Share

Pelatihan terakhir

Author: Cah lontong
last update Last Updated: 2024-12-01 13:37:06
Pagi itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Di tanah kosong di pinggir hutan, Rafael berdiri dengan tongkat kayunya yang baru, mengawasi Elena dan Liam yang sedang beristirahat di bawah pohon. Matanya tajam, penuh tekad, karena ia tahu waktu mereka semakin menipis.

“Kita tidak punya banyak waktu,” katanya, memecah keheningan. “Azariel semakin kuat, dan jika kita tidak siap, kita tidak akan bertahan.”

Liam memandang Rafael dengan rasa cemas. “Tapi aku masih belum mengerti sepenuhnya bagaimana menggunakan kekuatanku. Aku bahkan tidak tahu kapan cahaya itu akan muncul.”

“Itulah gunanya pelatihan,” jawab Rafael tegas. “Kekuatanmu tidak akan datang begitu saja. Kau harus belajar mengendalikannya, memanggilnya saat kau membutuhkannya, bukan hanya saat kau terdesak.”

Elena bangkit, merapikan jaketnya. “Bagaimana dengan aku? Aku tidak punya kekuatan seperti kalian. Apa yang bisa aku lakukan?”

Rafael memandang Elena, matanya melembut. “Kau punya keberanian, Elena. Itu saja suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Komunitas yang kehilangan harapan

    Angin gurun menerpa wajah Rafael saat ia melangkah mendekati desa kecil yang tampak lusuh di kejauhan. Pagar kayu di sekeliling desa tampak miring, beberapa bagian telah runtuh, dan pintu gerbangnya hanya tergantung pada satu engsel yang berkarat. Aroma debu bercampur dengan abu memenuhi udara, memberi tanda bahwa tempat ini pernah dilanda api, baik secara fisik maupun metafora. Saat Rafael melangkah melewati gerbang, suasana sunyi menyelimuti. Tak ada suara anak-anak bermain atau penduduk bercakap-cakap, hanya keheningan yang menusuk hati. Di sepanjang jalan utama, rumah-rumah berdiri setengah runtuh, dan dari balik jendela-jendela gelap, mata-mata penuh kecurigaan mengintai. **** “Siapa kau?” suara seorang pria tua tiba-tiba memecah keheningan. Ia muncul dari balik pintu sebuah rumah kecil, tongkat kayunya bergetar di tangan. Matanya tajam, penuh ketakutan dan kewaspadaan. “Aku Rafael,” jawabnya dengan nada lembut, menurunkan tongkat kayunya sebagai tanda damai. “Aku di sini

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Bayangan ditengah malam

    Malam di desa terasa lebih dingin dari biasanya. Kabut mulai merayap dari hutan, menutupi jalanan dan bangunan yang sudah rusak. Api unggun di tengah alun-alun tetap menyala, tetapi penduduk desa berkumpul lebih dekat, merasakan kehadiran sesuatu yang tak terlihat namun mematikan. Rafael berdiri di tepi lingkaran cahaya, matanya memandang ke arah hutan. Suara gemerisik dari pepohonan terdengar semakin keras, dan kemudian, suara itu datang—nyanyian lembut yang melodius, tetapi menyeramkan. Suara itu merayap ke dalam pikiran, membangkitkan rasa takut dan kesedihan yang mendalam. “Itu mereka,” bisik seorang wanita tua, matanya membelalak karena ketakutan. “Makhluk-makhluk itu... mereka kembali.” Penduduk desa mulai gelisah. Beberapa di antara mereka memegang kepala mereka, seolah-olah suara itu menusuk pikiran mereka. Seorang pria muda berdiri, matanya kosong. “Aku harus pergi,” gumamnya, langkahnya mulai mengarah ke hutan. “Tidak!” teriak seorang wanita, mencoba menariknya kembal

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Melawan sirine malam

    Angin malam membawa keheningan yang aneh setelah bayangan makhluk kegelapan sirna, namun Rafael tahu bahwa ancaman sesungguhnya belum berakhir. Di kejauhan, suara nyanyian Sirene Malam bergema lagi, jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Suara itu merayap ke dalam pikiran seperti racun, meruntuhkan pertahanan mental dan menciptakan rasa takut yang mencekam. Penduduk desa berkumpul di sekitar api unggun, memeluk satu sama lain dengan tubuh gemetar. Nyanyian itu membuat mereka menangis, memunculkan kenangan pahit yang terkubur dalam hati mereka. “Kami tidak bisa melawan ini,” bisik seorang wanita. “Suara itu... terlalu kuat.” Rafael berdiri di depan mereka, tongkatnya bersinar lembut. “Kalian tidak harus melawan sendirian,” katanya dengan nada tegas. “Fokuslah pada cahaya. Jangan biarkan suara itu menguasai kalian.” Rafael tahu bahwa ia harus menemukan sumber nyanyian itu sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Ia memandang ke arah hutan gelap di pinggir desa. “Aku akan pergi ke sana

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Memulihkan harapan

    Pagi menyingsing di desa kecil itu, menyapu kabut malam yang sebelumnya melingkupi. Matahari pertama kali muncul seperti embusan napas setelah berhari-hari tenggelam dalam kegelapan. Api unggun di tengah alun-alun masih menyala, simbol bahwa harapan mereka belum sepenuhnya padam. Penduduk desa mulai keluar dari rumah-rumah mereka, memandang sekitar dengan mata yang masih dipenuhi rasa tidak percaya. Beberapa dari mereka tampak ragu untuk melangkah, sementara yang lain hanya berdiri diam, mengamati sisa-sisa kegelapan yang ditinggalkan oleh Sirene Malam. Rafael berdiri di tengah alun-alun, tongkatnya tergantung di sisinya. Luka kecil menghiasi lengannya, tetapi ia tidak menunjukkan rasa sakit. Matanya menatap penduduk desa dengan lembut, mencoba membaca keraguan dan ketakutan yang masih membayangi hati mereka. “Kita telah mengusir kegelapan malam ini,” kata Rafael, suaranya memecah keheningan. “Tetapi perjuangan kita belum selesai. Kita harus membangun kembali desa ini—dan juga ha

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Ancaman yang mendekat

    Langit pagi cerah ketika Rafael meninggalkan desa. Kabut yang sebelumnya melingkupi jalan setapak telah memudar, tetapi hawa dingin tetap bertahan, seolah mengingatkan bahwa kegelapan belum sepenuhnya pergi. Dengan tongkat kayunya tergantung di tangan, ia berjalan perlahan, pikirannya dipenuhi dengan berbagai kemungkinan tentang langkah Azariel selanjutnya. “Dia tidak akan tinggal diam setelah ini,” gumamnya pada dirinya sendiri. Ia tahu bahwa kekalahan Sirene Malam hanyalah gangguan kecil bagi Azariel. Ada sesuatu yang lebih besar sedang direncanakan. Saat ia melangkah lebih jauh ke dalam hutan, suara angin yang berdesir terdengar seperti bisikan samar. Rafael berhenti, memperhatikan sekeliling dengan waspada. Udara di sekitarnya tiba-tiba terasa berat, dan hawa dingin semakin menusuk. “Dia mengawasiku,” pikir Rafael, matanya menyipit. Langkah Rafael terhenti di sebuah sungai kecil di hutan. Di sana, bayangan aneh bergerak di antara pepohonan, seolah mengikuti setiap gerakanny

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Pintu menuju kegelapan

    Udara menjadi semakin berat saat Rafael, Elena, dan Liam melangkah mendekati batas wilayah kegelapan. Di depan mereka, sebuah portal besar berdiri dengan bentuk menyerupai pusaran hitam yang terus bergerak, memancarkan energi dingin yang membuat bulu kuduk berdiri. Cahaya dari tongkat Rafael tampak lebih redup daripada biasanya, seolah tertelan oleh aura gelap di sekitarnya. “Jadi, ini wilayah Azariel,” gumam Elena, mencoba menutupi kegelisahannya. “Kenapa rasanya seperti kita sudah kalah sebelum masuk?” “Itu yang dia inginkan,” jawab Rafael sambil menggenggam tongkatnya lebih erat. “Kegelapan ini adalah bagian dari kekuatannya. Tapi kita tidak bisa berhenti di sini.” Liam, yang berjalan di belakang mereka, memegang tangan Elena dengan kuat. Anak itu tidak berbicara, tetapi wajahnya menunjukkan ketakutan yang tak bisa ia sembunyikan. “Aku bisa merasakan sesuatu... di dalam sana,” katanya pelan. “Seperti suara yang memanggilku.” Elena menoleh, berlutut di sampingnya. “Suara apa,

    Last Updated : 2024-12-03
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Mimpi buruk liam

    Liam berdiri di tengah padang yang tampak seperti dunia nyata, tetapi sesuatu terasa salah. Langit gelap, dan udara terasa berat seperti dihantam oleh ribuan bisikan yang mengelilinginya. Bayangan sosok yang menyerupai dirinya masih ada, bergerak perlahan, memandangnya dengan senyum dingin.“Kau tahu, Liam,” kata sosok itu, nadanya seperti seorang teman lama. “Kau tidak pernah benar-benar penting. Rafael? Elena? Mereka hanya melindungimu karena kau adalah kunci dari misi mereka.”“Itu tidak benar!” balas Liam, meskipun tubuhnya bergetar. “Mereka peduli padaku.”“Benarkah?” balas sosok itu, menunduk hingga wajah mereka hampir bersentuhan. “Kalau begitu, kenapa mereka membiarkanmu jatuh ke tempat ini? Kau sendirian sekarang, Liam. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu.”Liam menundukkan kepala, tetapi sesuatu dalam dirinya mencoba melawan. Ia memikirkan Rafael yang selalu berdiri di depannya, melindunginya dari bahaya. Ia memikirkan Elena yang selalu memastikan ia aman, bahkan ketika dia

    Last Updated : 2024-12-03
  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Labirin kegelapan

    Rafael, Elena, dan Liam berdiri di tengah reruntuhan jalan setapak yang kini berubah menjadi labirin memusingkan. Dinding-dinding bayangan yang menjulang tinggi bergerak perlahan, seolah-olah hidup dan mengawasi setiap langkah mereka. Energi gelap memenuhi udara, menciptakan tekanan yang hampir membuat mereka sulit bernapas.“Kita tidak bisa terus diam di sini,” kata Rafael, matanya menyapu ke segala arah. “Labirin ini adalah cara Azariel untuk memisahkan kita. Kalau kita terpisah, kita kalah.”“Aku tidak suka tempat ini,” gumam Elena, memeluk tubuhnya sendiri untuk mengusir rasa dingin. “Rasanya seperti setiap langkah membawa kita lebih dekat ke perangkap.”Liam berdiri di tengah mereka, matanya menatap lantai gelap yang tampak berdenyut seperti jantung. “Aku mendengar sesuatu,” katanya tiba-tiba.Rafael menoleh cepat. “Apa yang kau dengar?”Liam tidak menjawab, hanya mengangkat tangannya untuk meminta mereka diam. Suara bisikan lembut terdengar samar, datang dari arah depan. Bisikan

    Last Updated : 2024-12-03

Latest chapter

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Cahaya abadi

    Langit di atas Nexus Eterna berubah menjadi lautan energi bercahaya. Cahaya putih dan bayangan hitam bercampur dalam pusaran besar yang memancarkan kekuatan luar biasa. Di tengah medan perang, Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri menghadapi sosok raksasa, Manifestasi Ketidakseimbangan.Makhluk itu melangkah maju, setiap jejaknya menciptakan gelombang kehancuran. Suaranya menggema seperti ribuan bisikan kegelapan. “Kau telah menciptakan Nexus Eterna, tetapi itu hanya mempercepat kehancuran dunia. Keseimbangan adalah ilusi. Cahaya dan bayangan tidak bisa hidup berdampingan.”****Liam, meskipun lemah, melangkah maju dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Kau salah. Cahaya dan bayangan adalah bagian dari dunia ini. Tanpa keduanya, dunia tidak akan bertahan.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu mengambil Nexus. Dunia ini telah berjuang terlalu keras untuk mencapai keseimbangan.”Rafael, dengan sayap malaikatnya yang bercahaya, melancarkan s

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perang terakhir di nexus

    Bayangan besar yang mengintai langit semakin jelas. Sosok itu tampak seperti raksasa yang terbentuk dari campuran cahaya dan kegelapan, dengan mata merah menyala yang memancarkan kehancuran. Tanah di sekitar Nexus bergetar hebat, menunjukkan kekuatan luar biasa yang dibawa oleh ancaman ini.“Liam, ini bukan ancaman biasa,” kata Rafael dengan suara tegas sambil menghunus pedangnya. “Kita harus bersiap untuk perang besar. Nexus tidak bisa jatuh.”Liam, meskipun terlihat lemah, berdiri tegak dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Aku tahu. Tapi kekuatanku semakin terkuras. Aku membutuhkan semua orang untuk melindungi Nexus sementara aku mencari cara menghentikan makhluk itu.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu melakukannya sendiri. Nexus ini adalah simbol perjuangan kita semua.”****Makhluk-makhluk dimensi lain mulai menyerang dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Pasukan penjaga Nexus, yang dipimpin oleh Elena dan Rafael, berusa

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Keseimbangan dunia baru

    Setelah menyatukan Nexus Cahaya Tertinggi, Liam, Elena, dan Rafael kembali ke dunia asal mereka melalui portal yang terbuka di tengah dimensi Nexus. Namun, dunia yang mereka kenal sudah tidak sama.Langit biru yang biasanya cerah kini dihiasi oleh garis-garis emas dan hitam, memancarkan keseimbangan yang aneh namun indah. Angin yang berhembus membawa aura damai, tetapi tetap terasa adanya kewaspadaan yang mengintai.Di Nexus Eterna, cahaya dan bayangan kini berputar dalam harmoni sempurna, memancarkan energi yang membuat setiap penjaga merasa lebih kuat namun juga lebih bertanggung jawab.****Para pemimpin dari komunitas yang tersebar mulai berdatangan ke Nexus untuk melihat perubahan ini. Salah satu pemimpin, seorang wanita tua bernama Miria dari Dataran Utara, berbicara dengan rasa takjub.“Apa yang telah kau lakukan, Liam? Dunia ini terasa berbeda, seolah-olah beban besar telah diangkat.”Liam, yang masih terlihat lemah setelah proses penyatuan Nexus, tersenyum tipis. “Keseimbanga

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Inti Nexus tertinggi

    Liam, Elena, dan Rafael melangkah keluar dari portal, memasuki ruang yang tampak tak berbatas. Langit di atas mereka adalah lautan bintang yang terus bergerak, sementara lantai di bawah kaki mereka adalah cermin raksasa yang memantulkan bayangan setiap langkah. Di tengah ruang itu, sebuah bola energi raksasa melayang, memancarkan cahaya dan bayangan yang saling berputar. Bola itu adalah inti dari Nexus Cahaya Tertinggi, sumber energi yang telah mereka cari. Namun, ada sesuatu yang aneh—inti itu tampak tidak stabil, dengan retakan yang menyebar di permukaannya. “Ini dia,” kata Rafael dengan suara rendah. “Inti Nexus Tertinggi. Tempat di mana keseimbangan sejati harus ditegakkan.” Elena memandang inti itu dengan mata penuh kekaguman sekaligus kekhawatiran. “Tapi mengapa itu retak? Apa artinya?” Liam melangkah maju, merasakan energi yang luar biasa dari inti itu. “Retakan ini adalah tanda bahwa dunia kita tidak dalam keseimbangan. Jika kita tidak bisa memperbaikinya, Nexus Eterna

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi cahaya dan bayangan

    Setelah melewati portal, Liam, Elena, dan Rafael tiba di dimensi baru yang terasa aneh. Langit di atas mereka setengah bersinar terang dengan cahaya putih murni, sementara setengah lainnya tenggelam dalam kegelapan yang tidak tertembus. Tanah di bawah mereka terus berubah, kadang bersinar terang seperti kristal, kadang menjadi bayangan pekat yang menyerap cahaya di sekitarnya. Setiap langkah mereka terasa seperti melangkah di antara dua dunia yang berlawanan, tetapi tetap saling terkait. “Elena, Rafael, berhati-hatilah,” kata Liam, menggenggam tongkatnya lebih erat. “Tempat ini… terasa seperti keseimbangan itu sendiri.” Rafael mengangguk, matanya tajam memindai sekeliling. “Ini adalah Dimensi Cahaya dan Bayangan. Tempat ini mencerminkan konflik dalam dirimu sendiri, Liam, dan juga dalam dunia yang kau coba selamatkan.” Tiba-tiba, tanah di sekitar mereka mulai bergolak. Dari sisi terang, sosok-sosok bercahaya muncul. Mereka berbentuk manusia, tetapi tanpa fitur wajah, hanya tubuh y

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi keabadian

    Ketika Liam, Rafael, dan Elena melangkah melalui portal menuju dimensi berikutnya, dunia di sekitar mereka berubah drastis. Dimensi baru ini adalah hamparan luas yang berkilauan dengan cahaya emas. Bangunan tinggi menyerupai kuil-kuil besar mengambang di udara, dan di kejauhan, air terjun bercahaya mengalir tanpa henti.Namun, meskipun terlihat damai, ada sesuatu yang aneh. Udara terasa berat, dan waktu seolah-olah berhenti. Tidak ada angin, tidak ada suara, dan setiap langkah mereka terasa seperti melawan kekuatan yang tak terlihat.Rafael memandang sekeliling dengan hati-hati. “Ini adalah Dimensi Keabadian. Tempat ini adalah refleksi dari kekekalan, tetapi juga penjara bagi mereka yang terjebak dalam kesombongan abadi.”****Ketika mereka melangkah lebih jauh, suara yang lembut tetapi memikat mulai terdengar di sekitar mereka. Suara itu berbicara dalam berbagai bahasa, masing-masing menawarkan sesuatu yang sangat diinginkan oleh pendengarnya.“Liam, kau bisa menjadi dewa jika kau te

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Ujian di dimensi bayangan

    Udara dingin di Dimensi Bayangan terasa menusuk hingga ke tulang. Pohon-pohon hitam yang menyerupai tangan raksasa bergerak pelan, seolah-olah hidup. Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri di tengah hutan yang tak berujung, menghadapi bayangan besar yang melayang di udara.Bayangan itu berbicara dengan suara yang menggema, memantul di antara pepohonan. “Dimensi ini adalah ujian untukmu, Pembawa Cahaya. Jika kau tidak bisa melewatinya, kau akan terjebak di sini selamanya.”Tanah di sekitar mereka mulai retak, membentuk lingkaran energi hitam yang memisahkan Liam dari Rafael dan Elena. Sebelum ada yang sempat bereaksi, lingkaran itu menutup rapat, meninggalkan Liam sendirian di tengah kegelapan.****Di dalam lingkaran, bayangan mulai membentuk sosok-sosok yang akrab bagi Liam. Ia melihat Elena berdiri dengan tubuh berlumuran darah, berteriak minta tolong. Kemudian, Rafael muncul dengan sayap yang terbakar, menatap Liam dengan penuh kebencian.“Ini semua salahmu,” kata baya

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perjalanan ke Nexus cahaya tertinggi

    Setelah pertempuran di Hutan Gelap, suasana kembali mencekam. Dunia kini menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bayangan raksasa yang memimpin serangan mulai menyebarkan kegelapan ke seluruh penjuru. Nexus Eterna, meskipun masih berdiri, menunjukkan tanda-tanda kelelahan, bergetar lebih sering dari sebelumnya.Rafael memberi tahu Liam bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan ancaman ini adalah menemukan Nexus Cahaya Tertinggi—sumber energi kuno yang bahkan melampaui Nexus Eterna. Namun, letaknya tersembunyi di balik dimensi yang tidak dapat diakses oleh manusia biasa.****Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berkumpul di lokasi Nexus Eterna untuk mendiskusikan langkah selanjutnya. Rafael mengeluarkan peta kuno yang dipenuhi dengan simbol-simbol aneh dan bercahaya.“Ini adalah Peta Cahaya,” kata Rafael sambil membentangkannya di atas meja. “Peta ini menunjukkan jalur menuju Nexus Cahaya Tertinggi. Tetapi perjalanan ini akan membawa kita melalui dimensi-dimen

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Kegelapan yang bangkit

    Pagi hari terasa berat setelah malam yang penuh mimpi buruk bagi Liam. Udara dingin di desa utama terasa lebih pekat dari biasanya, seolah-olah sesuatu yang tidak kasat mata sedang mengintai. Para penjaga baru Nexus yang dilatih Liam dan Elena mulai bersiap untuk menjalankan tugas mereka, tetapi ketenangan itu terasa seperti bayangan sebelum badai.Liam berdiri di puncak bukit kecil yang menghadap desa, memandang Nexus Eterna yang memancarkan cahaya samar dari kejauhan. Cahaya itu terasa lebih lemah daripada sebelumnya, seperti lilin yang hampir padam.Elena bergabung dengannya di puncak bukit, membawa kabar buruk. “Liam, kita mendapat laporan dari Dataran Timur. Salah satu komunitas yang baru saja kita selamatkan… hilang begitu saja. Tidak ada jejak.”Liam menoleh dengan ekspresi penuh kekhawatiran. “Apa maksudmu hilang? Tidak ada tanda-tanda serangan?”Elena menggeleng. “Hanya ada bekas bayangan hitam di tanah, seperti sesuatu yang menyerap kehidupan di sana.”Liam merasakan getaran

DMCA.com Protection Status