Home / Fiksi Remaja / Sebatas PERMAINAN Pacarku / 46. Dia Pacarku atau Ibuku?

Share

46. Dia Pacarku atau Ibuku?

Author: Kyna
last update Last Updated: 2021-07-01 08:07:16

#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 

46. Dia Pacarku atau Ibuku? 

Marsel melirik kembali ke arah kedua sahabatnya yang asik bermain handphone. Sesekali dia berbisik pelan tetapi tidak dihiraukan oleh mereka. Membuat Marsel mendengus kesal. Perlahan dia menggerakkan kakinya, siap berlari keluar kelasnya. Ayana yang semula tengah menerangkan materi kepada kekasihnya seketika menatap tajam Marsel. Sedangkan yang ditatap hanya menyengir lalu kembali duduk dengan benar. Ayana menggelengkan kepalanya lalu kembali menerangkan materi yang sempat tertunda. Marsel melirik kedua temannya yang tengah terkikik geli. Menertawakannya. 

"Paham gak?" tanya Ayana. Gadis itu memasang wajah datarnya ketika Marsel malah menguap lebar tanpa menutup mulutnya. Marsel yang ditatap hanya mengerjap polos. 

"Eh, iya kenapa, Sayang?" tanya Marsel. 

Dia menggaruk tengkuk kikuk, ketika melihat wajah datar ga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   47. Pemegang Baru Fez's Crop

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku47. Pemegang Baru Fez's Crop"Penyesalan memang selalu ada di akhir. Lucu memang, dulu mencaci kini menanggung malu sendiri."_Jolaya_"Kepercayaan memang sulit didapatkan tetapi untuk menghancurkannya sangat mudah. Maka dari itu, manusia harus benar-benar pandai untuk menjaga kepercayaan."_Ayana_***Sudah sepuluh menit berlalu, Erin masih setia berdiri di ambang pintu rumah depannya. Menatap datar seseorang yang tiba-tiba datang ke rumahnya di malam-malam begini. Tangan kirinya yang sejak tadi memegang knop pintu tak kunjung melebarkan pintu. Sedangkan sang tamu tersenyum tipis. Kedua matanya memancarkan rasa bersalah. Saat orang itu hendak mengusap pipi anaknya, hanya tepisah dan desisan yang dia dapatkan. Dia menghela napas panjang. Dia memang pantas mendapatkannya. Dia salah dan kini dia menyesal.Ayana yang sejak tadi b

    Last Updated : 2021-07-01
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   48. Salahku Apa?

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku48. Salahku Apa?"Aku tidak tahu apa-apa, lalu apakah aku harus dipersalahkan dengan sesuatu yang gak gue ketahui apapun?"_AkuYangSelaluTersakiti_***Ayana kembali memejet tanda telepon. Dia menggigit jari-jari tangan kanannya ketika teleponnya tak kunjung diangkat. Dia kembali mencobanya tetapi hanya berdering saja. Ayana memilih menyerah, dia mendudukkan dirinya di kasurnya. Setelah oma-nya pulang, dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Mencoba menelepon Marsel. Dia yakin saat ini cowok itu tengah berada di rumah Vanya. Dilihat dari hubungan dan juga kedekatan mereka, pasti tebakan Ayana tidak meleset. Karena kantuk yang sudah menyerang dirinya, akhirnya Ayana memilih mengistirahatkan tubuhnya. Dia akan menanyakan esok di sekolah kepada Marsel.***Pagi-pagi sekali Ayana sudah siap dengan seragamnya. Erin pun sampai di

    Last Updated : 2021-07-02
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   49. Cinta Luar Biasa

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku49. Cinta Luar Biasa"Tuhan tahu apa yang terbaik untuk para hamba-Nya. Jadi, ikuti, nikmati, dan syukuri apa yang menjadi alur hidupmu."***Keluarga besar Jolaya dibuat terpukau dengan penampilan Ayana yang benar-benar berbeda dari biasanya. Dres pendek berwarna hitam dengan beberapa hiasan di gaun itu tampak cocok di tubuh Ayana. Rambut yang dibiarkan tergerai dengan sebuah jepitan rambut polos dan juga tatanan riasan yang natural menambah kecantikan dari seorang Ayana. Sedangkan yang ditatap tampak gugup, dia sesekali menarik dresnya ke bawah atau merapikan heels yang sedang dia pakai. Di bawah sana semua orang menganga. Benar-benar tidak menduga akan kecantikan dari seorang Ayana. Bianca pun sampai kalah cantik dibuatnya. Dengan pelan, Ayana turun dari anak tangga. Hingga di mana dia kehilangan keseimbangannya membuat kedua kakak sepupu laki-lakinya dengan cepat bergerak, mena

    Last Updated : 2021-07-02
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   50. Sudut Pandang yang Berbeda

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku50. Sudut Pandang yang Berbeda"Manusia terlalu mudah melupakan kesalahan yang sama. Lalu, buat apa kata 'minta maaf' itu?"_Unknow_***Ayana mengulet ketika merasa tubuhnya digoyang oleh seseorang. Bahkan kedua pipinya merasakan seseorang menepuknya pelan. Dia mengerjap, menutup matanya sesaat lalu membukanya perlahan. Bianca berdiri di hadapannya dengan berkacak pinggang. Ya, semalam Ayana dan Erin memutuskan untuk menginap di rumah Jolaya karena jarak perusahaan dengan rumah mereka cukup jauh. Ayana menguap lebar, membuat Bianca yang melihat itu melotot dan langsung melempar bantal ke wajah gadis itu."Ish! Tutup tuh mulut! Nguap kok gak ditutupin!" cerocoh Bianca.Ayana hanya menyengir lebar. Dia menatap jam alarm yang terletak di nangkas. Melotot lalu berteriak ketika jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dengan segera dia me

    Last Updated : 2021-07-03
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   51. Sang Peneror Telah Terungkap

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku51. Sang Peneror Telah Terungkap"Ketika kepercayaan hancur, kau akan sulit untuk mendapatkan kepercayaannya lagi."***"Ayana."Marsel mengulurkan tangannya, menggenggam tangan kanan Ayana. Ayana tak menolak, dia membiarkan cowok itu menggenggam tangannya lembut dan penuh perhatian. Zewa dan Yua tampak tak suka. Mereka sudah melotot ingin menghajar cowok itu. Berbeda dengan Ale yang masih setia santai. Marsel menatap Ale, meminta izin untuk membawa gadisnya melalui tatapan itu. Ale yang paham pun mengangguk mengiyakan, lalu Marsel membawa Ayana pergi dari sana. Zewa dan Yua yang hendak menyusul langsung segera ditahan oleh Ale. Membuat keduanya berdecak tak suka."Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka." Ale menatap punggung sepasang kekasih yang mulai menjauh dari mereka dengan tatapan penuh arti. Lalu, mengembuskan napas panja

    Last Updated : 2021-07-03
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   52. Ulangan Tengah Semester (UTS)

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku52. Ulangan Tengah Semester (UTS)"Bener gak bener yang penting kerjakan. Nilai bagus apa enggaknya belakangan."_Marsel_"Mencontek adalah jalan ninjaku. Di saat kepala udah pusing, biarkan mulut yang beraksi."_Zewa_***"Jangan nyontek lho ya." Marsel mengangguk seperti anak kecil. Ayana yang melihat respon kekasihnya pun dibuat gemas."Jangan lupa nanti belajar sebentar, jangan buat main-main walau ini hanya ulangan tengah semester, tetap saja! Kakak harus ngerjainnya serius!" lanjut Ayana."Seserius cintaku ke kamu." Marsel mengulum senyum. Ketika Ayana mulai blushing."Hoax, yang asli ada badaknya, Kakak!" pekik Ale di sebelah sana.Membuat Marsel mendengus. Ayana hanya terkekeh. Kedua matanya tak sengaja bertubrukan dengan Yua. Membuatnya s

    Last Updated : 2021-07-04
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   53. Kebahagiaan yang Sederhana

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku53. Kebahagiaan yang Sederhana"Kebahagian itu sederhana. Tergantung kalian mensyukurinya atau tidak. Kebahagiaan itu ada di sekitar kita, tergantung kalian mennyadarinya atau tidak."_Ayana_***Hari Jum'at menyapa. Hari di mana menjadi penutup ulangan tengah semester. Semua murid kini berbondong-bondong membersihkan kelas mereka atau berlatih untuk lomba yang akan diselenggarakan esok hari Senin. Begitu pula dengan Ayana dan Marsel. Keduanya mendapatkan tugas untuk mempersiapkan panggung untuk acara puncak dimulai. Pementasan. Marsel sesekali mengambil alih pekerjaan Ayana yang tengah membawa bangku plastik sebagai tempat duduk penonton, membuat gadis itu mendengus kesal. Tiap kali Ayana memaksa, di situ juga Marsel yang selalu mengatakan 'nanti kamu capek biar aku aja ya?' dan seterusnya. Membuat Ayana tidak tahu harus berbuat apa. Ayana menatap ke sekeliling di san

    Last Updated : 2021-07-04
  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   54. Berkeliling Kantor

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku54. Berkeliling Kantor"Terkadang aku bingung dengan alur yang Tuhan berikan. Begitu membingungkan tetapi itu yang terbaik untuk kita."***"Iya, Kak ya ampun."Ayana terkekeh ketika mendengarkan ocehan dari sang kekasih. Kini, dia tengah berada di kamarnya, mengangkat telepon dari Marsel. Sejak tadi, ketika mendengar Ayana berniat untuk pergi ke kantor karena disuruh sang mama, Marsel terus mengoceh. Seperti mengatakan, mau aku antar? Hati-hati di jalan, atau jangan lirik ke cowok lain! Begitu terus membuat Ayana harus setia sabar."Udah ya, Ayana tutup. Bye, Sayang!"Setelah mengatakan itu Ayana langsung menutup sambungan telepon begitu saja. Tidak memikirkan bahwa Marsel tengah membeku ketika Ayana mengatakan kata 'sayang' untuk cowok itu. Biasanya Ayana hanya memanggil 'kak' saja. Tetapi, sepertinya hari

    Last Updated : 2021-07-05

Latest chapter

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   85. Endingnya

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku85. Endingnya"Sebenarnya tidak ada kata 'ending' di setiap kisah. Karena hidup terus berlanjut walaupun kematian tengah menunggu."_Author_***Di atas panggung mewah di depan sana, berdiri sepasang suami-istri, yang baru saja resmi. Ayana dan Marsel tampak sangat bahagia. Senyum terus terpatri di wajah mereka. Hari ini, mereka sudah benar-benar resmi memiliki satu sama lain. Tidak berselang lama, Rain, Vanya, Jasmin, Zewa, Ale, dan Farez datang mendekati mereka dengan saling berpasangan dengan pasangan mereka masing-masing."Cie udah nikah!" ujar Rain dan langsung memeluk tubuh Ayana erat."Cepet nyusul," ujar Ayana seraya terkekeh. Mendengar itu Rain mengerucutkan bibirnya. Menatap sinis ke arah Ale."Noh, dianya aja yang gak peka-peka!" sungut Rain seraya menghentak-hentakkan kedua kak

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   84. Truth or Dare!

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku84. Truth or Dare!Bisa lepas dari bau-bau obat dan juga makanan hambar, Ayana menghirup kembali udara bebas banyak-banyak. Padahal gadis itu sudah pulang sejak tiga hari yang lalu. Marsel yang berdiri di samping gadis itu tersenyum tipis. Rambut panjang Ayana bertebaran tertiup angin. Senyum manis terbit wajah gadis itu. Kedua mata gadis itu tampak terpejam menikmati belaian lembut sang angin. Sinar mentari yang tak terlalu terik membuat suasana semakin membuat suasana semakin sejuk. Kedua tangan gadis itu menggenggam erat pagar pembatas rooftop. Marsel perlahan menggenggam tangan kiri gadis itu, lalu menautkannya dengan tangan kanannya membuat kedua mata cantik Ayana terbuka."Seneng?" tanya Marsel. Ayana mengangguk semangat."Banget!" jawabnya menggebu-gebu. Kini, keduanya tengah menghabiskan waktu bersama di rooftop. Bel masuk beberapa menit yang lalu membuat

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   83. Dia Kembali

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku83. Dia Kembali"Sang mentari redup, membuat dunia tenggelam dalam kegelapan. Menyisakan rasa kesedihan dan juga kehampaan. Hingga semuanya terobati akan kembali sang mentari."_Marsel_***Kedua manik mata yang sudah sebulan itu tak pernah terbuka perlahan terbuka. Kedua mata indah itu menatap ke sekeliling, dia tahu sekarang dirinya berada di mana. Rumah sakit. Gadis itu menoleh ketika merasakan tangan kanannya berat seakan ada sesuatu yang menimpanya. Seulas senyum terpatri di wajah pucat itu ketika mengetahui seseorang yang amat dia cintai kini tertidur di sampingnya dengan tangan kiri cowok itu menggenggam erat tangan kanan miliknya. Namun, bayangan di mana perlakuan cowok itu, membuat senyum indah itu pudar bergantikan dengan hembusan napas panjang. Perlahan dia melepaskan cengkraman tangan itu dengan sangat amat pelan. Tetapi, rupanya pergerakannya membuat cowok itu t

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   82. Menanti

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku82. Menanti"Aku tahu Tuhan sedang menghukumku, tapi aku tidak akan lelah untuk menunggumu kembali menyapaku."_Marsel Anggara Saputra_Erin mendesah ketika melihat sosok Marsel masih setia menunggu putrinya yang belum kunjung membuka kedua matanya. Sudah satu minggu, Ayana tidak menampilkan tanda-tanda akan segera sadar dari komanya. Satu minggu itu pula, Marsel setia menunggu gadis itu seraya sesekali mengecup punggung tangan putrinya, atau mengajak mengobrol walau tidak mendapatkan respon, atau tidur di bangku samping brangkar gadis itu. Erin sendiri sudah beberapa kali menyuruh Marsel untuk beristirahat. Bahkan, cowok itu hanya pulang untuk mengisi perut dan mandi. Tetapi, setelah dua hari yang lalu, cowok itu memutuskan untuk menetap di rumah sakit ketika mendapati informasi bahwa gadisnya ngedrop. Membuat semakin cemas. Sekolah? Bahkan cowok itu mengambil izin hanya untuk menjaga gad

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   81. Keduanya Pergi

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku81. Keduanya Pergi"Gue memang salah, tapi haruskah aku benar-benar ditinggalkan? Sendirian? Aku hanya butuh seseorang yang mau menuntun ke jalan kebenaran!"_Dia yang Ditinggalkan_***Kini Vanya sedang duduk seorang diri di balkon kamarnya. Dia menatap kosong ke langit malam. Berkali-kali terdengar helaan napas dari bibir mungil gadis itu. Hari itu juga, dia kehilangan sosok sahabat kecilnya, Marsel. Dia menoleh ketika mendengar suara dering dari ponselnya. Menatapnya sejenak sebelum mengangkat telepon tersebut. Farez, meneleponnya. Dia menepuk kening ketika baru mengingat bahwa cowok itu pulang ke Indonesia hari ini. Dia lupa tidak menyambut kedatangannya. Dengan segera dia mengangkat telepon. Tapi, sudah sepuluh menit, tidak ada yang bersuara. Vanya pun memilih diam, dia tidak tahu harus mengucapkan apa."Fa–""

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   80. Si Protagonis Berkedok Antagonis

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku80. Si Protagonis Berkedok Antagonis"Jangan hanya menilai buku dari covernya tapi, lihatlah isinya. Begitu pula dengan manusia."_Author_"Gue gak peduli semua orang melihat gue sebagai penjahat di kisah ini, karena gue hanya mengikuti alur yang mereka bicarakan."_Unknow_***"Gak guna lo, lukain diri sendiri kaya gitu." Ucapan seseorang membuat Marsel menoleh. Dia mengernyit mendapati seorang gadis yang kini berdiri di hadapannya dengan melipat kedua tangannya di depan dada seraya tersenyum remeh ke arahnya."Lo ...."Cewek itu terkekeh, melihat raut wajah cowok di depannya. Mana yang sosok kakak kelasnya yang angkuh? Dia melangkah mendekat, menatap kakak kelasnya dari bawah sampai atas. Kacau, satu kata yang menilai penampilan Marsel. Kini, dia tidak bersama para teman-temannya, dia memilih

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   79. Kecelakaan

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku79. Kecelakaan"Aku bertanya padamu, aku di matamu adalah sebuah pohon atau bunga? Jika kau menjawab pohon, aku tak terkejut lagi sebab aku memang hanya sebatas sandaran lelah dan juga pelindungmu dari sang mentari. Tapi, jika kau menjawab bunga, aku cukup terkejut. Karena aku indah di matamu."_Ayana_***Ayana berlari dengan kencang, tidak peduli bahwa dia sudah menabrak para murid lain berkali-kali. Dia terus berlari, hatinya sungguh benar-benar sesak, air matanya terus meluncur dengan deras. Dia memilih keluar gerbang, tidak peduli satpam marah karena ulahnya. Tetapi, siapa sangka. Ada sebuah mobil melaju kencang dari arah samping. Suara klakson dari mobil membuat Ayana seketika menoleh. Kedua matanya membola dan pada hitungan detik kecelakaan terjadi. Tubuh Ayana terlempar beberapa meter. Sang pemilik mobil langsung mengerem, lalu berlari keluar. Zewa yang melihat kejad

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   78. Murka

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku78. Murka"Kukira saat kau kudiamkan, kau akan menyadari kesalahanmu tetapi tetap saja. Cukup, aku melihatmu bahagia di atas keseihanku!"_Ayana_***Ayana mendengus. Dia kembali membuang muka, tidak tahan melihat tawa kedua manusia yang berada di jok depan mobil. Siapa lagi kalau bukan Ayana dan Marsel. Kini, gadis itu kembali menjadi yang kedua, di belakang! Padahal tadi jok depan yang diduduki Vanya adalah tempatnya. Maksudnya, tadi ya sebelum Marsel memutuskan untuk menjemput Vanya juga, membuat Ayana lagi harus mengalah dan duduk di jok belakang. Namun, apa? Sekarang dia seakan obat nyamuk di sana. Marsel bahkan tidak mengajaknya berbicara dan hanya asik dengan sang sahabatnya. Menyebalkan sekali. Ayana berdehem keras, membuat Marsel tersadar bahwa di jok belakang juga ada gadisnya. Kenapa dia mudah sekali melupakan Ayana jika dirinya ada di samping Vanya?

  • Sebatas PERMAINAN Pacarku   77. Satu Arah yang Selalu Sama

    #Sebatas_PERMAINAN_Pacarku77. Satu Arah yang Selalu Sama"Kamu selalu mengatakan bahwa kau akan berlari ke arahku, tetapi nyatanya tidak. Kamu memilih berputar dan berlari ke arahnya. Lalu, aku harus apa?"***Malam sebelumnya, Marsel di rumah Vanya. Keduanya bercanda tawa bersama. Mereka memilih film komedi. Marsel yang memegang bungkus keripik singkong dan duduk di samping Vanya dengan Vanya yang begitu nyaman bersandar di dada bidang cowok itu sesekali mengambil keripik singkong yang Marsel pegang. Vanya tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan yang menurutnya lucu begitu pula dengan Marsel. Keduanya sangat menikmati film itu sampai tak sadar waktu terus berputar dan mulai menunjuk pukul tengah malam. Saat film itu usai, barulah keduanya tergeletak di atas lantai yang dingin seraya memegangi perut mereka yang kram karena tak henti-hentinya tertawa. Bahkan Vanya sampai mengeluarkan air matanya.

DMCA.com Protection Status