Beranda / Fantasi / Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen / Pertempuran dalam Lukisan (bagian 2)

Share

Pertempuran dalam Lukisan (bagian 2)

Penulis: ATua
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-11 12:52:01

“Kau tahu kan perawatan tangan dan kakiku ini sangat mahal! Awas kau ya…!” Ray Wish mulai menunjukkan emosi dan semangatnya.

Ray Wish terbang naik ke atas gunung. Si dewa naga setengah kucing mengejarnya. Mendadak nan sekonyong-konyong Ray Wish terjun ke dalam kawah gunung berapi yang masih aktif. Tentu saja si dewa naga setengah kucing kebingungan untuk apa Ray Wish terjun ke dalam kawah gunung berapi yang masih aktif. Bunuh dirikah?

Mendadak nan sekonyong-konyong, muncullah bola-bola api kecil dari dalam kawah. Terkenalah tubuh si dewa naga setengah kucing itu. Menjeritlah si dewa naga setengah kucing. Lagi-lagi, mendadak nan sekonyong-konyong, muncullah Ray Wish dari dalam kawah. Dengan sekali mendaratkan satu tapak api murninya, terhempaslah tubuh si dewa naga setengah kucing itu. Tampak ia jatuh terhempas ke tanah. Darah merah segar segera muncrat. Terlihat ia tergeletak tidak berdaya di tanah.

Terjadi juga laga tangan dan kaki antara Robert Martin dengan si dewa setengah kucing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Merasa Geli Berpelukan???

    “Vritz! Vritz! Vritz!” jerit Josh Kian dan kelima rekannya serempak – panik. Seisi auditorium juga panik tatkala mereka melihat apa yang terjadi pada Vritz Victor.“Kenapa kalian bisa mengalahkan kelima calon andalanku dengan sebegitu mudahnya! Kenapa bisa begitu! Ada apa ini! Siapa sebenarnya kalian! Tidak mungkin kalian bisa begitu kuat dan bisa mengalahkan kelima calonku dengan sebegitu mudahnya!” Terlihat Menteri Pemuda & Olahraga berteriak kalap. Ia sungguh terlihat sudah gelap mata kali ini.“Anda sungguh lancang! Apakah Anda benar-benar ingin memberontak di sini ya!” teriak Ratu Surgawi menuding ke arah Menteri Pemuda & Olahraga dengan matanya yang menyala-nyala.“Kau telah melakukan satu kesalahan besar. Kenapa kau malah menyerang mereka bertujuh di hadapan banyak dewa-dewi begini? Dengan begini kelakuanmu, kami semua pun tak bisa menolongmu lagi kali ini deh!” bisik Menteri Sumber Daya Alam lirih.“Pengawal! Penjarakan Menteri Pemuda & Olahraga ini! Tunggu sampai keputusanku

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Berkenalan dengan Kevin Husein

    Detik-detik berlalu. Kini Vritz mengenakan jas dan kemeja yang baru. Masing-masing tampak merapikan kembali pakaian dan penampilan mereka di depan cermin.“Kukira aku sudah melewatkan acara penobatan kita. Ternyata belum,” ujar Vritz.“Ya… Belum… Begitu si menteri kurang ajar itu diseret keluar, RM langsung mengusulkan ide kami saja yang memulihkanmu. Jadilah seperti yang kaulihat ketika kau sadar tadi,” celetuk Jimmy Ferry.“Wah… Nickname yang keren. Aku suka deh… Jadinya seperti nama panggilan si ketua *** itu kan?” Robert Martin terlihat menyeringai.“**S? Apaan tuh ***?” Junaidy terlihat sedikit mengernyitkan dahinya.“Boyband dari K****l yang terkenal sampai ke seluruh dunia itu loh… Gisella sangat suka dengan lagu-lagu mereka. Jadinya aku sedikit banyak tahulah…” Josh Kian tampak sibuk membetulkan poninya di depan cermin.“Maklum… Duniaku hanya seputar masak-memasak…” Junaidy sedikit menyeringai.“Tidak tertarik pada musik, Jun?” tanya Yongki.“Dulu waktu aku SMA, ada belajar ny

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Negeri dengan Lima Pusaka

    “Aku terkena serangan raja asura dari Negeri Pusaran Lautan. Aku kira kalian sedikit banyak sudah mendengar tentang negeri itu. Ayahandaku gugur dalam pertempuran tersebut. Ibundaku ini membawaku kabur ke tempat yang aman sampai situasi tenang kembali. Setelah Pak Reynold Sahah berhasil mengalahkan raja asura dari Negeri Pusaran Lautan, barulah situasi Negeri Elemen ini kembali tenang. Kami telah berhasil menyatukan tujuh wilayah yang berbeda di negeri ini. Para makhluk asura juga berhasil diusir kembali ke Negeri Pusaran Lautan mereka,” ujar Putra Mahkota Kevin Husein lirih.Kisah yang menyedihkan ya… Kali ini Josh Kian yang mengaktifkan telepatinya terlebih dahulu. Jelas Ratu Surgawi dan Putra Mahkota tidak mengetahui apa yang tengah mereka bicarakan.Iya… Haruskah kita menceritakan kepada Ibunda Ratu dan Putra Mahkota kita sudah pernah mengalahkan dua siluman yang berasal dari Negeri Pusaran Lautan sana? Jimmy Ferry bertanya-tanya.Dari mana kau yakin siluman ular dan siluman berua

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Pesona Sang Pengawal Api

    Terlihat Ratu Surgawi naik ke atas podium. Di sampingnya, sang ajudan mengikutinya sembari membawa sebuah nampan yang cukup besar.Desas-desus dan gosip tentang ketujuh pengawal kerajaan Negeri Elemen kembali beredar nan berkelana ke seisi auditorium istana pusat.“Tidak kusangka ketujuh pengawal negeri kita ini sangat powerful. Mereka bukan hanya pintar dalam mengendalikan kekuatan bola kristal Ibunda Ratu, mereka juga pintar dalam ilmu seni bela diri. Two thumbs up deh untuk mereka.”“Iya… Mungkin apa yang dikatakan si Robert Martin itu benar adanya. Mereka hidup dan dilatih dari penderitaan-penderitaan yang harus mereka lalui di alam manusia. Memang dulu pernah dikatakan, jika ingin benar-benar melatih diri dan mengumpulkan karma baik, dilahirkan di alam manusia merupakan pilihan yang tepat. Iya kan?”“Iya… Yang penting mereka itu sangat ganteng, sempurna sekali sebagai manusia. Aku rasa tidak ada lagi manusia lain dari alam manusia sana yang sesempurna mereka,” kata seorang dewi y

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Pesona Sang Pengawal Tanah

    “Sama tidak?” tanya Irene Calsy sedikit penasaran.“Kurang lebih sama…” kata Ray Wish Jenggala masih dengan senyuman keceriaannya.“Jadi bagaimana pendapat Pengawal Api soal tarian kami yang terakhir tadi?” tanya Irene Calsy lagi.Ray Wish sengaja memasang muka kesal karena Irene Calsy lagi-lagi memanggilnya dengan sebutan ‘Pengawal Api’.“Eh, maksudku adalah… Bagaimana pendapatmu soal tarian kami yang terakhir tadi, Ray?” Irene Calsy mengulangi pertanyaannya lagi. Dia merasa sedikit aneh. Dia mengecilkan volume suaranya karena takut kedengaran oleh penari-penari yang lain ia sedang mengobrol dengan salah satu dari tujuh pengawal tertinggi di Negeri Elemen.“Bagus sih… Hanya saja…” Ray Wish sengaja tidak menyelesaikan komentarnya.“Hanya saja apa…?”“Hanya saja… Jelas terlihat kalian tidak sehati dan tidak kompak ketika membawakan tarian tersebut. Kalian latihannya pisah-pisah ya?”“Sudah kuduga kau akan berpendapat begitu, Ray… Iya… Kami memang jarang latihan bersama.”“Kenapa bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Pesona Sang Pengawal Air

    “Ada… Namun, hasilnya tidak sesempurna apabila kami mengerjakannya langsung dengan tangan kami sendiri. Ini adalah acara kenegaraan, jadi kami harus menampilkan yang terbaik dari diri kami. Iya nggak?” Tampak Violeta Fiorenza kini sudah bisa tersenyum.Yongki Yamato terlihat mangut-mangut mendengarkan penuturan Violeta Fiorenza.“Penyanyi dan penari di sini hanya akan menyanyi dan menari apabila ada undangan begitu?” tanya Yongki lagi untuk bisa lebih memahami bagaimana seluk-beluk dunia hiburan di negeri dewa naga.Violeta Fiorenza mengangguk, “Kebanyakan sih begitu, Yongki. Bagaimana dengan di dunia manusia? Para artis di sana bukan hanya menyanyi dan menari apabila ada undangan?”“Ya, selain konser dan tampil di acara-acara begitu, mereka juga ada buat apa yang namanya temu kangen dengan para penggemar, buat video klip baru, mengarang not dan lirik lagu yang baru. Video klip dan lagu-lagu mereka bisa setiap saat dicari dan diputar dari internet – jaringan komputer yang bisa menjang

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Di Negeri Pusaran Lautan (bagian 1)

    Robert Martin terlihat menyeringai lebar.“Aku lebih terbiasa dipanggil dengan namaku sendiri. Aku bukan pejabat tinggi apa pun. Aku hanyalah seorang manusia biasa yang kebetulan beruntung saja terpilih menjadi salah satu dari pengawal kerajaan. Aku hanya bantu-bantu di sini – bisa dibilang begitu.”Linda Bella cukup terpana menyaksikan pembawaan Robert Martin.“Sungguh aku tidak pernah bertemu dengan seorang pejabat tinggi negara yang low profile sepertimu deh, RM. Dari penampilanmu saja, aku tahu kau bukanlah manusia biasa. Kau tidak terlihat seperti seorang manusia biasa. Kau juga tidak terlihat mirip dengan satu dari tujuh pengawal tertinggi di kerajaan. Kalian bertujuh itu… Kalian bertujuh itu… Bagaimana bilangnya ya?”“Kami bertujuh apa?” tantang Robert Martin masih menyeringai lebar.“Jika saja aku tidak pernah melihat Putra Mahkota secara langsung, sekarang aku akan berpikir kalianlah tujuh pangeran penerus negeri ini.”Robert Martin terbahak sejenak.“Memangnya mirip?”“Entah

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20
  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Di Negeri Pusaran Lautan (bagian 2)

    “Ayahanda juga gugur dalam pertempuran dengan raja dewa naga itu di masa lalu. Ibunda juga meninggal menyusul Ayahanda karena tidak tahan ditinggal oleh lelaki yang dicintainya. Kini muncul pula tujuh pengawal tertinggi di Kerajaan Negeri Elemen. Oh, mereka sudah hebat rupanya… Mereka belum tahu siapa raja yang memimpin Negeri Pusaran Lautan sekarang. Mereka ingin main-main denganku ya… Oke… Oke…” Terlihat sepasang bola mata Raja Orlando Sean yang mendelik tajam.“Hahaha… Apakah Raja Orlando Sean dari Negeri Pusaran Lautan ini akan diam saja sesudah kedua prajuritnya ini tewas di tangan tujuh pengawal tertinggi dari Negeri Elemen?”Terdengar suara perempuan muda sinis yang teramat intens dari mulut gua. Sejurus kemudian, butiran-butiran salju warna putih bersih mulai beterbangan ke sana ke sini. Butiran-butiran salju beterbangan masuk ke dalam gua dan akhirnya menggumpal membentuk sosok seorang perempuan muda yang berpakaian putih dari atas sampai bawah.“Apa yang dilakukan oleh Ratu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20

Bab terbaru

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Bertanya pada Bola Kristal Peramal

    Pak Reynold berdiri di depan bola kristal peramal dan mulai mengajukan pertanyaannya, “Apa yang akan terjadi pada ketujuh pangeran Negeri Elemen di masa depan?” Begitu pertanyaan tersebut dilontarkan, mendadak saja bola kristal peramal mengeluarkan semacam kabut asap ke seisi ruangan kerja Pak Reynold. Kabut asap kian lama kian tebal dan akhirnya menghalangi jarak pandang Pak Reynold dan Rafael Sahah. Antara tersadarkan dan tidak, keduanya seakan-akan terlempar ke sebuah dunia yang benar-benar asing bagi mereka. Di dunia itu, mereka hanya bisa menyaksikan apa-apa saja yang terjadi, namun mereka tidak bisa menyentuh apa pun yang ada dalam dunia itu ataupun berinteraksi dengan orang-orang yang ada dalam dunia itu. Tampak seorang pemuda pertengahan dua puluhan sedang duduk sendirian di sebuah coffee shop. Coffee shop tersebut berada di tengah-tengah pusat kota yang ramai dan sibuk. Tampak sedikit antrean pembeli di bagian depan. Tampak ada beberapa pengunjung yang memilih menghabiskan

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Segala Persiapan (bagian 3)

    “Aku mengalami hari-hari yang buruk akhir-akhir ini karena sang dewa yang aku cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanku dan sama sekali tidak menghiraukan cinta dan perhatianku. Namun, melalui perjuangan-perjuangan Tujuh Pangeran selama ini, aku bisa belajar bagaimana mencintai diri sendiri dan menunjukkan cintaku yang tidak terbatas kepada dewa-dewi yang ada di sampingku. Sang dewa yang aku cintai akhirnya menyadari keberadaanku dan cintaku terhadapnya selama ini. Kemarin aku memberanikan diri menyatakan perasaan padanya dan dia menerimanya. Kami telah jadian sekarang. Terima kasih kepada Tujuh Pangeran atas segala motivasi dan semangat yang dipancarkan selama ini… Kami akan selalu menunggu kalian kembali…” kata salah seorang dewi junior yang lain, yang diiringi sorak-sorai dan tepuk tangan riuh seisi auditorium.“Aku berkali-kali gagal ujian saringan masuk ke perguruan tinggi di Negeri Elemen sini. Setelah itu, pacarku juga memutuskan hubungan kami dengan alasan dia telah menc

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Segala Persiapan (bagian 2)

    Panglima Christian Aquila mendesah napas panjang dalam diam. Howard… Novi… Kini kalian sudah bisa tenang di sana. Ketujuh pangeran sudah tumbuh dewasa sekarang dan kelak pasti akan bisa menjadi tujuh raja yang arif dan bijaksana.“Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah dulu, Tujuh Pangeran. Rakyat Negeri Elemen ingin mengucapkan salam perpisahan secara langsung kepada Tujuh Pangeran,” celetuk Pak Reynold.Tujuh Pangeran saling berpandangan untuk sesaat. Mereka tersenyum penuh arti dan kemudian mengangguk mengiyakan.“Oke… Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah…” tukas Josh santai.Satu per satu menteri dan staff kenegaraan tampak meninggalkan ruang rapat.***“Tujuh Pangeran akan berangkat ke alam brahma hari ini. Ketujuh putri yang menemani dan mencintai mereka pasti akan sangat sedih…”“Iya ya… Kasihan ya ketujuh putri itu… Apakah mereka bisa bertahan sampai dengan Tujuh Pangeran kembali ke alam dewa naga dan alam manusia nanti?”“Yang namanya c

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Segala Persiapan (bagian 1)

    “Apa itu?” tanya Yongki dan Ray Wish berbarengan.“Persahabatan, persaudaraan, dan kekerabatan kita tetaplah sama. Mungkin pada waktu 20 tahun mendatang, kita akan datang ke sini membongkar kotak kenangan ini bersama-sama dengan istri dan anak-anak kita. Iya nggak?” Junaidy menyeringai lebar.Keenam saudara yang lain juga tampak meringis lebar.“Dan aku akan bilang pada anak-anakku bahwa mereka memiliki enam paman yang sangat aku sayangi…” kata Vritz.“Dan aku akan bilang pada anak-anakmu dulu aku pernah beradu mulut dengan ayah mereka,” sahut Josh dan meledak dalam tawa ringannya.“Terserah apa yang mau kaubicarakan dengan mereka, Josh…” Vritz tampak meringis lebar. “Kurasa itu akan sangat menyenangkan… Kita datang ke sini membongkar kapsul waktu ini, mengenang masa-masa silam. Dan pada saat itu kita akan cerita lagi tentang hari ini, ditemani segelas teh hangat dan beberapa cemilan ala kadarnya di sore hari.”“Akan terasa suasana yang begitu hangat dan sejuk di hati ya…” kata Jimmy.

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Sebuah Kotak Kenangan

    “Kenapa bisa begitu?” tanya sang putri lemah lembut, masih merebahkan kepalanya ke bahu sang pangeran, dan masih menelusuri pemandangan di luar dengan sorot mata menerawang.“Biarpun mereka memperoleh seluruh semesta ini sekalipun, mereka tetap takkan merasa bahagia dan gembira. Hanya ada kenihilan, kehampaan, dan kekosongan di sana. Karena sebenarnya yang mereka butuhkan dan inginkan sangat… sangatlah sederhana. Mereka hanya membutuhkan cinta dari orang-orang yang mereka sayangi; mereka hanya membutuhkan perhatian dari orang-orang yang mereka cintai. Sederhana sekali, tapi justru itulah yang tidak mereka dapatkan selama ini. Beginilah akibatnya jika hidup di dunia tanpa cinta…”“Menurutmu cinta bisa mengalahkan segalanya?”Sang pangeran kembali menganggukkan kepalanya dengan mantap.“Itulah yang membuatku tetap bertahan sampai sekarang, Sayang. Ada cinta darimu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang terdahulu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang di alam manusia sana… Dan, ada cinta

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Perpisahan Tujuh Putri

    Tujuh Pangeran membawa tujuh putri pujaan masing-masing ke restoran termahal dan termewah baik di alam dewa naga maupun di alam manusia. Semuanya membawa putri pujaan masing-masing menyantap makanan lezat di restoran yang super mewah, kecuali Vritz yang membawa si gadis kelinci terbang ke puncak gunung tertinggi di alam dewa naga. Si gadis kelinci sendiri tidak menginginkan makanan super lezat di restoran super mewah. Dia bilang dia hanya menginginkan sedikit waktu yang semakin terasa berharga untuk dihabiskannya bersama-sama dengan Vritz.Terdengarlah beberapa percakapan penting nan penuh arti antara ketujuh putri pujaan hati dengan ketujuh pangeran.“Kenapa tidak dimakan?” tanya sang pangeran.“Karena aku tidak berselera…” jawab sang putri masih menatap dingin ke makanan dan minuman yang terhidang di hadapannya. Sayup-sayup terdengar suara background music yang melankolis mengalun ke seisi restoran.“Makanlah… Habis itu, kita akan jalan-jalan ke taman hiburan.” Sang pangeran berusah

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Mengingat Kehidupan Lampau

    Jimmy menggaruk-garuk kepalanya dengan kikuk. Vritz hanya memandanginya dengan sinar mata ganjil yang nakal nan penuh arti.“Aduh, Bang Ray Wish… Jelas-jelas kau tahu waktu itu aku masih belum bisa mengingat kehidupan lampauku…”Kelima saudara yang lain meledak dalam tawa geli mereka.“Tapi, aku tahu Vritz pasti akan memaafkanku karena dia adalah saudara belahan jiwaku yang baik hati…” Kembali Jimmy meraih diri Vritz ke dalam dekapan hangatnya.“Oke deh… Sudah saatnya kita siap-siap… Ada segudang salam perpisahan yang harus kita katakan pada putri-putri kita hari ini…” kata Junaidy.“Iya… Aku akan menghadapi amarah Gisella dan omelan-omelannya sepanjang hari ini. Aku akan pulang ke penginapan lebih malam hari ini ya, Brothers…” kata Josh sedikit tersenyum simpul.“Kita akan terlelap lagi dalam kristal warna kuning emas itu. Namun entah mengapa, kali ini aku tidak merasa begitu tersiksa dan tertekan lagi. Aku lebih tenang dan lebih siap mental menghadapinya sekarang…” kata Jimmy dengan

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Pengaruh Pancaran Kekuatan Kedua Lonceng Duplikat

    Vritz menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya supaya dia bisa menjauh dari Ratu Surgawi yang jahat nan kejam itu, tapi dia sama sekali tidak berdaya.“Tidak ada yang boleh menolak cinta dan pengorbananku! Ayahandamu sungguh kejam karena ia tidak bisa menghargai cinta dan penantianku yang begitu besar untuknya sejak aku masih kecil sampai dengan sekarang! Aku tidak pernah berhenti mencintainya! Aku tidak pernah berhenti merindukannya setiap malam! Namun, apa balasannya terhadapku! Apa balasannya terhadap seluruh cinta dan pengorbananku! Dia malah mengkhianati, mencampakkan dan menginjak semua cinta dan ketulusanku! Dia jatuh cinta dengan ibundamu, saudara kembarku sendiri! Jangan salahkan aku ya… Jangan salahkan aku… Salahkan ayahanda dan ibunda kalian… Karena mereka, kalian terpaksa harus mengalami nasib nahas seperti ini. Kalian akan menyaksikan dengan mata kepala kalian sendiri Putra Mahkota Kevin Husein naik takhta sebagai raja menggantikan kalian d

  • Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen   Balas Dendam Terindah Sepanjang Masa

    “Peduli apa! Dia memang tidak pantas mendapatkan piala dan piagam juara dua ini kok!”“Iya… Kita injak saja!”“Supaya lain kali kalau dia masih mau mengikuti perlombaan menyanyi dengan suaranya yang cempreng itu, dia akan berpikir dua tiga kali…”Terdengar derai tawa mengejek nan melecehkan dari beberapa anak yang menginjak-injak hadiah-hadiah Vritz itu. Mereka berlalu begitu saja.Tampak Vritz kembali meneteskan air mata kepedihan dan kegetiran sendirian. Mobil Jimmy mulai digas dan berlalu meninggalkan tempat parkir gedung serbaguna itu.“Vritz! Vritz! Vritz!” jerit si ibu begitu ia tiba di gedung serbaguna dan melihat apa yang tengah terjadi pada anaknya. “Apa yang terjadi? Kenapa jalannya tidak hati-hati? Aduh! Ada yang terluka?”Si ibu memeriksa kondisi sekujur badan anaknya. Untunglah tidak ada luka yang serius.Si ayah juga tampak sangat panik. Kedua suami istri itu memberdirikan si anak dan membantu mengambilkan hadiah-hadiahnya yang berceceran di jalan setapak di depan gedung

DMCA.com Protection Status