Share

Bab 93. Penolakan Stella

Stella merasa semakin kecil di bawah tatapan ibunya yang penuh kekecewaan. Safira duduk di tepi ranjang, wajahnya memerah karena marah. "Stella, kenapa kamu hanya diam? Jawab mama, apa benar yang dikatakan dokter bahwa kamu sedang hamil?"

Stella meremas sprei, mencoba mencari keberanian untuk berbicara. "Ma, aku memang sedang hamil," ucapnya pelan.

Safira menggelengkan kepalanya tak percaya. "Kenapa kamu tidak memberitahu mama, Stella? Siapa lelaki yang sudah menghamilimu? Biar mama beri pelajaran kepadanya! Kenapa dia bisa menghancurkan masa depan putriku?" Urat di leher Safira sudah menonjol karena marah.

"Maaf, Ma," ujar Stella dengan suara bergetar. "Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku tahu Mama pasti kecewa."

Safira menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Stella, mama hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Siapa lelaki itu? Kenapa dia tidak bertanggung jawab?"

Stella menunduk, sambil meneteskan air mata. "Ma, ini bukan seperti yang Mama pikirkan. Lelaki it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status