Sebelum terjadi kecelakaan, Loren tidak menelepon Leon, melainkan dirinya. Hal ini menunjukkan betapa Loren menganggap penting dirinya, tapi ....Kalau dia menjawab panggilan Loren, apakah Loren akan baik-baik saja sekarang?...Violet merasa ponsel itu mungkin masih berada di dalam mobil.Perekam mobil hanya merekam bagian luar mobil, jadi Violet harus memeriksa bagian dalam mobil untuk mengetahui situasinya.Jadi Violet pergi ke kantor polisi lalu lintas pada malam hari.Hati Violet kembali diremas dengan erat setelah menemukan mobil Loren dan tingkat kerusakannya.Violet teringat dengan ucapan orang-orang itu yang mengatakan bahwa Loren berusaha mati bersama mereka.Apa yang ada di dalam ponselnya yang lebih penting dari nyawanya sendiri?Violet membuka mobil, lalu mencari bagian dalam dan luar lebih dari sekali. Tapi tidak mendapatkan hasil apa pun.Entah apakah Loren sengaja mematikan ponselnya atau baterainya sudah habis. Ponsel Loren sama sekali tidak berdering saat Violet menel
Orang yang sedang berdiri di depan pintu adalah Leon yang entah kapan telah kembali!Pada awalnya Leon memang berencana untuk pergi setelah menerima panggilan dari Lukas.Hanya saja saat pintu lift akan tertutup, dia samar-samar melihat sosok Violet.Sama seperti yang Leon lihat pada pagi hari di luar ICU.Jadi Leon tidak jadi pergi, tidak disangka dia akan melihat pemandangan ini.Leon telah menyuruh Joshua untuk memeriksa kamera pengawas area lain di rumah sakit. Violet memang mendatangi rumah sakit pada pagi hari, jadi sosok yang Leon lihat pada pagi hari bukanlah ilusi.Hanya saja pada saat itu Leon tidak menggabungkan Violet dengan dokter sakti. Leon hanya mengira dia datang untuk menjenguk Loren.Hubungan Violet dengan Loren sangat baik. Jika Violet mengetahui kabar bahwa Loren mengalami kecelakaan, dia tidak mungkin tidak datang untuk menjenguk Loren.Violet juga tidak menyangka jika dia akan tertangkap basah oleh Leon.Tindakan Violet hanya berhenti sejenak, lalu dia segera mel
Panggilan ini sangat lembut, seperti sedang memanggil anak kecil, "Apakah kamu bisa dengar suaraku?"Leon juga berjalan mendekat, dia berhenti di belakang Violet dan menatap Loren yang kedua matanya masih terpejam.Operasi telah berlalu hampir selama 48 jam, tapi Loren sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda siuman.Sebenarnya Leon juga mendengar suara Loren, tapi Loren sama sekali tidak memberikan reaksi apa pun setelah dipanggil berkali-kali oleh Violet.Seolah-olah apa yang terjadi sebelum ini hanyalah ilusi mereka.Violet memeriksa kondisi Loren, tapi dia selalu merasa ada yang salah. Pada akhirnya, Violet menemukan keanehan di mata Loren.Hanya saja, Violet tidak memberitahu hal ini pada Leon.Setelah kembali, Violet memanggil Sheva, Bertha dan Noah untuk berkumpul.Mereka telah bekerja bersama Violet selama bertahun tahun dan belum pernah melihat Violet seserius ini.Bertha bertanya, "Apa yang terjadi?"Violet menatap mereka, "Loren dihipnotis oleh seseorang!""Dihipnotis?" She
Hati Violet terasa sedih dan manis saat melihat Violet menggunakan tanggal ulang tahunnya sebagai kata sandi di ponselnya.Semua orang mengatakan adik ipar dengan kakak ipar adalah musuh abadi. Tapi Loren selalu memperlakukannya dengan baik!Violet mulai memeriksa setelah menekan suasana hatinya.Biasanya sesuatu yang penting pasti akan disimpan dalam dokumen ponsel.Hanya saja setelah Violet membukanya, Violet sama sekali tidak menemukan apa pun kecuali informasi yang bersangkutan dengan studinya.Kalau begitu, kenapa pihak lain rela membayar harga yang mahal demi menemukan ponselnya?Pasti ada sesuatu di dalam ponsel Loren.Setelah berpikir sejenak, Violet membuka album ponsel Loren ....Violet baru saja membuka album Loren, tapi layar ponsel tiba-tiba mati!Baterai ponsel ini masih 43% saat Violet menyalakannya. Baterainya tidak mungkin sudah habis karena lima menit masih belum berlalu. Kalau begitu, hanya tersisa satu kemungkinan ....Ponsel Loren telah diretas!Sepertinya pihak la
Violet berkata dengan marah, "Apa hubunganku dengan Leon ada hubungannya denganmu? Falcon, aku mau Loren siuman paling lambat besok pagi. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena mengabaikan hubungan di antara kita!"Violet langsung memutuskan panggilan setelah mengatakan ini.Violet melempar ponselnya ke atas meja dan bersandar di kursi. Dia menarik napas berkali-kali sampai detak jantungnya yang berdetak dengan cepat menenang pada saat ini.Pelaku yang membuat Loren mengalami kejadian ini bukanlah orang lain, melainkan dirinya sendiri!Kalau dia tidak muncul dan terus bersembunyi, mungkin Loren dan Adis tidak akan terlibat dalam hal ini.Saat ini mereka berdua terluka dan meninggal karenanya!Kebencian di dalam hati Violet semakin kuat saat memikirkan hal ini. Pada saat yang sama, Violet semakin yakin dengan keputusannya!Violet ingin mengungkapkan identitasnya, serta melawan orang yang terus bersembunyi di dalam kegelapan!Violet tidak memberitahu atau berdiskusi dengan siapapun tent
"Via Ananta!"Semua orang terkejut, "Apakah dia adalah Via Ananta yang merupakan tuan putri kecil kesayangan Keluarga Ananta pada 20 tahun yang lalu?"Seolah-olah mengetahui rasa penasaran semua orang, Violet yang berada di layar kembali berkata, "Seluruh Keluarga Ananta dibantai pada 20 tahun yang lalu, aku adalah satu-satunya orang yang selamat!"Leon melihat pesan yang muncul di ponselnya sambil menatap wajah Violet yang menawan di layar ponsel.Leon berusaha untuk menemukan tampang gadis kecil itu di wajahnya!Alisnya memang terlihat sedikit mirip, jadi memang benar jika dia adalah Nona Muda dari Keluarga Ananta!Leon kembali teringat dengan rasa familier yang dia rasakan saat pertama kali bertemu dengan Violet pada tiga tahun yang lalu.Jelas-jelas itu adalah pertemuan pertama mereka, tapi entah kenapa Leon bisa merasa familier dengannya, seolah-olah mereka pernah bertemu sebelum ini.Setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, Leon sama sekali tidak mengingat pertemuan mereka se
Violet mengangguk pada beberapa orang sambil berjalan ke kursi utama untuk duduk.Saat duduk, beberapa orang saling memandang lalu kembali duduk.Violet melirik ke arah mereka sambil berkata dengan lembut, "Aku tahu kalian pasti nggak puas dengan keputusanku. Ini bukan karena aku nggak berdiskusi dulu dengan kalian, tapi karena mengkhawatirkan keselamatanku."Setelah bekerja bersama selama bertahun-tahun, Violet mengetahui betul sifat orang-orang ini.Mereka semua tidak ragu-ragu pada Violet, bahkan lebih memedulikannya daripada diri mereka sendiri.Beberapa orang mengangguk. Sheva berkata lebih dulu, "Bos, akhir-akhir ini kurang begitu damai. Kenapa saat ini baru mengungkap identitas?""Kalau nggak melakukan ini, apa keadaanku akan aman?" Violet tampak tenang lalu berkata, "Kalian semua juga sudah melihat apa yang terjadi baru-baru ini.""Dari awal mereka sudah tahu identitasku.""Nggak ada gunanya menyembunyikannya lagi, tapi juga akan membuat mereka berpikir bahwa aku selalu menjadi
Sebelum pergi ke rumah Keluarga Wijaya, Violet pergi ke rumah sakit tempat Loren dirawat dan melihat apakah Falcon melakukan apa yang Violet katakan.Di pintu bangsal ICU, Violet yang sudah berganti pakaian pelindung, tidak peduli dengan Leon yang menjaga di sana dan langsung masuk ke dalam.Di ranjang rumah sakit, mata Loren masih terpejam.Falcon sama sekali tidak menghilangkan hipnotisnya.Tatapan mata Violet tiba-tiba menjadi dingin.Violet tahu betul apa maksud dari tindakan Falcon.Dalam hal ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan!Tanpa menunggu lama, Violet segera meninggalkan bangsal.Berbeda dengan saat masuk, Violet tidak langsung pergi. Sebaliknya, Violet menghampiri Leon dan langsung berkata, "Apa hubunganmu dengan Keluarga Wijaya?"Leon melihat wajah tanpa ekspresi itu sambil berkata, "Nggak ada hubungan pribadi.""Michael, sepupu Joshua, apa hanya kebetulan bisa bergabung dengan Grup Lemora?" Karena memilih jalan ini, maka harus dilakukan hingga akhir.Leon menyipitkan m
Pria itu mengerutkan bibirnya dan berkata, "Ternyata seperti itu!"Dia hanya mengatakan ini dan tidak mengatakan yang lain lagi.Pria itu tidak mengatakan apa pun dan Violet juga tidak bertanya. Setelah perjalanan ini berakhir, Violet menyerahkan kartu yang lain pada pria itu, "Ini adalah 200 juta untuk uang tipmu hari ini. Terima kasih karena sudah menemani kami sepanjang hari ini!"Violet sangat murah hati sampai membuat pria itu enggan menerima pemberian darinya lagi, "Kamu sudah memberiku cukup banyak uang, aku nggak boleh menerimanya lagi."Violet meletakkan kartu ke tangan pria itu dengan paksa dan berkata, "Terimalah, kamu pantas mendapatkannya! Pada awalnya suasana hatiku sangat buruk karena nggak menemukan siapa pun. Tapi kamu sudah menemaniku sepanjang hari dan suasana hatiku sudah membaik sekarang. Besok tolong bawa kami datangi tempat lain."Pria itu ingin mengatakan sesuatu, tapi dia mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa pun. Hanya saja dia mengembalikan kartu itu
Awalnya berpikir bisa melihat Leon jika pergi ke sana, tapi siapa tahu ...."Kapan kamu melihatnya?"Orang yang mengaku melihat Leon adalah seorang pemuda berusia dua puluhan, juga warga setempat.Semua penduduk setempat di sini sangat tinggi, baik pria maupun wanita.Bahkan pria jangkung seperti Lukas pun terlihat agak kurus di hadapan penduduk setempat, seperti kekurangan gizi.Menanggapi pertanyaan Violet, pemuda itu menjawab, "Maaf, aku baru saja melihat foto itu dengan saksama lagi dan menyadari bahwa aku salah.""Orang itu memang sedikit mirip dengannya, tapi bukan orang yang kamu cari!"Lukas segera mencengkeram kerah pria itu dan berkata, "Tadi kamu bilang kamu benar-benar melihatnya, tapi sekarang kamu bilang salah lihat?"Pria itu segera menepis tangan Lukas dan berkata, "Aku memang salah lihat. Apa kamu nggak pernah salah lihat orang?"Lukas mengerutkan kening lebih erat. "Aku pikir kamu nggak salah lihat, tapi ada yang melarangmu mengatakannya."Mata pria itu berkedip. "Aku
Lukas merasa agak sulit menerimanya. "Maksudmu yang sebelumnya bukan Leon, tapi Adis?""Ya!" Suara Violet terdengar serak, "Sebelumnya Adis berpura-pura menjadi Leon, bahkan nggak tahu di mana Leon yang asli sekarang.""Aku sudah mencarinya hampir di mana-mana, tapi tetap nggak bisa menemukannya. Jadi, aku berpikir untuk mengatakan yang sebenarnya dan memintamu untuk mengajukan permohonan ke organisasi untuk membantu mencarinya."Violet benar-benar putus asa, mana mungkin akan merahasiakannya dari Lukas untuk sementara waktu.Lagi pula, hanya akan membuat lebih banyak orang khawatir tentang Leon.Mungkin juga akan sampai ke telinga Nenek.Kesehatan Nenek baru saja membaik sedikit akhir-akhir ini, Violet tidak ingin sesuatu terjadi padanya lagi.Lukas sangat marah. "Pantas saja aku merasa ada salah.""Saat melihatnya di pulau itu, aku merasa bukan seperti Leon, tapi kemudian aku berpikir mungkin aku terlalu banyak berpikir, jadi aku nggak meragukannya lagi. Ternyata dia bukan Leon!""Ya
Entah metode apa pun yang digunakan Violet, pria itu selalu tidak mau mengungkapkan keberadaan Leon. Mulutnya sekeras Adis.Kalaupun Violet memberi tahu bahwa Adis sudah meninggal, pria itu tetap menolak untuk mengatakan sepatah kata pun."Tuanku sudah meninggal, tapi perintahnya masih ada. Tuanku bilang jangan sampai mengungkapkan keberadaan Leon."Pria itu penuh luka, tapi tetap tidak mau mengkhianati Adis, meski Adis sudah tidak ada lagi.Memang Adis cukup berhasil dalam melatih orang.Tidak seperti Violet ....Violet langsung memikirkan Lisa dan Sandy.Sekalipun ada alasan di balik pengkhianatannya, hal itu tetap membuktikan bahwa Violet gagal.Violet mengerutkan kening dan menatap pria itu dengan tatapan lebih dingin, "Kalaupun aku ingin membunuhmu, kamu nggak akan memberitahuku?""Nggak!" Pria itu berkata tanpa ragu, "Kalaupun kamu membunuhku, aku nggak akan memberitahumu, jadi jangan buang-buang energimu, bunuh saja aku!""Mau mati dengan mudah?" Violet hanya menyuapi pria itu d
"Mana mungkin Sandy begitu berani?"Kapan tepatnya itu terjadi?Anak itu berusia lima tahun, Sandy sudah merahasiakannya darinya selama lima tahun!Tidak, itu tidak benar!"Sandy sangat mencintaimu hingga melakukan banyak hal untukmu secara diam-diam." Violet menasihati, "Jadi jangan terobsesi dengan hal-hal yang nggak seharusnya. Hiduplah dengan baik. Sandy sudah tiada, anak itu membutuhkanmu!""Membutuhkan aku ...."Adis mengerutkan kening. "Oh, dia masih anak-anak, bisa hidup dengan siapa saja! Violet, kalau kamu benar-benar merasa kasihan padanya, bawa saja dia untuk tinggal bersamamu!""Aku ...."Sambil berkata demikian, Adis mencabut pisaunya dan menusukkan pisaunya lagi ke tubuhnya. "Violet, kalau aku nggak bisa mendapatkan cintamu, aku benar-benar nggak bisa hidup!""Setelah bertahun-tahun, aku lelah!"Setelah bertahun-tahun berusaha, pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Adis benar-benar lelah dan tidak ingin terus berjuang."Oh ...." Adis memikirkan sesuatu sebelum meningg
"Adis!"Violet mencoba menghentikannya dengan cepat, tapi sudah terlambat.Adis menatap Violet yang berlari ke arahnya. "Violet, kalau kamu nggak mau tahu keberadaan Leon, kamu mungkin nggak akan peduli dengan hidup dan matiku sama sekali, 'kan?""Bukan seperti itu!" Violet tak kuasa menahan tangisnya. "Kak Adis, sebenarnya aku nggak pernah membencimu.""Entah apa pun yang sudah kamu lakukan, kamu adalah penyelamatku.""Kalau kamu nggak menyelamatkanku dari Carmelia, aku nggak akan pernah selamat.""Setelah itu, kamu selalu menjadi orang yang melindungiku secara diam-diam.""Aku tahu semua yang sudah kamu lakukan untukku, jadi aku nggak membencimu, aku hanya nggak bisa memberimu apa yang kamu inginkan."Violet berkata demikian bukan untuk menipu Adis, melainkan dari lubuk hatinya.Dia benar-benar tidak membenci Adis.Semua hal salah yang dilakukannya adalah karena Adis terlalu mencintainya, yang membuatnya gila.Jadi Violet tidak pernah berpikir untuk membalas dendam.Kalau tidak, deng
Meskipun baru saja mengatakannya dengan tegas, Adis tetap tidak bisa tetap acuh tak acuh saat melihat Violet benar-benar akan menyerang dirinya sendiri.Adis segera membungkuk, mengambil batu kecil dari tanah dan melemparkannya ke Violet.Batu itu mengenai pergelangan tangan Violet dan pisaunya jatuh ke tanah.Mata Adis memerah saat menatap Violet. "Kalau ... kalau saja kamu nggak bertemu Leon, apa kamu akan memilihku?"Jika mereka nggak berpisah saat itu dan selalu bersama, apa Violet akan jatuh cinta padanya, bukan pada Leon?Violet tahu bahwa kebenaran itu terlalu kejam bagi Adis, terutama sekarang Violet tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, tapi tetap tidak ingin berbohong kepadanya!"Nggak!" Violet mengatakan hal yang sama, "Kamu hanyalah Kakak bagiku! Kalaupun nggak ada Leon, akan ada orang lain. Jadi situasi saat ini antara kamu dan aku nggak ada hubungannya dengan Leon.""Haha!" Adis tertawa, tetapi air mata mengalir dari sudut matanya. "Violet, kamu terus bilang bahwa kamu m
"Kamu lebih baik mati daripada bersamaku?"Tidak ada yang lebih menyakiti Adis selain kata-kata Violet.Adis sudah melakukan banyak hal hanya untuk bersama Violet.Bahkan sampai berpura-pura menjadi Leon, tapi pada akhirnya, tetap dengan mudah diungkap olehnya.Bukan hanya itu saja, Violet juga sangat tidak berperasaan terhadapnya!"Adis, entah kamu menggunakan identitas mana pun, jiwamu nggak akan pernah berubah. Perasaanku padamu ...."Violet menatap Adis dengan serius. "Aku juga!""Entah aku menggunakan identitas apa pun, kamu nggak akan pernah jatuh cinta padaku!" Adis merasa seolah-olah hatinya sedang dipotong olehnya dengan pisau.Awalnya berpikir bisa memenangkan cintanya dengan mengubah identitasnya menjadi Leon.Meski bukan untuknya tapi untuk Leon, yang penting bisa bersamanya.Demi mencintainya, Adis betul-betul merendahkan dirinya, tapi yang diberikannya hanyalah sikap yang kejam.Adis semakin tidak rela memikirkannya. Saat menatap Violet, tatapan matanya berangsur-angsur b
"Terserahmu saja!" Violet tidak ingin berkata terlalu banyak padanya. "Adis, aku akan memberimu waktu tiga hari lagi untuk memikirkannya. Sebaiknya kamu katakan apa yang ingin aku ketahui, kalau nggak ....""Haha, nggak perlu menunggu tiga hari. Aku sudah memberitahumu apa yang perlu kamu ketahui. Jangan lagi berkhayal. Semua yang aku katakan padamu memang benar!"Adis segera menyela perkataannya. "Adapun mayat Leon, sama saja seperti yang aku katakan padamu di awal. Mayatnya sudah jadi makanan ikan.""Kawanan ikan itu sangat besar. Aku mengoleskan obat ke mayatnya dan dalam waktu kurang dari lima menit, mayatnya sudah habis.""..."Violet mengepalkan tangannya, tidak berkata apa-apa lagi, berbalik dan pergi, meninggalkan Adis sendirian di ruang pengobatan.Yang tidak diketahuinya adalah bahwa Adis sangat akrab dengan ruang pengobatan ini.Karena di sinilah Adis membunuh gurunya dengan tangannya sendiri.Alasannya adalah ....Begitulah kejadian hari itu, gurunya bertemu dengannya di lu