Share

Bab 6

Penulis: Fantazia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-02 10:30:44

   Pagi ini seluruh media kembali dihebohkan dengan berita skandal video syur yang diduga adalah William Vinclet dan Eliana Clark. Seluruh media sosial William dan Eliana sudah dibanjiri oleh para netizen yang meminta klarifikasi dari William dan Eliana. Sosial media agency keduanya pun tak luput dari serbuan netizen yang mencari berita kebenarannya. Karena jika memang video itu benar adalah mereka berdua, maka tamatlah riwayat keduanya.

   Eliana yang syok dengan berita ini hanya bisa mengurung dirinya di kamar. Jujur saja, ia benar benar tak habis pikir dengan berita bodoh semacam itu lagi.

   Eliana dan William tak pernah melakukan seperti apa yang ada di dalam video itu apalagi sampai memvideokannya. Itu sama saja dengan melanggar kontrak yang telah Eliana tanda tangani. Dan itu artinya karirnya bisa saja hancur dan agency akan langsung memecatnya bahkan ia harus membayar denda karena telah melanggar kontrak tersebut.

   Eliana bersembunyi dibalik selimutnya, ia tak berani memegang ponselnya meskipun sudah berkali kali berdering. Ia terlalu takut bahkan hanya untuk melihat siapa yang menelepon.

   Sudah cukup kemarin ia merasa ketakutan saat rumor dirinya dan William yang diduga berkencan. Kali ini pasti ketakutan yang di rasakannya berkali kali lipat di banding kemarin.

   Tok! Tok! Tok!

   Pintu kamar Eliana diketuk seseorang, Eliana berlari secepat mungkin menuju pintu. Eliana berharap itu adalah Joe yang datang seperti kemarin untuk menenangkannya. Namun yang ia temukan di sana adalah Angela, kekasih William dan juga teman baiknya.

   Angela terkejut begitu melihat penampilan Eliana. Rambut coklat bergelombangnya yang biasanya terlihat indah kini berantakan, matanya sayu dan bibirnya bergetar hebat. Angela segera masuk ke dalam rumah Eliana sebelum Eliana berkata sepatah katapun.

   “Tenanglah, El! Jangan panik seperti ini, kau harus bisa berpikir jernih!” Angela memeluk Eliana. Lalu ia membawa Eliana ke sofa dan mendudukkannya di sana lalu mengambil air minum untuk Eliana.

   “Tarik nafas dalam dalam, lalu keluarkan. Rileks!” seru Angela seraya menaruh gelas yang telah kosong diminum Eliana ke meja yang tepat berada di depannya.

   “Angela! Video itu, itu bukan aku, hiks ...” tangis Eliana mulai pecah. Angela memeluknya lembut.

   “Iya, aku percaya padamu, El!”

   “William ... Dan aku tidak pernah melakukan itu. Aku tak tahu mengapa ada video seperti itu tersebar. Pasti ada seseorang yang sengaja melakukan ini!”

   "Sudah, kau tenanglah! William dan aku akan mencari tahu siapa yang telah melakukan ini. Dan kau tidak perlu khawatir, pihak agency pasti tidak akan tinggal diam!” Eliana mengangguk mendengar ucapan Angela. Kehadiran Angela membuatnya sedikit tenang.

   'Kenapa menjadi public figure sesulit ini?’ pikir Eliana dalam hati.

   Akhirnya Angela mengantar Eliana menuju kantor agency. Angela sebenarnya ingin menemui William, namun William tidak ada di rumahnya. Manajer bilang, William sudah berada di agency sejak berita itu muncul tadi pagi.

   Karena khawatir dengan Eliana, akhirnya Angela memutuskan untuk menemui Eliana terlebih dahulu. Dan untunglah Angela datang di saat yang tepat.

   Angela juga yang mengangkat panggilan di ponsel Eliana. Peter, manajer Eliana ternyata sudah menghubungi Eliana sejak pukul 5 pagi. Ia meminta Eliana secepatnya mendatangi agency untuk membicarakan masalah ini.

   Sesampainya di depan agency, mobil Eliana yang dikendarai oleh Angela, langsung diserbu oleh wartawan. Bodyguard William yang sudah menunggu di depan agency Eliana dengan sigap menjaga Eliana dan Angela dari serbuan wartawan dan para penggemar, begitu mereka berdua turun dari mobil. Angela yang telah meminta William untuk mengirim bodyguardnya ke agency Eliana, karena memang Eliana belum memiliki bodyguard.

   Angela menutup kepala Eliana dengan topi dan sambil merangkulnya, ia menuntun Eliana memasuki agency.

   “Eliana Clark! Apa benar video itu adalah diri anda dan William Vinclet?”

   “Eliana Clark, apa sebenarnya hubungan anda dengan William Vinclet?!”

   “Eliana, tolong klarifikasinya!”

   “Eliana, Eliana, Eliana ..."

   Wartawan menghujani Eliana dengan berbagai pertanyaan, namun Eliana hanya menundukkan kepalanya. Ia tidak berani menunjukkan wajahnya sekarang. Ia terlalu takut.

   Angela dan Eliana semakin mempercepat langkah kaki mereka. Mereka berjalan membelah kerumunan wartawan itu. Meskipun sempat terdorong dorong oleh bodyguard yang juga terdorong oleh wartawan yang terus memaksa mendekat ke arah Eliana, akhirnya mereka sampai di dalam agency dengan selamat.

   “Haaah! Akhirnya kita sampai, hosh!” seru Angela yang sudah terengah engah melalui kerumunan itu. Angela mengeluarkan ventolin inhaler dari dalam tasnya, lalu menempelkan benda itu kedalam mulutnya dan menghirupnya dalam dalam. Karena Angela merasa sesak pada dadanya.

   Eliana merasa bersedih melihat temannya yang sedang sakit itu membantunya sampai seperti itu. Eliana lalu menuntun Angela duduk di salah satu sofa yang berada di lobby.

   “Maafkan aku Angela, gara gara aku ...”

   “Ssssst! Tidak perlu berkata apapun lagi. Ini semua aku lakukan karena aku temanmu!” Angela menutup mulut Eliana dengan jari telunjuknya, lalu tersenyum tulus pada Eliana.

   Eliana menggenggam tangan Angela dengan mata berkaca kaca “Terima kasih!” ucapnya sesak.

   Sungguh Eliana sangat beruntung memiliki teman sebaik Angela disisinya.

   “Cepat temui Peter dan direktur!” perintah Angela, Eliana mengangguk. Akhirnya Eliana segera menemui direktur dan manajer yang sudah menunggunya di ruangan direktur.

***

 

   “Benar ini bukan kau, Eliana?!” tanya direktur yang bernama Smith itu.

    “Tentu saja bukan, Smith! Aku tidak mungkin berani melakukan hal itu! Apalagi di dalam kontrakku tertulis dilarang terkena skandal apapun! Aku tidak akan mempertaruhkan karirku hanya demi memuaskan diriku sendiri!” jelas Eliana.

   “Lalu siapa yang melakukan semua ini? Apakah haters? Atau mungkin orang yang menganggapmu atau William saingan? Tapi siapa?!” tanya Peter bingung bercampur marah.

   Eliana menggeleng lemah. Eliana memang memiliki banyak saingan ketika ia baru menjalani trainee. Orang orang itu pasti sangat iri dengan karir Eliana yang terbilang cukup baik bahkan kurang dari satu tahun dirinya debut. Tapi haruskah melakukan cara kotor seperti ini?

   “Itulah yang harus kita cari tahu, Peter!” sahut Smith. Lalu Smith melanjutkan, “Panggil ahli telematika, dan hubungi agency William! Kita harus mengurus masalah ini secepatnya!”

   “Baik, Smith!” sahut Peter.

   Sementara itu kondisi di agency William tak jauh berbeda dengan kondisi di agency Eliana. Sangat ramai dan tak terkendali.

   Penggemar William terlihat sangat marah. Mereka membawa spanduk berisi kemarahan pada William. Persis seperti orang sedang berdemo. Mereka juga terus mendesak William agar memberikan klarifikasi dan melakukan konferensi pers.

   William yang berada di lantai 12 menatap kerumunan itu dibalik jendela. Ia tidak menyangka kalau efek dari video itu begitu besar. Kasus ini adalah yang terbesar yang melibatkan dirinya sepanjang karirnya di dunia hiburan.

   “Baru saja manajer Eliana meneleponku, Ia bilang akan memanggil para ahli dan akan melakukan konferensi pers secepatnya. Aku sudah mengkonfirmasi pada mereka kalau video itu hanyalah editan,” ucap Hans yang tiba tiba muncul di belakang William dengan dua gelas kopi di tangannya.

   William membalikkan tubuhnya, ia menatap Hans. Hans memberikan kopi yang tadi dipegangnya pada William dan ikut melihat kerumunan itu bersamanya.

    “Ini adalah kekacauan terbesar yang disebabkan olehmu, Will!” ucap Hans sambil meneguk kopinya perlahan. Sementara William hanya menatap kosong kerumunan dibawahnya. Pikirannya melayang jauh.

    Pihak William terlihat lebih santai menghadapi masalah ini. Mereka memang sudah terbiasa dengan kekacauan yang William buat. Tiada tahun tanpa kekacauan yang dibuat olehnya. Namun, pihak agency selalu bisa mengurus semuanya dengan baik. Mungkin karena agency William adalah agency besar, dan memiliki pengaruh di industri hiburan.

   "Will, sebaiknya kau jaga sikapmu di luar. Kemarin ada seseorang yang mengirim fotomu berciuman dengan Kelly Clover di dalam mobilmu pukul 4 pagi!"

Bab terkait

  • Scandal Maker   Bab 7

    William menatap Hans serius, lalu berkata, “Maafkan aku Hans! lain kali aku akan hati hati." “Bukan berhati hati! Kau seharusnya menghentikan kebiasaanmu itu! Kau selalu saja bermain dengan para wanita! Cepat atau lambat karirmu akan hancur, Will!” Hans nampak tidak puas mendengar jawaban William. Ia meneguk kopi di tangannya dengan kasar. Melihat Hans yang mulai kesal, William memilih tak menggubris perkataan pria berkacamata bulat itu, dan ia memilih pergi meninggalkannya. Sementara Hans hanya bisa mendengus kesal dengan perilaku artisnya itu. Tiba tiba Ia teringat pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Ketika William baru saja debut menjadi aktor dan Hans ditugaskan untuk menjadi manajernya. "Hansel Scott, kau akan menjadi manajer dari William Vinclet!" ucap Smith kala itu. Saat itu Hans baru bekerja selama dua bulan sebagai kepala divisi Marketing. Pria berusia 30 tahun itu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Scandal Maker   Bab 8

    Joe mematung begitu melihat layar laptop yang tengah menampilkan sebuah video yang memutar Eliana. Video itu memutar video syur Eliana dan William yang sedang ramai dibicarakan. Baru saja Joe ingin mengutak atik video itu, seseorang menginterupsinya dari belakang. "Siapa kau?!" Suara berat seorang pria menggema di dalam ruangan itu. Joe menoleh ke arah sumber suara, ia melihat sesosok pria berkacamata kotak dan berambut keriting berdiri dengan menatapnya tajam. Joe menebak itu adalah Benedict, adik Jenny. Belum sempat Joe berkata-kata, pria itu sudah meneriakinya lagi. "Menjauh dari sana!" Benedict berjalan cepat ke arah meja belajarnya dan menutup layar laptopnya keras. Ia mendorong Joe dengan kasar, hingga membuatnya tersungkur ke lantai. "Brengsek! Bisakah kau sedikit tenang?! Kita bisa membicarakan ini baik baik!" Joe berusaha menahan emosinya, tangannya mengepal kuat-kuat. Jika buka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Scandal Maker   Bab 9

    William bergegas menuju tempat duduknya. Ia melihat dua buah gelas, namun salah satunya telah kosong. Dengan cepat ia meneguk gelas yang masih berisi minuman itu. Rasa asam dan manis ia rasakan pada indera pengecapnya. "Dia salah minum milikku!" gumam William. Ia dapat dengan mudah membedakan antara minuman beralkohol dan bukan. Akhirnya William kembali ke lantai dansa, dan mendapati Eliana sedang bersama beberapa pria. Eliana yang polos seketika berubah menjadi liar. Eliana tanpa risih menari bersama para pria itu. William hanya memperhatikan dari jauh, matanya tertuju pada sesosok pria yang dikenalnya. Tiba tiba, pria itu merangkul pundak Eliana yang terkespos. Karena mantel bulu tebalnya ia tinggalkan di kursi, dan Eliana hanya mengenakan sebuah dress selutut berwarna hitam. Eliana tampak tidak menyukai hal itu, dengan kasar ia melepas tangan pria lancang tersebut. "Lepas!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Scandal Maker   Bab 10

    "Angela!” ucap William terkejut melihat Angela. William nampak panik, karena memang sedang ada Eliana di dalam rumahnya. Dan William tahu betul jika Angela pasti tak akan menyukainya. Angela langsung menerobos masuk dan memeluk kekasihnya itu. “Kenapa kau tak mengabariku jika ingin kesini?” tanya William. Angela tak menjawab karena ia menangkap sosok Eliana di meja makan William tengah menyantap sandwich. Angela melirik tajam ke arah William sebelum akhirnya menghampiri Eliana yang sama terkejutnya. “Hai, Eliana.” “A-Angela! A-aku bisa jelaskan ini.” Eliana nampak kikuk, namun Angela dengan santai duduk dihadapannya. Dan meneguk gelas yang berisi air yang ada di atas meja. “It’s okay, Eliana. William pasti butuh bersenang-senang juga,” ucap Angela datar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Scandal Maker   Bab 11

    Baru saja bibir mereka akan bersentuhan, Eliana tiba-tiba membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat William berada di depan wajahnya, sangat dekat. Refleks Eliana mendorong tubuh William dan menjauh darinya. “A-apa yang kau lakukan?!” Eliana ketakutan melihat William. William tersenyum tipis dan malah semakin mendekatkan wajahnya ke Eliana, bahkan ia naik ke atas ranjang Eliana. Ia menatap Eliana dalam, pandangannya begitu menghangatkan. Eliana berusaha menahan degup jantungnya yang bergemuruh. Nafasnya tercekat ketika wajah William hanya tinggal berjarak beberapa centi lagi dari wajahnya. “Mau dilanjutkan?” bisik William dengan suara berat yang terdengar seksi. Mendengar hal itu membuat tubuh Eliana merinding seketika. Entah mengapa tubuhnya seperti membeku, tak bisa berkutik dihadapan pria seperti vampire ini. “W-Will, j-jangan macam-macam.” Eli

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Scandal Maker   Bab 12

    Hingga tanpa sadar Joe memperdalam ciumannya pada gadis itu. Dan terjadilah hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.***Joe terbangun dari tidurnya kala mendengar ponselnya berdering. Kepalanya masih terasa berputar-putar. Ia memperhatikan sekelilingnya yang tampak asing. Ini bukanlah kamarnya atau pun kamar Eliana.Karena terlalu syok, ia sampai mengabaikan ponselnya yang terus berdering sedari tadi.“Kau sudah bangun?” Suara seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet. Gadis itu hanya memakai piyama mandinya.“A-apa yang kita lakukan semalam?!” tanyanya terkejut bercampur bingung.Jenny menghampiri Joe dan duduk didekatnya. Ia mengamati tiap senti dari wajah pria tampan di sampingnya itu.“Kau sungguh tidak ingat?!” Jari jemari Jenny mengelus wajah Joe secara perlahan, hingga membuat pria itu merinding seketika.Joe menggeleng sambil beringsut dari tempatnya berbaring, berusaha agar s

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Scandal Maker   Bab 13

    Eliana terkejut bukan main ketika mendengar penawaran dari Angela. Netranya menatap gadis dengan rambut blonde itu lekat-lekat. Sungguh, ia sama sekali tak menyangka bahwa kata-kata seperti itu akan meluncur dari bibir Angela, temannya sendiri.“K-kau bicara apa Angela? Jangan bercanda!” tukas Eliana.Angela berdecih mendengar perkataan Eliana. “Apa aku terlihat seperti sedang bercanda, El?”Eliana terdiam.“Walaupun kau temanku, aku tidak akan tinggal diam jika sesuatu yang telah menjadi milikku terancam direbut orang lain. Kau tahu, aku orang yang ambisius, kan?” ujar Angela.Perkataan Angela barusan sukses membuat Eliana terdiam.“Baiklah, jika kau tak ingin menjawab sekarang. Kau bisa menghubungiku jika berminat. Kau tahu nomor teleponku, kan?” Angela bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan gadis berambut coklat itu."Tunggu, Angela. Kau mungkin telah salah pah

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Scandal Maker   Bab 14

    Mobil yang dikendarai Eliana bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah dengannya. Tubuh Eliana terbentur dashboard mobil dengan keras. Ia kehilangan kesadarannya karena terlalu banyak kehilangan darah.Begitu pula dengan pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan dengan Eliana. Jika saja ia tak membanting stir. Kecelakaan yang dialami Eliana pasti lebih parah dari ini. Pria itu keluar dari mobil dengan kepala bercucuran darah.Dengan tertatih, ia berjalan menghampiri mobil Eliana yang rusak parah. Dan seketika ia terkejut kala melihat Eliana yang sudah tak sadarkan diri.“Eliana?” pekik pria berambut coklat yang sepertinya mengenal gadis itu.Tak berapa lama, orang-orang yang melintas langsung menolong mereka dan segera melarikannya ke Rumah Sakit terdekat.***William dan Joe yang mendengar kabar kecelakaan Eliana segera menuju ke Rumah Sakit. Mereka sangat khawatir dengan kondisi Eliana. Mereka bahkan tak menghirauka

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30

Bab terbaru

  • Scandal Maker   Bab 14

    Mobil yang dikendarai Eliana bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah dengannya. Tubuh Eliana terbentur dashboard mobil dengan keras. Ia kehilangan kesadarannya karena terlalu banyak kehilangan darah.Begitu pula dengan pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan dengan Eliana. Jika saja ia tak membanting stir. Kecelakaan yang dialami Eliana pasti lebih parah dari ini. Pria itu keluar dari mobil dengan kepala bercucuran darah.Dengan tertatih, ia berjalan menghampiri mobil Eliana yang rusak parah. Dan seketika ia terkejut kala melihat Eliana yang sudah tak sadarkan diri.“Eliana?” pekik pria berambut coklat yang sepertinya mengenal gadis itu.Tak berapa lama, orang-orang yang melintas langsung menolong mereka dan segera melarikannya ke Rumah Sakit terdekat.***William dan Joe yang mendengar kabar kecelakaan Eliana segera menuju ke Rumah Sakit. Mereka sangat khawatir dengan kondisi Eliana. Mereka bahkan tak menghirauka

  • Scandal Maker   Bab 13

    Eliana terkejut bukan main ketika mendengar penawaran dari Angela. Netranya menatap gadis dengan rambut blonde itu lekat-lekat. Sungguh, ia sama sekali tak menyangka bahwa kata-kata seperti itu akan meluncur dari bibir Angela, temannya sendiri.“K-kau bicara apa Angela? Jangan bercanda!” tukas Eliana.Angela berdecih mendengar perkataan Eliana. “Apa aku terlihat seperti sedang bercanda, El?”Eliana terdiam.“Walaupun kau temanku, aku tidak akan tinggal diam jika sesuatu yang telah menjadi milikku terancam direbut orang lain. Kau tahu, aku orang yang ambisius, kan?” ujar Angela.Perkataan Angela barusan sukses membuat Eliana terdiam.“Baiklah, jika kau tak ingin menjawab sekarang. Kau bisa menghubungiku jika berminat. Kau tahu nomor teleponku, kan?” Angela bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan gadis berambut coklat itu."Tunggu, Angela. Kau mungkin telah salah pah

  • Scandal Maker   Bab 12

    Hingga tanpa sadar Joe memperdalam ciumannya pada gadis itu. Dan terjadilah hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.***Joe terbangun dari tidurnya kala mendengar ponselnya berdering. Kepalanya masih terasa berputar-putar. Ia memperhatikan sekelilingnya yang tampak asing. Ini bukanlah kamarnya atau pun kamar Eliana.Karena terlalu syok, ia sampai mengabaikan ponselnya yang terus berdering sedari tadi.“Kau sudah bangun?” Suara seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet. Gadis itu hanya memakai piyama mandinya.“A-apa yang kita lakukan semalam?!” tanyanya terkejut bercampur bingung.Jenny menghampiri Joe dan duduk didekatnya. Ia mengamati tiap senti dari wajah pria tampan di sampingnya itu.“Kau sungguh tidak ingat?!” Jari jemari Jenny mengelus wajah Joe secara perlahan, hingga membuat pria itu merinding seketika.Joe menggeleng sambil beringsut dari tempatnya berbaring, berusaha agar s

  • Scandal Maker   Bab 11

    Baru saja bibir mereka akan bersentuhan, Eliana tiba-tiba membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat William berada di depan wajahnya, sangat dekat. Refleks Eliana mendorong tubuh William dan menjauh darinya. “A-apa yang kau lakukan?!” Eliana ketakutan melihat William. William tersenyum tipis dan malah semakin mendekatkan wajahnya ke Eliana, bahkan ia naik ke atas ranjang Eliana. Ia menatap Eliana dalam, pandangannya begitu menghangatkan. Eliana berusaha menahan degup jantungnya yang bergemuruh. Nafasnya tercekat ketika wajah William hanya tinggal berjarak beberapa centi lagi dari wajahnya. “Mau dilanjutkan?” bisik William dengan suara berat yang terdengar seksi. Mendengar hal itu membuat tubuh Eliana merinding seketika. Entah mengapa tubuhnya seperti membeku, tak bisa berkutik dihadapan pria seperti vampire ini. “W-Will, j-jangan macam-macam.” Eli

  • Scandal Maker   Bab 10

    "Angela!” ucap William terkejut melihat Angela. William nampak panik, karena memang sedang ada Eliana di dalam rumahnya. Dan William tahu betul jika Angela pasti tak akan menyukainya. Angela langsung menerobos masuk dan memeluk kekasihnya itu. “Kenapa kau tak mengabariku jika ingin kesini?” tanya William. Angela tak menjawab karena ia menangkap sosok Eliana di meja makan William tengah menyantap sandwich. Angela melirik tajam ke arah William sebelum akhirnya menghampiri Eliana yang sama terkejutnya. “Hai, Eliana.” “A-Angela! A-aku bisa jelaskan ini.” Eliana nampak kikuk, namun Angela dengan santai duduk dihadapannya. Dan meneguk gelas yang berisi air yang ada di atas meja. “It’s okay, Eliana. William pasti butuh bersenang-senang juga,” ucap Angela datar.

  • Scandal Maker   Bab 9

    William bergegas menuju tempat duduknya. Ia melihat dua buah gelas, namun salah satunya telah kosong. Dengan cepat ia meneguk gelas yang masih berisi minuman itu. Rasa asam dan manis ia rasakan pada indera pengecapnya. "Dia salah minum milikku!" gumam William. Ia dapat dengan mudah membedakan antara minuman beralkohol dan bukan. Akhirnya William kembali ke lantai dansa, dan mendapati Eliana sedang bersama beberapa pria. Eliana yang polos seketika berubah menjadi liar. Eliana tanpa risih menari bersama para pria itu. William hanya memperhatikan dari jauh, matanya tertuju pada sesosok pria yang dikenalnya. Tiba tiba, pria itu merangkul pundak Eliana yang terkespos. Karena mantel bulu tebalnya ia tinggalkan di kursi, dan Eliana hanya mengenakan sebuah dress selutut berwarna hitam. Eliana tampak tidak menyukai hal itu, dengan kasar ia melepas tangan pria lancang tersebut. "Lepas!"

  • Scandal Maker   Bab 8

    Joe mematung begitu melihat layar laptop yang tengah menampilkan sebuah video yang memutar Eliana. Video itu memutar video syur Eliana dan William yang sedang ramai dibicarakan. Baru saja Joe ingin mengutak atik video itu, seseorang menginterupsinya dari belakang. "Siapa kau?!" Suara berat seorang pria menggema di dalam ruangan itu. Joe menoleh ke arah sumber suara, ia melihat sesosok pria berkacamata kotak dan berambut keriting berdiri dengan menatapnya tajam. Joe menebak itu adalah Benedict, adik Jenny. Belum sempat Joe berkata-kata, pria itu sudah meneriakinya lagi. "Menjauh dari sana!" Benedict berjalan cepat ke arah meja belajarnya dan menutup layar laptopnya keras. Ia mendorong Joe dengan kasar, hingga membuatnya tersungkur ke lantai. "Brengsek! Bisakah kau sedikit tenang?! Kita bisa membicarakan ini baik baik!" Joe berusaha menahan emosinya, tangannya mengepal kuat-kuat. Jika buka

  • Scandal Maker   Bab 7

    William menatap Hans serius, lalu berkata, “Maafkan aku Hans! lain kali aku akan hati hati." “Bukan berhati hati! Kau seharusnya menghentikan kebiasaanmu itu! Kau selalu saja bermain dengan para wanita! Cepat atau lambat karirmu akan hancur, Will!” Hans nampak tidak puas mendengar jawaban William. Ia meneguk kopi di tangannya dengan kasar. Melihat Hans yang mulai kesal, William memilih tak menggubris perkataan pria berkacamata bulat itu, dan ia memilih pergi meninggalkannya. Sementara Hans hanya bisa mendengus kesal dengan perilaku artisnya itu. Tiba tiba Ia teringat pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Ketika William baru saja debut menjadi aktor dan Hans ditugaskan untuk menjadi manajernya. "Hansel Scott, kau akan menjadi manajer dari William Vinclet!" ucap Smith kala itu. Saat itu Hans baru bekerja selama dua bulan sebagai kepala divisi Marketing. Pria berusia 30 tahun itu

  • Scandal Maker   Bab 6

    Pagi ini seluruh media kembali dihebohkan dengan berita skandal video syur yang diduga adalah William Vinclet dan Eliana Clark. Seluruh media sosial William dan Eliana sudah dibanjiri oleh para netizen yang meminta klarifikasi dari William dan Eliana. Sosial media agency keduanya pun tak luput dari serbuan netizen yang mencari berita kebenarannya. Karena jika memang video itu benar adalah mereka berdua, maka tamatlah riwayat keduanya. Eliana yang syok dengan berita ini hanya bisa mengurung dirinya di kamar. Jujur saja, ia benar benar tak habis pikir dengan berita bodoh semacam itu lagi. Eliana dan William tak pernah melakukan seperti apa yang ada di dalam video itu apalagi sampai memvideokannya. Itu sama saja dengan melanggar kontrak yang telah Eliana tanda tangani. Dan itu artinya karirnya bisa saja hancur dan agency akan langsung memecatnya bahkan ia harus membayar denda karena telah melanggar kontrak tersebut.

DMCA.com Protection Status