Mengetahui Jenson bukan tandingan para anak laki-laki ini, Zetty segera membuka lengannya dan berdiri di depan Jenson untuk melindunginya.Zetty mulai bertingkah seperti ratu drama sekarang. Dengan perubahan sikapnya, ia mulai menyanjung pemuda itu. “Pacarku tidak bisa melawan. Tolong maafkan aku. Kalian hanya ingin aku pergi ke bar bersamamu, kan? Tentu. Aku akan ikut dengan kalian segera."Jenson tercengang.Ia memelototi Zetty. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zetty berbisik pada Jenson, "Orang bijak tidak akan bertarung kalau ada rintangan yang menghadangnya, Jens. Cepat lari. Aku berkulit tebal, jadi tidak akan terlalu menyakitkan bagiku. Cepat pergi."Jenson, "..."Ternyata bocah kecil ini berusaha melindunginya.Jenson menggendong Zetty dengan paksa dan menempatkan Zetty di belakangnya seperti seekor anak ayam sambal berkata, "Kau tahu aku punya gangguan obsesif-kompulsif. Kalau kau punya luka di wajahmu, maka jangan datang padaku lain kali. "Zetty ingin menangis, tetapi tidak
Ketika Jenson mengemudikan Rolls-Royce menuju pintu keluar jalan raya, ia melihat polisi lalu lintas sedang memeriksa kendaraan. Jenson dengan tenang bergabung dengan barisan mobil di belakang.Sebaliknya, Zetty sangat cemas. "Kau belum 18 tahun, Kakak. Itu dianggap mengemudi ilegal."Jenson mengangkat SIMnya dan mata Zetty membelalak karena terkejut. Di SIM tertulis dengan jelas 'Jenson Ares, 18 tahun'.Ini jelas SIM palsu!Zetty masih khawatir. "Siapa yang percaya kau berusia 18 tahun?"Jenson berkata, "Kita akan lihat nanti."Saat itu, polisi lalu lintas berjalan dan mengetuk jendela mobil Jenson."SIM, tolong."Jenson menyerahkan SIM pada polisi dan polisi lalu lintas melirik Jenson sebelum menyapu pandangannya ke interior mobil. Karena tidak menemukan keanehan, polisi kemudian melambai untuk memerintahkan Jenson pergi."Pergilah."Zetty bingung.Rolls-Royce berhenti di jalan raya dengan mantap. Zetty belum pulih dari keterkejutannya.Ia mendesah. "Pasti karena wajahmu yang sedi
Zetty tercengang. Setelah sekian lama, Zetty terdengar mendesah. "Tidakkah menurutmu Ayah terlalu memanjakan Mommy?"Jenson berkata, "Kau belum pernah melihat yang lebih buruk."Jenson mengetahui kepribadian Ayah dengan baik, jadi setelah memasuki rumah, Jenson mulai berjalan berjinjit dengan tenang karena takut akan menimbulkan suara keras.Zetty, sebaliknya, berseru penuh semangat, "Mommy, Ayah, kami kembali!"Jay berdiri di koridor lantai dua, mengenakan piyama hitam. Wajahnya yang sedingin es sama gelapnya dengan dasar pot. Bahkan suaranya terdengar sangat dingin. "Ssst. Mommy sedang tidur."Karena itu, Jay memasuki kamar, meninggalkan anak-anak dengan pemandangan punggungnya yang tegas.Zetty merasa sulit untuk terbiasa dan bergumam, "Ayah tidak menyukai kita lagi, bukan?"Jenson menuangkan secangkir teh untuk Zetty dan menghibur Zetty. "Kau harus terbiasa!"Zetty berkata, "Ayah sangat baik pada kita sebelum ini."Jenson berkata, "Itu karena kau gagal untuk melihat ke lua
Jay menempatkan Angeline di sofa dengan lembut. Ia juga memeluk Angeline dengan lembut dan dengan begitu, pertemuan keluarga kecil diadakan.Jay berkata pada anak-anak dengan ekspresi tegas, “Karena Mommy sedang sakit, Ayah akan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk merawat Mommy di masa depan. Maafkan Ayah karena tidak bisa mencurahkan seluruh waktu Ayah untuk merawat kalian."Jenson mengerti dan setuju dengan alasan Jay. "Aku tidak keberatan, Ayah."Zetty mencoba memanfaatkan situasi itu. "Karena Ayah dan Mommy tidak punya waktu untuk menjagaku, kenapa tidak meninggalkanku dengan Kakak Finn saja, Ayah?”Jay sudah membuat pengaturan yang diperlukan untuk anak-anak. "Jens, aku telah memutuskan untuk menyerahkan Asia Besar padamu. Mulai sekarang, kau akan menjadi Bos Muda Asia Besar."Jenson sedikit terkejut. Ada sedikit perlawanan di matanya yang dalam.Jenson telah menyusun cetak birunya sendiri. Ia ingin membangun kerajaan bisnisnya sendiri seperti Ayah daripada berdiri
"Cepat kirim pesan ke Bibi Josephine, katakan bahwa—"Zetty membelalakkan matanya dan berkata, "Mommy, Ayah tidak akan mengizinkannya."“Jadi kita tidak bisa memberitahu ayah tentang ini. Bantu Mommy merahasiakannya.”Zetty mengangguk cemas. "Baiklah."Di atas, Jay berkata terang-terangan pada Jenson, "Kau laki-laki dan aku tidak peduli berapa banyak wanita yang kau sukai sebelum menikah. Tapi aku perlu mengingatkanmu ini—jangan sentuh mereka."Jenson mengangguk dengan tenang. “Mm.”Jay melanjutkan, “Jens, kau bisa menggunakan tiga tahunmu untuk lulus dari Akademi Pemuda Legendaris dan itu membuktikan kemampuanmu luar biasa. Aku pikir kau lebih dari mampu untuk menangani Asia Besar. Jadi ketika kau punya waktu luang, kau bisa menjaga adikmu untuk kami. ”Jenson menjawab, "Mm."“Adikmu belajar mencintai sejak usia dini, jadi aku khawatir ia akan menyesal nanti. Tapi karena Mommymu selalu di sisiku, ada beberapa hal yang tidak bisa aku katakan pada adikmu karena aku takut membuat Mommy
Zetty dan Jenson makan pagi dengan wajah pucat pasi.Zayne, Grayson, dan Finn menundukkan kepala. Mereka tidak berani menatap mata Jay.“Di mana Angeline?” tanya Jay. Ada rasa dingin yang menusuk tulang dalam suara Jay.Tidak ada yang berani menjawab.“Di mana Angeline?” Jay meraung.Suara Jay seperti guntur yang menggelegar di udara, mengejutkan semua orang sampai mereka gemetar.Baru setelah itu semua orang melihat Jay dengan ketakutan.Jenson menghela napas dan menjelaskan. “Ayah, Bibi Josephine membawa Mommy ke Rumah Sakit Asia Besar.”Jay tiba-tiba menyadari hari itu adalah hari operasi Shirley. Angeline pasti mengkhawatirkan Shirley, jadi Angeline meminta Josephine untuk membawanya ke rumah sakit secara diam-diam.Hal-hal yang Angeline katakan pada Josephine kemarin hanyalah pengalihan untuk membuat Jay percaya Angeline akan tinggal di rumah.Jay berbalik, kembali ke atas, dan dengan cepat mengganti pakaian. Ia bahkan tidak repot-repot menyapa orang lain saat buru-buru bergegas
Angeline tidak pernah menyangka Jay datang secepat itu. Wajahnya yang halus dan cantik tiba-tiba terlihat bersalah.“Jaybie?” Angeline berteriak dengan suara gemetar.Jay kembang-kempis pada saat itu, amarahnya memancar di sekelilingnya.Tetapi Jay tidak bisa marah pada Angeline, jadi ia tidak punya pilihan selain membuang amarahnya.Setelah menahan amarahnya, Jay kemudian perlahan berjalan menuju Angeline, berjongkok, dan memeluk Angeline.“Kenapa kau tidak memberitahuku akan datang ke rumah sakit? Tidakkah kau tahu aku akan mengkhawatirkanmu?" Nada suara Jay membuatnya terdengar seperti anak kecil yang dipaksa makan sayurannya.Angeline membelai kepala Jay dan menjawab dengan rasa bersalah di dalam hatinya, “Jaybie, itu karena aku takut kau akan mengkhawatirkanku sehingga aku meminta Zayne dan Grayson untuk datang dan mengobrol denganmu. Dengan begitu, mereka mungkin bisa berbagi kekhawatiran dan bebanmu.”Jay menjawab, "Apa yang bisa dibicarakan antara mereka dan aku?"Josephine tib
Tidak ada apa-apa, selain rasa merinding di pihak Josephine.Di sisi lain, semuanya baik-baik saja di pihak Angeline.Sorot mata Jay membuat Zayne jengkel saat memandang Josephine yang bersandar padanya seperti invertebrata. Zayne berkata pada Josephine, "Jangan takut. Ketika kakakmu ingin menyelesaikan masalah denganmu, salahkan saja semuanya pada Angeline. Aku yakin kakakmu tidak akan marah pada Angeline, bukan?"Josephine melihat Jay yang sangat mesra pada Angeline. Mata Jay terlihat begitu lembut sehingga ia tidak tahu semua ketajaman di pupil Jay bisa memudar tanpa bekas.Josephine tiba-tiba menyadari yang dikatakan Zayne masuk akal. Dengan Angeline sebagai pendukungnya, Josephine mengumpulkan kepercayaan dirinya dan menegakkan punggungnya.“Kak Angeline, maafkan aku. Aku harus menjualmu untuk menyelamatkan diriku," kata Josephine.Jenson memutar matanya ke arah Josephine. "Tidak tahu malu."Josephine, "..."Pada saat itu, Jay tiba-tiba berteriak, "Jens".Jenson menggerakkan kaki