Beranda / Pernikahan / Sekeping Hati yang Bertahan / Bab 132: Bayangan Kesepian

Share

Bab 132: Bayangan Kesepian

Malam hari di rumah keluarga Dimas selalu sunyi. Setelah makan malam selesai dan semua pekerjaan rumah beres, Wulan biasanya akan duduk di ruang tengah, menemani Bu Ratna dan Aisyah yang menonton televisi. Namun, malam ini, suasana terasa lebih dingin dari biasanya. Hanya suara televisi yang mengisi kekosongan, sementara ketiganya duduk terpisah dengan pikiran masing-masing.

Wulan, yang biasanya sibuk memastikan segalanya sempurna, kali ini hanya duduk diam. Tatapannya sesekali melirik jam dinding, berharap waktu berjalan lebih cepat. Ia merindukan saat-saat ketika Dimas pulang kerja, meski tahu kehadirannya tidak akan banyak mengubah situasi. Ada perasaan kosong yang mulai menggerogoti hatinya, dan ia sadar bahwa kesepian yang ia rasakan semakin mendalam.

Aisyah, yang duduk di ujung sofa, tampak sibuk dengan ponselnya. Sesekali ia tertawa kecil saat membaca sesuatu, tapi tidak ada usaha untuk melibatkan Wulan dalam percakapan. Sementara itu, Bu Ratna tetap fokus pada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status