Share

Penyesalan Yusuf

Yusuf terkejut, kala mendapati Shafira tengah menangis di kamar. Lelaki itu mendekat, lalu menarik tubuh Shafira ke dalam dekapannya.

"Mengapa Umi menangis? Apakah ada sikap Abi yang menyakiti perasaan Umi?"

Shafira menggeleng, lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya. Mengapa tidak dirinya saja yang hamil? Mengapa harus Almira yang memberikan suaminya keturunan? Apakah ia harus menyerah dan pergi dari kehidupan Yusuf?

Pertanyaan demi pertanyaan terus berkecamuk hebat dalam diri. Menghadirkan kesedihan yang begitu mendalam dan menyayat hati. Mengapa semua itu harus terjadi padanya? Mengapa Allah tak kunjung mempercayainya untuk memiliki momongan?

Mandul ... apakah benar kalau dirinya mandul dan tidak akan pernah memiliki anak?

Ingin rasanya Shafira berteriak sekeras mungkin untuk sedikit menghilangkan rasa sesak di dada. Betapa besar keinginannya untuk memiliki anak. Rindunya begitu menggebu-gebu untuk menyambut hadirnya sang buah hati di dalam rahimnya.

"Jawab, Umi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status