“Sayang, kenapa kamu bertanya siapa aku? Aku ini istrimu.” Zelda tersenyum menyeringai.Dahi Finn berkerut dalam, bingung dengan yang diucapkan wanita di depannya. Bisa-bisanya wanita di depannya itu mengatakan seperti itu. Padahal jelas-jelas istrinya adalah wanita yang berada di sebelahnya.“Jangan sembarangan jika bicara!” Finn memberikan peringatan pada wanita di depannya.Zelda tidak takut sama sekali dengan peringatan Finn. “Aku tanya, siapa nama istrimu?” Zelda pun melemparkan pertanyaan.“Almeta Zelda itu istriku.” Dengan percaya diri dia menjawab. Karena memang nama itu yang dia ketahui sebagai istrinya.“Benar sekali, dan itu aku.” Zelda tersenyum puas. Finn menyebutkan namanya dengan benar. Jadi tentu saja itu membuatnya yakin jika yang dinikahi Finn adalah Almeta Zelda-dirinya.Finn semakin dibuat tercengang. Bagaimana bisa nama wanita di depannya itu mengakui nama istrinya.“Aku peringatkan sekali lagi, jangan sembarangan mengakui nama orang lain, atau aku akan menuntutmu
Finn tersenyum mendengar jawaban Myesha. Hal itu membuat Myesha sedikit lega karena ternyata Finn mengerti yang dijelaskannya. Namun, seketika senyum Finn berubah. Tatapan Finn seketika begitu tajam padanya. Sorot kebencian terlihat jelas ketika memandangnya.“Aku pikir kamu akan berbeda dengan yang lain, tetapi ternyata sama saja. Kamu tidak ada bedanya. Uang tetap saja menjadi alasanmu.” Finn benar-benar kecewa sekali. Padahal dia menaruh harapan jika Myesha menikahinya karena cinta. Sayangnya, dia salah.Myesha terpaku ketika mendengar ucapan dari Finn. Dia tidak menyangka ketika Finn mengatakan seperti itu. “Awalnya aku memang terpaksa karena uang, Finn, tapi berjalannya waktu aku mencintaimu?” Myesha menarik tangan Finn meyakinkan Finn. Dia memang benar-benar mencintai Finn.Tangan Finn perlahan menyingkirkan tangan Myesha. Hal itu membuat Myesha begitu terkejut. “Kamu sudah membohongi aku, lalu apa kamu bisa membuat aku percaya begitu saja.” Bagi Finn kebohongan Myesha sangat be
“Untuk apa kamu datang ke sini?” Finn menatap tajam pada Zelda dan pria di sampingnya.“Bukankan kemarin aku sudah bilang jika aku akan mengajukan tuntutan?” Zelda mengingatkan Finn.Finn mengingat jelas jika Zelda kemarin mengatakan ingin mengajukan tuntutan. “Masuklah.” Finn melebarkan pintu. Mengizinkan Zelda untuk masuk.Zelda dan pengacara segera masuk. Mereka duduk di kursi yang berada di ruang keluarga.Myesha yang berada tak jauh dari Finn dan Zelda, hanya bisa ketakutan. Tuntutan apa yang akan diajukan Zelda padanya.Finn, Zelda, dan pengacara duduk di ruang tamu. Mereka duduk saling berhadap-hadapan. Finn dengan tenangnya menunggu Zelda atau pengacaranya untuk menjelaskan semuanya.“Saya pengacara dari Nona Zelda. Kami sudah melaporkan Nona Myesha atas kasus penipuan.” Pengacara menyodorkan surat pelaporan yang baru saja dibuatnya tadi.Myesha yang mendengar hal itu begitu terkejut. Tidak menyangka jika Zelda akan sampai sejauh itu. Langsung melaporkan dirinya ke kantor poli
“Aku sudah lakukan yang Mama mau.” Zelda meletakan berkas kepemilikan wedding organizer di atas meja.Nyonya Zoya tersenyum ketika melihat anaknya meletakkan berkas di atas meja. Dia meraih berkas tersebut dan membukanya. Masih tertera nama Myesha, tetapi baginya tidak masalah. Setelah ini, dia akan segera mengganti namanya.“Mama tega sekali. Dia sudah membantu, tetapi Mama justru memanfaatkannya begitu saja.” Zelda sebenarnya tidak mau melakukan ini. Namun, sang mama memaksanya.Kemarin.Zelda pulang dengan keadaan kesal. Dia diusir Finn begitu saja. Padahal dirinya belum selesai menuntut haknya. Menuntut statusnya.“Kenapa kamu?” Nyonya Zoya melempar pertanyaan itu pada anaknya.“Dia mengusirku karena ingin mendengar penjelasan dari Myesha.” Zelda menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Dia sedikit kesal karena diabaikan begitu saja.“Mama sudah bilang, kamu harus dengarkan Mama. Jangan bertindak sendiri.” Nyonya Zoya tersenyum menyeringai. Anaknya sudah diberitahu, tetapi tidak mau mendenga
Myesha kini sudah tidak punya tempat di rumah ini. Dia sadar jika Finn sudah membuang cincin yang artinya, dirinya sudah tidak punya tempat di hati Finn. Ingin rasanya Myesha menjelaskan semuanya, tetapi terlalu sulit untuknya. Mengingat Finn tidak mau mendengarkannya.Sampai menjelang malam, Finn tak kunjung pulang. Myesha masih menunggu Finn di ruang keluarga. Berharap Finn mau menemuinya.Sayangnya, sampai tengah malam, Finn tak kunjung pulang. Perasaan Myesha pun cemas. Dia tidak tahu di mana keberadaan Finn saat ini. Ingin mengirim pesan, tetapi Myesha tidak berani.Di saat seperti ini Myesha hanya bisa menunggu. Entah kapan Finn akan pulang.Myesha hanya bisa menangis. Takdir begitu kejamnya padanya. Membuatnya berada dalam posisi sulit.“Apa yang aku kejar? Uang?” Myesha merasa ternyata sia-sia dirinya mengejar uang. Karena pada akhirnya, tak sepeser pun dirinya dapat apa-apa. Justru kini dia akan kehilangan Finn untuk selamanya.“Aku mencintainya. Bagaimana bisa aku kehilangan
Myesha melihat Finn dari balik jendela lantai atas. Dilihatnya Finn sudah pergi dengan mobilnya. Myesha kini hanya bisa melihat Finn dari kejauhan. Tentu saja hal itu membuat Myesha merasakan sesak di dadanya. Biasanya Finn selalu memeluk dan mendaratkan kecupan di dahinya ketika pergi. Namun, kini semua sudah sirna. Tak ada lagi pelukan atau pun kecupan. Myesha sadar jika kini semua sudah berubah.Myesha berusaha untuk menerima dengan lapang dada. Dia akan berada di rumah Finn sampai persidangan pembatalan selesai. Jika sudah selesai, dia akan memilih untuk kembali ke kampung halamannya. Memulai hidup barunya.Sesuai dengan permintaan Finn, Myesha akhirnya memutuskan untuk segera mengemasi barang-barangnya. Membawanya ke lantai atas.Myesha menuruni anak tangga. Menuju ke lantai bawah. Dengan langkah pasti, dia masuk ke kamarnya dan Finn. Saat membuka pintu, aroma maskulin tercium. Itu membuatnya seketika merindukan Finn.Tak mau berlama-lama di kamar Finn, Myesha segera mengemasi pa
Finn pulang dan segera masuk ke rumah. Saat melintas di meja makan, dia melihat makanan tersusun rapi di atas meja. Embusan napas tertiup ketika menebak siapa yang memasak untuknya.“Bi ....” Finn memanggil asisten rumah tangga.Asisten rumah tangga yang sedang menutup pintu segera berlari mengejar Finn. Memastikan kenapa majikannya itu memanggilnya.“Iya, Den.”“Rapikan makanan ini. Malam ini aku tidak makan.” Finn memerintah seraya mengayunkan langkahnya. Masuk ke kamarnya.Asisten rumah tangga hanya termenung. Padahal Myesha sudah memasak ini bersama Mama Risha, tetapi Finn tidak mau memakan juga.Dari lantai atas Myesha mendengar jelas perintah Finn pada asisten rumah tangga. Rasa sesak menyusup masuk ke dalam dadanya. Penolakan Finn sudah menegaskan jika memang dirinya sudah tidak punya tempat di hati Finn.“Aku tidak boleh menangis.” Myesha berusaha menghapus air matanya yang jatuh ke pipinya. Berusaha untuk kuat menahan sesak di dadanya. Ini adalah hukuman untuknya. Jadi dia ha
[Besok persidangan pembatalan pernikahan kita. Jadi bersiaplah. Pengacara akan datang dan kamu bisa pergi dengannya.]Satu pesan masuk ke ponsel Myesha. Pesan itu dikirim oleh Finn. Memberitahu perihal persidangan besok.Melihat pesan itu tubuh Myesha lemas. Besok adalah babak baru dalam hidupnya. Jadi tentu saja dia harus bersiap. Datang ke persidangan dan mengikuti segala prosedur.Terkadang hidup tak selamanya indah. Semua rencana Myesha tak ada yang sejalan. Semua sirna begitu saja. Hilang tak tersisa.Waktu pertama kali memutuskan bekerja sama dengan Nyonya, tak terpikir dirinya akan terjebak cinta pada Finn. Hingga saat cinta itu datang tiba-tiba Myesha berbunga-bunga, hingga lupa dengan statusnya. Kini saat cintanya sudah terpatri, semua sirna. Kembali ke tempat semula.Dengan persidangan ini, identitas Myesha akan kembali. Finn yang statusnya menikah akan berubah menjadi belum menikah. Semua seolah kembali ke titik awal lagi.Tanpa membalas pesan Finn, Myesha segera meletakkan