Jenson berkata, "Ini yang diberikan Nenek pada mommyku saat ia mengunjunginya tadi malam."Ekspresi Jacob tidak wajar.Jo ketakutan dan menatap Jacob sambil berkata, "Ayah, apa yang sedang terjadi? Apa yang kau lakukan pada Ibu?"Jacob memarahi Jo, "Aku ayahmu! Bagaimana kau bisa mempercayai orang luar daripada aku? Jenson megadu domba kita, tidak bisakah kau melihatnya?"Jo ragu-ragu. Ia menatap Jenson dengan marah dan berkata, "Jenson, apa yang kau coba lakukan?"Jenson melambai pada anggota Hantu dan berkata, "Pergi, bawa Nyonya Charlotte keluar."Jo menghalangi pintu dan berteriak, "Tidak ada yang diizinkan masuk! Kalau kau bersikeras, langkahi dulu mayatku!"Ada seringai licik di mata Jacob.Jacob mengancam Jenson, "Jens, Charlotte sakit parah dan tidak boleh dipindahkan. Kalau kau membawa Charlotte pergi secara paksa, kau akan bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu padanya."Jenson menjawab, "Apa itu ancaman?"Jacob mendengus dan berkata, "Itu yang kau dapatkan karena ceroboh!"
"Kakek Jacob, apa kau takut Nyonya Charlotte akan menyebutkan sesuatu yang tidak boleh ia katakan ketika ia bangun?"Jacob dengan gugup menjawab, "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan."Jo merasakan kepanikan ayahnya.Ia menatap Jacob, tatapannya penuh dengan kepahitan. "Ayah, apa kau menyakiti Ibu?""Tidak!" Jacob menggeram protes.Saat itu, Kak Andy menggendong Nyonya Charlotte di punggungnya dan keluar dengan Robbie dan Kak Roxie melindungi mereka.Jenson berjalan ke arah mereka. Ketika ia melihat sekilas kulit abnormal Nyonya Charlotte, ia melepas mantelnya dan menutupi Nyonya Charlotte dengan erat.Mata Jacob menyipit saat melihat yang dilakukan Jenson.Nyonya Nephele telah memberitahunya Charlotte akan baik-baik saja dalam beberapa hari ke depan. Reaksi Jenson membuat Jacob berpikir Nyonya Charlotte mungkin sudah mati."Ibu!" Jo bergegas.Kak Roxie menjulurkan kakinya untuk menjegal Jo.Kak Roxie berkata, "Nyonya Charlotte dalam kondisi serius. Kita harus mengirimnya ke tempat
Jay kembali ke ruang tamu. Kak Andy telah meletakkan mayat Nyonya Charlotte di tanah. Mereka tidak yakin dengan waktu kematian Nyonya Charlotte, tetapi mayatnya kaku dan matanya tertutup rapat. Tidak diragukan lagi ia sudah mati.Jay mendesah pahit dan berkata, "Nyonya Charlotte selalu menjadi wanita yang kuat dan cakap. Aku tidak menyangka ia menjadi korban pertama dari pertempuran Keluarga Ares."Jenson merasa sangat bersalah karena ialah yang memutuskan para simpanan pindah ke Kebun Turmalin. Ia merasa keputusannya yang sembronolah yang menyebabkan kematian Nyonya Charlotte."Ayah, ini semua salahku."Jay menepuk pundak Jenson dan memperingatkannya, "Jens, ini pelajaran untukmu. Berat bagi kepala yang memakai mahkota. Setiap keputusan yang kau buat memengaruhi setiap anggota Keluarga Ares. Kalau kau tidak bisa melindungi mereka, kau harus berpikir dua kali sebelum membuat keputusan apa pun."Jenson mengangguk murung. "Aku mengerti."Jay berkata, "Kau tidak perlu menyalahkan diri se
Jay dan Jens berbalik saat Angeline membuka kancing atasan Nyonya Charlotte. Tiba-tiba, ia mundur selangkah dan berteriak, "Ah!"Angeline jatuh ke lantai karena terkejut. Jay segera berbalik dan membantu Angeline bangun."Angeline, ada apa?""Mommy?" Jens juga berbalik.Jay dan Jens memusatkan pandangan mereka pada Angeline. Jay merasa marah dan kasihan saat melihat Angeline gemetar."Aku sudah menyuruhmu untuk tidak melakukan ini, tapi kau tidak mau mendengarkanku."Angeline mencoba menenangkan dirinya dan berkata, "Jaybie, sesuatu di tubuh Bibi Charlotte hidup."Jay dan Jenson terkejut dengan penemuan terbaru."Hidup?"Kecuali Charlotte hamil, bagaimana mungkin ada sesuatu yang hidup di tubuhnya?Jenson berkata, "Ayah, mundurlah bersama Mommy. Aku akan melihatnya."Jay menekan kepala Angeline ke dalam pelukannya dan membujuknya, "Dengarkan aku, jangan lihat."Jenson berjalan mendekati mayat Nyonya Charlotte. Ia adalah seorang germafobia seperti ayahnya, jadi ia mengambil pisau pengup
"Kakek Jacob, jangan terburu-buru. Aku yakin nanti kau punya waktu untuk menangis." Mata indah Jenson membawa sedikit kekejaman saat ia mengatakan itu."Apa maksudmu? Jenson, Charlotte baik-baik saja ketika ia masih di Taman Mamot. Tetapi, ia meninggal tak lama setelah kau pergi bersamanya. Apa yang kau lakukan padanya?" Jacob berteriak.Segera, ketiga anak Nyonya Charlotte tiba di Taman Mamot. Ketika mereka melihat mayat Nyonya Charlotte, mereka merasakan getaran hebat.Jacob menunjuk Jenson dan berkata, "Ia yang membunuh ibumu!"Jasper, Jo, dan Julia menatap Jenson dengan marah. "Jenson, ini semua salahmu! Kaulah yang mengundang para wanita simpanan ke Turmalin, itu sebabnya ibuku menjadi depresi!”Jenson menggertakkan giginya dan berkata dengan dingin, "Kita tidak yakin apa depresi yang menyebabkan kematian ibumu. Kenapa kau secara membabi buta mempercayai ayahmu? Kalau kau lebih memperhatikan ibumu, mungkin ia tidak akan mati secara menyakitkan.""Beraninya kau menyalahkanku?" ka
Para anggota Hantu maju ke depan untuk menahan Jacob.Jasper berjalan ke arah Jenson dan bertanya, “Aku bermaksud menanyakan sesuatu padamu. Jens, sekarang ibuku sudah meninggal, bagaimana kau berencana membagikan bagiannya pada Keluarga Ares?”Jenson melihat ekspresi mendesak di wajah Jasper. Seolah-olah kematian ibunya tidak lagi berarti apa-apa baginya, dan ini hanya membuat hati Jenson semakin dingin.“Paman Jasper, abu ibumu masih ada di sini. Apa kau bahkan tidak berpikir untuk memberinya penguburan yang layak sebelum kau menyebutkan asetnya? Aku yakin ia akan sangat kecewa padamu.”Sentuhan rasa malu melintas di wajah Jasper, tetapi ia dengan cepat memaksakan kata-katanya, “Kau tidak mengerti. Harapan terbesar ibuku dalam hidupnya adalah untuk melindungi aset cabang kedua. Ia tidak akan pernah membiarkan aset yang telah ia kerjakan dengan susah payah jatuh ke tangan mereka yang berusaha menuai tanpa menabur apa pun.”Jenson berkata, “Aset cabang kedua telah dipindahkan ke luar n
"Oh, begitu?" Jenson terkekeh.Hipnotismenya hanya akan tidak efektif pada satu jenis orang, orang-orang yang tidak punya keinginan duniawi dan mereka yang punya kemauan keras. Orang-orang seperti Jacob, yang dibutakan oleh keserakahan, tidak akan pernah punya kemampuan untuk melawan hipnotisme."Kakek Jacob, apa Faith putrimu?" Jenson langsung ke topik.Jacob mengangguk duluan, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.Jenson tiba-tiba mencabut beberapa helai rambut Jacob dan berkata, “Tidak masalah apa kau mengakuinya atau tidak. Tes paternitas sederhana bisa memberitahuku jawabannya.”Jacob mendengus marah ketika ia berkata, "Jenson, kau—"“Kau dan Nyonya Nephele mulai sebagai presiden yang mendominasi dan asisten yang lembut. Tapi kalian berdua pasti sudah bersekongkol sejak awal. Setelah Nyonya Nephele melahirkan seorang putri untukmu, ia pasti dengan tulus melakukan segalanya untuk membantumu, kan?”Sentuhan perlawanan melintas di mata Jacob. Tetapi, dengan liontin giok Jenson ya
Wajah Jay terlihat serius. "Sepertinya Keluarga Ares kewalahan dengan rahasia. Ketika kakek buyutmu memenjarakan kakekmu di istana bawah tanah saat itu, Ayah hanya mendengar rahasia ini ketika yah mencapai usia dewasa. Dan harga untuk mengungkap rahasia ini membuat ayah kehilangan istri dan anak-anak Ayah."Jenson sedikit terkejut."Jadi rahasia rahasia Kakek Jacob tentu saja merupakan berita mengejutkan lainnya."Jay mengangguk. "Sepertinya Ayah harus bicara dengan kakek buyutmu."Di malam hari, Jay pergi ke halaman belakang untuk minum teh bersama Kakek Ares.Josie dan Zayne telah tiba di halaman depan Château de Selene untuk mengobrol dengan Angeline.Anak mereka sekarang berusia delapan bulan dan telah tumbuh menjadi balita kecil yang lucu.Melihat Joseph yang menggemaskan, Angeline tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangan dan memeluknya. Tetapi, ia langsung ditolak oleh Zayne."Jangan gendong bayinya, Angeline. Kalau tidak, suami iblis yang memanjakanmu akan pulang