“Aku terkena serangan raja asura dari Negeri Pusaran Lautan. Aku kira kalian sedikit banyak sudah mendengar tentang negeri itu. Ayahandaku gugur dalam pertempuran tersebut. Ibundaku ini membawaku kabur ke tempat yang aman sampai situasi tenang kembali. Setelah Pak Reynold Sahah berhasil mengalahkan raja asura dari Negeri Pusaran Lautan, barulah situasi Negeri Elemen ini kembali tenang. Kami telah berhasil menyatukan tujuh wilayah yang berbeda di negeri ini. Para makhluk asura juga berhasil diusir kembali ke Negeri Pusaran Lautan mereka,” ujar Putra Mahkota Kevin Husein lirih.Kisah yang menyedihkan ya… Kali ini Josh Kian yang mengaktifkan telepatinya terlebih dahulu. Jelas Ratu Surgawi dan Putra Mahkota tidak mengetahui apa yang tengah mereka bicarakan.Iya… Haruskah kita menceritakan kepada Ibunda Ratu dan Putra Mahkota kita sudah pernah mengalahkan dua siluman yang berasal dari Negeri Pusaran Lautan sana? Jimmy Ferry bertanya-tanya.Dari mana kau yakin siluman ular dan siluman berua
Terlihat Ratu Surgawi naik ke atas podium. Di sampingnya, sang ajudan mengikutinya sembari membawa sebuah nampan yang cukup besar.Desas-desus dan gosip tentang ketujuh pengawal kerajaan Negeri Elemen kembali beredar nan berkelana ke seisi auditorium istana pusat.“Tidak kusangka ketujuh pengawal negeri kita ini sangat powerful. Mereka bukan hanya pintar dalam mengendalikan kekuatan bola kristal Ibunda Ratu, mereka juga pintar dalam ilmu seni bela diri. Two thumbs up deh untuk mereka.”“Iya… Mungkin apa yang dikatakan si Robert Martin itu benar adanya. Mereka hidup dan dilatih dari penderitaan-penderitaan yang harus mereka lalui di alam manusia. Memang dulu pernah dikatakan, jika ingin benar-benar melatih diri dan mengumpulkan karma baik, dilahirkan di alam manusia merupakan pilihan yang tepat. Iya kan?”“Iya… Yang penting mereka itu sangat ganteng, sempurna sekali sebagai manusia. Aku rasa tidak ada lagi manusia lain dari alam manusia sana yang sesempurna mereka,” kata seorang dewi y
“Sama tidak?” tanya Irene Calsy sedikit penasaran.“Kurang lebih sama…” kata Ray Wish Jenggala masih dengan senyuman keceriaannya.“Jadi bagaimana pendapat Pengawal Api soal tarian kami yang terakhir tadi?” tanya Irene Calsy lagi.Ray Wish sengaja memasang muka kesal karena Irene Calsy lagi-lagi memanggilnya dengan sebutan ‘Pengawal Api’.“Eh, maksudku adalah… Bagaimana pendapatmu soal tarian kami yang terakhir tadi, Ray?” Irene Calsy mengulangi pertanyaannya lagi. Dia merasa sedikit aneh. Dia mengecilkan volume suaranya karena takut kedengaran oleh penari-penari yang lain ia sedang mengobrol dengan salah satu dari tujuh pengawal tertinggi di Negeri Elemen.“Bagus sih… Hanya saja…” Ray Wish sengaja tidak menyelesaikan komentarnya.“Hanya saja apa…?”“Hanya saja… Jelas terlihat kalian tidak sehati dan tidak kompak ketika membawakan tarian tersebut. Kalian latihannya pisah-pisah ya?”“Sudah kuduga kau akan berpendapat begitu, Ray… Iya… Kami memang jarang latihan bersama.”“Kenapa bisa b
“Ada… Namun, hasilnya tidak sesempurna apabila kami mengerjakannya langsung dengan tangan kami sendiri. Ini adalah acara kenegaraan, jadi kami harus menampilkan yang terbaik dari diri kami. Iya nggak?” Tampak Violeta Fiorenza kini sudah bisa tersenyum.Yongki Yamato terlihat mangut-mangut mendengarkan penuturan Violeta Fiorenza.“Penyanyi dan penari di sini hanya akan menyanyi dan menari apabila ada undangan begitu?” tanya Yongki lagi untuk bisa lebih memahami bagaimana seluk-beluk dunia hiburan di negeri dewa naga.Violeta Fiorenza mengangguk, “Kebanyakan sih begitu, Yongki. Bagaimana dengan di dunia manusia? Para artis di sana bukan hanya menyanyi dan menari apabila ada undangan?”“Ya, selain konser dan tampil di acara-acara begitu, mereka juga ada buat apa yang namanya temu kangen dengan para penggemar, buat video klip baru, mengarang not dan lirik lagu yang baru. Video klip dan lagu-lagu mereka bisa setiap saat dicari dan diputar dari internet – jaringan komputer yang bisa menjang
Robert Martin terlihat menyeringai lebar.“Aku lebih terbiasa dipanggil dengan namaku sendiri. Aku bukan pejabat tinggi apa pun. Aku hanyalah seorang manusia biasa yang kebetulan beruntung saja terpilih menjadi salah satu dari pengawal kerajaan. Aku hanya bantu-bantu di sini – bisa dibilang begitu.”Linda Bella cukup terpana menyaksikan pembawaan Robert Martin.“Sungguh aku tidak pernah bertemu dengan seorang pejabat tinggi negara yang low profile sepertimu deh, RM. Dari penampilanmu saja, aku tahu kau bukanlah manusia biasa. Kau tidak terlihat seperti seorang manusia biasa. Kau juga tidak terlihat mirip dengan satu dari tujuh pengawal tertinggi di kerajaan. Kalian bertujuh itu… Kalian bertujuh itu… Bagaimana bilangnya ya?”“Kami bertujuh apa?” tantang Robert Martin masih menyeringai lebar.“Jika saja aku tidak pernah melihat Putra Mahkota secara langsung, sekarang aku akan berpikir kalianlah tujuh pangeran penerus negeri ini.”Robert Martin terbahak sejenak.“Memangnya mirip?”“Entah
“Ayahanda juga gugur dalam pertempuran dengan raja dewa naga itu di masa lalu. Ibunda juga meninggal menyusul Ayahanda karena tidak tahan ditinggal oleh lelaki yang dicintainya. Kini muncul pula tujuh pengawal tertinggi di Kerajaan Negeri Elemen. Oh, mereka sudah hebat rupanya… Mereka belum tahu siapa raja yang memimpin Negeri Pusaran Lautan sekarang. Mereka ingin main-main denganku ya… Oke… Oke…” Terlihat sepasang bola mata Raja Orlando Sean yang mendelik tajam.“Hahaha… Apakah Raja Orlando Sean dari Negeri Pusaran Lautan ini akan diam saja sesudah kedua prajuritnya ini tewas di tangan tujuh pengawal tertinggi dari Negeri Elemen?”Terdengar suara perempuan muda sinis yang teramat intens dari mulut gua. Sejurus kemudian, butiran-butiran salju warna putih bersih mulai beterbangan ke sana ke sini. Butiran-butiran salju beterbangan masuk ke dalam gua dan akhirnya menggumpal membentuk sosok seorang perempuan muda yang berpakaian putih dari atas sampai bawah.“Apa yang dilakukan oleh Ratu
Hari demi hari berlalu di Negeri Elemen. Ketika tidak ada tugas di istana pusat, ketujuh pengawal kerajaan tampak menghabiskan hari-hari mereka di penginapan mereka di pinggiran ibu kota. Ketika sedang bertugas, tentu saja mereka bertujuh harus tidur di kamar mereka di istana pusat. Mereka bertujuh berbagi satu kamar tidur yang sangat luas nan super mewah.Hari ini, mereka bertujuh tidak menetap di Negeri Elemen. Semuanya sepakat untuk kembali ke dunia manusia sebentar karena mereka begitu merindukan keluarga mereka di dunia manusia. Kepulangan mereka tentu saja mengagetkan orang tua mereka. Tangisan mengharu biru antara ayah, ibu dan anak tentu saja tidak terhindarkan lagi. Rasa tidak percaya, terkejut, heran, haru, dan segala macam perasaan lainnya berbaur menjadi satu dalam lubuk hati orang tua mereka yang terdalam.Bandung, pertengahan Juni 2017“Negeri Elemen? Makhluk yang berupa dewa-dewi naga?” Tentu saja pada mulanya ibu Robert Martin sungguh sulit menerima cerita anaknya mesk
Robert Martin mengibaskan tangannya lagi. Dalam sekejap, lantai rumah langsung berganti keramik. Robert Martin mengibaskan tangannya lagi. Kipas angin berganti menjadi AC. Robert Martin ingin mengibaskan tangannya lagi ketika si ayah mengangkat tangannya sembari tertawa renyah.“Cukup, Bert… Jika ada terlalu banyak perubahan mendadak pada rumah kita, para tetangga akan mencurigai yang tidak-tidak. Ayah dan Ibu akan susah jadi orang nanti. Lebih baik Ayah bangun kembali bisnis rumah makan Ayah dengan uang yang kauberikan itu, dan perlahan-lahan Ayah akan ganti semuanya ini. Itu terlihat lebih natural dan orang-orang tidak akan mempertanyakan yang tidak-tidak. Iya nggak?”Robert Martin menganggukkan kepalanya seraya menyeringai lebar.Malam itu dilalui Robert Martin dengan menceritakan segala pengalamannya di negeri dewa naga kepada kedua orang tuanya.***Medan, pertengahan Juni 2017Tampak Gisella Clarissa terburu-buru turun dari lantai dua rumahnya. Si ibu langsung melihat anaknya be