Make it up, fall in love, try.”
-Dusk Till Dawn lyrics🎶-
[Zayn Malik]
🍑🍑🍑
Suara erangan dan desahan yang beradu menjadi satu. Mengisi keheningan yang terjadi di balkon. Pagi yang masih gelap dengan bertabur bintang yang berkelap-kelip dan bulan. Angin yang berhembus begitu pelan. Keduanya beradu menjadi satu.
Kulit yang saling bersentuhan, bibir keduanya yang menyatu hingga menciptakan suara. Berulang kali Crystal mengerang karena permainan Austin. Pria itu yang memimpin. Mereka tidak menyatu, hanya ada permainan b
“Everything gonna be alright.” -Sinner- 🍑🍑🍑 "Crys, bagaimana dengan yang ini?" tanya Alana menunjukkan sebuah dua dress pendek berwarna hitam di tangan kanan dan kirinya. Crystal menoleh begitu mendengar suara Alana, mengalihkan pandangannya dari sederet dress yang tergantung indah hanya untuk melihat Alana. Matanya sontak berbinar, ketika melihat dress yang berada di tangan kiri Alana. Sangat cantik. Sahabatnya itu memang ahli dalam hal fashion. Dengan gesit, Crystal meraih gaun hitam yang berada di tangan kiri Alana, lalu menatap sahabatnya itu penuh cinta. "
“Karena menghindar bukan lagi solusi, maka kali ini sepertinya semesta sengaja mempertemukan.” -Sinner- 🍑🍑🍑 Keadaan menjadi canggung hanya bagi Crystal. Tentu tidak dengan yang lain, bahkan seluruh keluarganya mengisi acara makan malam ini dengan perbincangan panjang. Lebih tepatnya, tema yang menjadi perbincangan kali ini adalah tentang hubungan Austin dan Lauren, lalu kapan pernikahan mereka akan dilangsungkan. Ah, jangan lupakan Izzy yang begitu ingin segera meminang cucu diselingi dengan gurauan Xander yang sudah semakin tua, tidak sepantasnya Austin terus menunda-nunda pernikahan apalagi sampi menunda untuk mempunyai anak.
"Ya, melupakan adalah solusi. Dan pergi adalah keputusan terbaik. Seharusnya begitu, tetapi manusia memilih untuk tetap singgah meskipun akhirnya terluka kembali. " -Sinner- 🍑🍑🍑 Karena Autumn, Austin mendapatkan ceramah dadakan yang sangat panjang dari Xander. Dan begitu selesai, Austin terlihat menatap tajam Autumn--adiknya itu dan memberi kode seakan 'kau berurusan denganku'. Saat ini, agenda selanjutnya adalah bakar-bakaran di halaman belakang mansion. Para pelayan sudah menyiapkan alat pemanggang, sosis, daging sapi yang sudah diiris ukuran sedang, pa
“Obat dari luka hati adalah bersenang-senang.”-Sinner-🍑🍑🍑Suara dentuman musik, lampu yang berkelap-kelip, semua orang meliuk-liukkan tubuhnya dengan bebas seakan dengan begitu bahagia seakan tidak ada beban hidup. Crystal melangkahkan kakinya, memasuki club itu, sesekali tubuhnya menghindar ketika ada orang yang menari dengan sangat bersemangat. Ini bukan pertama kalinya Crystal menginjakkan kaki di tempat di mana para pendosa berkumpul. Tetapi, ini pertama kalinya Crystal datang sendiri tanpa ada teman atau orang yang dikenalnya menemani.Tadi, be
“Seharusnya, jika semua telah usai dengan sebuah pengabaian saja sudah cukup.”-Sinner-🍑🍑🍑Austin menatap satu persatu keluarganya, tidak ada Crystal. Di mana gadis itu? Tanyanya dalam hati. “Mom, di mana Crystal?” tanyanya pada Izzy yang sedang berdiri tidak jauh darinya.Izzy menoleh, mengerutkan keningnya berpikir sejenak. “Ah, tadi dia berkata pada Mom ingin beristirahat. Kenapa?”Austin menggelengkan kepalanya. “Tidak apa, Mom
"Sepertinya rasa nyaman satu sama lain mampu menghilangkah kecanggungan yang terjadi beberapa saat lalu."-Sinner-🍑🍑Canggung.Keadaan di dalam mobil hening dan canggung. Mereka sama-sama diam, menutup mulut--tidak berniat membuka suaranya. Crystal memainkan kaca jendela mobil dengan menaik-nurunkannya sedangkan Austin, pria itu sesekali melirik ke arah Crystal yang sibuk memainkan kaca jendela. Terlihat sangat jelas dari raut wajah gadis itu jika sedang bosan. "Kau bosan?" tanya Austin pada akhirnya, membuat Crystal menghentikan aktivitasnya.
“Memang lebih baik diam, daripada saling berinteraksi tetapi berakhir dengan menyakiti.”-Sinner-🍑🍑🍑Crystal terbangun dari tidurnya, ia melirik ke arah sofa ternyata kakaknya itu terlihat masih tertidur sangat pulas. Ia turun dari kasur, mengambil tasnya dan berniat untuk segera pergi tanpa membuat suara. Ia bernapas lega ketika dirinya sudah keluar dari apartemen. Mengetikkan sesuatu di ponsel, Crystal berniat untuk menghubungi Hugo agar menjemputnya di mana ia berada. Karena apartemen Austin dengan mansion Hugo satu arah.Hugo Vasilli
“Pertemuan kedua: Ketidak sengajaan atau sebuah takdir?”-Sinner-🍑🍑🍑“Baby, kau lama sekali.”“Maaf, karena aku harus menjemput Crystal terlebih dahulu.”Crystal membuka matanya, lalu kepalanya menoleh ke kiri. Di sana ada Lauren––tunangan kakaknya itu sedang berdiri di luar mobil. Ia dapat melihat, Austin membuka pintunya untuk menemui tunangannya dan berbincang sebentar. “Crys, bisakah kau pindah ke belakang?” t