Share

Korban Lain

Suasana sejenak hening. Tanpa aku sadari, aku mulai memperhatikan setiap sudut ruangan, bahkan hampir memasuki ruang dapur.

Setelah menyadari sikapku, aku kembali berbalik dan tampak mereka saling menatap heran. Segera aku berdehem, kemudian membenahi posisi berdiri lebih tegak.

"Ma ... maaf ... saya hanya sedikit heran, bagaimana kalian bisa bertahan di tempat seperti ini. Mengingat, kalian dulu adalah orang berada." Akhirnya kalimat itu yang meluncur dari bibirku.

Mereka bukannya menjawab, justru menatap ke arah Dion. Tampak Dion sedikit kikuk mendapat tatapan tersebut. "Maaf, Pa. Aku terpaksa menceritakan keadaan kita pada Nona Riana."

"Kenapa dia ingin tahu?" tanya lelaki itu dengan geram.

"Pa, dia adalah target keluarga Hadi Prawira. Andra tidak ingin ada korban lagi, cukup Kak Wanda saja yang menjadi wanita bodoh, cukup kita saja yang mau percaya pada mereka."

Tidak aku sangka, wajah lelaki itu menjadi suram. Kedua tangannya tiba-tiba mengepal, terdengar gemeretak gigi. "Dia bel
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status