu pergi. Setelah kepergian mertuanya, Irene menjadi sendirian dan merasa kesepian. Ia mengambil bungkusan yang berada di atas nakas. katanya sebuah kue buatan Giselle. tapi Irene tidak langsung memakannya. Ia masih takut dan trauma dengan apa yang terjadi. Ia menghela nafas dan berjalan ke arah jendela. menatap pemandangan sebuah taman kecil yang terisi oleh anak kecil. Irene tersenyum. tangannya mengusap perutnya sendiri. “Nanti bermain di taman juga, bersama Mom dan Dad. Sehat-sehat di perut Mom ya.” Irene senang berbicara dengan anaknya. “Permisi, ibu Irene..” panggil seorang suster. Irene menoleh ke belakang. Ia langsung memutar badannya dan mendekat ke arah ranjang. namun ia sudah disuntik beberapa menit yang lalu. Ia mendongak. “Siapa kau?!” Suster itu tersenyum dan membuka maskernya. “Aku akan membunuhmu.” Tangannya mencengkram tangan Irene. Suntik yang hendak disuntikkan itu entah berisi apa. Irene me

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 188

    “Sayang aku bekerja dulu. Oh ya Mom dan Dad akan ke sini. Aku juga sudah meminta Helena untuk ke sini menemani kamu saat Mom dan Dad pulang.” Devian mengecup dahi Irene pelan. “Oh ya untuk malam hari nanti, aku akan menyuruh beberapa bodyguard berjaga di luar ruangan.” “Tapi—” ucapan Irene terpotong karena Devian yang mengecup bibirnya. “Sudah tidak ada tapi-tapi. Ini demi keselamatan kamu, keselamatan bayi kita.” Devian menunduk. mengecup perut Irene. “Daddy berangkat dulu. Jaga Mommy ya.” Irene memandang kepergian Devian. Ia mengambil ponsel. Menghubungi temannya yang katanya akan menjenguknya [Sebentar ya Irene, aku akan ke sana siang saja. Aku masih bersama Royce. Nanti aku akan ke sana.] Irene melotot. [Pagi-pagi masih bersama Royce. Kalian sedang membuat bayi kan?] [Hehehe Iya!] Helena di kamarnya membalas pesan dari Irene. Ia tertawa pelan dengan pertanyaan Irene. Tapi tebakan temannya itu memang benar. Ia smpai tertawa sendiri. “Siap babe.” Royce memeluk Helena dar

DMCA.com Protection Status