Share

Menghindar

Penulis: Quora_youtixs
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 16:30:11
Sepeninggal Weni aku terisak dalam diam. Tidak ingin anakku melihat apa yang sudah terjadi pada orang dewasa yang ada di sekitarnya. Rasa bersalah menghinggapi relung hati saat tidak bisa menjadi orang tua yang sempurna kepada Andini. Di usia yang masih balita dia sudah mengalami banyak cobaan hanya karena ulah manusia yang tidak punya hati.

“Tenang, Sayang. Mereka tidak akan mengganggu kita lagi. Kita akan pergi secepatnya dari sini. Kamu harus cepat sehat supaya cepat pergi dari orang-orang itu,” hiburku kepada Andini supaya dia tenang.

Jauh di lubuk hati terdalam aku menyesal belum memberitahukan keberadaan Andini kepada keluargaku. Apa ini adalah dosaku yang menyembunyikan kondisiku kepada mereka. Tapi rasanya aku tidak sanggup melihat kekecewaan ayah dan ibu yang sudah sakit-sakitan untuk menanggung beban hidupku saat ini.

Mempunyai anak tanpa suami akan membuat kedua orang tuaku akan bertambah rasa sedihnya, aku tidak sanggup melihat air mata mereka lagi. Terkadang aku berpiki
Quora_youtixs

ayuk komentar hehehe

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Tawaran Ferdi

    Sumpah, demi apapun itu, aku tidak ingin hubungan ini berakhir tanpa sebab yang jelas antara aku dan Alvian. Siapa yang mampu melupakan laki-laki yang sudah memberiku keturunan. Meski banyak laki-laki di luar sana sering memintaku untuk hidup bersama, tetap papa dari anakku tidak akan kulupakan begitu mudah. Apalagi perpisahan kami dilandasi kesalahpahaman yang sampai sekarang belum bisa kujelaskan. Masalah semakin rumit jika Alvian salah paham akan kehadiran Ferdi yang membantu proses penyembuhan Andini. Kulihat matanya tidak bohong ada kekecewaan terpancar di sana. “Berulang kali aku menjelaskan padamu, Riana. Kita harus hadapi Mama. Bagaimanapun dia adalah orang yang sudah melahirkanku, jangan sampai aku durhaka dengan mengecewakannya.” “Baiklah, jika itu pilihan Tuan. Aku tidak memaksa, tapi lepaskan kami. Aku bisa hidup dengan Andini tanpa Tuan.” “Kamu membuatku kecewa berulangkali, Riana,” ucap Alvian dengan tatapan tajam. “Ya, kalau begitu lepaskan kami.” Aku tetap bergemi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Permintaan

    Ferdi menatapku dengan tatapan yang tidak dapat kuartikan. Apa ini yang harus kubayar setelah kebaikan yang dilakukan kepada anakku. Apapun itu, jika untuk kebaikan Andini pasti kulakukan.“Aku mendapat surat pindah tugas ke Kalimantan. Kalau kamu bersedia untuk ikut denganku dengan senang hati aku akan mengurus kepindahanmu.”“A-apa, tapi kenapa?”Ferdi menarik napas dan menghembuskan pelan. Sejurus kemudian dia menatapku penuh misteri. Kulihat bola mata yang hitam terdapat gumpalan air bening yang hendak jatuh, ada apa dengannya?“Aku hanya tidak ingin kamu dalam kesulitan. Mendengar dirimu bercerita tentang kehidupanmu selama ini aku turut prihatin. Berjuang seorang diri akibat keegoisan laki-laki yang tidak bisa bijak dalam mengambil keputusan. Kamu terjebak dalm situasi rumit, Riana. Tidak ada orang yang membantumu.”“Aku bisa berusaha sendiri.”“Aku sudah terlanjur mengenalmu. Seandainya kita tidak bertemu,tentu hal berbeda. Aku ikut merasakan penderitaan yang kamu rasakan saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Rencana Ferdi

    “Silakan masuk, Dokter Ferdi,” sapaku dengan gelar lelaki itu secara lengkap. Kami duduk di ruang tamu dengan perasaan senang. Akhirnya aku terbebas dari pantauan keluarga Alvian. Rencana kedepan belum kutentukan saat ini. yang terpenting adalah pergi sejauh mungkin mumpung ada kesempatan. Dengan kedatangan Ferdi ke rumh membuktikan jika dia serius untuk membantuku keluar dari masalah yang selama ini menjeratku. “Kalian ngobrol dulu, aku mau lihat Andini di dalam,” kataku beranjak ke kamar Andini. Bocah yang masih balita itu terlihat tersenyum dengan memainkan boneka pemberian Ferdi beberapa waktu lalu. Banyak boneka yang dikirimkan oleh Roy setelah dia keluar dari rumah sakit. Sesak jika mengingat sikap Alvian yang seolah tak perduli dengan anak sendiri. Di mana pikiran lelaki itu sebenarnya, masih mau jadi boneka mamanya sendiri. Beberapa waktu berlalu, Ferdi sudah menentukan jadwal keberangkatan kami ke Kalimantan. Berulangkali Sari mengingatkan aku supaya memberi kabar kepada A

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Papa Baru

    Setelah memikirkan banyak hal aku memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu kendaraan yang menjemput kami di hotel transit. Kadang aku berpikir mengapa hidupku sangat rumit. Hanya untuk bertahan mencari sesuap nasi untuk anakku mengapa mereka sangat jahat. Mengingat aku masuk ke keluarga Alvian karena butuh pekerjaan dan berakhir seperti ini. Terasa mereka menjebakku padahal aku hanya ingin membalas budi baik Sang Nyonya rumah. Jika dibandingkan dengan pengorbananku dengan melahirkan keturuan Alvian sangat tidak setimpal. Diusiaku yang masih muda dipaksa menikah dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali. Beginikan nasib orang yang tidak punya sepertiku? Dibuang setelah mereka mendapatkan harta Sang Nyonya rumah. Berulang kali keplaku menggeleng, serasa tak percaya jika aku sampai di detik ini. Perjalananku masih panjang untuk masa depan anakku, aku tidak akan menyerah. “Tuan Alvian, mana janjimu dulu? Harusnya kamu lindungi kami dari kejahatan mama kamu,” gumamku menitikka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Keanehan Sari

    Kami memulai perjalanan menuju kampung tempat Ferdi bertugas yang baru. Sepanjang perjalanan tidak banyak yang diceritakan lantaran pemandangan alam yang kami jumpai benar-benar menghipnotis pikiran kami untuk menikmatinya. Baru kali ini aku pergi dengan perjalanan yang jauh hingga memakan waktu lama. Tidak terbersit sedikitpun untuk pergi dari keluargaku. Pasti ibu dan ayahku sedang menunggu kabar dariku yang hampir sebulan tidak sempat berbicara meski lewat telpon. Hanya pesan kepada mereka dan kedua adikku yang kukabarkan, bahwa aku dalma keadaan baik-baik saja. Dan untuk sementara belum bisa mengirimkan uang jatah bulanan yang seperti biasa karena kendala ekonomi. Mereka selalu mengerti tentang keadaanku, hanya aku yang belum sanggup bercerita tentang kondisiku yang sudah punya anak saat ini. Dari Bandara Udara Internasional Syamsudin Noor kami menuju ke daerah Kabupaten Kotabaru, salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan. Ibukota kabupaten ini terletak di ujung utara p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Kabar dari Roy

    “Kamu mau masakin Kak Ferdi?” tanyaku tak percaya. “Ya, ayolah Ri. Aku mau pe-de-ke-te dengan dokter muda itu. Jangan sampai kedahuluan orang lain datang memikatnya. Apalagi kamu, jangan sampai aku kalah saing dengan janda beranak satu.” Sari tertawa menepul pundakku. Miris, di saat seperti ini dia bisa bercanda. Bukan masalah saingan denganku yang tidak level jika dibandingkan dengan banyak gadis di luar sana. Tapi bagaimana jika Ferdi punya calon istri yang sebentar lagi akan dipinang. Aku tidak ingin Sari patah hati. Kutanggapi perkataan Sari sebagai candaan. Selama ini dia tidak pernah merasa aku adalah saingan yang perlu diperhitungkan untuk mendapatkan calon suami. Dengan statusku yang janda beranak satu pasti sudah kalah saing sebelum maju duluan. Lagian aku tidak memikirkan untuk mencari papa baru untuk Andini saat ini. Aku hanya ingin hidup tenang berdua dengan anakku. “Mbak Riana, Andini susah tidur. Panggil-panggil papanya.” Andini yang sejak tadi bersama dengan Siti ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Rujuk

    Aku tetap mendengarkan cerita Roy tentang sikap Alvian yang akhir-akhir ini banyak masalah. Kepergianku menambah dampak psikoligisnya semakin terpuruk. Dia pikir aku tidak akan pergi sejauh ini, dan tetap tinggal di apartement. “Roy, please! Jangan kamu cerita tentang Tuan kamu yang seakan membutihkanku. Kamu tahu sikapnya terakhir sangat membuatku kecewa. Jika memang dia mau memperbaiki hubungan kita tentu bisa bersikap tegas.” “Nona, saya sudah beberapa kali bilang. Kalau Tuan Alvian cinta dengan Nona. Terbukti sejak berpisah dengan Nona beliau tidak pernah bermain perempuan. Tuan Alvian tipe lelaki setia,” kata Roy. “Bohong, kalau memang itu sifat Tuan kamu tentunya dia menentang mamanya. Tapi ini tidak, Roy. Aku bisa apa, selain hanya mempertahankan anakku dan tidak ingin disakiti lagi oleh mamanya dan Dewi.” "Nona, Tuan Alvian bukan tipe lelaki yang mudah menunjukkan perasaannya. Beliau terlahir dari keluarga terhormat, di mana ego dan gengsi menjadi harga mati. Mungkin cara b

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Ujian Cinta

    Kebahagiaanku dan Alvian yang baru dirajut kembali bagaikan istana pasir di tepi pantai. Indah dan menawan, namun rapuh dihantam ombak kenyataan. Munculnya Weni, mama Alvian, bagaikan badai yang mengancam untuk merobohkan istana cinta kami. Weni kembali tidak menyetujui hubunganku dan Alvian meski mereka sudah memiliki Andini, sebagai cucunya. Dia masih terpaku pada keinginannya untuk menjodohkan Alvian dengan Dewi. Bagi Weni, Dewi adalah satu-satunya wanita yang pantas untuk Alvian. Weni tidak tinggal diam. Dia melancarkan berbagai strategi untuk memisahkanku dan Alvian. Dia berusaha menjelek-jelekkanku di depan Alvian, dan secara diam-diam mengatur pertemuan Alvian dengan Dewi. Hal itu tentu membuat Alvian marah dan semakin benci terhadap mamanya. Suatu hari, Aku menerima telepon dari Weni. Suaranya dingin dan menusuk. “Riana, dengarkan baik-baik. Jauhi Alvian. Kamu tidak pantas untuknya. Pernikahan kalian tidak akan pernah bahagia." Aku terpaku, hati kembali serasa diremas. Perk

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29

Bab terbaru

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Cinta dan Kebahagiaan

    Kami saat ini sedang berkumpul untuk merayakan unversari pernikahanku dengan Alvian. Gedung mewah menjadi momen kebahagiaan kami yang sudah mengaruhi bahtera rumag tangga selama 15 tahun. Undangan para kolega dan sahabat kami berikan memperingati kebahgiaan kami saat ini. Aku dan Alvian berdiri menatap para tamu yang datang. Sari dengan keluarganya, Siti dengan calon tunagannya. Hari yang membuat kami bahagia setelah melewati semuanya dengan penuh ketegangan selama ini. Cahaya lampu kristal yang berkilauan menerangi ruangan ballroom yang megah. Alunan musik romantis mengalun merdu diiringi tarian para tamu undangan. Di tengah keramaian, aku dan Alvian berdiri bergandengan tangan, saling menatap dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Malam ini adalah malam spesial, malam di mana kami merayakan 15 tahun pernikahan kami. Lima belas tahun telah berlalu sejak kami mengucapkan janji suci pernikahan hanya di depan para saksi dan keluarga. Perjalanan pernikahan kami tidak selalu mulus. Ada rin

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Takdir Cinta Kami

    Sebagai manusia, kita hanya punya rencana. Selebihnya adalah Tuhan yang punya kuasa. Aku dan Alvian tidak hentinya bersyukur dengan kondisi kami saat ini. denga cobaan yang sering datang silih berganti dengan keterbatasan kemampuan akhirnya kami berhasil melewati semua ini dengan baik. Perjodohan dari sebuah perjanjian yang menjadikan kami pelajaran hidup yang tidak bisa digantikan. Benih-benih cinta tumbuh seiring perjalanan cinta yang luar biasa. Kami tidak sangka jika akan dipertemukan dalam situasi sepertisaat ini di mana Alvian yang uasianya jauh di atasku menjadi suamiku dengan semua ketulusan dan kasih sayangnya. Di malam hari, saat bulan bersinar kami mengungkapkan rasa cinta dengan dari dalam diri dengan penuh kekaguman. Aku memandangi Alvian dengan penuh kasih sayang. Kubalut tubuh polos kami dalam selimut tebal dengan mengungkapkan kata-kata mesra. “Mas, tak pernah kubayangkan perjodohan yang awalnya terasa asing dan penuh keraguan ini, justru mengantarkan kita pada cinta

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Sari dan Hendra Membangun Usaha

    Lima tahun berlalu, persahabatanku dengan Sari dan Hendra tidak pernah putus meski mereka tidak lagi menjadi bagian milik kami. Sari membuka usaha baru dengan toko makanan sebagai pendamping butiknya yang masih kecil dengan Hendra. Ditambah kedua orang tuanya ikut membantu usahanya seperti ayah dan ibuku. Sari dan Hendra bagaikan dua pasang sepatu yang serasi. Sejak awal pernikahan mereka, mereka selalu saling mendukung dan bahu membahu dalam segala hal. Semangat kewirausahaan yang mereka miliki mendorong mereka untuk membangun usaha bersama. Awalnya, mereka memulai usaha kecil-kecilan di rumah. Sari, dengan bakat memasaknya yang luar biasa, mulai membuat kue dan camilan rumahan. Hendra, yang pandai dalam hal pemasaran dan penjualan, mempromosikan produk Sari melalui media sosial dan menjajaki pasar online. Usaha mereka yang kecil perlahan-lahan mulai berkembang. Kue dan camilan Sari mendapat banyak pujian dari pelanggan karena kelezatan dan kualitasnya. Hendra pun berhasil memperlu

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Alvian Membangun Usaha Yeni

    Alvian, dengan tekad dan kegigihannya, berhasil mengembangkan perusahaan milik Yeni hingga mencapai puncak kejayaan. Perusahaan yang dulunya hanya sebuah usaha kecil di Medan, kini telah menjelma menjadi raksasa di bidangnya, dengan jangkauan yang mendunia. Alvian melangkah dengan penuh keyakinan dan tekad di lorong-lorong kantor pusat perusahaan Yeni. Dasi yang rapi dan kemeja putihnya tak lekang oleh keringat yang membasahi dahinya. Tatapan matanya tajam dan berbinar, memancarkan aura optimisme yang tak tergoyahkan. Langkahnya tegas dan penuh tujuan, seolah-olah dia tahu persis ke mana dia ingin pergi dan apa yang ingin dia capai. Di balik kesuksesan Alvian, tersembunyi sebuah perjuangan panjang dan penuh rintangan. Dia memulai karirnya di perusahaan Yeni sebagai karyawan biasa, dengan gaji yang pas-pasan dan jam kerja yang panjang. Namun, dia tidak pernah puas dengan keadaan yang ada. Dia selalu memiliki mimpi besar untuk membawa perusahaan Yeni ke puncak kejayaan. “Mas, melihat

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Prestasi dan Tantangan

    Andini dan Aldo, dua buah hatiku, tumbuh dengan pesat, mekar menjadi tunas-tunas cerdas dan berprestasi. Kecerdasan mereka bagaikan mentari pagi, menerangi setiap langkah mereka. Di bangku sekolah, mereka selalu bersinar, menorehkan prestasi demi prestasi. Andini, si sulung, dengan kecerdasannya yang analitis, selalu unggul dalam bidang matematika dan sains. Ia bagaikan kompas yang selalu menunjukkan arah yang tepat, memecahkan setiap soal dengan kejelian dan logika yang luar biasa. Malam hari di ruang keluarga, setelah makan malam. Aku dan Alvian duduk di sofa, menikmati teh hangat sambil berbincang tentang anak-anak. "Mas, kamu lihat Andini dan Aldo hari ini? Mereka benar-benar luar biasa!" "Iya, aku juga perhatikan. Prestasi mereka di sekolah selalu membanggakan." "Andini, si sulung, makin jago aja nih di bidang matematika. Dia selalu mendapatkan nilai sempurna di setiap ujian." "Iya, dia memang cerdas dan tekun belajar. Aku yakin dia akan menjadi seorang yang sukses di masa de

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Kunjungan Penuh Bahagia

    Akhirnya Sari dan Hendra mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya. Kami sekeluarga sangat senang dengan kondisi Sari yang telah diterima oleh kedua orang tuanya pasca penolakan. Mereka tetap bekerja di butik milikku. Hendra sedikir demi sedikit diajari oleh Alvian tentang cara membuka usaha baru agar tidak dipandang rendah oleh kedua mertuanya. Dia mengajarkan bagaimana bertanggung jawab kepada keluarga besar Sari yang tinggal bersamanya. Setahun berlalu, kami, aku dan Sari memiliki keluarga yang bahagia dengan pencapaian masing-masing. Aku tidak lagi memperkerjakan Sari di butik karena dia sudah memilih usaha barunya bersama suami meski hanya kecil-kecilan. Kedua orng tuanya sudah mulai menerima Hendra yang menyayangi Sari dan keluarganya tanpa pilih kasih. Sari juga sudah dikaruniai seorang anak dari pernikahannya. Hawa hangat pagi hari menyelimuti rumah kecil Sari dan Hendra. Suara tawa riang anak mereka, Dinda, terdengar dari ruang tamu. Sari sedang menyiapkan sarapan di dapu

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Pernikahan Penuh Bahagia

    Pernikahan Sari dan Hendra dilangsungkan dengan khidmat dan penuh kebahagiaan. Suasana dipenuhi dengan tawa, haru, dan doa dari keluarga dan teman-teman yang hadir. Sari yang terlihat cantik dan anggun dalam balutan gaun pengantin putih, tak henti-hentinya memancarkan aura kebahagiaan. Hendra pun tampak gagah dan berseri-seri di sisinya.Suara musik pernikahan mengalun merdu mengiringi langkah kaki Sari yang anggun menuju altar. Gaun putihnya yang berkilauan bagaikan gaun putri, memantulkan cahaya lampu yang menerangi ruangan. Hendra, sang mempelai pria, sudah menunggunya dengan penuh kerinduan di altar.Upacara pernikahan dipimpin oleh seorang penghulu yang terkenal bijaksana. Doa-doa dipanjatkan untuk kelancaran pernikahan mereka dan agar mereka selalu dilimpahi kebahagiaan."Sari, maukah kau menjadi istriku?" tanya Hendra dengan suara mantap."Ya, Hendra," jawab Sari dengan suara bergetar karena haru. "Aku bersedia menjadi istrimu."Suara tepuk tangan dan sorak-sorai menggema di ru

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Dukungan dari Sahabat

    Melihat betapa rumitnya hubungan mereka, aku tak kuasa untuk melepaskan masalah ini. Sari sudah banyak membantuku selama aku dalam kesulitan. Demi sahabat aku dan Alvian akan berbicara dengan kedua orangtuanya Sari. Usia Sari sudah waktunya untuk berumah tangga. Selama ini ia selalu menghindar dari perkotaan karena tidak cocok dan tidak cinta dengan calon suaminya. Cinta tidak dapat dipaksakan, demikian juga dengan hati. Pengalaman mengajarkan aku untuk tidak memaksaku diri atas cinta. Kalau cinta seimbang dan sama-ada rasa tidak masalah. Tetapi jika cinta bertepuk sebelah tangan, jangan berharap akan bahagia untuk selamanya. "Sayang, kita harus bantu Sari. Aku ingin dia bersama dengan Hendra. Dia lelaki baik yang selama ini aku kenal. Alvian yang sering bersama anak-anak menoleh ke arahku. Aku belum cerita tentang Sari dan masalahnya. Andini dan Aldo yang bermain akhirnya masuk ke dalam kamar. Mereka tahu kedua orang tuanya sedang membicarakan masalah serius. Inilah kelebihan anak

  • Sebatas Perawat untuk Istri Suamiku   Cinta Terhalang Restu

    Cahaya rembulan menembus jendela kamar Sari, menemaninya yang terduduk di atas ranjang. Air mata membasahi pipinya, membasahi surat yang baru saja dia baca. Surat itu berisi penolakan keras dari orang tuanya terhadap hubungannya dengan Hendra."Aku bingung harus bagaimana, Riana. Orang tuaku tidak merestui hubungan aku dengan Hendra. Hatiku terasa bagaikan teriris pisau. Aku tak habis pikir mengapa orang tuaku begitu menentang hubunganku dengan Hendra. Bagiku, Hendra adalah cinta sejati, pria yang selalu membuatku bahagia dan selalu ada untukku.”Aku mengusap punggung Sari yang baru bercerita setelah aku mendesaknya. Awalnya dia menolak tak ingin hubungannya yang belum mendapat restu diketahui oleh publik. Bagaimanapun Sari adalah orang terdekat yang membantuku selama ini. Dalam keadaan susah sekalipun dia tidak pernah pergi dari sisiku.Di tengah kesedihan yang tak berujung, Sari teringat padaku yang tadi memergoki mereka sedang berdua di dalam ruangan. Meski aku tidak ingin ikut cam

DMCA.com Protection Status