Beranda / Romansa / Selingkuh Dengan Klienku / BAB 25 – Pagi Yang Panas (21+)

Share

BAB 25 – Pagi Yang Panas (21+)

Penulis: Ghostriz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Masih pukul enam pagi ketika ponsel Ernest di atas nakas berdering menampilkan nama ‘Lisa’ sebagai pemanggilnya. Dengan setengah mengantuk, Ernest mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang enghubunginya terlebih dahulu.

“Halo?” tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

“Ernest? Kenapa kau tidak pulang? Aku sudah menunggu di apartemenmu sejak pagi!”

Suara cempreng Lisa yang sedikit keras membuat Ernest menjauhkan ponselnya dan mengerutkan kening memeriksa nama di layar ponselnya. Dengan jengkel Ernest menjawab, “Kenapa kau begitu heboh? Aku sedang ada pemotretan di luar kota saat ini,” jawabnya berbohong.

Tatapan Ernest beralih pada sosok gadis cantik yang masih terlelap di sebelahnya saat ini. Sudut bibirnya seketika terangkat karena senang, perlahan ia mengulurkan tangan merapikan anakan rambut gadis itu yang menutupi wajahnya dengan lembut.

“Apa? Pemotretan? Kenapa kau tidak memberitahuku dulu semalam?! Sial, menyebalkan sekali! Aku bahkan sudah berbohong pada Marcu
Ghostriz

Mohon maaf untuk typo yang bertebaran

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 26 – Cemburu

    Sebulan sudah Marcus dan Anna menjalani hubungan terlarang tanpa diketahui oleh Lisa. Lisa yang selalu sibuk dengan karirnya semakin jarang menemui Marcus jika bukan di saat-saat tertentu, seperti pertemuan keluarga dan pembicaraan mengenai pernikahan mereka. Berkat hal itu, Marcus semakin memiliki banyak waktu untuk bersama Anna.Siang itu, sehari menjelang pernikahannya dengan Lisa, Marcus mengunjungi hotel Star Wash untuk bertemu dengan Anna sekaligus memeriksa persiapan dekorasi pernikahannya.Ia sengaja datang sendiri tanpa mengajak Lisa karena menduga gadis itu tetap akan menolaknya seperti biasa. Tentu saja hal ini sangat disyukuri oleh Marcus karena waktu berdua dengan Anna akan semakin bertambah, dan dia sangat menantikannya.‘Aku harap dia belum makan siang,’ batin Marcus ketika turun dari mobil. Ia sedikit merapikan baju dan rambutnya sebelum melangkah memasuki gedung hotel untuk menemui Anna yang sedang bekerja bersama para pegawainya di Sky Hall lantai paling atas yang ad

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 27 – Pernikahan

    Saling mencintai belum tentu dapat saling memiliki. Menyedihkan dan tragis, namun terkadang ada beberapa hal yang membuat cinta itu hanya dapat dirasakan dan disimpan tanpa harus dimiliki. Hal inilah yang dirasakan oleh Anna. Duduk di antara para tamu undangan menyaksikan pria yang dicintai menikah dan dimiliki oleh wanita lain secara sah. Hatinya begitu perih, matanya berulang kali terasa memanas hendak menangis menumpahkan perasaan yang harus ia pendam. Tapi dia bisa menahannya. Benar, ia menjadi wanita paling kuat di antara semua wanita yang hadir pada hari itu. Pandangannya tak pernah lepas dari sosok Marcus yang berdiri dan bersanding dengan Lisa. Senyum bahagia pengantin wanita itu juga tak luput dari pandangannya. Dan semua pengunjung berbahagia bersama mereka, semua, kecuali dirinya dan juga orang- orang yang mengetahui lukanya. Rosy terus memperhatikan Anna, ia merasa begitu prihatin pada sahabatnya itu. Meskipun Anna belum memberitahunya mengenai hubungan gadis itu denga

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 28 – Rahasia Lisa

    “Jadi, bagaimana jika kau dahulu yang bercerita?” Ujar Rosy pada Anna setelah mereka memesan minuman di salah satu Bar yang ada di kota itu. Anna menggeleng lalu berkata, “Tidak, kau saja yang mulai duluan. Kau akan mengomeliku nantinya jika aku yang berbicara lebih dulu.” Rosy mengerutkan keningnya menatap Anna dengan ekspresi aneh sekaligus curiga, namun pada akhirnya ia hanya menghela nafas dan mengalah. “Kuharap kau tidak akan menyembunyikan apapun dariku nantinya,” balas Rosy lalu melanjutkan, “Pria itu..., Ernest Mars adalah seorang potografer terkenal. Aku yakin kau sudah mengetahuinya, dia adalah salah satu client kita. Dan...yeah, kami sudah tidur bersama akhir-akhir ini. Itu adalah seks terhebat yang pernah kurasakan.” Terdiam. Anna benar-benar kehilangan kata-kata mendengar penjelasan Rosy. Mata gadis itu terlihat berbinar dan senang ketika menceritakan sosok Ernest padanya. “Itu cukup mengejutkan kau mau tidur dengannya mengingat kau cukup pemilih dalam hal teman tidur

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 29 – Berbeda Dari Yang Diharapkan

    “Ada apa denganmu? Bukankah kau setuju untuk lebih banyak meluangkan waktu untukku setelah kita menikah?” Marcus menatap Lisa yang terlihat tengah bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat dengan ekspresi marah.Istrinya itu langsung bersiap-siap begitu mereka tiba di rumah sepulang dari bulan madu selama seminggu di Hawaii. Ia tidak dapat memahami bagaimana perubahan drastis pada istrinya itu bisa terjadi dan apa penyebabnya. Tidak dapat Marcus pungkiri bahwa ia benar-benar merindukan sosok Lisa kekasihnya yang lembut dan perhatian seperti di masa lalu.“Maafkan aku Marcus, tetapi pekerjaan ini benar-benar penting untukku. Kau tahu bukan jika film ini akan ditayangkan sebagai film layar lebar, dan jadwal syuting kami juga sangat padat. Aku tidak bisa menundanya lebih lama lagi.”Marcus kehilangan kata-katanya. Ia hanya dapat duduk terdiam di pinggir kasur menatap punggung Lisa yang tengah berpakaian dan berdandan untuk pergi.Hatinya terasa begitu hampa saat ini, dan sosok Anna yang p

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 30 – Pertemuan Kembali

    Anna melepas tangan Marcus dari pipinya dan mengulurkan tangan mengusap pipi pria itu.“Apa kau sudah sarapan?” tanyanya dengan penuh perhatian.“Belum, apa kau sudah sarapan?”“Aku baru akan membuatnya, tunggulah sebentar,” jawab Anna sembari mengikat rambutnya dengan asal dan beranjak kembali ke dapur sementara Marcus mengikutinya lalu duduk di bangku dekat meja bar.“Sepertinya, ini pertama kalinya ada wanita yang memasak untukku selain ibu dan juga pengasuhku,” ujar Marcus dengan jujur sembari memperhatikan Anna dengan intens.Anna melanjutkan kegiatan sebelumnya memilih bahan-bahan makanan lalu mencuci beberapa sayuran dan ikan salmon sembari merespon ucapan Marcus.“Kenapa begitu? Apa istrimu tidak pernah memasak untukmu?” tanyanya penasaran.Tangannya dengan ahli memotongi sayuran dan membuat saus untuk saladnya. Sementara ia mulai memanggang dua potong ikan salmon yang sudah dilumuri olive oil, garam, dan merica di atas teflon yang sudah dipanasi.“Lisa benci memasak. Katanya

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 31 – Pertimbangan Kembali

    Selesai mandi, Anna memakai kaos putih jumbo dan celana hotpants berwarna abu-abu ketika keluar dari kamar mandi dan mencari keberadaan Marcus di kamarnya. Ia menemukan pria tampan itu tengah berbaring dengan mata terpejam di kasur. Perlahan ia mendekati Marcus dan duduk di pinggir kasur untuk memperhatikan wajah kekasihnya itu. “Apa kau tidur?” tanyanya pelan sembari mengulurkan tangan memberikan elusan lembut di pipi pria itu. Dahi Marcus mengernyit ketika merasakan tangan dingin Anna menyentuh pipinya. Matanya terbuka perlahan menatap gadis itu dan memegang tangannya. Terkejut akan mata Marcus yang tiba-tiba terbuka, Anna refleks hendak menarik tangannya, namun tidak jadi begitu melihat tatapan lembut pria itu. “Kau tidak tidur?” tanyanya terkejut. “Hmm..aku baru mencoba untuk tidur,” jawab Marcus sembari menarik tangan Anna dan mengecupinya dengan lembut. “Kemarilah, temani aku berbaring,” pintanya dengan nada lembut. “Tapi aku tidak mengantuk,” balas Anna namun berbanding

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 32 – Perasaan Ernest Terhadap Lisa

    Pagi yang sama di tempat lain, terlihat Rosy dengan apron pink bermotif kelinci dan spatula di tangan kanannya ketika membuka pintu setelah bel apartemennya berdering. Matanya mengerjap terkejut beberapa kali menatap sosok pria bermata biru itu dengan tak percaya. “Kenapa kau di sini?” tanyanya dengan bingung. Ernest—pria itu—hanya tersenyum tanpa dosa menatap Rosy. Matanya menelusuri kostum pagi gadis itu dengan ekspresi gelinya, ia tidak menduga akan melihat penampilan lucu gadis itu pagi ini. “Kau sedang memasak?” tanyanya balik mengabaikan pertanyaan Rosy sebelumnya. “Ah, iya,” tersadar akan penampilannya, pipi Rosy sedikit bersemu merah lantaran malu kepergok tengah memakai kostum kebanggaannya ketika memasak oleh Ernest. “Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa kau di sini?” Tanya Rosy kembali mencoba mengalihkan pembicaraan Ernest. Ia menatap pria itu dengan ekspresi anehnya. Ernest sedikit mendorong tubuh Rosy agar memberikannya ruang untuk masuk melewati pintu ketika men

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 33 – Rosy si Lucu

    Sejujurnya ia tidak ingin melihat wajah Ernest saat ini.Itu benar-benar membuatnya sakit memikirkan Ernest masih memiliki perasaan khusus terhadap Lisa.‘Sial, kenapa aku seperti ini? Bukankah kami sepakat jika ini hanya hubungan saling menguntungkan? Aku tidak boleh menaruh harapan lebih pada pria itu!’ batin Rosy dengan gusar.Ernest hanya diam memperhatikan tingkah Rosy yang sedikit aneh. Ia lalu beranjak bangun menghampiri Rosy dan menaruh gelas kopinya yang sudah kosong ke dalam wastafel tempat Rosy tengah mencuci piring.“Apa kau tidak merindukanku?” bisiknya sembari melingkarkan tangan di pinggang ramping gadis itu dan memeluknya erat dengan menopang dagu di bahunya.Tubuh Rosy menegang karena tidak menduga bahwa Ernest akan memeluknya dari belakang. Ia berusaha menormalkan debaran jantungnya dan ekspresinya yang sedikit kewalahan akan sikap Ernest yang tiba-tiba.“Hm...tidak juga,” jawabnya dengan tenang. “Kenapa? Apa kau merindukanku? Atau merindukan tubuhku?” tanyanya balik

Bab terbaru

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 77 – Rosy dan Morning Sicks-nya

    Anna menatap kondisi temannya itu dengan prihatin. Dalam hati ia bersyukur tidak mengalami morning sicks separah Rosy yang membuatnya mampu tetap bekerja dan melakukan apapun yang membuatnya terhibur. “Apa ini sudah bulan ke tiga?” tanya Anna sembari memijat telapak tangan Rosy. Ia memutuskan untuk duduk di pinggiran sofa dan mengurus Rosy sebelum pergi ke ruangannya. “Ini bulan ke empat. Kata dokter kemungkinan ini akan berlangsung hingga usia kandungannya memasuki bulan ke enam.”Anna meringis, lalu mengambil tisu dan mengelap keringat di wajah Rosy. “Apa kau sudah sarapan?” tanya Anna lagi. “Sudah, tadi pagi Ernest membuatkanku roti panggang dengan selai apel dan juga memotongkan beberapa apel.” Setelah mengatakan itu, Rosy kembali memejamkan matanya karena setiap ia membuka mata, seluruh ruangan terlihat berputar-putar membuatnya merasa semakin pusing.‘Tok tok tok’“Masuk.” Anna menjawab kepada Sunny y

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 76 – Kembali Ke Rutinitas Lama

    Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Satu tahun terlewatkan begitu saja tanpa masalah yang berarti. Hanya saja rencana resepsi pernikahan Marcus dan Anna harus tertunda selama beberapa bulan karena kondisi Anna yang tidak memungkinkan untuk berada di tempat keramaian. Apalagi usia Kennard yang masih begitu kecil dan rentan membuat Anna khawatir bahwa bayi kecil itu akan kelelahan dan rewel selama mereka mengadakan acara resepsi. Jadi, karena itulah acara resepsi ditunda setelah berdiskusi dengan keluarga Marcus.“Kau akan ke kantor?” tanya Marcus ketika melihat istrinya sedang duduk di depan meja rias untuk berdandan dalam balutan baju kerjanya. Anna menatap Marcus melalui cermin di depannya dan mengangguk. “Ya, ada beberapa design baru yang harus kulihat. Apalagi Rosy sedang mengalami morning sicks jadi dia tidak bisa selalu hadir di kantor untuk terus menggantikanku.”“Kau akan membawa Ken, juga?” tanyanya lagi.“Ya, bersama bibi Jessy.”“Baiklah, kalau begitu aku akan menga

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 75 – I’m Sorry

    “Apa menurut Bibi aku harus menikah sendirian tanpa Ayah dan keluargaku?” tanya Anna lirih. Ekspresinya seolah ingin menangis memikirkan nasib dirinya sendiri yang dicampakkan oleh keluarga kandungnya. Jessy memandangi wanita itu dengan ekspresi sedih. Bayangan Anna kecil entah mengapa tiba-tiba terlintas di kepalanya. Sosok gadis kecil yang selalu memangis di malam hari itu kini sudah tumbuh dewasa menjadi seorang istri dan ibu yang baik hati. “Bibi tidak mengatakan bahwa Nyonya harus menikah tanpa keluarga Nyonya, tapi apakah Tuan Besar dan para Tuan Muda pernah menganggap Nyonya sebagai keluarga mereka?” Anna terdiam. Ia ingin membantah bibi Jessy namun ia sadar bahwa apa yang wanita paruh baya itu katakan memang benar. Ayah dan para kakak laki-lakinya tidak pernah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Hanya para pelayan dan kepala pelayan yang bekerja di kediaman Mansion Walkins yang menyayanginya.Meskipun Anna dibenci oleh Ayah dan Kakak laki-lakinya, mereka tet

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 74 – Rencana Pernikahan

    "Aku sudah memikirkannya beberapa hari ini,” ujar Marcus tiba-tiba saat ia dan Anna tengah menikmati waktu makan siang bersama. Anna menghentikan gerakannya dan menatap Marcus dengan bingung, “apa itu?” tanyanya penasaran. “Aku ingin mengadakan acara resepsi pernikahan kita di hari ulang tahunmu.” Hening beberapa saat. Anna menatap Marcus terkejut seolah tidak memahami apa yang baru saja ia dengar dari suaminya. Resepsi pernikahan... Itu bukanlah acara biasa yang bisa Anna putuskan begitu saja. Banyak hal yang harus mereka pikirkan dan persiapkan untuk hal itu. Termasuk restu dari ayahnya. Setidaknya, ia butuh pria itu untuk mendampinginya berjalan di altar sebagai seorang ayah. Marcus yang menyadari perubahan di wajah istrinya merasakan ada yang tidak benar. Apa Anna tidak menyukai idenya? Pikirnya dengan kebingungan. “Kau tidak suka?” tanyanya. Wanita itu menatap Marcus sekali lagi lalu tersenyum dan menggeleng pelan, “aku menyukainya. Bukankah mengadakan resepsi pernikahan a

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 73 – Menahan Diri

    Hari semakin gelap ketika mereka mencoba satu per satu wahana yang ada di taman itu. Dari semua wahana, Rosy sengaja menyisakan wahana bianglala untuk mereka naiki paling akhir ketika matahari akan tenggelam. Rosy ingin melihat sunset ketika mereka berada di atas bianglala, dan Ernest dengan sabar menuruti semua keinginan istrinya itu.“Selamat sore, Tuan Mars, Nyonya Mars.” Seorang pria berambut hitam mengenakan jas biru muda sedikit membungkuk menyambut Ernest dan Rosy ketika mereka tiba di depan pintu masuk bianglala.Sebelumnya asisten Ernest memang telah menghubungi manajerial taman hiburan jika Ernest dan Rosy akan datang mengunjungi taman itu untuk berkencan. Dan berkat itulah Ernest dan Rosy dapat menaiki semua wahana dengan nyaman tanpa harus mengantri panjang mengikuti pengunjung lainnya.Rosy yang pertama kalinya mendapatkan perlakuan seistimewa itu merasa takjub akan kuasa suaminya. Menjadi kaya dan berkuasa memang sangat menyenangkan!“Halo, George. Kau menjaga taman ini

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 72 – Boneka Lumba-lumba

    Tidak banyak hal yang berubah dari hubungan Ernest dan Rosy setelah mereka menikah. Yang berubah hanya sikap Ernest yang semakin posesif setiap harinya terhadap Rosy. Meskipun wanita itu tidak membencinya, namun terkadang sikap Ernest yang terlalu berlebihan membuat Rosy merasa lelah.Seperti saat ini, ketika mereka akan pergi kencan di luar, pria itu terus-terusan mengomentari baju yang Rosy kenakan.“Ganti, itu terlalu pendek.”“Terlalu terbuka, kau bisa kena flu.”“Pria mana yang akan kau goda dengan penampilan itu?”Dan banyak lagi komentar yang pria itu lemparkan padanya hingga akhirnya Rosy hanya mengenakan summer long dress lengan panjang dengan belahan dada yang sedikit rendah.“Please, hentikan itu, Ernest. Kau terlalu berlebihan,” keluh Rosy pada suaminya yang memasang ekspresi curiga dengan kedua alis hampir bersatu.“Kenapa? Apa mungkin memang itu tujuanmu? Memakai baju terbuka untuk menggoda pria lain?” tuduh Ernest dengan ekspresi gelap.Rosy memutar bola mata malas dan

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 71 – Bahagiaku Itu Kamu

    Pagi itu Marcus bangun dengan memandangi sosok indah di depannya. Wajah terlelap istrinya yang tenang, hembusan nafas yang lembut, serta bibir pink merona yang terlihat penuh dan menggoda membuat Marcus ingin memakannya. Tangannya terulur merapikan anakan rambut Anna yang menutupi sebagian wajahnya dan menyisipkannya di belakang telinga wanita itu membuat Anna sedikit mengerutkan kening dan semakin merapatkan tubuhnya pada Marcus. Lagi-lagi pria itu menarik senyum lebih lebar merasakan tubuh Anna yang semakin memeluknya. Ia membalas pelukan itu dan memberi kecupan lembut di kening wanita itu. Rasa takut akan kehilangan wanita itu yang menghantuinya beberapa bulan ini kembali mengusik hati Marcus, membuatnya merasa sesak. ‘Apa yang harus kulakukan agar membuatmu tetap aman?’ batinnya dengan tatapan kosong. “Marcus?” suara Anna yang serak membuat Marcus menunduk, sedikit melonggarkan pelukan untuk melihat wajah wanita itu yang mulai membuka matanya setengah sadar. “Apa aku membangu

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 70 – Tidak Ingin Berpisah (21+)

    Anna terbangun ketika igauan Marcus terdengar di sebelahnya. Ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul dua pagi, dan ini seperti sebuah rutinitas bahwa Marcus selalu bermimpi buruk dan mengigau di tengah malam.“Marcus! Marcus!” suara Anna terdengar mendesak, menarik Marcus dari kedalaman mimpi buruknya, kedalaman rasa putus asanya. “Aku di sini. Aku di sini,” bisik Anna kembali dengan suara yang lembut. Ia memeluk pria di sebelahnya dan mengusap-usap kepalanya.Marcus bangun dan wanita itu membungkuk mendekat padanya, dia menggenggam bahunya, mengguncangnya, wajahnya menggoreskan kepedihan yang mendalam, mata birunya terbuka lebar dan penuh dengan airmata.“Anna,” suaranya merupakan bisikan yang terengah-engah. Rasa takut menodai mulutnya. “Kau di sini,” katanya dengan suara lega ketika netranya menemukan istrinya berada di sisinya.“Tentu saja aku di sini.” Anna terus memberikan usapan lembut di bahu suaminya itu berusaha meyakinkan Marcus bahwa ia ada di sini bersamanya.“Ak

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 69 – Penyesuaian

    Selama tiga bulan kemudian, tidak ada kabar apapun mengenai keberadaan Lisa maupun Arthur. Dari yang Marcus ketahui adalah Arthur dipecat dari jabatannya di perusahaan milik keluarga Walkins. Ada kemungkinan Tuan Walkins mengurungnya di rumah agar tidak menyebabkan keributan lain, mengingat Marcus telah memberikan peringatan yang keras.Namun, di sisi lain, Ernest menduga bahwa Arthur mengalami patah kaki dan tangan yang parah akibat siksaan Marcus hingga membuat pria itu lumpuh dan tidak dapat bergerak seperti dulu lagi. Hal ini berdasarkan fakta bahwa terlihat beberapa dokter ternama di kota itu beberapa kali mengunjungi kediaman Walkins.Yang manapun itu, Marcus merasa sedikit lega memikirkan pelaku yang telah mencelakai istri dan anaknya mendapatkan balasan yang setimpal, dan ancaman terhadap anak dan istrinya untuk saat ini akan berkurang.“Apa yang sedang kau pikirkan?” suara Anna di depannya menyadarkan Marcus dari lamunan.Wanita itu telah pulih sepenuhnya. Begitupun dengan pu

DMCA.com Protection Status