Jay kembali ke ruang tamu. Kak Andy telah meletakkan mayat Nyonya Charlotte di tanah. Mereka tidak yakin dengan waktu kematian Nyonya Charlotte, tetapi mayatnya kaku dan matanya tertutup rapat. Tidak diragukan lagi ia sudah mati.Jay mendesah pahit dan berkata, "Nyonya Charlotte selalu menjadi wanita yang kuat dan cakap. Aku tidak menyangka ia menjadi korban pertama dari pertempuran Keluarga Ares."Jenson merasa sangat bersalah karena ialah yang memutuskan para simpanan pindah ke Kebun Turmalin. Ia merasa keputusannya yang sembronolah yang menyebabkan kematian Nyonya Charlotte."Ayah, ini semua salahku."Jay menepuk pundak Jenson dan memperingatkannya, "Jens, ini pelajaran untukmu. Berat bagi kepala yang memakai mahkota. Setiap keputusan yang kau buat memengaruhi setiap anggota Keluarga Ares. Kalau kau tidak bisa melindungi mereka, kau harus berpikir dua kali sebelum membuat keputusan apa pun."Jenson mengangguk murung. "Aku mengerti."Jay berkata, "Kau tidak perlu menyalahkan diri se
Jay dan Jens berbalik saat Angeline membuka kancing atasan Nyonya Charlotte. Tiba-tiba, ia mundur selangkah dan berteriak, "Ah!"Angeline jatuh ke lantai karena terkejut. Jay segera berbalik dan membantu Angeline bangun."Angeline, ada apa?""Mommy?" Jens juga berbalik.Jay dan Jens memusatkan pandangan mereka pada Angeline. Jay merasa marah dan kasihan saat melihat Angeline gemetar."Aku sudah menyuruhmu untuk tidak melakukan ini, tapi kau tidak mau mendengarkanku."Angeline mencoba menenangkan dirinya dan berkata, "Jaybie, sesuatu di tubuh Bibi Charlotte hidup."Jay dan Jenson terkejut dengan penemuan terbaru."Hidup?"Kecuali Charlotte hamil, bagaimana mungkin ada sesuatu yang hidup di tubuhnya?Jenson berkata, "Ayah, mundurlah bersama Mommy. Aku akan melihatnya."Jay menekan kepala Angeline ke dalam pelukannya dan membujuknya, "Dengarkan aku, jangan lihat."Jenson berjalan mendekati mayat Nyonya Charlotte. Ia adalah seorang germafobia seperti ayahnya, jadi ia mengambil pisau pengup
"Kakek Jacob, jangan terburu-buru. Aku yakin nanti kau punya waktu untuk menangis." Mata indah Jenson membawa sedikit kekejaman saat ia mengatakan itu."Apa maksudmu? Jenson, Charlotte baik-baik saja ketika ia masih di Taman Mamot. Tetapi, ia meninggal tak lama setelah kau pergi bersamanya. Apa yang kau lakukan padanya?" Jacob berteriak.Segera, ketiga anak Nyonya Charlotte tiba di Taman Mamot. Ketika mereka melihat mayat Nyonya Charlotte, mereka merasakan getaran hebat.Jacob menunjuk Jenson dan berkata, "Ia yang membunuh ibumu!"Jasper, Jo, dan Julia menatap Jenson dengan marah. "Jenson, ini semua salahmu! Kaulah yang mengundang para wanita simpanan ke Turmalin, itu sebabnya ibuku menjadi depresi!”Jenson menggertakkan giginya dan berkata dengan dingin, "Kita tidak yakin apa depresi yang menyebabkan kematian ibumu. Kenapa kau secara membabi buta mempercayai ayahmu? Kalau kau lebih memperhatikan ibumu, mungkin ia tidak akan mati secara menyakitkan.""Beraninya kau menyalahkanku?" ka
Para anggota Hantu maju ke depan untuk menahan Jacob.Jasper berjalan ke arah Jenson dan bertanya, “Aku bermaksud menanyakan sesuatu padamu. Jens, sekarang ibuku sudah meninggal, bagaimana kau berencana membagikan bagiannya pada Keluarga Ares?”Jenson melihat ekspresi mendesak di wajah Jasper. Seolah-olah kematian ibunya tidak lagi berarti apa-apa baginya, dan ini hanya membuat hati Jenson semakin dingin.“Paman Jasper, abu ibumu masih ada di sini. Apa kau bahkan tidak berpikir untuk memberinya penguburan yang layak sebelum kau menyebutkan asetnya? Aku yakin ia akan sangat kecewa padamu.”Sentuhan rasa malu melintas di wajah Jasper, tetapi ia dengan cepat memaksakan kata-katanya, “Kau tidak mengerti. Harapan terbesar ibuku dalam hidupnya adalah untuk melindungi aset cabang kedua. Ia tidak akan pernah membiarkan aset yang telah ia kerjakan dengan susah payah jatuh ke tangan mereka yang berusaha menuai tanpa menabur apa pun.”Jenson berkata, “Aset cabang kedua telah dipindahkan ke luar n
"Oh, begitu?" Jenson terkekeh.Hipnotismenya hanya akan tidak efektif pada satu jenis orang, orang-orang yang tidak punya keinginan duniawi dan mereka yang punya kemauan keras. Orang-orang seperti Jacob, yang dibutakan oleh keserakahan, tidak akan pernah punya kemampuan untuk melawan hipnotisme."Kakek Jacob, apa Faith putrimu?" Jenson langsung ke topik.Jacob mengangguk duluan, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.Jenson tiba-tiba mencabut beberapa helai rambut Jacob dan berkata, “Tidak masalah apa kau mengakuinya atau tidak. Tes paternitas sederhana bisa memberitahuku jawabannya.”Jacob mendengus marah ketika ia berkata, "Jenson, kau—"“Kau dan Nyonya Nephele mulai sebagai presiden yang mendominasi dan asisten yang lembut. Tapi kalian berdua pasti sudah bersekongkol sejak awal. Setelah Nyonya Nephele melahirkan seorang putri untukmu, ia pasti dengan tulus melakukan segalanya untuk membantumu, kan?”Sentuhan perlawanan melintas di mata Jacob. Tetapi, dengan liontin giok Jenson ya
Wajah Jay terlihat serius. "Sepertinya Keluarga Ares kewalahan dengan rahasia. Ketika kakek buyutmu memenjarakan kakekmu di istana bawah tanah saat itu, Ayah hanya mendengar rahasia ini ketika yah mencapai usia dewasa. Dan harga untuk mengungkap rahasia ini membuat ayah kehilangan istri dan anak-anak Ayah."Jenson sedikit terkejut."Jadi rahasia rahasia Kakek Jacob tentu saja merupakan berita mengejutkan lainnya."Jay mengangguk. "Sepertinya Ayah harus bicara dengan kakek buyutmu."Di malam hari, Jay pergi ke halaman belakang untuk minum teh bersama Kakek Ares.Josie dan Zayne telah tiba di halaman depan Château de Selene untuk mengobrol dengan Angeline.Anak mereka sekarang berusia delapan bulan dan telah tumbuh menjadi balita kecil yang lucu.Melihat Joseph yang menggemaskan, Angeline tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangan dan memeluknya. Tetapi, ia langsung ditolak oleh Zayne."Jangan gendong bayinya, Angeline. Kalau tidak, suami iblis yang memanjakanmu akan pulang
Zayne mendapat cukup hinaan dari Angeline dan Josie, jadi ia pergi ke Jenson untuk mencari hiburan.“Jens, kudengar kau menggunakan hipnotisme pada Kakek Jacob hari ini dan membuatnya mengakui banyak rahasia yang tidak boleh diceritakan. Apa ini benar?"Jenson menjawab, "Itu benar."“Apa hipnotisme itu ajaib? Bagaimana kalau mencobanya pada pamanmu di sini? Biarkan aku merasakan keajaibannya juga,” kata Zayne tidak sabar.Jenson berjalan menuju Angeline dan duduk di sebelah ibunya. Kemudian, ia dengan hati-hati meletakkan kepalanya di lutut ibunya dan bertindak malu-malu. "Apa bayi itu baik padamu akhir-akhir ini, Mommy?"Jenson mungkin seorang tiran yang kejam di depan orang luar, tetapi ia masih anak-anak ketika di depan ibunya.Angeline mengelus lingkaran hitam di bawah mata Jenson dan berkata dengan sedih, “Adik perempuanmu sangat baik. Tapi apa kau sudah cukup tidur akhir-akhir ini?”Jenson duduk dengan takjub, dan matanya melebar karena terkejut ketika ia bertanya, "Jadi ini adi
Jay berkata dengan ragu, "Apa kau benar-benar tidak tahu rahasia Paman Kedua?"Kakek Ares menggelengkan kepalanya dengan tegas dan berkata, "Tidak.""Apakah kau bersumpah atas kuburanmu?" tanya Jay lagi.Kakek Ares mendengus mendengar kata-kata Jay.Ketika Kakek Ares hendak mengangkat tangannya untuk bersumpah, Jay menghentikannya dan berkata, “Lupakan saja. Aku percaya padamu."Oleh karena itu, Jay kembali ke halaman depan dengan berat hati.Pada saat itu, Jenson sibuk menghipnotis Zayne sementara Josie menginterogasi Zayne dengan antusias. “Siapa wanita yang paling kau cintai, Zayne?”“Josie.”Josephine bersenang-senang menanyai Zayne, jadi ia melanjutkan tanpa henti.“Jadi kalau adikmu dan istrimu jatuh ke sungai secara bersamaan, siapa yang akan kau selamatkan lebih dulu?”“Aku tidak akan menyelamatkan keduanya. Keduanya toh bisa berenang sehingga bisa menyelamatkan diri. Lagi pula, aku tidak bisa berenang.”Josie, “…”Angeline terkejut dan tertawa terbahak-bahak.“Bagaimana kalau