Share

Bab 276

Author: Jalita Haira
Kalau begitu, mungkin orangnya masih hidup.

Selama Leon masih hidup, masih ada harapan.

...

Falcon merasa sangat kesal melihat Violet menyibukkan diri untuk Leon, "Bilang mengkhawatirkan Nyonya Anisa, tapi itu cuma menipu diri sendiri!"

"Brak ...."

Falcon menjadi semakin marah setelah memikirkannya dan melempar sesuatu.

Bayangan yang tersembunyi di kegelapan mencibir, "Sudah kubilang jangan gegabah, kamu nggak mau mendengarkanku!"

"Awalnya mereka berdua sudah nggak ada keterlibatan apa pun, tapi kamu memutuskan untuk menimbulkan masalah dan menyatukan mereka. Aku belum pernah melihat orang yang lebih bodoh darimu ...."

"Diam!" Falcon kesal, "Kamu nggak perlu mengomentari apa yang kulakukan!"

"Heh!" Pria itu mencibir, "Falcon, jaga sikapmu dan cari tahu siapa yang harus mendengarkan siapa di antara kita?"

Pria itu sudah lama tidak suka dengan Falcon, "Kalau bukan karena kamu yang membuat begitu banyak masalah, mana mungkin aku akan menjadi seperti ini?"

Awalnya semuanya terkendali denga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 277

    Lima hari lagi berlalu dalam sekejap mata dan masih belum ada kabar dari Leon.Ketabahan Nyonya Anisa hampir mencapai batas dan dia menangis setiap hari.Seiring berjalannya waktu, tekanan mental Violet meningkat. Terutama saat dia dan Lukas bekerja sama, tetapi masih tidak bisa menemukan apa pun.Lukas juga sangat cemas, "Pasti sesuatu telah terjadi pada Leon. Kalau dia masih hidup, nggak mungkin dia nggak bisa melihat kita mencarinya ke seluruh dunia."Lagi pula, mustahil dia bisa membuat Nenek begitu khawatir!""Benar, kalau dia baik-baik saja, dia pasti sudah lama kembali!"Kalau dia benar-benar sudah tiada ....Bagaimanapun, keduanya pernah menikah. Setelah melihat Nyonya Anisa dan Loren begitu sedih, dia merasa tidak nyaman.Lukas menghela napas dan mengalihkan pandangannya, "Violet, kamu belum merelakan Leon sepenuhnya, 'kan?""Kalau kamu benar-benar nggak peduli seperti yang kamu katakan, kamu nggak akan terlalu khawatir.""Kalau dia kembali dengan selamat, sebaiknya kamu menik

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 278

    Mustahil orang sebesar itu dan mobilnya menghilang begitu saja. Pasti ada beberapa petunjuk yang tertinggal.Setelah memikirkannya, Violet memutuskan untuk pergi ke sana sendiri.Semakin cepat menemukan orangnya, Nyonya Anisa baru bisa tenang....Dia berkendara ke desa terdekat di hilir tepi sungai.Itu adalah desa pinggiran kota dengan hanya sekitar empat sampai lima ratus penduduk. Violet menyuruh kepala desa untuk memanggil semua orang ke komite desa.Siapa pun yang ada di desa harus hadir.Tidak lama kemudian, banyak orang yang datang silih berganti. Akhirnya kepala desa menghitung dan mengatakan semua orang sudah datang, sisanya sedang keluar dan tidak ada di rumah.Melihat penduduk desa yang berdiri di halaman, Violet langsung berkata, "Kalau ada yang melihat pria ini dalam beberapa hari sebelumnya dan menyerahkannya, mereka akan menerima hadiah uang tunai sebesar 1 miliar!"1 miliar merupakan jumlah yang sangat banyak bagi orang biasa.Beberapa orang mulai bergumam dengan kepal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 279

    Violet menatap pria yang berdiri di depannya.Itu memang Leon, tetapi sorot matanya aneh.Seolah tidak mengenalinya.Bertha yang ada di samping juga menyadarinya dan bertanya, "Kamu nggak kenal bos?"Leon melirik ke arah Bertha dan mengabaikannya, lalu menunjuk ke arah Lukas dan bertanya pada Violet, "Barusan dia bilang kamu istriku, benarkah?""Bukan!" Violet mengerutkan bibirnya."Karena kamu bukan istriku, terus ngapain datang mencariku?" Leon menatap Violet sejenak, "Aku cuma hilang ingatan, bukannya jadi orang dungu!"Lukas melangkah ke depan dengan ekspresi tidak percaya, "Leon, kamu hilang ingatan?""Siapa kamu?" Leon bertanya tanpa menjawab.Lukas langsung memperkenalkan diri, "Namaku Lukas dan aku adalah sahabat yang tumbuh bersamamu.""Karena kita adalah sahabat, itu artinya memang benar dia adalah istriku!"Violet, "..."Setelah menarik napas dalam-dalam, Violet mencibir, "Leon, aku nggak peduli kamu benar-benar hilang ingatan atau nggak. Sekarang dengarkan aku. Aku bukan is

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 280

    "Nggak tahu siapa dia, nggak ingat di mana rumahnya dan nggak ingat semuanya! ""Kamu nggak lihat berita tentang orang hilang di internet?"Selena menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya ponsel."Sorot mata Violet semakin serius dan dia menanyakan pertanyaan lain, "Hari itu di komite desa, kamu jelas tahu kami sedang mencarinya. Kenapa kamu nggak langsung memberi tahu kami?"Selena melirik ke arah Violet, lalu langsung menundukkan kepalanya, "Saat itu aku nggak tahu siapa kamu dan takut kamu akan menyakitinya, jadi ...."Sebenarnya Bertha sudah menanyakan semua ini dan jawabannya sama. Dia juga tidak menemukan ada yang aneh dari sikap Selena.Jadi Leon benar-benar hilang ingatan?Kalau itu bohong, mustahil dia bersikap seperti itu terhadap Nyonya Anisa dan Loren.Violet ingat saat membawanya kembali untuk menemui Nyonya Anisa dan Loren, Leon terlihat aneh serta kesal saat keduanya menarik Leon dari kedua sisi.Tidak peduli seberapa bagus kemampuan akting seseorang, sorot mata adalah

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 281

    Kali ini Violet bereaksi dengan sangat cepat. Saat bibir Leon hendak menyentuhnya, dia menutupinya dengan telapak tangan sebelum menendang betis pria itu dengan kuat."Hiss ...."Leon memelototinya dengan kesakitan dan terlihat sangat marah seperti istri yang dianiaya. Dia bahkan bertanya tanpa malu, "Kenapa kamu memukulku?"Violet sangat marah dan kali ini tertawa, "Masa Kamu nggak tahu kenapa aku memukulmu?""Leon, kamu sendiri yang bilang kalau kamu cuma kehilangan ingatan, bukan menjadi orang bodoh!""Kalau begini, kok nggak ingat kita sudah cerai?"Violet menjadi semakin marah saat berbicara, "Kalau nggak mengerti arti cerai, cari di Google!""Aku cuma mencari kenangan yang hilang!" Leon berkata, "Meskipun kita sudah bercerai, menciummu memberiku perasaan nggak asing, jadi ....""Jadi aku harus menjadi alat dan membiarkanmu melakukan apa pun yang kamu mau, 'kan?" Violet mencibir dan menjawab, "Lalu kalau kamu mau tidur denganku, aku harus menemanimu?""Kalau kamu bisa terima, itu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 282

    Raut wajahnya terlihat tidak begitu baik.Siapa peduli? Tidak ada yang salah dengan kesehatan Leon selain hilang ingatan.Violet berbicara tanpa ragu, "Aku sudah melakukan perawatan selama beberapa waktu, tapi nggak ada efek. Mungkin karena keterampilan medisku buruk, jadi cari saja orang lain!"Mengenai Nyonya Anisa dan Loren, tunggu saja sampai mereka kembali.Leon tidak menjawab, melainkan memukul kepalanya dengan wajah kesakitan, "Kepalaku sakit, cepat bantu aku periksa!""Sakit kepala?" Tadi baik-baik saja, mengapa tiba-tiba sakit kepala?"Iya, sakit sekali!"Violet mengamati Leon dengan cermat dan tidak menemukan kepura-puraan.Violet memeriksa denyut nadinya dan ternyata memang benar sangat tidak wajar."Seperti apa rasa sakitnya?" Violet bertanya.Leon mengerutkan kening, "Seperti ada bor yang mengebor di dalam, pandanganku agak gelap dan tubuhku agak lemas!"Saat berbicara, Leon terhuyung dan hampir jatuh.Melihat ini, Violet langsung mengulurkan tangan untuk membantu Leon dan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 283

    Di saat-saat terakhir hidupnya, Leon tidak takut akan kematian dan benar-benar menyatakan cinta pada Violet.Mustahil Violet tidak merasa tersentuh. Leon adalah pria yang dia cintai, tetapi hanya sedikit.Jadi dia menghardik, "Nyawa sudah hampir melayang dan kamu masih mencintaiku!"Leon, "..."Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi terlalu lemah untuk melakukannya dan kelopak matanya semakin berat."Leon ...."Melihat Leon memejamkan mata, Violet menjadi cemas....Kediaman Falcon.Pria berpakaian gelap muncul di belakang Falcon yang berdiri di depan jendela dari lantai ke langit-langit, "Pak, beres!"Setelah mendengar ini, sudut bibir Falcon tiba-tiba terangkat, "Bagus sekali!"Setelah berjalan ke lemari bir, dia membuka sebotol sampanye dan menuangkan segelas untuk anak buahnya.Pria itu merasa tersanjung dan berkata, "Terima kasih, Pak!""Aku yang harus berterima kasih!" Falcon bersulang dengan bawahannya, "Kalau Leon mati, kamulah yang pertama disalahkan!""Kamu sudah berbaik h

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 284

    Harus diakui racun ini sangat kuat dan cara musuh cukup kejam.Violet melihatnya dan mengerutkan kening, "Untungnya Nyonya Anisa nggak ada di sini!"Kalau Nyonya Anisa melihat Leon seperti ini, dia pasti akan sangat sedih.Jadi Violet harus menyembuhkannya secepat mungkin sebelum dia kembali.Racun dalam tubuh Leon belum sepenuhnya dikeluarkan, sehingga dia harus segera meneliti penawarnya.Untuk meneliti penawarnya, Violet harus tahu jenis racun apa yang diracuninya dulu.Akan tetapi, Violet telah memeriksa semua buku kedokteran dan tidak menemukan apa pun yang cocok dengan gejalanya.Seharusnya seseorang mengembangkannya khusus untuk Leon. Mengenai siapa orangnya ....Sebenarnya Violet mencurigai Falcon, tetapi kemudian mengubah pikirannya.Meskipun Falcon tidak ada hubungannya dengan Leon, dia juga tidak akan menyerangnya tanpa alasan. Bagaimanapun, belakangan ini mereka berdua tidak pernah berinteraksi.Mungkin itu adalah musuh Leon.Bagaimanapun, seseorang menginginkan nyawanya ti

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 314

    "Tapi, nyawamu seorang itu terlalu murah kalau dibandingkan dengan ratusan nyawa yang kamu ambil, jadi ...."Violet pun memandang wajah Lina yang mulai pucat karena sudah kehilangan banyak darah. "Sepertinya Lina menyukai pria tampan. Kami 'kan saling mengenal, jadi akan kuberikan beberapa orang untuknya sebelum dia mati!""Carikan beberapa pemuda yang bertubuh kekar, suruh mereka menjaga Nona Lina baik-baik!" kata Violet sambil mengedipkan matanya pada Sheva."Baik!""Violet!" Lewis menggertakkan giginya dengan geram. "Berani-beraninya kamu!""Aku 'kan cuma ingin Nona Lin bersenang-senang sebelum ajal menjemputnya. Kenapa Pak Lewis marah sekali?"Violet menyahut sambil tersenyum dengan kesan jahat, "Tenang saja, mereka semua itu tampan kok. Aku janji mereka akan memperlakukan Nona Lina dengan baik."Dada Lewis tampak bergerak naik turun dengan keras. Dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi Violet melambaikan tangannya ke arah Sheva. "Karena Pak Lewis sekhawatir ini, kurung dia denga

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 313

    Begitu melihat Violet hendak menggorok leher Lina, Lewis segera menghentikannya. "Violet, setiap kesalahan dan utang itu ada orang yang bertanggung jawab atasnya! Akulah yang membunuh mereka, jadi kalau kamu mau membunuhku, bunuh saja aku sekarang! Putriku nggak bersalah!""Nggak bersalah?" Violet balas tersenyum dengan sinis. "Dia sudah membantumu menipuku dan mempermainkanku seperti orang bodoh, jadi dia nggak bersalah, ya!""Itu semua atas perintahku ...." Lewis berniat bertanggung jawab sendiri karena takut Violet akan benar-benar menyakiti Lina. "Sebagai putriku, tentu saja dia akan menuruti semua perintahku."Violet pun terkekeh. "Kamu 'kan sudah memilih, jadi nggak usah bicara omong kosong lagi."Setelah itu, Violet langsung menggorok leher Lina dengan belati. Darah pun segera menyembur keluar.Pupil mata Lewis yang hitam sontak menyusut. Dia terlihat jelas sakit hati, tetapi dia masih tidak berniat mengakui apa pun.Dia hanya berulang kali meminta maaf kepada Lina. "Lina, maafk

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 312

    "Cuma kamu seorang?" tanya Violet tidak percaya.Apa Lewis akan mengakui segalanya demi Lina setelah bersembunyi selama lebih dari 20 tahun?Lewis mengangguk. "Iya!""Ha!" Violet pun tersenyum sinis. "Alasannya?""Bukan apa-apa, aku hanya iri pada ayahmu!" jawab Lewis. "Padahal kami teman sekelas, tapi waktu itu dia bisa jadi orang terkaya sedangkan aku hanyalah pegawai negeri biasa.""Kesenjangan di antara kami makin besar, selalu saja ada orang yang suka membanding-bandingkan kami.""Aku marah dan akhirnya menyakitinya.""Karena Pak Lewis nggak beritikad baik, perjanjian di antara kita nggak perlu diteruskan," kata Violet yang masih tidak memercayai alasan Lewis itu.Violet pun berseru ke arah atas, "Sheva, tahan Nona Lina.""Violet!" Lewis langsung menghentikan Violet. "Memang itulah kenyataannya! Mau kamu percaya atau nggak, itulah kebenarannya!""Kamu menghabisi seseorang dan seluruh keluarganya hanya karena kamu cemburu padanya? Apa kamu percaya dengan alasan ayahmu, Lina?"Lewis

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 311

    Violet datang terlambat karena dia habis memastikan identitas Lina terlebih dulu.Violet memiliki akses yang mudah untuk menanyakan nama Lina karena Violet adalah pelanggan tetap klub malam itu.Violet yakin bukan sebuah kebetulan Lina memiliki nama belakang yang sama dengan Lewis.Namun, Violet masih mempertanyakan hubungan keduanya. Itu sebabnya dia sengaja menelepon Lewis untuk menyelidiki respons pria itu.Ternyata kali ini Lewis secara sukarela mengakuinya."Violet, akulah yang kamu cari! Lepaskan putriku!"Violet sontak terkejut mendengar jawaban Lewis. "Ternyata dia putrimu!"Sudah sekian tahun Lewis menikah dengan istrinya, tetapi mereka tidak dikaruniai anak. Ternyata Lewis punya banyak anak haram di luar sana.Pertama Michael dan sekarang Lina.Namun, sepertinya Lina lebih penting bagi Lewis daripada Michael atau Lewis tidak mungkin mengakui Lina sebagai darah dagingnya secepat ini.Perlu diketahui, Lewis sama sekali tidak pernah mengakui Michael sebagai darah dagingnya.Lewi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 310

    Kecepatan Fenty memang cukup cepat dan jelas memang cukup terampil, tapi Bertha dan Noah tidak menganggapnya serius.Meskipun disebut kompetisi, mereka berdua bekerja sama dengan sangat baik dan menyerang dari kedua sisi. Mereka pun dengan cepat menjebak Fenty di sebuah gang kecil."Lari saja! Kenapa nggak lari?"Bertha meletakkan tangannya di pinggul dan mendekati Fenty selangkah demi selangkah. "Adik, aku sarankan beritahu saja siapa bosmu. Mungkin kamu masih bisa bertahan hidup."Noah setuju. "Kamu baru berusia dua puluh tahun, hidupmu baru saja dimulai. Apa kamu benar-benar ingin merusak masa mudamu demi orang lain?""Apa kamu benar-benar rela meninggalkan kehidupan yang begitu indah?""Kalian merayakannya terlalu cepat. Apa kalian benar-benar berpikir bisa mengalahkanku?" Fenty mencibir. "Kalian berdua sok hebat!"Setelah mengatakan itu, Fenty menyerang Bertha yang paling dekat dengannya. "Kebetulan aku sudah lama nggak berlatih. Hari ini aku akan menggunakan kalian berdua untuk m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 309

    Violet sudah tahu bahwa Fenty bukanlah bidak catur biasa.Seperti yang dikatakan Sheva, jika memang bidak catur biasa, mustahil bisa bertahan sampai sekarang.Lagi pula, hampir semua orang yang pernah berhubungan dengannya sebelumnya meninggal begitu tertangkap olehnya.Namun, Fenty selalu hidup dengan baik.Itulah sebabnya Violet mengirimkannya ke kantor polisi dan diam-diam memasang pelacak padanya.Sebenarnya, Violet tidak begitu yakin, hanya mengujinya saja. Tanpa diduga, ternyata seperti yang diduga, jadi Fenty ini mungkin punya hubungan dekat dengan si pembunuh.Mereka mengikuti jejak Fenty sampai ke luar negeri. Pada hari yang sama, Sheva mengirim pesan balasan. "Bos, kami kehilangan dia!""Sepertinya Fenty mungkin sudah tahu kalau ada pelacak ditubuhnya. Fenty pasti punya rencana untuk menjebak kita!"Hanya ada satu tujuan melakukan ini, yaitu membuang-buang waktunya.Lalu kenapa? Karena Violet memasang lebih dari satu pelacak!Violet sudah berpengalaman, tentu saja tahu lebih

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 308

    Violet bahkan tidak perlu mengatakan apa pun, Sheva sangat marah sehingga langsung memarahi Fenty, "Fenty, kamu sudah memperlihatkan sifat aslimu, jadi hentikan aktingmu yang begitu buruk!"Fenty terdiam.Jika Leon saja bisa menyadari ada yang tidak beres dengan Fenty, bagaimana mungkin Violet yang selalu bersamanya siang dan malam, tidak menyadarinya?Sebenarnya, sejak awal, Violet tidak begitu memercayai Fenty, kalau tidak, Violet tidak akan menyelidikinya.Meski hasil pemeriksaan tidak menunjukkan sesuatu yang aneh, Violet tetap merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Maka, Violet meminta para pembantu untuk mengamatinya secara diam-diam.Segalanya berjalan normal pada hari-hari pertama, tapi lama-kelamaan, sifat aslinya mulai terungkap.Setelah beberapa hari diamati, pembantu itu menyadari bahwa "Nona Fenty diam-diam pergi ke ruang kerja Nona Violet."Ketika mendengar ini, Violet tahu bahwa dirinya sudah ditipu oleh Fenty.Violet meminta para pelayan agar tidak mengatakan apa-a

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 307

    Tepat ketika ujung pisau hendak mengenai, Violet tiba-tiba membuka matanya yang tadinya tertutup.Saat mata mereka bertemu, mata Fenty dipenuhi ketakutan. "Kenapa kamu ...."Violet tersenyum dan melanjutkan, "Kenapa aku nggak pingsan?"Begitu masuk, Violet mencium aroma samar pada Fenty. Meskipun sangat samar, aroma itu tidak dapat disembunyikan sama sekali baginya dengan hidung yang sangat sensitif.Mata Fenty berputar, seolah baru saja terbangun dari mimpi lalu menatap Violet dengan bingung. "Kak, ada apa?"Sebelum sempat menjawab, Violet menatap pisau di tangannya dengan tak percaya. "Kamu mau membunuh Kakak?""Nggak, nggak mungkin ...." Fenty menggelengkan kepalanya karena tidak percaya. "Meskipun selalu ada suara di telingaku yang menyuruhku untuk membunuh Kakak, bagaimana mungkin aku melakukan itu?""Aku lebih baik menyakiti diriku sendiri daripada menyakiti Kakak ...."Fenty bertindak sangat polos, seolah-olah semua yang dilakukannya berada di bawah hipnotis.Namun, Violet bukan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 306

    Sebenarnya Violet tidak suka dengan pesta minuman seperti ini, tapi sekarang sebagai CEO Grup Hardi, Violet tidak punya cara untuk menghindarinya.Misalnya, hari ini, salah seorang mitra lama Grup Hardi menyelenggarakan pesta dan secara pribadi menyampaikan undangan tersebut padanya.Entah seberapa malasnya untuk pergi, Violet masih harus menghormatinya.Namun, tidak menyangka akan bertemu dengan Leon.Leon jelas sudah bersembunyi di balkon, tapi tidak bersikap aneh di hadapan Violet.Violet bahkan tidak meliriknya, mengabaikannya, mengangkat kepalanya untuk meminum anggur di gelas lalu segera pergi."Ada yang aneh dalam diri Fenty!" ucap Leon lagi pada Violet."Kamu yang aneh!"Violet yang awalnya tidak mau peduli, tidak tahan lagi. "Seluruh dunia ini penuh dengan orang jahat, tapi kamu yang paling baik.""Aku nggak bilang dia jahat, tapi menurutku kemunculannya terlalu kebetulan!" Leon menjelaskan, "Hari itu kamu pergi ke gunung untuk menemui bibimu, kebetulan dia muncul untuk bertem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status