Share

Bab 275

Penulis: Jalita Haira
"Menurut laporan terkait, saat jembatan putus, kendaraan Leon sang CEO Grup Jiwono juga ada di sana dan saat ini sedang diselamatkan ...."

Saat melihat berita itu, Violet baru saja kembali ke rumah dari perusahaan dan bersiap untuk makan malam.

Begitu pesan itu muncul di ponsel, dia meletakkan sendok tanpa berpikir panjang.

Setelah berjalan ke pintu masuk ruang makan, dia bertemu Falcon, "Pacarku tahu aku akan datang dan datang untuk menyambutku?"

Violet tidak punya waktu untuk memperhatikannya, "Minggir!"

Melihat Falcon tidak bergeming, Violet mengulurkan tangan untuk mendorongnya menjauh dan berjalan keluar.

Saat Violet mengambil langkah, lengannya dicengkeram.

Falcon menatap Violet dengan bingung, "Mau pergi ke mana begitu terburu-buru?"

"Apa aku harus melaporkan ke mana aku akan pergi padamu?" Violet mendorongnya dengan marah dan buru-buru pergi.

Melihat ekspresi cemas Violet, Falcon mencibir, "Ini yang kamu sebut nggak peduli?"

...

Violet mengemudi sepanjang jalan dan tiba di ruma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 276

    Kalau begitu, mungkin orangnya masih hidup.Selama Leon masih hidup, masih ada harapan....Falcon merasa sangat kesal melihat Violet menyibukkan diri untuk Leon, "Bilang mengkhawatirkan Nyonya Anisa, tapi itu cuma menipu diri sendiri!""Brak ...."Falcon menjadi semakin marah setelah memikirkannya dan melempar sesuatu.Bayangan yang tersembunyi di kegelapan mencibir, "Sudah kubilang jangan gegabah, kamu nggak mau mendengarkanku!""Awalnya mereka berdua sudah nggak ada keterlibatan apa pun, tapi kamu memutuskan untuk menimbulkan masalah dan menyatukan mereka. Aku belum pernah melihat orang yang lebih bodoh darimu ....""Diam!" Falcon kesal, "Kamu nggak perlu mengomentari apa yang kulakukan!""Heh!" Pria itu mencibir, "Falcon, jaga sikapmu dan cari tahu siapa yang harus mendengarkan siapa di antara kita?"Pria itu sudah lama tidak suka dengan Falcon, "Kalau bukan karena kamu yang membuat begitu banyak masalah, mana mungkin aku akan menjadi seperti ini?"Awalnya semuanya terkendali denga

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 277

    Lima hari lagi berlalu dalam sekejap mata dan masih belum ada kabar dari Leon.Ketabahan Nyonya Anisa hampir mencapai batas dan dia menangis setiap hari.Seiring berjalannya waktu, tekanan mental Violet meningkat. Terutama saat dia dan Lukas bekerja sama, tetapi masih tidak bisa menemukan apa pun.Lukas juga sangat cemas, "Pasti sesuatu telah terjadi pada Leon. Kalau dia masih hidup, nggak mungkin dia nggak bisa melihat kita mencarinya ke seluruh dunia."Lagi pula, mustahil dia bisa membuat Nenek begitu khawatir!""Benar, kalau dia baik-baik saja, dia pasti sudah lama kembali!"Kalau dia benar-benar sudah tiada ....Bagaimanapun, keduanya pernah menikah. Setelah melihat Nyonya Anisa dan Loren begitu sedih, dia merasa tidak nyaman.Lukas menghela napas dan mengalihkan pandangannya, "Violet, kamu belum merelakan Leon sepenuhnya, 'kan?""Kalau kamu benar-benar nggak peduli seperti yang kamu katakan, kamu nggak akan terlalu khawatir.""Kalau dia kembali dengan selamat, sebaiknya kamu menik

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 278

    Mustahil orang sebesar itu dan mobilnya menghilang begitu saja. Pasti ada beberapa petunjuk yang tertinggal.Setelah memikirkannya, Violet memutuskan untuk pergi ke sana sendiri.Semakin cepat menemukan orangnya, Nyonya Anisa baru bisa tenang....Dia berkendara ke desa terdekat di hilir tepi sungai.Itu adalah desa pinggiran kota dengan hanya sekitar empat sampai lima ratus penduduk. Violet menyuruh kepala desa untuk memanggil semua orang ke komite desa.Siapa pun yang ada di desa harus hadir.Tidak lama kemudian, banyak orang yang datang silih berganti. Akhirnya kepala desa menghitung dan mengatakan semua orang sudah datang, sisanya sedang keluar dan tidak ada di rumah.Melihat penduduk desa yang berdiri di halaman, Violet langsung berkata, "Kalau ada yang melihat pria ini dalam beberapa hari sebelumnya dan menyerahkannya, mereka akan menerima hadiah uang tunai sebesar 1 miliar!"1 miliar merupakan jumlah yang sangat banyak bagi orang biasa.Beberapa orang mulai bergumam dengan kepal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 279

    Violet menatap pria yang berdiri di depannya.Itu memang Leon, tetapi sorot matanya aneh.Seolah tidak mengenalinya.Bertha yang ada di samping juga menyadarinya dan bertanya, "Kamu nggak kenal bos?"Leon melirik ke arah Bertha dan mengabaikannya, lalu menunjuk ke arah Lukas dan bertanya pada Violet, "Barusan dia bilang kamu istriku, benarkah?""Bukan!" Violet mengerutkan bibirnya."Karena kamu bukan istriku, terus ngapain datang mencariku?" Leon menatap Violet sejenak, "Aku cuma hilang ingatan, bukannya jadi orang dungu!"Lukas melangkah ke depan dengan ekspresi tidak percaya, "Leon, kamu hilang ingatan?""Siapa kamu?" Leon bertanya tanpa menjawab.Lukas langsung memperkenalkan diri, "Namaku Lukas dan aku adalah sahabat yang tumbuh bersamamu.""Karena kita adalah sahabat, itu artinya memang benar dia adalah istriku!"Violet, "..."Setelah menarik napas dalam-dalam, Violet mencibir, "Leon, aku nggak peduli kamu benar-benar hilang ingatan atau nggak. Sekarang dengarkan aku. Aku bukan is

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 280

    "Nggak tahu siapa dia, nggak ingat di mana rumahnya dan nggak ingat semuanya! ""Kamu nggak lihat berita tentang orang hilang di internet?"Selena menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya ponsel."Sorot mata Violet semakin serius dan dia menanyakan pertanyaan lain, "Hari itu di komite desa, kamu jelas tahu kami sedang mencarinya. Kenapa kamu nggak langsung memberi tahu kami?"Selena melirik ke arah Violet, lalu langsung menundukkan kepalanya, "Saat itu aku nggak tahu siapa kamu dan takut kamu akan menyakitinya, jadi ...."Sebenarnya Bertha sudah menanyakan semua ini dan jawabannya sama. Dia juga tidak menemukan ada yang aneh dari sikap Selena.Jadi Leon benar-benar hilang ingatan?Kalau itu bohong, mustahil dia bersikap seperti itu terhadap Nyonya Anisa dan Loren.Violet ingat saat membawanya kembali untuk menemui Nyonya Anisa dan Loren, Leon terlihat aneh serta kesal saat keduanya menarik Leon dari kedua sisi.Tidak peduli seberapa bagus kemampuan akting seseorang, sorot mata adalah

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 281

    Kali ini Violet bereaksi dengan sangat cepat. Saat bibir Leon hendak menyentuhnya, dia menutupinya dengan telapak tangan sebelum menendang betis pria itu dengan kuat."Hiss ...."Leon memelototinya dengan kesakitan dan terlihat sangat marah seperti istri yang dianiaya. Dia bahkan bertanya tanpa malu, "Kenapa kamu memukulku?"Violet sangat marah dan kali ini tertawa, "Masa Kamu nggak tahu kenapa aku memukulmu?""Leon, kamu sendiri yang bilang kalau kamu cuma kehilangan ingatan, bukan menjadi orang bodoh!""Kalau begini, kok nggak ingat kita sudah cerai?"Violet menjadi semakin marah saat berbicara, "Kalau nggak mengerti arti cerai, cari di Google!""Aku cuma mencari kenangan yang hilang!" Leon berkata, "Meskipun kita sudah bercerai, menciummu memberiku perasaan nggak asing, jadi ....""Jadi aku harus menjadi alat dan membiarkanmu melakukan apa pun yang kamu mau, 'kan?" Violet mencibir dan menjawab, "Lalu kalau kamu mau tidur denganku, aku harus menemanimu?""Kalau kamu bisa terima, itu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 282

    Raut wajahnya terlihat tidak begitu baik.Siapa peduli? Tidak ada yang salah dengan kesehatan Leon selain hilang ingatan.Violet berbicara tanpa ragu, "Aku sudah melakukan perawatan selama beberapa waktu, tapi nggak ada efek. Mungkin karena keterampilan medisku buruk, jadi cari saja orang lain!"Mengenai Nyonya Anisa dan Loren, tunggu saja sampai mereka kembali.Leon tidak menjawab, melainkan memukul kepalanya dengan wajah kesakitan, "Kepalaku sakit, cepat bantu aku periksa!""Sakit kepala?" Tadi baik-baik saja, mengapa tiba-tiba sakit kepala?"Iya, sakit sekali!"Violet mengamati Leon dengan cermat dan tidak menemukan kepura-puraan.Violet memeriksa denyut nadinya dan ternyata memang benar sangat tidak wajar."Seperti apa rasa sakitnya?" Violet bertanya.Leon mengerutkan kening, "Seperti ada bor yang mengebor di dalam, pandanganku agak gelap dan tubuhku agak lemas!"Saat berbicara, Leon terhuyung dan hampir jatuh.Melihat ini, Violet langsung mengulurkan tangan untuk membantu Leon dan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 283

    Di saat-saat terakhir hidupnya, Leon tidak takut akan kematian dan benar-benar menyatakan cinta pada Violet.Mustahil Violet tidak merasa tersentuh. Leon adalah pria yang dia cintai, tetapi hanya sedikit.Jadi dia menghardik, "Nyawa sudah hampir melayang dan kamu masih mencintaiku!"Leon, "..."Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi terlalu lemah untuk melakukannya dan kelopak matanya semakin berat."Leon ...."Melihat Leon memejamkan mata, Violet menjadi cemas....Kediaman Falcon.Pria berpakaian gelap muncul di belakang Falcon yang berdiri di depan jendela dari lantai ke langit-langit, "Pak, beres!"Setelah mendengar ini, sudut bibir Falcon tiba-tiba terangkat, "Bagus sekali!"Setelah berjalan ke lemari bir, dia membuka sebotol sampanye dan menuangkan segelas untuk anak buahnya.Pria itu merasa tersanjung dan berkata, "Terima kasih, Pak!""Aku yang harus berterima kasih!" Falcon bersulang dengan bawahannya, "Kalau Leon mati, kamulah yang pertama disalahkan!""Kamu sudah berbaik h

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 320

    Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 319

    Waktu itu bibinya berhasil kabur, tetapi tidak pernah menyembunyikan identitas Violet selama sekian tahun dan menjalani hidup dengan baik.Sementara Violet sendiri harus menjalani hidup sebagai pelarian!Mereka sama-sama berasal dari Keluarga Ananta, tetapi masa iya hidup mereka begitu berbeda?"Waktu itu dialah yang menjadi alasan aku bisa bertemu ayahmu," jawab Yessy."Kalau dia juga meninggal, nggak akan ada lagi koneksi antara aku dengan ayahmu yang sudah tiada.""Saat aku merindukan ayahmu, aku akan memandangi bibimu dari dalam kegelapan dan bisa mengenang kembali kenangan manis bersama ayahmu.""Kalau nggak, kenapa aku membiarkannya tetap hidup selama sekian tahun ini? Apalagi karena selama ini dia selalu menyembunyikanmu!""Kalau bukan karena ulahnya waktu itu, kamu nggak mungkin bisa tetap hidup!" sambung Yessy dengan sorot tatapan yang terlihat dingin."Violet, ayahmu-lah yang membuatku menjadi seperti ini!""Seandainya saja waktu itu dia nggak jahat, aku juga nggak mungkin ja

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 318

    Mereka berdua tidak pernah mencampur-adukkan urusan pribadi dengan pekerjaan.Lama sekali Violet hanya diam sebelum akhirnya berkata, "Suruh orang untuk kembali menggeledah tubuh Lewis!"Bisa saja memang ada semacam alat tersembunyi di tubuh Lewis yang dapat mengirimkan informasi kepada si pembunuh sebenarnya sesuai dengan dugaan Bertha dan Sheva.Sayangnya, mereka tidak berhasil menemukan apa pun.Namun, bukan berarti memang tidak ada apa-apa di tubuh Lewis.Saat Violet bersiap untuk memeriksa apa ada alat tersembunyi di dalam tubuh Lewis, tiba-tiba ada DNA yang dinyatakan cocok dengan Lina.Foto orang itu juga terlihat sangat mirip dengan Lina!Bahkan lebih mirip daripada Carmelia!Violet segera menyuruh orang untuk melacak wanita itu.Kali ini, mereka bisa mengunci target dengan lebih mudah dan cepat.Wanita itu berhasil ditemukan di sebuah kota terpencil, beserta jasad Carmelia.Ternyata wanita itulah yang mencuri jasad Carmelia!Nama wanita itu adalah Yessy Karita. Walaupun sudah

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 317

    Violet mengerti maksud Falcon, tetapi dia merasa itu tidak mungkin.Bibinya sudah tiada, dia sudah meninggal dalam pelukan Violet. Apa jangan-jangan itu tidak sungguhan?Falcon pun tersenyum seolah tahu apa yang ada di dalam benak Violet, lalu berkata, "Itu memang nggak mungkin. Bibiku 'kan sudah meninggal, jadi nggak mungkin bisa melakukan hal semacam itu.""Mungkin kebetulan saja mereka berdua mirip. Di dunia ini 'kan ada banyak orang yang mirip.""Siapa pun itu nggak mungkin bibimu. Kalian 'kan punya hubungan darah, dia nggak mungkin tega melakukan hal seperti itu. Lagi pula, waktunya nggak pas!""Sekarang Lina berusia 20 tahun, itu berarti ibunya sudah mengandungnya waktu keluargamu dibunuh. Tapi, bibimu 'kan nggak hamil waktu mengirimmu ke Guru. Jadi, Lina nggak mungkin punya hubungan darah dengan bibimu.""Tentu saja aku nggak meragukan bibiku! Aku cuma sekadar memberitahumu!""Karena harus diakui, mereka berdua sangat mirip!"Falcon terdiam sebentar, lalu melanjutkan dengan penu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 316

    "Lina, Ayah tahu nggak seharusnya Ayah begini padamu, tapi Ayah sudah berjanji pada ibumu kalau Ayah nggak akan pernah memberitahumu siapa dia!"Lewis menatap Lina dengan sangat bersalah dan getir. "Lagi pula, kemungkinan besar Violet sedang mengawasi kita. Ayah nggak boleh ngomong apa-apa.""Selama ini, aku menganggap Ayah adalah segalanya," sahut Lina dengan getir. "Aku selalu menjalankan perintah Ayah tanpa ragu.""Aku bahkan nggak tanya-tanya waktu Ayah tiba-tiba menyuruhku mendekati Violet.""Kukira aku ini orang yang paling penting bagi Ayah, ternyata aku cuma sebatas pion yang Ayah gunakan untuk melindungi wanita itu. ""Lina ...."Lina pun mendorong Lewis menjauh. "Jangan panggil aku! Sudah 20 tahun Ayah membohongiku, aku nggak mau mendengar kebohongan Ayah lebih lanjut!"Selama 20 tahun ini, sosok ayah yang begitu Lina sayangi dan hormati ternyata menipunya!Lina benar-benar tidak terima semua ini!Dia pun menatap Lewis dengan penuh kebencian. "Ayah mau melindunginya, 'kan? Ak

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 315

    Ini adalah pertama kalinya Lina bertanya seperti ini setelah sekian tahun ini.Lewis memang tidak mengatakan apa pun di depannya, tetapi Lina sudah tahu bahwa Lewis sedang melindungi seseorang.Lewis tidak mengatakan siapa orang itu dan Lina juga tidak pernah bertanya, tetapi sekarang Lina jadi penasaran.Siapa orang yang begitu pantas dilindungi oleh Lewis sampai-sampai Lewis tega mengorbankan nyawa putrinya sendiri?Pertanyaan Lina itu membuat pupil mata Lewis menyusut, tetapi jawabannya tetap sama. "Nggak ada orang seperti itu, itu semua cuma bualan Violet. Kamu nggak usah berpikir macam-macam!""Ayah ...." Lina akhirnya langsung membongkar kedok Lewis, "Ayah pasti nggak tahu kalau mata Ayah refleks melihat ke atas dan ke kanan saat lagi berbohong."" ... " Lewis sontak terdiam dengan ucapan putrinya, lalu akhirnya membisikkan kebenarannya, "Orang itu adalah ibumu!""Ibuku?" Lina refleks memekik. "Bukannya Ayah bilang ibuku sudah lama meninggal?"Sepanjang ingatan Lina, Lewis member

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 314

    "Tapi, nyawamu seorang itu terlalu murah kalau dibandingkan dengan ratusan nyawa yang kamu ambil, jadi ...."Violet pun memandang wajah Lina yang mulai pucat karena sudah kehilangan banyak darah. "Sepertinya Lina menyukai pria tampan. Kami 'kan saling mengenal, jadi akan kuberikan beberapa orang untuknya sebelum dia mati!""Carikan beberapa pemuda yang bertubuh kekar, suruh mereka menjaga Nona Lina baik-baik!" kata Violet sambil mengedipkan matanya pada Sheva."Baik!""Violet!" Lewis menggertakkan giginya dengan geram. "Berani-beraninya kamu!""Aku 'kan cuma ingin Nona Lin bersenang-senang sebelum ajal menjemputnya. Kenapa Pak Lewis marah sekali?"Violet menyahut sambil tersenyum dengan kesan jahat, "Tenang saja, mereka semua itu tampan kok. Aku janji mereka akan memperlakukan Nona Lina dengan baik."Dada Lewis tampak bergerak naik turun dengan keras. Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi Violet melambaikan tangannya ke arah Sheva. "Karena Pak Lewis sekhawatir ini, kurung dia denga

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 313

    Begitu melihat Violet hendak menggorok leher Lina, Lewis segera menghentikannya. "Violet, setiap kesalahan dan utang itu ada orang yang bertanggung jawab atasnya! Akulah yang membunuh mereka, jadi kalau kamu mau membunuhku, bunuh saja aku sekarang! Putriku nggak bersalah!""Nggak bersalah?" Violet balas tersenyum dengan sinis. "Dia sudah membantumu menipuku dan mempermainkanku seperti orang bodoh, jadi dia nggak bersalah, ya!""Itu semua atas perintahku ...." Lewis berniat bertanggung jawab sendiri karena takut Violet akan benar-benar menyakiti Lina. "Sebagai putriku, tentu saja dia akan menuruti semua perintahku."Violet pun terkekeh. "Kamu 'kan sudah memilih, jadi nggak usah bicara omong kosong lagi."Setelah itu, Violet langsung menggorok leher Lina dengan belati. Darah pun segera menyembur keluar.Pupil mata Lewis yang hitam sontak menyusut. Dia terlihat jelas sakit hati, tetapi dia masih tidak berniat mengakui apa pun.Dia hanya berulang kali meminta maaf kepada Lina. "Lina, maafk

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 312

    "Cuma kamu seorang?" tanya Violet tidak percaya.Apa Lewis akan mengakui segalanya demi Lina setelah bersembunyi selama lebih dari 20 tahun?Lewis mengangguk. "Iya!""Ha!" Violet pun tersenyum sinis. "Alasannya?""Bukan apa-apa, aku hanya iri pada ayahmu!" jawab Lewis. "Padahal kami teman sekelas, tapi waktu itu dia bisa jadi orang terkaya sedangkan aku hanyalah pegawai negeri biasa.""Kesenjangan di antara kami makin besar, selalu saja ada orang yang suka membanding-bandingkan kami.""Aku marah dan akhirnya menyakitinya.""Karena Pak Lewis nggak beritikad baik, perjanjian di antara kita nggak perlu diteruskan," kata Violet yang masih tidak memercayai alasan Lewis itu.Violet pun berseru ke arah atas, "Sheva, tahan Nona Lina.""Violet!" Lewis langsung menghentikan Violet. "Memang itulah kenyataannya! Mau kamu percaya atau nggak, itulah kebenarannya!""Kamu menghabisi seseorang dan seluruh keluarganya hanya karena kamu cemburu padanya? Apa kamu percaya dengan alasan ayahmu, Lina?"Lewis

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status