Share

Aku Bisa Mendengarmu

Penulis: Naomi Fa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Siapa sangka, caranya melamar hari itu membuat Alvan sangat terkejut. Namun tetap saja, seharusnya dia tidak meninggalkannya seperti itu. Karena dia pergi begitu saja ketika ia masih bersujud di tempatnya, semua orang jadi mengira kalau ia sedang ditolak oleh seorang pria. Semua orang menatapnya iba dan balon yang disediakan untuk menjadi perayaan jawaban Alvin pun, jadi terbang ke langit tanpa sebuah makna.

"Ada apa dengan pria itu? Kenapa dia bertingkah berlebihan seperti itu? Sebelumnya, aku saja pernah melamarnya di meja kasir. Kenapa sekarang dia terkejut ketika aku melamarnya di taman bermain?!" seru Elsie dengan perasaan kesal lantaran kejadian memalukan di taman bermain itu.

"Sudah kubilang, itu terlalu berlebihan." komentar Anna yang duduk di depannya sambil menyodorkan segala jenis makanan kesukaannya yang dapat menyurutkan emosinya. "Seharusnya Direktur cukup berkata kalau Direktur ingin menikah segera. Dia pasti akan akan menerimanya dengan lebih baik."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Undangan via Ibu Mertua

    Pagi-pagi, di saat ia seharusnya pergi bekerja, Elsie mengajak Anna untuk pergi ke mall dalam rangka membuat keju perangkap.Seperti yang mereka tahu, pemberian terkadang bisa sangat ampuh untuk memikat hati siapa saja, dan kini karena Alvan belum menunjukkan batang hidungnya. Elsie —bersama Anna— mengatur strategi dengan mengambil hati ibunya lebih dulu.Jadi ketika mereka memasuki mall, dalam sekejap mata Elsie dan Anna berubah menjadi mata profesional yang mencoba untuk mencarikan barang yang cocok bagi ibu dan adik Alvan, yang akan segera mereka temui dalam beberapa menit kedepan."Bukankah ini bagus?" gumam Elsie yang di sahut oleh Anna dengan nada ragu-ragu."Sepertinya begitu."Lalu Elsie membawa tas pilihannya itu ke depan cermin untuk melihat tas pilihannya dengan seksama. "Kalau aku, aku pasti akan menyukainya. Namun bagaimana dengan ibu mertua?""Bagaimana jika yang ini saja?" Anna menunjukkan sebuah tas lain, lalu men

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Materi Pembelajaran Bagi Pria yang Hendak Menikah

    Alvan menunggu di depan kampusnya selagi ia sesekali melihat jam tangannya. Entah mengapa menunggu Elsie yang tak kunjung tiba, membuatnya semakin gugup. Hingga tangannya menjadi dingin dan banyak berkeringat.Sampai, setelah ia mencoba untuk bersabar lebih lama lagi, Elsie akhirnya tiba juga. Dengan mobil hitam mewah yang dibawanya, dia membuat Alvan semakin tersiksa oleh perasaan cemas dan puncaknya saat wanita itu datang menghampirinya."Maafkan aku, jalanan sangat macet saat aku datang kemari." ucap Elsie pertama kali setelah melihat wajahnya.Namun Alvin tidak menjawab dan hanya menggeleng sebagai ganti suaranya, lalu mengajaknya untuk masuk ke dalam kampus.Tidak ada yang istimewa dalam perjalanan itu.Layaknya sepasang kekasih di dunia nyata yang sedang bertengkar, lucunya mereka berlaku sama. Keduanya terdiam seribu bahasa dan saling sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.Sesekali suara tawa dari luar yang mengisi kes

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Dua Bahan Dasar 'Lamaran'

    ~Satu hari yang lalu.Setelah melarikan diri begitu saja, Alvan jadi merasa sangat buruk pada Elsie. Ia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana malunya Elsie ketika melamarnya dengan sedemikian rupa, lalu ia menambah beban malunya dengan meninggalkannya begitu saja di depan banyak orang.Siang itu, sehabis menyelesaikan pekerjaannya dengan Profesor Nia, Alvan ingin meminta maaf secara langsung padanya dan membicarakan mengenai lamaran dan rencana pernikahan mereka.Alvan tahu, hari itu ketika ia memanggil Elsie dan berjabat tangan untuk memiliki hubungan kontrak dengannya, secara tidak langsung ia sudah setuju jika akan terjadi acara pernikahan yang mungkin akan direncanakan secara mendadak. Namun tetap saja, ia rasa ia harus membicarakannya. Perlu digaris bawahi, ia tidak ingin membatalkannya, melainkan Alvan ingin membicarakannya secara empat mata dengan calon pengantinnya.Namun entah apa yang terjadi, hari itu kampusnya memiliki masalah besar.

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Waktu Singkat yang Mengubahnya Menjadi Tunanganku

    Elsie menyentuh bibirnya dengan tangan yang bergetar dan menatap Alvan dengan penuh dendam.Sementara dengan wajah lisut, Alvan menunjukkan penyesalannya dan membuang wajahnya ke arah lain."Baiklah. Aku senang dengan lamarannya, benar-benar tidak terduga terlebih dengan cincin bunganya. Namun apa maksud ci, ciu ..., ah!" Elsie masih tidak bisa menerima akhir dari lamaran tadi."Maafkan aku. Seseorang berkata padaku kalau dalam lamaran harus ada bunga dan ci ...""Hentikan." potong Elsie sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. Lalu dengan memukul kepalanya, ia menghukum dirinya. "Aku tidak mengingat apapun. Lamaran tadi hanya berhenti sampai dia menyematkan cincin. Tidak ada yang terjadi."Alvan memegang tangan Elsie dan mencegah wanita itu untuk menyerang dirinya sendiri. "Jangan. Jangan pukul kepalamu. Baiklah, baiklah. Tidak ada yang terjadi."Hingga ketika tersadar, Elsie merasa dirinya dan Alvan berada dalam pose yang berbahaya

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Kisah Cinta Dari Ujung Telepon

    Tidak peduli berapa kali pun Bella mengganti saluran beritanya, ia terus melihat potret kakaknya di layar televisi.Semua itu berawal dari berita pertunangan kakak yang diumumkan secara resmi oleh perusahaan Kak Elsie. Entah karena kurangnya berita selebritas atau bagaimana, pengumuman yang seharusnya tak mengambil banyak perhatian publik itu, mendadak menjadi begitu hangat diperbincangkan lantaran latar belakang kakaknya yang tidak biasa.Menurut beberapa orang yang diundang sebagai tamu dalam acara TV tersebut, peristiwa seperti kakaknya itu sangat jarang terjadi. Biasanya orang kaya seperti Elsie akan menikah dengan orang kaya sepertinya untuk memperkokoh perusahaan. Lalu dengan sebuah penjelasan yang panjang dan lebar, mereka menghebohkan publik dan membuat hubungan keduanya menjadi sangat terkenal layaknya selebriti."Sampai kapan kau akan menontonnya?" ujar ibunya sambil membawa beberapa apel yang hendak dia kupas. "Kenapa kau terus menonton berita k

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Titik Balik Kewarasanku

    Elsie sudah berkali-kali mengatur acara perusahaan yang membutuhkan sangat banyak persiapan. Namun di antara sekian banyak acara yang harus ia persiapkan, pertunangan inilah yang memakan paling banyak waktu dan tenanga.Bahkan untuk pakaiannya saja, ia harus menyediakan waktu tersendiri untuk mendapatkan pakaian yang pas. Seperti hari ini.Sejak dari jauh-jauh hari, baik Elsie maupun Alvan, keduanya saling meluangkan hari bersama dan menyamakan tanggal kosong mereka untuk datang ke perancang busana. Alih-alih memesan pakaian dan memulai pembuatan pakaian pertunangan dari nol, Elsie dan Alvan memilih untuk memilihnya saja dari busana yang sudah ada agar mengurangi beban persiapan mereka yang masih banyak.Ketika sampai di sana dan bertemu dengan perancang busana kenalannya, mereka langsung dipisahkan antara ruangan laki-laki dan perempuan. Elsie memilih gaun yang ingin dikenakannya dan Alvan harus menentukan setelan yang ingin digunakannya.Di sanala

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Menjadi yang Terjahat

    Menjelang pertunangan Direktur Elsie, semua orang menjadi sangat sibuk. Terutama Direktur Elsie yang adalah ratu dari acara tersebut. Hingga dengan sangat kesulitan, Anna harus menggeser jadwal-jadwalnya dan mengatur ulang jadwal pekerjaan Direkturnya.Namun ditengah kesibukan itu, masih ada satu pekerjaan yang diserahkan Elsie padanya, yaitu membagikan undangan. Namun turut dimengerti, ia tidak membagikan semua undangan. Karena sudah ada orang yang ditunjuk tersendiri untuk mengerjakan hal tersebut.Undangan yang dibagikan olehnya adalah undangan khusus, diberikan kepada orang-orang terhormat.Siapa orang-orang yang menerima undangannya?Tentu para petinggi perusahaan.Meski sebenarnya dari tampilan luar, tidak ada yang berbeda dari undangan biasa dan undangan kehormatan yang dipegangnya. Mereka memiliki tulisan yang sama dan bahan undangan yang sama. Namun yang membedakan undangan itu adalah siapa yang membawa undangan itu. Untuk unda

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Ketika Cinta Segar Menerpa Wajahku Di Jalan Bebas Hambatan

    "Bersulang." seru tiga wanita itu sambil menyatukan kaleng minuman soda mereka bersama.Di malam sebelum pertunangannya, Elsie mengajak Anna dan Nia untuk menghabiskan malam bersama sebelum pertunangan.Walaupun bagi Nia perayaan ini sedikit melenceng, karena pesta semacam ini seharusnya diadakan di malam sebelum pernikahan —bukan pertunangan—. Namun itu bukanlah masalah besar. Mereka bisa berkumpul lagi di malam sebelum pernikahan nanti.Lalu sambil melepaskan rasa lelahnya, Elsie memakan semua makanan yang sudah disediakan Nia sebagai tuan rumah, hingga membuat Nia terpaksa menghentikan manusia kelaparan itu."Berhenti makan. Besok upacara pertunanganmu, bagaimana jika nanti gaunnya menjadi kekecilan karena kau terlalu banyak makan?"Di lain sisi, Anna hanya meminum sodanya tanpa menyentuh satu pun makanan. "Anna, makanlah. Kau terlihat kelaparan."Bagaimana bisa dua orang yang berkebalikan itu dap

Bab terbaru

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Epilog

    Nia, Elsie dan Alvan naik ke panggung untuk foto bersama kedua mempelai.Namun entah hanya perasaanya saja atau memang seperti itu adanya, Nia merasakan ada yang ganjal dengan hubungan Nia dan Alvan. Memang ia tahu kalau mereka berdua berpandangan dengan tidak ramah di ruang pengantin, tapi ia tidak menyangka kalau masalah itu akan bertahan hingga acara pernikahan hampir selesai.Kini acara yang tersisa adalah pelemparan bunga.Semua orang bersiap di posisi dan Nia pun sedikit menyingkir ke sisi panggung untuk memberi Elsie ruang untuk dapat menangkap bunga.Satu. Dua. Tiga.Bunga pun terlempar dengan sangat anggun, tapi semakin dilihat, ada yang aneh dengan arah pelemparan bunga. Hingga tiba-tiba bunga itu mendekatinya dan jatuh di tangannya.Sontak hal tidak terduga itu membuat semua orang gempar dan bingung.Merasa dia bukan seharusnya yang berhak menerima bunga itu, Nia menatap Elsie yang seharusnya m

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Kelelahan [Kebahagiaan] Yang Tidak Berakhir

    Ketika matahari mulai bergerak turun dan perlahan berjalan meninggalkan langit yang terang. Elsie duduk seorang diri di salah satu bangku rumah makan yang dibawah naungan perusahaannya, sambil menatap semburat warna jingga yang memenuhi langit. Sudah beberapa hari ia menetapkan untuk lembur beberapa hari di kantornya dan kini ia akhirnya keluar dari persembunyian setelah ia mengurung diri di dalam tembok kantornya. Semua ini karena bunga itu. Sungguh bunga yang sial. Bersamaan dengan kemarahannya yang kembali bangkit dari dalam hatinya, seorang pria yang ia benci selama beberapa hari ini malah muncul di depan wajahnya. Tidak perlu ditanya, Elsie pasti merasa marah. Dia sangat kesal hingga ketika Alvan mengambil duduk di depannya, ia berpaling ke arah lain seperti anak kecil. Namun masalahnya, ia tidak bisa menerima kekalahannya. Terlebih itu lantaran sebuah bunga sial yang malah terbang ke tempat yang salah. "Kenapa tidak pulang se

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Takdir Mereka Yang Melayang Di Udara

    Di tengah hiruk pikuk pernikahan yang meriah, Alvan dan Elsie duduk berdampingan dengan suasana kesenyapan yang mencekam layaknya yang terjadi pada pasangan yang sedang bertengkar.Hal ini dimulai lantaran Elsie melihat bagaimana Eizel sangat menyukai Anna dan tidak ragu-ragu dalam melangsungkan pernikahannya. Perasaan irinya itu pun ia sampaikan kepada Alvan, yang meskipun tampak tidak tergerak sedikitpun setelah mendengarkannya, tapi sejak mendengar Elsie menceritakannya, perlahan ia mulai mempertimbangkannya hal disebut dengan pernikahan.Namun Elsie yang tidak sabaran, merasa kode halusnya itu tidak akan mempan untu Alvan yang pada pandangannya tidak sensitif, sehingga Elsie dengan memberanikan diri mengatakan secara gamblang pada Alvan tentang keinginannya untuk menikah.Apakah itu salah? Tentu tidak. Terlebih Alvan tahu seberapa sulitnya bagi Elsie untuk memulai pembicaraan tentang pernikahan lebih dulu, dengan posisinya sebagai wanita. Itu adalah ke

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Keuntungan Menjadi Rekan Hidupku

    Alih-alih menunggu Anna di pelaminan dan melihat dari kejauhan calon istrinya yang berjalan seorang diri menghampirinya, Eizel memilih untuk berjalan bersama istrinya menuju ke pelaminan.Dengan menggandeng wanita yang dicintainya, ia mengumbar senyum yang sangat lebar nan bahagia. Lalu dengan mata yang saling berkaitan dengan Anna, ia menunjukkan kepada semua orang kalau dirinya sangat beruntung memiliki wanita ini sebagai teman hidupnya.Hingga setiba mereka di pelaminan, mereka menjalani seluruh prosesi pernikahan dan dipenghujung acara, sang pembawa acara menyatakan bahwa mereka sudah resmi menjadi suami istri.Seketika ruang pernikahan itu menjadi amat riuh. Para tamu bertepuk tangan dan tak sedikit yang memberi sorakan atas status baru mereka.Di tengah kebahagiaan yang bertaburan seperti confetti, Eizel menatap langit-langit dengan tercengang.Hidup itu sebuah misteri...****************...~Du

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Perhatianmu Dan Cinta Dariku

    Dengan gaun yang indah yang Nia kenakan di acara pernikahan, ia berjalan tergopoh-gopoh menuju ruang tunggu pengantin. Semua ini adalah salah dari dirinya yang bangun terlambat.Kemarin malam, usai mengatakan salam tidurnya, Nia lupa menyalakan alarm. Hingga, akibat dari perbuatannya, mereka pun jadi bangun terlambat. Hanya untung saja, pengantin wanita sudah bangun lebih dulu dan langsung pergi ke tempat di mana dia akan di rias.Namun di mana kawannya yang satu lagi, kalau tidak salah dia yang bertanggung jawwab dengan bunga buketnya. Lantaran dia menyekap bunga itu sejak pagi, yang katanya itu dia lakukan untuk dapat terhubung dengan bunga. Sehingga ketika pengantin wanita melemparkan bunganya nanti, dia dapat menangkapnya dan segera menikah.Baru dia pikirkan, suara temannya itu sudah terdengar dari kejauhan, meskipun di lobi itu sudah dipenuhi oleh tamu yang berbicara sendiri layaknya suara lebah."Nia."Dengan gaun merah men

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Malam Bagi Para Pemilik Perut Kosong

    ~Lima bulan Kemudian."Untuk pernikahan besok. Bersulang.""Bersulang.""Bersulang."Tiga wanita itu pun saling menyatukan kaleng soda mereka, hingga berbunyi suara 'ting' dari permukaan kaleng mereka yang saling bersentuhan.Namun ketika mereka hendak meminumnya bersama, Elsie langsung mengurungkan niatnya dan meletakkan soda itu dengan tatapan sia-sia."Kenapa?" tanya Nia pada Elsie yang tampak kesal lantaran tidak dapat meminum sodanya.Selagi melihat tubuhnya, ia pun mengeluhkan lemaknya yang bertumbuh pesat. "Akhir-akhir ini berat badanku banyak naik. Jadi aku tidak bisa meminum ini dan membuat gaunku kekecilan."Mendengar alasan Elsie, membuat Anna dan Nia menghentikan aktivitas mereka. Hingga satu per satu mulai meletakkan kaleng sodanya."Benar juga." gumam Anna dengan menatap sedih minuman soda itu.Seusai kaleng soda, kini mata mereka tertuju pada makanan melimpah yang ditaruh di

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Hampir Saja Kekasihku Menjadi Kekasih Orang Lain

    "Kau sudah sampai kantor?" tanya Eizel pada Anna, setelah mereka berhasil masuk ke dalam kantor Direktur Eizel yang berdekatan dengan kantor direktur utama. "Kapan? Aku tidak melihat tasmu ketika datang ke kantor Elsie?""Sudah dari tadi." Anna tersenyum getir dan dia mengungkapkan fakta yang terjadi tadi pagi saat ia datang ke kantor. "Sebenarnya aku sudah sampai di kantor satu jam yang lalu."Mendengar kata satu jam, membuat Direktur Eizel mendelik tidak percaya. Namun memang begitulah faktanya, ia sama sekali tidak mengubah kebenaran yang ada. "Jika memang satu jam yang lalu, kenapa aku tidak melihatmu saat datang tadi? Bahkan aku tidak melihat tasmu di meja.""Itu, itu." Dengan terbata-bata Anna mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya tadi terjadi. "Saat aku datang, ternyata di dalam sudah ada Direktur Elsie dan Alvan di ruangan. Lalu karena tak ingin aku mengganggu mereka, Direktur Elsie menyuruhku untuk pergi berjalan-jalan selama beberapa menit. Jadi itul

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Alur Kehidupan

    Kenapa dari semua hal, peribahasa menggambarkan keterkejutan dengan 'sambaran petir'? Dulu Eizel sering mempertanyakannya. Namun pagi ini akhirnya ia pun tahu dengan sendirinya, betapa sangat mengejutkannya petir.Dari awal ke kantor, Eizel tidak mendapatkan firasat apapun. Hingga ketika ia hendak menyerahkan beberapa dokumen untuk di tinjau ulang oleh Elsie, ia merasa baru saja melihat adegan yang tidak pantas di ruangan wanita itu.Eizel melihat sepasang kekasih yang sedang menjalin asmara dengan berbicara manja satu sama lain. Ada kalanya Elsie mendadak mejaruk dan bersikap seolah akan mengakhiri hubungan, tapi dengan sikap yang sama kekanak-kanakannya, Alvan meredakan kekesalannya dan dua orang yang sedang kasmaran itu kembali mesra dengan berpelukan satu sama lain.Hingga karena ia berdiri mematung di depan pintu dalam jangka waktu yang cukup lama, pria dan wanita itu pun menyadari kehadirannya dan tersenyum lebar."Selamat pagi."

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Sekali Lagi Dan Terakhir Kalinya

    Sesuai janjinya, Alvan akan mendatangi Elsie untuk menyatakan perasaannya untuk terakhir kalinya. Namun lantaran selama beberapa hari ini Elsie tidak datang ke kantornya, Eizel —selaku orang yang membantunya—, dia memberikan alamat rumah Elsie padanya.Ternyata lokasi rumah Elsie tidak jauh dari kantor, dan begitu sampai di sana, Alvan tidak melihat tempat tinggal Elsie sebagai sebuah rumah, melainkan sebuah istana. Sangat besar dan megah. Namun apakah wanita itu tidak kesepian, tinggal di rumah sebesar itu untuk dirinya.Setelah membunyikan bel berkali-kali dan tidak mendapat tanggapan, serta menyadari tidak adanya satu mobil kesukaan wanita itu di halaman parkirannya. Alvan pun mengerti kalau wanita itu kini sedang tidak ada di rumah.Jadi dengan sabar dan jantung berdebar, Alvan menunggu wanita itu di depan rumahnya yang ternyata memakan waktu yang cukup lama.Hingga perlahan hari menjadi semakin malam, dan ketika jam menunjukkan bahwa hari

DMCA.com Protection Status