#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku
51. Sang Peneror Telah Terungkap
"Ketika kepercayaan hancur, kau akan sulit untuk mendapatkan kepercayaannya lagi."
***
"Ayana."
Marsel mengulurkan tangannya, menggenggam tangan kanan Ayana. Ayana tak menolak, dia membiarkan cowok itu menggenggam tangannya lembut dan penuh perhatian. Zewa dan Yua tampak tak suka. Mereka sudah melotot ingin menghajar cowok itu. Berbeda dengan Ale yang masih setia santai. Marsel menatap Ale, meminta izin untuk membawa gadisnya melalui tatapan itu. Ale yang paham pun mengangguk mengiyakan, lalu Marsel membawa Ayana pergi dari sana. Zewa dan Yua yang hendak menyusul langsung segera ditahan oleh Ale. Membuat keduanya berdecak tak suka.
"Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka." Ale menatap punggung sepasang kekasih yang mulai menjauh dari mereka dengan tatapan penuh arti. Lalu, mengembuskan napas panja
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku52. Ulangan Tengah Semester (UTS)"Bener gak bener yang penting kerjakan. Nilai bagus apa enggaknya belakangan."_Marsel_"Mencontek adalah jalan ninjaku. Di saat kepala udah pusing, biarkan mulut yang beraksi."_Zewa_***"Jangan nyontek lho ya." Marsel mengangguk seperti anak kecil. Ayana yang melihat respon kekasihnya pun dibuat gemas."Jangan lupa nanti belajar sebentar, jangan buat main-main walau ini hanya ulangan tengah semester, tetap saja! Kakak harus ngerjainnya serius!" lanjut Ayana."Seserius cintaku ke kamu." Marsel mengulum senyum. Ketika Ayana mulai blushing."Hoax, yang asli ada badaknya, Kakak!" pekik Ale di sebelah sana.Membuat Marsel mendengus. Ayana hanya terkekeh. Kedua matanya tak sengaja bertubrukan dengan Yua. Membuatnya s
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku53. Kebahagiaan yang Sederhana"Kebahagian itu sederhana. Tergantung kalian mensyukurinya atau tidak. Kebahagiaan itu ada di sekitar kita, tergantung kalian mennyadarinya atau tidak."_Ayana_***Hari Jum'at menyapa. Hari di mana menjadi penutup ulangan tengah semester. Semua murid kini berbondong-bondong membersihkan kelas mereka atau berlatih untuk lomba yang akan diselenggarakan esok hari Senin. Begitu pula dengan Ayana dan Marsel. Keduanya mendapatkan tugas untuk mempersiapkan panggung untuk acara puncak dimulai. Pementasan. Marsel sesekali mengambil alih pekerjaan Ayana yang tengah membawa bangku plastik sebagai tempat duduk penonton, membuat gadis itu mendengus kesal. Tiap kali Ayana memaksa, di situ juga Marsel yang selalu mengatakan 'nanti kamu capek biar aku aja ya?' dan seterusnya. Membuat Ayana tidak tahu harus berbuat apa. Ayana menatap ke sekeliling di san
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku54. Berkeliling Kantor"Terkadang aku bingung dengan alur yang Tuhan berikan. Begitu membingungkan tetapi itu yang terbaik untuk kita."***"Iya, Kak ya ampun."Ayana terkekeh ketika mendengarkan ocehan dari sang kekasih. Kini, dia tengah berada di kamarnya, mengangkat telepon dari Marsel. Sejak tadi, ketika mendengar Ayana berniat untuk pergi ke kantor karena disuruh sang mama, Marsel terus mengoceh. Seperti mengatakan, mau aku antar? Hati-hati di jalan, atau jangan lirik ke cowok lain! Begitu terus membuat Ayana harus setia sabar."Udah ya, Ayana tutup. Bye, Sayang!"Setelah mengatakan itu Ayana langsung menutup sambungan telepon begitu saja. Tidak memikirkan bahwa Marsel tengah membeku ketika Ayana mengatakan kata 'sayang' untuk cowok itu. Biasanya Ayana hanya memanggil 'kak' saja. Tetapi, sepertinya hari
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku55. Keseruan Lomba"Sekarang aku percaya, bahwa tertawa itu bisa menular. Melihat dia tertawa, aku pun ikut tertawa. Aneh memang, tapi itu benar."_Marsel_***"Mangap yang lebar, Kak! Mangap!" seru Ayana. Sesekali gadis itu tertawa terbahak-bahak ketika Marsel tak kunjung bisa menggigit kerupuk miliknya. Gadis itu bahkan sesekali bertepuk tangan lalu melompat kecil untuk menyemangati kekasihnya. Marsel yang sejak tadi mendongak seraya membuka mulutnya lebar-lebar mulai geram. Dengan curang dia memegangi kerupuknya lalu memakannya dengan cepat. Semua orang yang melihat itu menganga. Marsel berbuat curang! Setelah menghabiskan kerupuknya, Marsel mengangkat kedua tangannya."Yes gue menang yuhu!" teriaknya."Huuuu! Curang!" seru semua murid. Membuat Marsel mengedikkan bahu tak peduli."Lagia
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku56. Malam yang Indah atau Mencengkam?"Terkadang musuh kita yang sesungguhnya adalah mereka yang dekat dengan kita. Orang yang selalu kita percaya adalah orang yang paling berbahaya."_Ayana Choirunnisa_***Ayana sudah rapih dengan gaun indahnya. Dia memilih memakai dress panjang berwarna merah muda dengan sebuah pita yang melingkar indah di pinggangnya. Rambutnya digerai dengan model rambut curly tak lupa sebuah jepit rambut juga menghiasi rambut sebelah kanan gadis itu. Sebuah heels berwarna merah muda yang mengkilap juga semakin menambah nilai plus penampilan Ayana pada malam itu. Erin bahkan dibuat pangling dengan putrinya yang sangat cantik dan menawan.Gadis itu segera berlari keluar ketika mendengar suara klakson mobil yang dia yakini adalah Marsel. Benar saja cowok itu berjalan ke arah Erin dan Ayana yang berdiri di ambang pintu. Cowok itu
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku57. Duka"Seburuk apapun kamu, kau akan terlihat sempurna di mata kekasihmu. Sekejam apapun sifatmu, kau akan selalu di hati kekasihmu. Bukankah cinta membutakan?"_Aku yang Berduka_***Tubuh Ale menegang. Saat melihat tubuh Yua mulai limbung hingga akhirnya tergeletak tak berdaya di atas tanah. Air matanya berlinang membasahi kedua pipinya. Dengan langkah pelan, dia mendekati gadis yang dia cintai selama ini. Wajah Yua sudah pucat, tak ada lagi kehidupan di dalam tubuh itu. Ale tertunduk, duduk di samping tubuh gadisnya. Membelai lembut wajah cantik yang kini terlelap. Tersenyum samar, walau air mata terus menetes membasahi pipinya. Tepat di jantung gadis itu, bercak darah membasahi gaun cantiknya.Ayana dan Marsel yang semula menutup kedua mata mereka, perlahan terbuka. Ayana menutup mulutnya ketika melihat Yua sudah tergeletak di depan sana den
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku58. Hubungan yang Tersembunyi"Jujur aku senang kamu memilihku, tetapi aku kecewa selama ini kau bermain di belakangku."_Yang Kembali Tersakiti_***Ayana kini duduk bersama teman sebangku barunya. Namanya Rain, gadis dengan wajah chubby dan babyface itu adalah tipe orang yang cerewet dan periang. Apapun dia ceritakan membuat Ayana tertawa dibuatnya. Tidak peduli itu akan memalukan atau tidak, membuat Ayana menilai bahwa Rain juga tipe yang ceplas-ceplos dan jujur. Tidak hanya Rain, banyak dari teman sekelasnya yang juga mengobrol bersama dengan dia. Ayana sesekali melirik mantan bangku duduknya dan juga Ya yang sekarang tidak ada yang menempati meja itu. Ya, untuk sesaat hanya untuk menghormati kematian gadis itu. Mungkin setelah beberapa hari akan kembali diduduki entahlah, Ayana juga tidak tahu. Dia hanya menurut saja.Kenangan dengan Yua
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku59. Sesuatu yang Berbeda"Jujur aku bingung dengan semua sikapmu. Kamu itu bak bunglon. Selalu berubah-ubah, tak bisa kutebak."_Ayana Choirunnisa_***Pengambilan raport membuat semua murid gugup. Tetapi, tak sedikit pula yang biasa saja. Mungkin karena mereka sudah terbiasa tidak mendapatkan peringkat sepuluh besar, berbeda dengan mereka yang selalu masuk ke peringkat itu. Termasuk, Ayana. Gadis itu sudah gugup setengah mati. Walau tak dipungkiri sudah dipastikan gadis itu menjadi juara kelas. Ayana baru bisa mengembuskan napas lega ketika namanya tercantum menjadi juara pertama di kelasnya. Dia tersenyum kecut ketika beberapa mapel, dia mendapatkan nilai delapan. Tidak buruk memang, tetapi Ayana tetap Ayana. Gadis itu cukup sedih karena nilainya menurun. Mengembuskan napas panjang, melipat kertas hasil ulangannya dia memilih beranjak dari tempat duduknya. Dia menuju ke ka
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku85. Endingnya"Sebenarnya tidak ada kata 'ending' di setiap kisah. Karena hidup terus berlanjut walaupun kematian tengah menunggu."_Author_***Di atas panggung mewah di depan sana, berdiri sepasang suami-istri, yang baru saja resmi. Ayana dan Marsel tampak sangat bahagia. Senyum terus terpatri di wajah mereka. Hari ini, mereka sudah benar-benar resmi memiliki satu sama lain. Tidak berselang lama, Rain, Vanya, Jasmin, Zewa, Ale, dan Farez datang mendekati mereka dengan saling berpasangan dengan pasangan mereka masing-masing."Cie udah nikah!" ujar Rain dan langsung memeluk tubuh Ayana erat."Cepet nyusul," ujar Ayana seraya terkekeh. Mendengar itu Rain mengerucutkan bibirnya. Menatap sinis ke arah Ale."Noh, dianya aja yang gak peka-peka!" sungut Rain seraya menghentak-hentakkan kedua kak
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku84. Truth or Dare!Bisa lepas dari bau-bau obat dan juga makanan hambar, Ayana menghirup kembali udara bebas banyak-banyak. Padahal gadis itu sudah pulang sejak tiga hari yang lalu. Marsel yang berdiri di samping gadis itu tersenyum tipis. Rambut panjang Ayana bertebaran tertiup angin. Senyum manis terbit wajah gadis itu. Kedua mata gadis itu tampak terpejam menikmati belaian lembut sang angin. Sinar mentari yang tak terlalu terik membuat suasana semakin membuat suasana semakin sejuk. Kedua tangan gadis itu menggenggam erat pagar pembatas rooftop. Marsel perlahan menggenggam tangan kiri gadis itu, lalu menautkannya dengan tangan kanannya membuat kedua mata cantik Ayana terbuka."Seneng?" tanya Marsel. Ayana mengangguk semangat."Banget!" jawabnya menggebu-gebu. Kini, keduanya tengah menghabiskan waktu bersama di rooftop. Bel masuk beberapa menit yang lalu membuat
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku83. Dia Kembali"Sang mentari redup, membuat dunia tenggelam dalam kegelapan. Menyisakan rasa kesedihan dan juga kehampaan. Hingga semuanya terobati akan kembali sang mentari."_Marsel_***Kedua manik mata yang sudah sebulan itu tak pernah terbuka perlahan terbuka. Kedua mata indah itu menatap ke sekeliling, dia tahu sekarang dirinya berada di mana. Rumah sakit. Gadis itu menoleh ketika merasakan tangan kanannya berat seakan ada sesuatu yang menimpanya. Seulas senyum terpatri di wajah pucat itu ketika mengetahui seseorang yang amat dia cintai kini tertidur di sampingnya dengan tangan kiri cowok itu menggenggam erat tangan kanan miliknya. Namun, bayangan di mana perlakuan cowok itu, membuat senyum indah itu pudar bergantikan dengan hembusan napas panjang. Perlahan dia melepaskan cengkraman tangan itu dengan sangat amat pelan. Tetapi, rupanya pergerakannya membuat cowok itu t
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku82. Menanti"Aku tahu Tuhan sedang menghukumku, tapi aku tidak akan lelah untuk menunggumu kembali menyapaku."_Marsel Anggara Saputra_Erin mendesah ketika melihat sosok Marsel masih setia menunggu putrinya yang belum kunjung membuka kedua matanya. Sudah satu minggu, Ayana tidak menampilkan tanda-tanda akan segera sadar dari komanya. Satu minggu itu pula, Marsel setia menunggu gadis itu seraya sesekali mengecup punggung tangan putrinya, atau mengajak mengobrol walau tidak mendapatkan respon, atau tidur di bangku samping brangkar gadis itu. Erin sendiri sudah beberapa kali menyuruh Marsel untuk beristirahat. Bahkan, cowok itu hanya pulang untuk mengisi perut dan mandi. Tetapi, setelah dua hari yang lalu, cowok itu memutuskan untuk menetap di rumah sakit ketika mendapati informasi bahwa gadisnya ngedrop. Membuat semakin cemas. Sekolah? Bahkan cowok itu mengambil izin hanya untuk menjaga gad
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku81. Keduanya Pergi"Gue memang salah, tapi haruskah aku benar-benar ditinggalkan? Sendirian? Aku hanya butuh seseorang yang mau menuntun ke jalan kebenaran!"_Dia yang Ditinggalkan_***Kini Vanya sedang duduk seorang diri di balkon kamarnya. Dia menatap kosong ke langit malam. Berkali-kali terdengar helaan napas dari bibir mungil gadis itu. Hari itu juga, dia kehilangan sosok sahabat kecilnya, Marsel. Dia menoleh ketika mendengar suara dering dari ponselnya. Menatapnya sejenak sebelum mengangkat telepon tersebut. Farez, meneleponnya. Dia menepuk kening ketika baru mengingat bahwa cowok itu pulang ke Indonesia hari ini. Dia lupa tidak menyambut kedatangannya. Dengan segera dia mengangkat telepon. Tapi, sudah sepuluh menit, tidak ada yang bersuara. Vanya pun memilih diam, dia tidak tahu harus mengucapkan apa."Fa–""
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku80. Si Protagonis Berkedok Antagonis"Jangan hanya menilai buku dari covernya tapi, lihatlah isinya. Begitu pula dengan manusia."_Author_"Gue gak peduli semua orang melihat gue sebagai penjahat di kisah ini, karena gue hanya mengikuti alur yang mereka bicarakan."_Unknow_***"Gak guna lo, lukain diri sendiri kaya gitu." Ucapan seseorang membuat Marsel menoleh. Dia mengernyit mendapati seorang gadis yang kini berdiri di hadapannya dengan melipat kedua tangannya di depan dada seraya tersenyum remeh ke arahnya."Lo ...."Cewek itu terkekeh, melihat raut wajah cowok di depannya. Mana yang sosok kakak kelasnya yang angkuh? Dia melangkah mendekat, menatap kakak kelasnya dari bawah sampai atas. Kacau, satu kata yang menilai penampilan Marsel. Kini, dia tidak bersama para teman-temannya, dia memilih
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku79. Kecelakaan"Aku bertanya padamu, aku di matamu adalah sebuah pohon atau bunga? Jika kau menjawab pohon, aku tak terkejut lagi sebab aku memang hanya sebatas sandaran lelah dan juga pelindungmu dari sang mentari. Tapi, jika kau menjawab bunga, aku cukup terkejut. Karena aku indah di matamu."_Ayana_***Ayana berlari dengan kencang, tidak peduli bahwa dia sudah menabrak para murid lain berkali-kali. Dia terus berlari, hatinya sungguh benar-benar sesak, air matanya terus meluncur dengan deras. Dia memilih keluar gerbang, tidak peduli satpam marah karena ulahnya. Tetapi, siapa sangka. Ada sebuah mobil melaju kencang dari arah samping. Suara klakson dari mobil membuat Ayana seketika menoleh. Kedua matanya membola dan pada hitungan detik kecelakaan terjadi. Tubuh Ayana terlempar beberapa meter. Sang pemilik mobil langsung mengerem, lalu berlari keluar. Zewa yang melihat kejad
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku78. Murka"Kukira saat kau kudiamkan, kau akan menyadari kesalahanmu tetapi tetap saja. Cukup, aku melihatmu bahagia di atas keseihanku!"_Ayana_***Ayana mendengus. Dia kembali membuang muka, tidak tahan melihat tawa kedua manusia yang berada di jok depan mobil. Siapa lagi kalau bukan Ayana dan Marsel. Kini, gadis itu kembali menjadi yang kedua, di belakang! Padahal tadi jok depan yang diduduki Vanya adalah tempatnya. Maksudnya, tadi ya sebelum Marsel memutuskan untuk menjemput Vanya juga, membuat Ayana lagi harus mengalah dan duduk di jok belakang. Namun, apa? Sekarang dia seakan obat nyamuk di sana. Marsel bahkan tidak mengajaknya berbicara dan hanya asik dengan sang sahabatnya. Menyebalkan sekali. Ayana berdehem keras, membuat Marsel tersadar bahwa di jok belakang juga ada gadisnya. Kenapa dia mudah sekali melupakan Ayana jika dirinya ada di samping Vanya?
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku77. Satu Arah yang Selalu Sama"Kamu selalu mengatakan bahwa kau akan berlari ke arahku, tetapi nyatanya tidak. Kamu memilih berputar dan berlari ke arahnya. Lalu, aku harus apa?"***Malam sebelumnya, Marsel di rumah Vanya. Keduanya bercanda tawa bersama. Mereka memilih film komedi. Marsel yang memegang bungkus keripik singkong dan duduk di samping Vanya dengan Vanya yang begitu nyaman bersandar di dada bidang cowok itu sesekali mengambil keripik singkong yang Marsel pegang. Vanya tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan yang menurutnya lucu begitu pula dengan Marsel. Keduanya sangat menikmati film itu sampai tak sadar waktu terus berputar dan mulai menunjuk pukul tengah malam. Saat film itu usai, barulah keduanya tergeletak di atas lantai yang dingin seraya memegangi perut mereka yang kram karena tak henti-hentinya tertawa. Bahkan Vanya sampai mengeluarkan air matanya.