Karena ponselnya yang sedari tadi berdering, ternyata manajernyalah yang meneleponnya. Joe tak menjawab panggilan itu . Dan kembali memperhatikan apa yang dilakukan oleh William.
Joe berdecih melihat kelakuan temannya itu. Joe memang sudah hapal betul dengan tingkah William yang sering berkencan dengan beberapa teman artisnya. Tentu saja karena William tampan dan kaya raya. Semua wanita pasti akan takluk dengan ketampanan William yang sungguh di atas rata rata.
“Cih, anak itu selalu saja berbuat ulah!” gumam Joe kesal dengan kelakuan William, apalagi kali ini kekasihnya sedang terlibat rumor tidak jelas dengan pria itu.
***
Hari ini pihak agency melakukan klarifikasi mengenai rumor yang beredar. Hal ini membuat seluruh media semakin heboh. Tentu saja karena kedua agency mengiyakan rumor tersebut.
"Ya, dalam video itu memang benar adalah kedua artis kami," ucap Hans. Mereka melakukan klarifikasi di agency masing masing.
"Lalu, apakah rumor tersebut benar adanya? Kalau William dan Eliana berkencan dan tinggal bersama?" tanya salah satu wartawan wanita, sementara yang lainnya sibuk mencatat dan merekam.
"Tidak, William dan Eliana hanya berteman baik karena memang sedang dalam satu project bersama. Saat itu mereka hanya pergi berbelanja bersama. Kebetulan William aktor kami sangat bertanggung jawab sehingga mengantar Eliana sampai ke rumahnya" ucap Hans.
'Bagus! Ini sangat baik untuk citra William ke depannya!' pikir Hans dalam hatinya.
Setelah klarifikasi itu usai, kini berita William dan Eliana hanyalah teman dekat mulai beredar.
'Gosip terkini, sebelumnya telah beredar rumor mengenai William Vinclet dan Eliana Clark yang tertangkap basah tengah berbelanja bersama di suatu pusat perbelanjaan. Kedua agency telah mengkonfirmasi jika rumor tersebut benar adalah William dan Eliana. Namun tidak seperti yang di beritakan, mereka hanyalah teman biasa. Dan William sebagai pria sejati, bertanggung jawab mengantar Eliana sampai ke rumahnya. Banyak yang menyayangkan hubungan keduanya yang hanya sebatas teman. Para penggemar William langsung menyerbu akun sosial media William untuk meminta maaf, karena mereka telah berpikir William telah mengkhianati mereka. Demikian gosip hari ini'
***
Sementara itu Eliana dan William tetap menjalani syuting web series seperti biasanya. Semuanya tampak terlihat baik baik saja.
Eliana yang baru saja membaca artikel itu, dapat bernapas lega karena manajer dan pihak agency telah membereskan semuanya. Rumah produksi yang menaungi web series yang dibintanginya pun tidak masalah dengan rumor tersebut.
Hal itu justru membuat rating web series mereka naik, seluruh web series yang dibintangi William tiba tiba menjadi trending topik lagi. Mereka kebanyakan sudah rindu melihat William di web series terbarunya. Hal itu cukup bagus untuk mempromosikan web series terbarunya yang akan tayang beberapa hari lagi.
William malam ini masih ada di kantor agency untuk membicarakan mengenai kontrak untuk menjadi model majalah Voque. Lagi lagi William mendapat tawaran untuk pemotretan majalah. Setiap bulan selalu saja ada tawaran pemotretan untuknya. Terlebih lagi, William adalah Brand Ambassador dari Qucci. Perusahaan fashion nomor satu di sana.
“Untuk pemotretan kali ini, kau akan dipasangkan dengan Eliana Clark,” ucap manajer.
William tampak tertarik begitu mendengar nama Eliana Clark. Ia membaca kontrak yang di berikan manajer.
“Kau akan melakukan pemotretan dengan konsep sexy dan bernuansa dark, Will,” sambung Hans, manager William.
“Wow! Sangat menarik, aku tahu image Eliana sangat cocok dengan konsep apapun, Hans!”
Tanpa berpikir apapun lagi, William langsung menandatangi kontrak itu. Sepertinya William memang memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Eliana. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Apakah Eliana akan menjadi targetnya selanjutnya?
"Angela, kau di mana?" tanya William di balik teleponnya.
"Untuk apa kau menanyakan itu, huh?!" sahut Angela dengan nada kesal.
"Rumor itu hanya salah paham, Angela!"
"Jangan temui aku, aku sedang tak ingin melihatmu!" teriak Angela.
Angela menutup panggilannya tanpa mendengar perkataan William terlebih dahulu. Karena Angela adalah seorang gadis yang sangat pencemburu. Ia sangat marah dengan William yang telah membohonginya.
Sebenarnya William sangat ingin menemui kekasihnya itu. Namun karena Angela menolaknya, akhirnya William mengalah. Biasanya jika sedang dalam kondisi marah seperti itu William lebih memilih memberikan Angela waktu untuk sendiri. Karena jika ia tetap memaksa untuk menemuinya, Angela akan semakin marah padanya. Meski begitu, William tahu jika Angela tak sanggup marah berlama lama padanya. Karena Angela begitu mencintai William.
Akhirnya ia menelepon Kelly Clover. Kelly Clover adalah seorang vlogger terkenal yang memiliki jutaan subscriber. Kelly sama sekali tidak mengetahui hubungan William dengan Angela. Yang ia tahu, William memiliki hubungan dengan orang biasa.
Bisa dibilang, Kelly adalah seorang selingkuhan William. Ia selalu siap menemui William jika William memintanya. Kelly sendiri sudah memiliki seorang kekasih. Sehingga mereka sepakat akan menghibur satu sama lain di saat dibutuhkan. Semacam friend's with benefit.
"Hello, baby!" sapa Kelly ketika William memintanya ke club' yang biasa William datangi.
"Kau terlambat sepuluh menit" sahut William santai yang tengah duduk di meja bar. Kelly duduk di samping William dan meneguk minuman di tangan William.
"Bagaimana dengan kasusmu itu, Will?" tanya Kelly.
William tak menjawab pertanyaan Kelly dan malah menarik Kelly ke lantai dansa dan bergabung dengan yang lainnya yang tengah asyik bergoyang mengikuti iringan musik.
Club' yang William datangi bukanlah club' biasa. Ini adalah club' elite yang hanya orang orang dari kalangan atas saja yang bisa masuk kesana. Sehingga walaupun banyak artis terkenal datang kesana, mereka akan aman dari yang namanya gosip. Karena privacy sangat dijaga disini. Inilah sisi gelap dunia hiburan yang selama ini tidak kita ketahui.
Di Depan kamera mereka mungkin terlihat polos dan baik. Namun, ketika kamera dimatikan, sifat asli mereka keluar. Karena itulah, menjaga image sangat penting untuk tetap mempertahankan popularitas.
William dan Kelly menggerakkan tubuhnya mengikuti irama yang mengasyikkan. Sesekali William memeluk pinggang ramping Kelly dan mengecup bibir tebal gadis itu. Hingga akhirnya William sudah dalam pengaruh alkohol dan Kelly menuntunnya menuju salah satu kamar yang ada di dalam club' tersebut. Itulah yang selalu mereka lakukan jika bertemu di club'. Dan William akan bangun keesokan harinya karena dijemput oleh Hans. Tepat ketika matahari sudah meninggi. Sementara Kelly sudah meninggalkan William pagi pagi buta dengan di jemput manajernya.
***
‘Berita terkini. Beredar video syur mirip aktor berinisial W dengan aktris berinisial E. Video itu diduga diambil melalui ponsel pribadi W. Video itu menampilkan W dan juga E yang tengah melakukan adegan tidak senonoh. Hal ini membuat netizen bertanya – tanya siapakah W dan E. Meski begitu, netizen berspekulasi bahwa W itu adalah William Vinclet dan E itu adalah Eliana Clark. Sementara itu kasus ini masih dalam penyelidikan. Nampak para wartawan dan fans sudah berkumpul di agency keduanya untuk meminta klarifikasi. Siapakah sebenarnya di dalam video syur tersebut? Lalu siapa pelaku di balik penyebaran video itu?’
Pagi ini seluruh media kembali dihebohkan dengan berita skandal video syur yang diduga adalah William Vinclet dan Eliana Clark. Seluruh media sosial William dan Eliana sudah dibanjiri oleh para netizen yang meminta klarifikasi dari William dan Eliana. Sosial media agency keduanya pun tak luput dari serbuan netizen yang mencari berita kebenarannya. Karena jika memang video itu benar adalah mereka berdua, maka tamatlah riwayat keduanya. Eliana yang syok dengan berita ini hanya bisa mengurung dirinya di kamar. Jujur saja, ia benar benar tak habis pikir dengan berita bodoh semacam itu lagi. Eliana dan William tak pernah melakukan seperti apa yang ada di dalam video itu apalagi sampai memvideokannya. Itu sama saja dengan melanggar kontrak yang telah Eliana tanda tangani. Dan itu artinya karirnya bisa saja hancur dan agency akan langsung memecatnya bahkan ia harus membayar denda karena telah melanggar kontrak tersebut.
William menatap Hans serius, lalu berkata, “Maafkan aku Hans! lain kali aku akan hati hati." “Bukan berhati hati! Kau seharusnya menghentikan kebiasaanmu itu! Kau selalu saja bermain dengan para wanita! Cepat atau lambat karirmu akan hancur, Will!” Hans nampak tidak puas mendengar jawaban William. Ia meneguk kopi di tangannya dengan kasar. Melihat Hans yang mulai kesal, William memilih tak menggubris perkataan pria berkacamata bulat itu, dan ia memilih pergi meninggalkannya. Sementara Hans hanya bisa mendengus kesal dengan perilaku artisnya itu. Tiba tiba Ia teringat pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Ketika William baru saja debut menjadi aktor dan Hans ditugaskan untuk menjadi manajernya. "Hansel Scott, kau akan menjadi manajer dari William Vinclet!" ucap Smith kala itu. Saat itu Hans baru bekerja selama dua bulan sebagai kepala divisi Marketing. Pria berusia 30 tahun itu
Joe mematung begitu melihat layar laptop yang tengah menampilkan sebuah video yang memutar Eliana. Video itu memutar video syur Eliana dan William yang sedang ramai dibicarakan. Baru saja Joe ingin mengutak atik video itu, seseorang menginterupsinya dari belakang. "Siapa kau?!" Suara berat seorang pria menggema di dalam ruangan itu. Joe menoleh ke arah sumber suara, ia melihat sesosok pria berkacamata kotak dan berambut keriting berdiri dengan menatapnya tajam. Joe menebak itu adalah Benedict, adik Jenny. Belum sempat Joe berkata-kata, pria itu sudah meneriakinya lagi. "Menjauh dari sana!" Benedict berjalan cepat ke arah meja belajarnya dan menutup layar laptopnya keras. Ia mendorong Joe dengan kasar, hingga membuatnya tersungkur ke lantai. "Brengsek! Bisakah kau sedikit tenang?! Kita bisa membicarakan ini baik baik!" Joe berusaha menahan emosinya, tangannya mengepal kuat-kuat. Jika buka
William bergegas menuju tempat duduknya. Ia melihat dua buah gelas, namun salah satunya telah kosong. Dengan cepat ia meneguk gelas yang masih berisi minuman itu. Rasa asam dan manis ia rasakan pada indera pengecapnya. "Dia salah minum milikku!" gumam William. Ia dapat dengan mudah membedakan antara minuman beralkohol dan bukan. Akhirnya William kembali ke lantai dansa, dan mendapati Eliana sedang bersama beberapa pria. Eliana yang polos seketika berubah menjadi liar. Eliana tanpa risih menari bersama para pria itu. William hanya memperhatikan dari jauh, matanya tertuju pada sesosok pria yang dikenalnya. Tiba tiba, pria itu merangkul pundak Eliana yang terkespos. Karena mantel bulu tebalnya ia tinggalkan di kursi, dan Eliana hanya mengenakan sebuah dress selutut berwarna hitam. Eliana tampak tidak menyukai hal itu, dengan kasar ia melepas tangan pria lancang tersebut. "Lepas!"
"Angela!” ucap William terkejut melihat Angela. William nampak panik, karena memang sedang ada Eliana di dalam rumahnya. Dan William tahu betul jika Angela pasti tak akan menyukainya. Angela langsung menerobos masuk dan memeluk kekasihnya itu. “Kenapa kau tak mengabariku jika ingin kesini?” tanya William. Angela tak menjawab karena ia menangkap sosok Eliana di meja makan William tengah menyantap sandwich. Angela melirik tajam ke arah William sebelum akhirnya menghampiri Eliana yang sama terkejutnya. “Hai, Eliana.” “A-Angela! A-aku bisa jelaskan ini.” Eliana nampak kikuk, namun Angela dengan santai duduk dihadapannya. Dan meneguk gelas yang berisi air yang ada di atas meja. “It’s okay, Eliana. William pasti butuh bersenang-senang juga,” ucap Angela datar.
Baru saja bibir mereka akan bersentuhan, Eliana tiba-tiba membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat William berada di depan wajahnya, sangat dekat. Refleks Eliana mendorong tubuh William dan menjauh darinya. “A-apa yang kau lakukan?!” Eliana ketakutan melihat William. William tersenyum tipis dan malah semakin mendekatkan wajahnya ke Eliana, bahkan ia naik ke atas ranjang Eliana. Ia menatap Eliana dalam, pandangannya begitu menghangatkan. Eliana berusaha menahan degup jantungnya yang bergemuruh. Nafasnya tercekat ketika wajah William hanya tinggal berjarak beberapa centi lagi dari wajahnya. “Mau dilanjutkan?” bisik William dengan suara berat yang terdengar seksi. Mendengar hal itu membuat tubuh Eliana merinding seketika. Entah mengapa tubuhnya seperti membeku, tak bisa berkutik dihadapan pria seperti vampire ini. “W-Will, j-jangan macam-macam.” Eli
Hingga tanpa sadar Joe memperdalam ciumannya pada gadis itu. Dan terjadilah hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.***Joe terbangun dari tidurnya kala mendengar ponselnya berdering. Kepalanya masih terasa berputar-putar. Ia memperhatikan sekelilingnya yang tampak asing. Ini bukanlah kamarnya atau pun kamar Eliana.Karena terlalu syok, ia sampai mengabaikan ponselnya yang terus berdering sedari tadi.“Kau sudah bangun?” Suara seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet. Gadis itu hanya memakai piyama mandinya.“A-apa yang kita lakukan semalam?!” tanyanya terkejut bercampur bingung.Jenny menghampiri Joe dan duduk didekatnya. Ia mengamati tiap senti dari wajah pria tampan di sampingnya itu.“Kau sungguh tidak ingat?!” Jari jemari Jenny mengelus wajah Joe secara perlahan, hingga membuat pria itu merinding seketika.Joe menggeleng sambil beringsut dari tempatnya berbaring, berusaha agar s
Eliana terkejut bukan main ketika mendengar penawaran dari Angela. Netranya menatap gadis dengan rambut blonde itu lekat-lekat. Sungguh, ia sama sekali tak menyangka bahwa kata-kata seperti itu akan meluncur dari bibir Angela, temannya sendiri.“K-kau bicara apa Angela? Jangan bercanda!” tukas Eliana.Angela berdecih mendengar perkataan Eliana. “Apa aku terlihat seperti sedang bercanda, El?”Eliana terdiam.“Walaupun kau temanku, aku tidak akan tinggal diam jika sesuatu yang telah menjadi milikku terancam direbut orang lain. Kau tahu, aku orang yang ambisius, kan?” ujar Angela.Perkataan Angela barusan sukses membuat Eliana terdiam.“Baiklah, jika kau tak ingin menjawab sekarang. Kau bisa menghubungiku jika berminat. Kau tahu nomor teleponku, kan?” Angela bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan gadis berambut coklat itu."Tunggu, Angela. Kau mungkin telah salah pah
Mobil yang dikendarai Eliana bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah dengannya. Tubuh Eliana terbentur dashboard mobil dengan keras. Ia kehilangan kesadarannya karena terlalu banyak kehilangan darah.Begitu pula dengan pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan dengan Eliana. Jika saja ia tak membanting stir. Kecelakaan yang dialami Eliana pasti lebih parah dari ini. Pria itu keluar dari mobil dengan kepala bercucuran darah.Dengan tertatih, ia berjalan menghampiri mobil Eliana yang rusak parah. Dan seketika ia terkejut kala melihat Eliana yang sudah tak sadarkan diri.“Eliana?” pekik pria berambut coklat yang sepertinya mengenal gadis itu.Tak berapa lama, orang-orang yang melintas langsung menolong mereka dan segera melarikannya ke Rumah Sakit terdekat.***William dan Joe yang mendengar kabar kecelakaan Eliana segera menuju ke Rumah Sakit. Mereka sangat khawatir dengan kondisi Eliana. Mereka bahkan tak menghirauka
Eliana terkejut bukan main ketika mendengar penawaran dari Angela. Netranya menatap gadis dengan rambut blonde itu lekat-lekat. Sungguh, ia sama sekali tak menyangka bahwa kata-kata seperti itu akan meluncur dari bibir Angela, temannya sendiri.“K-kau bicara apa Angela? Jangan bercanda!” tukas Eliana.Angela berdecih mendengar perkataan Eliana. “Apa aku terlihat seperti sedang bercanda, El?”Eliana terdiam.“Walaupun kau temanku, aku tidak akan tinggal diam jika sesuatu yang telah menjadi milikku terancam direbut orang lain. Kau tahu, aku orang yang ambisius, kan?” ujar Angela.Perkataan Angela barusan sukses membuat Eliana terdiam.“Baiklah, jika kau tak ingin menjawab sekarang. Kau bisa menghubungiku jika berminat. Kau tahu nomor teleponku, kan?” Angela bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan gadis berambut coklat itu."Tunggu, Angela. Kau mungkin telah salah pah
Hingga tanpa sadar Joe memperdalam ciumannya pada gadis itu. Dan terjadilah hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.***Joe terbangun dari tidurnya kala mendengar ponselnya berdering. Kepalanya masih terasa berputar-putar. Ia memperhatikan sekelilingnya yang tampak asing. Ini bukanlah kamarnya atau pun kamar Eliana.Karena terlalu syok, ia sampai mengabaikan ponselnya yang terus berdering sedari tadi.“Kau sudah bangun?” Suara seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet. Gadis itu hanya memakai piyama mandinya.“A-apa yang kita lakukan semalam?!” tanyanya terkejut bercampur bingung.Jenny menghampiri Joe dan duduk didekatnya. Ia mengamati tiap senti dari wajah pria tampan di sampingnya itu.“Kau sungguh tidak ingat?!” Jari jemari Jenny mengelus wajah Joe secara perlahan, hingga membuat pria itu merinding seketika.Joe menggeleng sambil beringsut dari tempatnya berbaring, berusaha agar s
Baru saja bibir mereka akan bersentuhan, Eliana tiba-tiba membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat William berada di depan wajahnya, sangat dekat. Refleks Eliana mendorong tubuh William dan menjauh darinya. “A-apa yang kau lakukan?!” Eliana ketakutan melihat William. William tersenyum tipis dan malah semakin mendekatkan wajahnya ke Eliana, bahkan ia naik ke atas ranjang Eliana. Ia menatap Eliana dalam, pandangannya begitu menghangatkan. Eliana berusaha menahan degup jantungnya yang bergemuruh. Nafasnya tercekat ketika wajah William hanya tinggal berjarak beberapa centi lagi dari wajahnya. “Mau dilanjutkan?” bisik William dengan suara berat yang terdengar seksi. Mendengar hal itu membuat tubuh Eliana merinding seketika. Entah mengapa tubuhnya seperti membeku, tak bisa berkutik dihadapan pria seperti vampire ini. “W-Will, j-jangan macam-macam.” Eli
"Angela!” ucap William terkejut melihat Angela. William nampak panik, karena memang sedang ada Eliana di dalam rumahnya. Dan William tahu betul jika Angela pasti tak akan menyukainya. Angela langsung menerobos masuk dan memeluk kekasihnya itu. “Kenapa kau tak mengabariku jika ingin kesini?” tanya William. Angela tak menjawab karena ia menangkap sosok Eliana di meja makan William tengah menyantap sandwich. Angela melirik tajam ke arah William sebelum akhirnya menghampiri Eliana yang sama terkejutnya. “Hai, Eliana.” “A-Angela! A-aku bisa jelaskan ini.” Eliana nampak kikuk, namun Angela dengan santai duduk dihadapannya. Dan meneguk gelas yang berisi air yang ada di atas meja. “It’s okay, Eliana. William pasti butuh bersenang-senang juga,” ucap Angela datar.
William bergegas menuju tempat duduknya. Ia melihat dua buah gelas, namun salah satunya telah kosong. Dengan cepat ia meneguk gelas yang masih berisi minuman itu. Rasa asam dan manis ia rasakan pada indera pengecapnya. "Dia salah minum milikku!" gumam William. Ia dapat dengan mudah membedakan antara minuman beralkohol dan bukan. Akhirnya William kembali ke lantai dansa, dan mendapati Eliana sedang bersama beberapa pria. Eliana yang polos seketika berubah menjadi liar. Eliana tanpa risih menari bersama para pria itu. William hanya memperhatikan dari jauh, matanya tertuju pada sesosok pria yang dikenalnya. Tiba tiba, pria itu merangkul pundak Eliana yang terkespos. Karena mantel bulu tebalnya ia tinggalkan di kursi, dan Eliana hanya mengenakan sebuah dress selutut berwarna hitam. Eliana tampak tidak menyukai hal itu, dengan kasar ia melepas tangan pria lancang tersebut. "Lepas!"
Joe mematung begitu melihat layar laptop yang tengah menampilkan sebuah video yang memutar Eliana. Video itu memutar video syur Eliana dan William yang sedang ramai dibicarakan. Baru saja Joe ingin mengutak atik video itu, seseorang menginterupsinya dari belakang. "Siapa kau?!" Suara berat seorang pria menggema di dalam ruangan itu. Joe menoleh ke arah sumber suara, ia melihat sesosok pria berkacamata kotak dan berambut keriting berdiri dengan menatapnya tajam. Joe menebak itu adalah Benedict, adik Jenny. Belum sempat Joe berkata-kata, pria itu sudah meneriakinya lagi. "Menjauh dari sana!" Benedict berjalan cepat ke arah meja belajarnya dan menutup layar laptopnya keras. Ia mendorong Joe dengan kasar, hingga membuatnya tersungkur ke lantai. "Brengsek! Bisakah kau sedikit tenang?! Kita bisa membicarakan ini baik baik!" Joe berusaha menahan emosinya, tangannya mengepal kuat-kuat. Jika buka
William menatap Hans serius, lalu berkata, “Maafkan aku Hans! lain kali aku akan hati hati." “Bukan berhati hati! Kau seharusnya menghentikan kebiasaanmu itu! Kau selalu saja bermain dengan para wanita! Cepat atau lambat karirmu akan hancur, Will!” Hans nampak tidak puas mendengar jawaban William. Ia meneguk kopi di tangannya dengan kasar. Melihat Hans yang mulai kesal, William memilih tak menggubris perkataan pria berkacamata bulat itu, dan ia memilih pergi meninggalkannya. Sementara Hans hanya bisa mendengus kesal dengan perilaku artisnya itu. Tiba tiba Ia teringat pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Ketika William baru saja debut menjadi aktor dan Hans ditugaskan untuk menjadi manajernya. "Hansel Scott, kau akan menjadi manajer dari William Vinclet!" ucap Smith kala itu. Saat itu Hans baru bekerja selama dua bulan sebagai kepala divisi Marketing. Pria berusia 30 tahun itu
Pagi ini seluruh media kembali dihebohkan dengan berita skandal video syur yang diduga adalah William Vinclet dan Eliana Clark. Seluruh media sosial William dan Eliana sudah dibanjiri oleh para netizen yang meminta klarifikasi dari William dan Eliana. Sosial media agency keduanya pun tak luput dari serbuan netizen yang mencari berita kebenarannya. Karena jika memang video itu benar adalah mereka berdua, maka tamatlah riwayat keduanya. Eliana yang syok dengan berita ini hanya bisa mengurung dirinya di kamar. Jujur saja, ia benar benar tak habis pikir dengan berita bodoh semacam itu lagi. Eliana dan William tak pernah melakukan seperti apa yang ada di dalam video itu apalagi sampai memvideokannya. Itu sama saja dengan melanggar kontrak yang telah Eliana tanda tangani. Dan itu artinya karirnya bisa saja hancur dan agency akan langsung memecatnya bahkan ia harus membayar denda karena telah melanggar kontrak tersebut.