" Mbak Viola bikin kaget saja, jantungku hampir copot nih," ucap Zahra kaget." Lagian Kamu mikirin apa sih, sampai nga dengar aku panggil-panggil, makanya aku tepuk pun dah kamu, emang kamu melamun apa sih?" Tanya Viola." Aku memikirkan soal meeting tadi, Memangnya kamu sudah ada materi soal meeting sebentar?" tanya Zahra. " Materi apaan sih, Pak Reyhan kan kemarin tidak mengatakan soal materi dia hanya ingin mengadakan meeting kemungkinan ada sesuatu yang mau dibahas begitu Zahra," ucap Viola sambil tersenyum melihat Zahra yang merasa kebingungan. " Begitu ya Mba, maklum saja ya Mbak Soalnya aku kan belum pernah meeting bersama Pak Reyhan itu pun aku pertama kali meeting bersama Pak Dika, harap maklum aja soalnya ini pertama kali aku kerja dia bagian seperti ini, sebenarnya aku hanya sebagai OB di perusahaan ini, lalu Pak Dika mengangkat aku kerja di timnya ya itu tim pemasaran, jadi wajar saja kalau banyak yang tidak aku ketahui," ucap Zahra menjelaskan kepada Viola sambil mera
Tidak lama kemudian sekitar lima belas menit makanan pun datang danereka berdua pun langsung memakanya.Saat mereka berdua menikmati makananya tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka berdua."Boleh duduk disini tidak?" tanya seseorang."Zahra dan Viola pun mendengar suara itu langsung melihat ke arah seseorang tersebut." Pak Rian," ucap Zahra kaget."Apa Pak Rian," ucap Viola menatap Zahra."Ada apa Pak?" tanya Zahra. "Tidak ada apa-apa, aku boleh duduk disini, soalya kursinya sudah full," ucap Rian."Begitu ya Pak, mari silakan Pak, duduk disini saja pak," ucap Zahra menawarkan pak Rian duduk di kursi sebelah Viola." Terimakasih ucap," Rian dan langsung duduk di kursi sebelah Viola."Kalian pesan apa?" tanya Rian."Bakso pak," ucap Zahra sambil tersenyum."Ngapain sih orang ini nanya-naya, katanya cuman numpang duduk banyak tanya lagi," seru Viola dalam hati.Kok kalian pesan bakso sih, ini kan waktunya makan siang kenapa tidak pesan nasi," ucap Rian."Lagi pingin makan Ba
" Untuk turun ke masyarakat kita akan menunggu informasi dari Pak Andre Kapan Beliau menyuruh kita untuk turun karedok untuk sementara ini Kita Sementara memproduksi produk kita dulu dan mengatur produk kita dulu setelah kita mengaturnya dan meyakinkan bahwa produk kita sudah layak untuk diturunkan di masyarakat barulah kita bisa turun untuk mempromosikannya, apa masih ada pertanyaan lain?" Tanya Pak Dika namun sudah tidak ada yang bertanya lagi. " Kalau sudah tidak ada pertanyaan lagi, kalian tinggal mempersiapkan diri kalian untuk turun ke masyarakat jika di antara kalian masih ada ya merasa ragu dan tidak percaya diri untuk turun silahkan bertanya kepada rekan kerja kalian ya sudah terbiasa, ini terutama kepada karyawan baru ya itu Zahra, Oh iya Zahra jika ada yang tidak kamu ketahui kamu bisa bertanya kepada rekan kerja kamu, karena Ini pengalaman pertama kamu jadi saya tidak mau kamu melakukan kesalahan jadi alangkah baiknya kamu bertanya kepada rekan kerja kamu Jika ada yang ti
"Kamu ini, bikin kaget saja," ucap Reyhan sambil menatap laptopnya."Apa yang kakak lakukan, kenapa kakak tidak memberitahukan aku lebih dulu kalau tim pemasaran akan diturunkan kebagian pemasaran seharusnya kak Reyhan memberitahuku lebih dulu akar tim kami bisa menyiapkan brosur kepada masyarakat, aku sama sekali tidak mengetahuinya, namun semua tim aku sudah mengetahuinya lebih dahulu," ucap Rain dengan nada emosi.Tiba-tiba Pak Dika datang dan langsung masuk ke dalam ruangan Reyhan dan Reyhan pun kaget."Sebenarnya ada apa ini?" tanya Reyhan.Pak Dika pun melihat Pak Reyhan langsung menghampirinya."Begini Pak Reyhan sesuai dengan perkataan bapak untuk menyampaikan kepada karyawan untuk mempersiapkan dirinya untuk turun memasarkan produk kita, namun sebelumnya saya tidak menyampaikan kepada Pak Rian, sehingga Pak Rian tidak terima, dan akhirnya kami kesini," ucap Pak Dika menjelaskan kepada Reyhan."Oke saya sudah mengerti permasalahanya," ucap Reyhan"Mengerti apa, apa ini yang d
Namun terlihat jelas di wajah Rian masih sedikit kesal kepada Pak Dika Atas kejadian tadi." Sudah Rian jangan marah terus nanti kamu cepat tua, Pak Dika saja sudah senyum-senyum masak Kamu yang jauh lebih mudah dari Pak Dika masih marah-marah nanti kalau kamu kelihatan tua dari Pak Dika loh," ucap Andre sambil tersenyum dan menggoda adiknya." Apaan sih, Siapa yang masih marah," ucap Rian dengan nada rendah." sudah ya saya harap masalah ini sudah kelar dan tidak diperpanjang lagi Setelah kalian kembali ke ruangan kalian masing-masing mengerti," ucap Reyhan" Mengerti Pak," ucap Dika." Mengerti kak," ucap Rian." Ya sudah kalau kalian berdua sudah mengerti kalian boleh kembali ke ruangan kalian masing-masing ucap Reyhan" Iya Kak," ucap Rian dan berjalan keluar dari ruangan Andre Begitu juga dengan Pak Dika keluar dari ruangan Andre dan mengikuti Pak Rian.Tiba-tiba Rian pun langsung menghentikan langkahnya dan Memutar Balik padanya dan melihat Pak Dika." Ada apa ya Pak Rian?" tany
" Dia tampan nggak, kalau dia tampan Kenalin dong, kan betulan Aku sekarang lagi jomblo jadi mau cari pasangan ya setidaknya dia pengertian dan bukan tukang selingkuh," ucap Viola." Ya sudah deh nanti aku kenalin, kalau begitu aku tunggu di depan Jalan Raya aja ya soalnya bentar lagi dia datang dan dia biasanya Jemput aku di depan Jalan Raya sana ucapin sambil menunjukkan tempat biasa Rangga menjemputnya." Oke deh ucap Viola dan langsung masuk ke dalam mobil, sedangkan dini berjalan menuju Jalan Raya menunggu Rangga datang tidak lama kemudian Viola pun datang dan langsung turun dari mobil dan menghampiri Zahra yang masih berdiri menunggu Rangga." Sahabat kamu mana, kok belum datang?" tanya Viola." Masih di jalan Mungkin sebentar lagi dia sampai," ucap ZahraDan tidak lama kemudian sekitar 10 menit Zahra menunggu akhirnya Rangga pun datang dan langsung menghampiri Zahra yang sedang berdiri di depan Raya namun kali ini Reza melihat Zahra tidak sendiri ia melihat sedang berdiri denga
Rangga pun melihat Zahra hanya diam langsung mendekatinya."Kenapa kamu hanya diam, tolong jawab perkataan aku Zahra?" tanya Rabgga.Lagi-lagi Zahra pun tidak menjawab pertanyaan Rangga membuat Rabgga semakin kebingungan."Ada apa sebenarnya Dini katakan kepada ku, jika memang ada sesuatu yang kamu sembunyikan katakan saja, jangan hanya diam," ucap Rangga terus menamai Zahra namun Zahra hanya bisa diam dan tak berani bicara apa-apa Rangga pun melihatnya semakin kebingungan." Ada apa sebenarnya Zahra, tolong Bicaralah Zahra kalau kamu hanya diam masalah tidak akan selesai tapi kalau kamu bicara aku pasti mencoba untuk membantu kamu menyelesaikan masalah yang kamu alami sekarang ucap Rangga sambil menatap Zahra" Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu," ucap Zahra berbicara gugup." Apa Zahra, Katakan saja apa?” tanya Rangg penasaran." Sebenarnya aku telah jatuh cinta sama pria lain dia adalah orang yang begitu sangat baik kepadaku dan dia selalu menolong aku selama ini, na
"Kamu adalah wanita yang sangat baik Zahra, aku tidak mau pria itu hanya memanfaatkanmu, pria itu tidak pernah melakukan apa pun kan kepada mu?" tanya Rangga.Zahra mendengar perkataan Rangga seperti itu pun merasa bingung, karena atasannya itu telah merenggut kesuciannya, dan tidak mungkin ia mengatakan kepada Rangga yang sebenarnya, sehingga Zahra menutupinya dan tidak mengatakan yang, ia pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Rangga pun melihat Zahra menganggukan kepalanya langsung memeluknya begitu sangat erat."Syukurlah, aku sangat senang mendengarnya," ucap Rangga."Sebenarnya Bos aku begitu sangat baik, dia begitu sangat menghormati wanita, dan sangat patuh kepada orang tuanya dia dijodohkan dengan istrinya itu Bos aku sama sekali tidak menolak disebut hanya ingin membuat keluarganya bahagia, dia juga begitu sangat menghormati istrinya itu namun sayang istrinya tidak pernah menganggapnya, aku merasa kasihan kepadanya, dia pria begitu sangat sopan," ucap Zahra menceritakan
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Dini pun melihat Reza berdiri tidak melakukan apa-apa langsung memohon kepada Reza untuk menjaga mutiara karena mereka berdua ingin berbicara dan agak menjauh dari mereka berdua Dan akhirnya Reza pun menyetujui permintaan Dini karena Reza juga merasa kasihan kepada mutiara Jika dia bermain sendiri dan merasa takut jika mutiara berlari kesana kemari takutnya ada kendaraan yang menabrak dirinya Reza pun langsung memanggil mutiara agak menjauh dari mereka berdua." Bapak mau bicara apa tanya dini." Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan kamu dalam hidupku tapi aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu karena sejak kehadiran kamu di hidupku membuat aku semakin berani untuk mengambil keputusan yang seharusnya sudah aku lakukan dari dulu Namun karena tidak ada keberanian maka jadilah seperti ini, aku ingin mengatakan bahwa aku dan Riyanti sudah bercerai dan Kami sekarang menunggu keputusan dari hakim dan penentuan Siapa yang berhak untuk menjadi Ha
Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sekitaran 2 jam Andre tidur tiba-tiba tubuh anda pun terasa bergoyang ternyata mutiara yang menggoyangkan tubuh Andre yang mencoba membangunkan Andre karena merasa lapar." Papa bangun mutiara lapar ucap mutiara terus menggoyang-goyang tubuh Papanya.Andre pun mendengar suara Mutiara yang memanggil namanya langsung membuka matanya dan melihat mutiara." Ada apa Sayang tanya Andre." mutiara lapar PA, Ayo kita makan dulu ucap mutiara." Ya sudah kalau begitu papa cuci muka dulu ya habis itu kita pergi cari makan ucapan Rei dan langsung bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi mencuci mukanya setelah mencuci mukanya Andre pun kembali menghampiri mutiara dan keduanya pun langsung keluar dari kamar Andre pergi menuju parkiran mobil sesampainya mereka berdua pun langsung naik mobil pergi menuju restoran.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di restoran dan langsung duduk di kursi Andre pun langsung memesan makanan tersebu
Pikiran Andre pun begitu sangat kacau kepalanya pun mulai terasa sakit sehingga Andre tidak dapat berpikir dengan baik perasaannya pun seperti tidak tenang dadanya pun berdenyut kencang dia tidak menyangka bahwa dia akan mengambil keputusan sebesar ini dia merasa Kenapa tidak dari dulu mengambil keputusan seperti ini Kenapa baru sekarang, ternyata selama ini Rianti begitu sangat tersiksa hidup dengannya karena ternyata Rianti begitu menyesali pernikahan mereka karena kedua orang tuanya tidak menanyakan terlebih dahulu keinginannya dan langsung menjodohkan dan menikahkan mereka saja tanpa persetujuan dari Ryan membuat Andre merasa sedikit tidak menyangka karena dia pun merasakan hal yang sama karena kedua orang tua Andre juga menjodohkan mereka dan Andre adalah pria yang sangat patut kepada kedua orang tuanya dia pun langsung menerima Perjodohan ini dan menikah dengan Rianti tanpa pernah bertemu terlebih dahulu dengan Rianti dia langsung menerima perjodohannya tanpa mereka bertemu terl