Share

Bab 200

Penulis: Jalita Haira
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 18:00:00
Leon mencengkeram kerah baju Falcon. "Aku nggak peduli kamu Adis atau gadungan. Jangan menantang batas toleransiku."

"Batas toleransi?" Falcon tidak melawan untuk membebaskan diri, melainkan bertanya dengan heran, "Lalu, apa batas toleransi Pak Leon?"

Mata hitam Leon penuh keagresifan. Dia menghardik, "Violet milikku!"

"Hahaha ...." Falcon tertawa. "Apa Pak Leon lupa? Kalian sudah cerai. Sekarang, Violet adalah pacarku!"

Seolah-olah tidak melihat ekspresi wajah Leon yang lebih masam, Falcon menambahkan, "Dengar-dengar, kamu minta berbaikan, tapi ditolak!"

Tatapan mata Falcon penuh ejekan. "Sepertinya Pak Leon kurang memahami Violet. Violet nggak akan pernah menjilat ludah sendiri."

"Sejak cerai denganmu, kamu sudah tersingkirkan dari hidupnya."

Falcon lebih tahu dari siapa pun betapa besar pukulan dari omongan itu terhadap Leon.

Falcon mengira Leon akan lepas kendali, tetapi nyatanya tidak. Tatapan mata Leon saat melihatnya juga penuh perhitungan. Leon berkata, "Ini tipu muslihat."

Fal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 201

    Aksi Falcon tidak hanya membuat Leon tercengang. Violet yang menjadi salah satu aktor utama pun terkejut.Terutama bibir Falcon makin dekat.Ketika Violet hendak mengakhiri sandiwara lebih awal tanpa ragu, sebuah tinjuan kuat menyerang Falcon.Falcon segera menghindar, lalu menoleh pada Leon dengan jengkel. "Pak Leon, aku sedang menghibur pacarku. Kamu bisa pergi kalau nggak mau lihat. Kamu malah mengganggu kami. Kamu nggak merasa nggak sopan?""Adis, kuperingatkan kamu. Kalau kamu berani sentuh dia lagi, aku akan membuatmu sengsara!"Niat untuk membunuh seseorang sulit disembunyikan.Belum pernah Leon begitu ingin membunuh seseorang seperti saat ini."Aku koreksi, namaku Aldi dan Violet adalah pacarku. Pak Leon nggak merasa dirimu terlalu banyak ikut campur?"Falcon tidak takut pada ancaman Leon, bahkan terus memprovokasinya.Tidak ada gunanya semua omongan itu, maka Leon tidak basa-basi lagi. Dia sekali lagi melontarkan tinjuan ke wajah Falcon.Falcon bergegas bersembunyi di belakang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 202

    "Kalau kamu nggak suka, kamu juga bisa panggil aku Aldi!""Nama ini ...." Violet melempar tabung pena pada Falcon. "Jelek dan menjijikkan!"Falcon tetap tidak marah. "Kamu akan suka pelan-pelan."Tanpa basa-basi, Falcon menutup pintu dan pergi.Ruangan kantor yang sudah hiruk-pikuk dari pagi akhirnya hening. Violet memijat keningnya yang sakit. "Menjengkelkan sekali!"Mengapa mereka semua begitu santai?Tidak bisa, dia harus mencari solusi untuk menghentikan dua pria itu, terutama Falcon!...Kebencian Leon terhadap Falcon tidak kalah dengan kebencian Violet.Setelah keluar dari Grup Hardi, Leon pergi mencari Lukas."Kenapa kamu tampak emosi?" Begitu masuk, Lukas melihat wajah tampan Leon yang sangat masam. "Bukannya kamu dan Mia akan segera menikah? Kenapa kamu kelihatannya sama sekali nggak senang?"Lukas juga mengetahui berita yang beredar di internet. Dia mengira berita itu dirilis oleh Leon.Jika bukan Leon sendiri, siapa yang berani merilis berita itu?Lukas mengira Leon jatuh ci

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 203

    Sebelum Lukas selesai berbicara, pintu ditendang dengan kuat dari luar.Lukas langsung diam karena mengira Violet datang.Lukas bahkan tidak berani menoleh ke arah pintu. Lalu, terdengar sebuah suara yang dingin ...."Lukas, kalau kamu di rumah, kenapa kamu nggak angkat telepon?"Lukas pun jengkel ketika melihat orang itu adalah Felicia. "Tentu saja karena nggak mau!"Sebenarnya, Lukas meninggalkan ponselnya di atas saat turun dan membukakan pintu untuk Leon.Akan tetapi, Lukas tidak akan memberi penjelasan pada Felicia. Itu bukan kebiasaannya, Felicia juga tidak pantas!"Siapa bilang aku harus angkat teleponmu?" Tatapan mata Lukas saat melihat Felicia penuh ejekan. "Felicia, jangan lupa, kamu hanya anjing peliharaan keluargaku.""Jadi anjing harus sadar diri. Jangan menggonggong majikan!"Leon tidak bisa berkata-kata.Sebelumnya, Leon tidak pernah merasakan keanehan dari sikap Lukas terhadap Felicia karena Lukas memang tidak mencintai Felicia. Akan tetapi, sekarang ....Setelah kejadi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 204

    Teringat akan hubungan antara Leon dan Lewis yang tak kunjung ditemukan, mungkin Pasukan Yeager memiliki peran dalam hal itu.Jadi, Violet langsung membuka sebuah situs untuk menyelidiki data personal Leon.Sebenarnya, Violet sudah menyelidiki Leon sebelum menikah dengannya pada tiga tahun lalu.Leon tidak punya identitas lain selain CEO Grup Jiwono.Dulu, Violet dengan polosnya berpikir itu adalah keseluruhan tentang Leon. Jika dipikirkan lagi saat ini, Leon mungkin masih memiliki rahasia lain.Seperti tiga tahun lalu, tidak ada kejanggalan pada situs personal Leon.Bersih total. Jangankan Pasukan Yeager, bahkan tidak ada kaitan dengan Keluarga Wijaya.Kelihatannya, sama sekali tidak bisa menemukan rahasia Leon dengan metode umum. Dengan begitu ....Violet menelepon Lukas.Sebagai sahabat terbaik Leon, Lukas seharusnya mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain.Akan tetapi, Lukas tidak kunjung menjawab telepon.Ditelepon beberapa kali pun sama.Setelah dipikir-pikir, Vio

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 205

    Lukas tidak menyangka ternyata itu yang diinginkan oleh Violet ....Mata Lukas berkedip dengan cepat. Dia bertanya, "Apa itu Pasukan Yeager?"Violet sudah menduga Lukas tidak akan mengkhianati Leon dengan mudah. "Lukas, orang lain mungkin nggak tahu tentang Pasukan Yeager, tapi kamu yang menguasai jaringan informasi sedunia nggak mungkin nggak tahu."Lukas tersenyum. "Aku benaran nggak tahu! Kamu baru saja membantuku. Kalau aku tahu, nggak mungkin nggak kuberitahukan."Violet menyeringai sinis. "Kalau kamu nggak mau beritahukan, aku nggak akan memaksa. Felicia sepertinya belum pergi jauh. Aku bantu kamu kejar!"Lukas tahu betapa mengerikannya Violet, tetapi pertanyaan itu, dia benar-benar ...."Kalaupun kamu kejar Felicia, aku tetap nggak tahu. Tadi kamu sebut Leon, jangan-jangan kamu curiga ada kaitan antara Leon dan Pasukan Yeager?"Lalu, Lukas terkekeh-kekeh. "Mana mungkin?""Sudah tiga tahun kamu menikah dengan Leon. Kalau benar-benar ada kaitan antara Leon dan pasukan itu, dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 206

    Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 1

    Dokter bertanya, "Di mana suami pasien? Kenapa masih belum datang? Kalau nggak segera menandatangani suratnya, semuanya akan terlambat."Perawat menjawab, "Suami pasien nggak mau datang. Katanya, biarkan saja pasien hidup atau mati sendiri."Hidup atau mati sendiri .....Di atas meja operasi, Violet yang seluruh tubuhnya penuh luka dan sedang sekarat, berusaha mengangkat tangannya. Dia bergumam, "Berikan ponselnya padaku ...."Ketika melihat kondisinya, perawat dengan cepat memberikan ponsel itu padanya.Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Violet menekan ulang nomor yang hampir tertanam dalam pikirannya.Ketika panggilan akan segera terputus, akhirnya seseorang di seberang sana mengangkat teleponnya, "Sudah aku bilang, hidup matinya nggak ada hubungannya denganku."Suara pria itu penuh dengan ketidaksenangan dan ketidaksabaran."Leon ...." Setiap kata yang diucapkan Violet membuat seluruh tubuhnya terasa tersiksa dengan rasa sakit yang menyayat. Dia melanjutkan, "Setelah kamu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 2

    Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali.Karena lukanya terasa sangat sakit, Mia meminta Leon untuk tetap tinggal, sehingga dia menghabiskan semalam lagi di rumah sakit.Dalam perjalanan ke kantor, dia tiba-tiba memberi perintah pada sopir ketika melewati sebuah persimpangan, "Pergi ke Vila Aster."Dia sudah memakai baju ini selama dua hari, sudah waktunya untuk diganti.Jika tidak, tempat itu sebenarnya adalah tempat yang paling tidak ingin Leon datangi.Siapa sangka, ketika kembali ke vila, yang menyambutnya bukan kehangatan seperti biasanya, melainkan dinginnya suasana di seluruh ruangan. Sementara di atas meja di ruang tamu ada ....Surat cerai!Melihat tanda tangan di bagian akhir dan kunci yang diletakkan di atas kertas itu, mata hitam Leon bersinar samar. Kemudian, dia berbalik untuk melangkah naik ke lantai atas.Ini adalah pertama kalinya Leon masuk ke kamar Violet.Biasanya mereka hidup dalam dunia mereka masing-masing.Seperti yang diduganya, kamar itu sudah bersih dan rapi.Sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 206

    Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 205

    Lukas tidak menyangka ternyata itu yang diinginkan oleh Violet ....Mata Lukas berkedip dengan cepat. Dia bertanya, "Apa itu Pasukan Yeager?"Violet sudah menduga Lukas tidak akan mengkhianati Leon dengan mudah. "Lukas, orang lain mungkin nggak tahu tentang Pasukan Yeager, tapi kamu yang menguasai jaringan informasi sedunia nggak mungkin nggak tahu."Lukas tersenyum. "Aku benaran nggak tahu! Kamu baru saja membantuku. Kalau aku tahu, nggak mungkin nggak kuberitahukan."Violet menyeringai sinis. "Kalau kamu nggak mau beritahukan, aku nggak akan memaksa. Felicia sepertinya belum pergi jauh. Aku bantu kamu kejar!"Lukas tahu betapa mengerikannya Violet, tetapi pertanyaan itu, dia benar-benar ...."Kalaupun kamu kejar Felicia, aku tetap nggak tahu. Tadi kamu sebut Leon, jangan-jangan kamu curiga ada kaitan antara Leon dan Pasukan Yeager?"Lalu, Lukas terkekeh-kekeh. "Mana mungkin?""Sudah tiga tahun kamu menikah dengan Leon. Kalau benar-benar ada kaitan antara Leon dan pasukan itu, dengan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 204

    Teringat akan hubungan antara Leon dan Lewis yang tak kunjung ditemukan, mungkin Pasukan Yeager memiliki peran dalam hal itu.Jadi, Violet langsung membuka sebuah situs untuk menyelidiki data personal Leon.Sebenarnya, Violet sudah menyelidiki Leon sebelum menikah dengannya pada tiga tahun lalu.Leon tidak punya identitas lain selain CEO Grup Jiwono.Dulu, Violet dengan polosnya berpikir itu adalah keseluruhan tentang Leon. Jika dipikirkan lagi saat ini, Leon mungkin masih memiliki rahasia lain.Seperti tiga tahun lalu, tidak ada kejanggalan pada situs personal Leon.Bersih total. Jangankan Pasukan Yeager, bahkan tidak ada kaitan dengan Keluarga Wijaya.Kelihatannya, sama sekali tidak bisa menemukan rahasia Leon dengan metode umum. Dengan begitu ....Violet menelepon Lukas.Sebagai sahabat terbaik Leon, Lukas seharusnya mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain.Akan tetapi, Lukas tidak kunjung menjawab telepon.Ditelepon beberapa kali pun sama.Setelah dipikir-pikir, Vio

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 203

    Sebelum Lukas selesai berbicara, pintu ditendang dengan kuat dari luar.Lukas langsung diam karena mengira Violet datang.Lukas bahkan tidak berani menoleh ke arah pintu. Lalu, terdengar sebuah suara yang dingin ...."Lukas, kalau kamu di rumah, kenapa kamu nggak angkat telepon?"Lukas pun jengkel ketika melihat orang itu adalah Felicia. "Tentu saja karena nggak mau!"Sebenarnya, Lukas meninggalkan ponselnya di atas saat turun dan membukakan pintu untuk Leon.Akan tetapi, Lukas tidak akan memberi penjelasan pada Felicia. Itu bukan kebiasaannya, Felicia juga tidak pantas!"Siapa bilang aku harus angkat teleponmu?" Tatapan mata Lukas saat melihat Felicia penuh ejekan. "Felicia, jangan lupa, kamu hanya anjing peliharaan keluargaku.""Jadi anjing harus sadar diri. Jangan menggonggong majikan!"Leon tidak bisa berkata-kata.Sebelumnya, Leon tidak pernah merasakan keanehan dari sikap Lukas terhadap Felicia karena Lukas memang tidak mencintai Felicia. Akan tetapi, sekarang ....Setelah kejadi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 202

    "Kalau kamu nggak suka, kamu juga bisa panggil aku Aldi!""Nama ini ...." Violet melempar tabung pena pada Falcon. "Jelek dan menjijikkan!"Falcon tetap tidak marah. "Kamu akan suka pelan-pelan."Tanpa basa-basi, Falcon menutup pintu dan pergi.Ruangan kantor yang sudah hiruk-pikuk dari pagi akhirnya hening. Violet memijat keningnya yang sakit. "Menjengkelkan sekali!"Mengapa mereka semua begitu santai?Tidak bisa, dia harus mencari solusi untuk menghentikan dua pria itu, terutama Falcon!...Kebencian Leon terhadap Falcon tidak kalah dengan kebencian Violet.Setelah keluar dari Grup Hardi, Leon pergi mencari Lukas."Kenapa kamu tampak emosi?" Begitu masuk, Lukas melihat wajah tampan Leon yang sangat masam. "Bukannya kamu dan Mia akan segera menikah? Kenapa kamu kelihatannya sama sekali nggak senang?"Lukas juga mengetahui berita yang beredar di internet. Dia mengira berita itu dirilis oleh Leon.Jika bukan Leon sendiri, siapa yang berani merilis berita itu?Lukas mengira Leon jatuh ci

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 201

    Aksi Falcon tidak hanya membuat Leon tercengang. Violet yang menjadi salah satu aktor utama pun terkejut.Terutama bibir Falcon makin dekat.Ketika Violet hendak mengakhiri sandiwara lebih awal tanpa ragu, sebuah tinjuan kuat menyerang Falcon.Falcon segera menghindar, lalu menoleh pada Leon dengan jengkel. "Pak Leon, aku sedang menghibur pacarku. Kamu bisa pergi kalau nggak mau lihat. Kamu malah mengganggu kami. Kamu nggak merasa nggak sopan?""Adis, kuperingatkan kamu. Kalau kamu berani sentuh dia lagi, aku akan membuatmu sengsara!"Niat untuk membunuh seseorang sulit disembunyikan.Belum pernah Leon begitu ingin membunuh seseorang seperti saat ini."Aku koreksi, namaku Aldi dan Violet adalah pacarku. Pak Leon nggak merasa dirimu terlalu banyak ikut campur?"Falcon tidak takut pada ancaman Leon, bahkan terus memprovokasinya.Tidak ada gunanya semua omongan itu, maka Leon tidak basa-basi lagi. Dia sekali lagi melontarkan tinjuan ke wajah Falcon.Falcon bergegas bersembunyi di belakang

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 200

    Leon mencengkeram kerah baju Falcon. "Aku nggak peduli kamu Adis atau gadungan. Jangan menantang batas toleransiku.""Batas toleransi?" Falcon tidak melawan untuk membebaskan diri, melainkan bertanya dengan heran, "Lalu, apa batas toleransi Pak Leon?"Mata hitam Leon penuh keagresifan. Dia menghardik, "Violet milikku!""Hahaha ...." Falcon tertawa. "Apa Pak Leon lupa? Kalian sudah cerai. Sekarang, Violet adalah pacarku!"Seolah-olah tidak melihat ekspresi wajah Leon yang lebih masam, Falcon menambahkan, "Dengar-dengar, kamu minta berbaikan, tapi ditolak!"Tatapan mata Falcon penuh ejekan. "Sepertinya Pak Leon kurang memahami Violet. Violet nggak akan pernah menjilat ludah sendiri.""Sejak cerai denganmu, kamu sudah tersingkirkan dari hidupnya."Falcon lebih tahu dari siapa pun betapa besar pukulan dari omongan itu terhadap Leon.Falcon mengira Leon akan lepas kendali, tetapi nyatanya tidak. Tatapan mata Leon saat melihatnya juga penuh perhitungan. Leon berkata, "Ini tipu muslihat."Fal

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 199

    Tidak hanya bangkit dari kematiannya, kaki Adis sudah kembali normal dan dia sedang berpelukan mesra dengan Violet.Jadi, Adis belum mati!Jika pria itu bukan Adis, bagaimana mungkin Violet mau dipeluk olehnya?Jadi, dari awal hingga akhir, semua itu adalah sandiwara mereka?Pemikiran itu membuat Leon marah, juga sangat sedih.Violet dapat bekerja sama dengan Adis untuk membuat tipu muslihat itu, berarti Adis memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam hati Violet!Violet dan Falcon memperhatikan ekspresi mata Leon yang kompleks.Violet bersikap cuek dan tidak menghiraukan Leon. Violet mendorong Falcon, lalu mengambil dokumen dan hendak pergi ke ruang rapat.Ada rapat penting hari ini. Falcon sudah menunda banyak waktunya.Di ambang pintu, Violet memasang ekspresi kosong saat berkata pada Leon yang berdiri di sana, "Tolong minggir!"Bagaimanapun, Violet tetap harus bersikap sopan.Itu adalah etika yang paling mendasar.Leon berdiri diam di tempatnya. "Kenapa kamu membohongiku?"Leo

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 198

    Itulah mengapa Leon tidak pergi mencari Violet. Alhasil, Mia pergi mencari Violet ....Leon menatap Mia, tidak ada lagi rasa belas kasihan. "Kamu nggak berhak mencampuri urusan kami.""Mia, jangan kira aku nggak tahu apa perhitunganmu.""Paman, aku nggak ...." Mia berpura-pura kasihan lagi. "Aku benaran hanya pergi memberi penjelasan pada Kak Violet.""Aku tahu aku sudah melakukan banyak kesalahan sebelum ini, jadi kamu nggak memercayaiku lagi. Tapi kali ini, aku dengan tulus membantumu pergi memberi penjelasan pada Kak Violet."Sambil berbicara, Mia meneteskan air mata. "Aku tahu sudah nggak ada kemungkinan lagi di antara kita.""Kalau bukan karena aku pernah menyelamatkanmu tiga tahun lalu, sekalipun aku mati di dalam penjara, kamu sama sekali nggak akan peduli.""Sekarang, aku tahu betul seperti apa posisiku di dalam hatimu. Mana mungkin aku berani melakukan hal-hal yang nggak kamu senangi?""Aku juga nggak tahu ada apa dengan para wartawan itu. Kalau nggak percaya, kamu bisa selidi

DMCA.com Protection Status