"Namaku adalah Mimi, dan aku baru bekerja di sini. usiaku baru dua puluh tahun," kata Mimi dengan senyum."Apakah Andy dan Antonio yang menyuruh kalian ke sini?" tanya Jack dengan tatapan dingin."Tuan Andy dan tuan Antonio sudah membayar kami, dan tanggung jawab kami adalah untuk menemani Anda, Tuan," jawab Lucy."Memangnya apa yang ingin kalian lakukan untuk menemaniku di sini?" tanya Jack dengan sambil meneguk minumannya."Kami milik Anda malam ini! jadi tuan bisa melakukan apapun," jawab Lucy dan Mimi dengan senyum ramah."Tuan, kami masih belum pernah melakukan dengan pria lain, dan kami akan menyerahkan malam pertama kami kepada Anda, Tuan," ujar Mimi dengan sopan.Mimi dan Lucy melepaskan pakaian mereka satu-persatu dan melemparnya ke sembarang tempat, sehingga menampakan tubuh mereka yang putih dan seksi. serta memiliki dua buah dada yang besar dan padat menonjol. kini mereka sudah tanpa balutan apapun di tubuh mereka. lalu mereka pun mendekati Jack yang sedang menikmati minum
"Sean, aku melukai seorang anak gadis yang tidak bersalah, kehidupan dia cukup menderita selama ini. dan aku malah menghancurkan hidupnya. andaikan dia memilih mengakhiri hidupnya ini semua karenaku," kata Jack dengan merasa bersalah."Sean, mulai hari ini atau sampai kapanpun tetap mencari keberadaannya! jangan pernah lengah!"perintah Jack."Baik Bos," jawab Sean dengan patuh."Apa kau sudah menyelidiki semua pemegang saham di perusahaan Jolie?" tanya Jack."Sudah Bos! saya akan mendatangi mereka satu-persatu!""Bukan itu saja! aku juga ingin membuat semua produk perusahaannya tidak bisa memasuki pasaran. apapun caranya hancurkan perusahaan dia. aku ingin melihat keterpurukannya!"perintah Jack."Siap Bos, saya akan segera melakukannya!" jawab Sean.Keesokan harinya.Mansion AlbertSuasana hening dan mendebarkan dengan kehadiran Jack yang di rumah Albert, Jack duduk dengan bersandar dan menatap tajam ke arah Albert, Julia dan Monica yang sedang berdiri di hadapannya."Tuan Harrison, m
"Albert, tidak mungkin, kan kita harus diam di sini? kita masih memiliki seorang putri, andaikan kita kehilangan segalanya bagaimana dia harus melanjutkan hidupnya?" tanya Julia yang bangkit dari tempat duduknya."Kalian pergi saja! aku akan menyusul kalian setelah semua selesai!" jawab Albert"Tidak! jika ingin pergi maka kita pergi bersama!" ucap Julia yang memegang tangan suaminya"Jika kita pergi bersama bagaimana dengan semua ini?" tanya Albert."Kita ada simpanan! jadi kita bisa pergi ke mana pun yang kita inginkan!" jawab Julia."Julia, perusahaan itu aku mendirikannya dengan tanganku sendiri, jadi tidak mungkin aku tinggalkan begitu saja!" kata Albert."Albert, untuk saat ini yang utama adalah nyawa kita, bukan perusahaan lagi," kata Julia yang sedang berdiri di samping Albert."Julia, bawa Monica pergi dari sini! dengarkan aku! ini adalah satu-satunya jalan terbaik!" ujar Albert."Tapi Albert....""Julia, Jack Harrison tidak akan mengambil nyawaku, mungkin saja dia hanya akan
"Jack, aku....""Usir dia!" perintah Jack dengan tegas."Baik, Bos!" jawab Sean dengan menurut."Jika kau masih berani menginjak kaki kotormu di rumahku, maka jangan salahkan aku kalau kau harus kehilangan kakimu!" bentak Jack dengan ancaman.Sean kemudian menarik lengan Monica dengan kasar sambil berjalan menuju pintu besar."Lepaskan aku! kau hanya orang bawahan tidak layak menyentuhku!" teriak Monica dengan kesal."Keluar dari sini!" bentak Sean dengan emosi."Kau tidak layak mengusirku!" ketus Monica yang tidak mau kalah."Kau tidak mau pergi? atau kau mau menerima hadiah dariku?" ketus Sean yang mengeluarkan senjatanya."Pergi atau mau kehilangan nyawamu?"kecam Sean yang sedang menodong pistolnya ke arah Monica.Monica yang melihat senjata itu merasa gemetaran dan memundurkan langkahnya, sesaat kemudian ia langsung pergi dengan berjalan cepat karena ketakutan."Dasar wanita tidak tahu diri!" ketus Sean yang menyimpan kembali senjatanya.Monica yang keluar dari rumah mewah itu mer
"Arnold....""Kami semua ingin menarik diri! dan kami ingin meninggalkan perusahaan ini juga!" kata Manuel dengan tegas."Kau sudah lama di sini, akan tetapi kau malah begitu mudah mendengar perkataan mereka!" ujar Albert yang melihat ke arah Manuel dengan penuh rasa kecewa."Albert, selama ini kami sudah bersabar dengan semua perbuatanmu, kami masih ingat dengan cara apa kau bisa mendapatkan posisi presiden direktur itu. selama ini kami hanya diam. dan hari ini kami tidak mau lagi bertahan kami tidak mau terlibat dengan masalah yang telah kau timbulkan!" kata Manuel dengan tegas."Kalian semua sangat keterlaluan! di saat perusahaan sedang meraup keuntungan kalian juga mendapatkan bagiannya, dan sekarang di saat kita kesulitan kalian malah ingin pergi!" bentak Monica dengan nada tinggi."Kalian mendapat posisi tinggi di sini juga karena mengunakan trik kotor, presiden direktur yang dulu akibat ulah kalian beliau terkena serangan jantung dan kemudian meninggal, dan apa kalian masih la
"Bos, kita belum menemukan jasadnya, saya rasa mungkin dia meninggalkan perancis!""Dia tidak muncul di pelabuhan dan bandara serta terminal, jadi mana mungkin dia keluar dari perancis!""Bos, mungkin saja nona menumpang mobil atau kapal temannya untuk pergi keluar dari perancis!""Semua orang yang dia kenal sudah kita datangi. ada lagi, kalung yang ku temukan di tepi pantai itu membuktikan jika dia memang sudah bunuh diri, aku berpikir semalaman. seorang gadis yang harus menanggung rasa sakit dan diusir oleh keluarganya mana mungkin dia bisa bertahan. dia juga tidak ada tujuan lain di malam itu. dia sama sekali tidak menjumpai teman kerjanya. jadi ke mana dia jika dia tidak bunuh diri?""Bos, apakah pencarian kita dihentikan?""Tidak! tetap cari! kalau dia sudah tenggelam di dasar lautan aku juga mau melihat tulang-tulangnya!" jawab Jack dengan tegas."Baik Bos!" jawab Sean dengan menurut."Bagaimana dengan musuh kita?" tanya Jack yang berjalan dan duduk di sofa."Bos, dia tidak kelu
"Tidak berguna!" ketus Jack yang melihat lawannya yang tergeletak tak bernyawa. Tidak lama kemudian tiba-tiba cahaya lampu mobil yang masuk ke wajah pria yang berdarah dingin itu. Mobil berwarna merah berhenti dan tanpa mematikan mesin mobilnya, pria bertubuh tinggi dan tegap yang berada di dalam mobil itu lalu turun dengan memegang senjatanya. ia berdiri dan berhadapan dengan Jack yang menjadi sasarannya. "Apakah kau juga utusan bosmu yang tidak berguna itu?" tanya Jack dengan tatapan aura membunuh. "Jack Harrison, aku penasaran denganmu, apakah kau sehebat yang dikatakan orang? hari ini aku menerima bayaran untuk mengambil kepalamu. jika aku berhasil ini adalah kebanggaanku. dan jika aku mati maka aku juga mati dengan bangga. karena dikalahkan oleh seorang bos mafia yang terkenal ," kata pembunuh itu. "Kau adalah penembak jitu, Michael Roel!" ujar Jack yang mengenal pria bertubuh tinggi itu. "Penglihatan yang sangat tajam! Aku suka gayamu. malam ini adalah bayaran untuk kita be
BRUM...BRUM...BRUM..."Hentikan! aku sudah tidak tahan!" teriak wanita itu yang tubuhnya terguncang ke kiri dan ke kanan."Aku adalah Jack Harrison siapa yang berani melawanku, aku tidak akan tinggal diam!" ketus Jack.BRUM...BRUM...BRUM..."Kau adalah pria yang tidak waras!" bentak Coco dengan kesal."Ha ha ha...aku memang tidak waras! terutama harus menghadapi jalang sepertimu!" ujar Jack dengan tertawa tanpa berhenti, sambil membelok ke kanan kiri."Aarghh...hentikan...aku pusing!"BRUM...BRUM...BRUM...BRUM...Di sepanjang jalan Jack mengabaikan teriakan wanita itu yang sudah terluka di bagian kepalanya."Kepalaku sakit! cepat hentikan!" teriak Coco yang tidak berdaya.Tidak lama kemudian Jack menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba.BRUK..."Aargrhh...." jeritan Coco yang kepalanya terbentur kuat ke kaca mobil yang di depannya.Jack turun dari mobil dan menarik Coco keluar dengan kasar dan menghempaskan wanita itu ke jalan aspal.BRUGH.."Aarrghh..." jeritan Coco yang merasa kesaki
Setelah berhasil membunuh musuh terbesarnya Jack langsung meninggalkan markas lawan dengan pakaiannya yang terkena bercak darah dari Donnie."Papa, maafkan anakmu yang terlambat membalas dendam untukmu, sehingga menunggu selama dua puluh tahun. aku akan mewakilimu menjadi ketua Tiger Word dan juga merawat mama dengan baik," batin Jack.Sebulan yang lalu.Sebuah apartemen terjadi pertengkaran antara dua wanita. seorang wanita yang usianya sekitar lima puluh tahun menampar seorang wanita yang tanpa sehelai benang dan lebih muda darinya, wanita muda itu bersama seorang pria yang juga tanpa pakaian apapun.Plak..."Aarrghh....""Dasar wanita kurang ajar! apakah orang tuamu tidak mengajarmu untuk menjadi orang yang berguna...ha? kau malah menjadi simpanan dari suamiku. kenapa kau begitu tidak tahu malu," bentak wanita itu yang menampar tanpa berhenti.Plak..."Aarrghh...,"Plak..."Aarrghh...,""Hentikan! suamimu juga suka padaku, karena aku lebih cantik darimu," bentak wanita muda itu ya
Setelah beberapa hari kemudian Jack bersama Sean berangkat ke los angeles untuk membalas dendam kematian ayahnya itu. setelah tiba ia pun tidak ingin membuang waktunya untuk berencanakan penyerangan ke markas musuhnya itu, ia langsung menuju ke markas Tiger Word."Kumpulkan semua saudara kita dan serang ke markas Donnie Hanz, hari ini juga aku ingin membunuhnya demi mendiang papaku, mantan ketua Tiger Word!" perintah Jack dengan tegas."Baik,Bos," jawab Mereka semua dengan serentak.Para anggota Tiger Word bersiap-siap untuk menyerang markas lawan, mereka masing-masing memiliki dua pistol yang sudah terisi penuh dengan peluru.Setelah beberapa saat kemudian mereka pun meninggalkan markas, dan menuju ke markas lawan. sekitar seratus lima puluh anggota yang ikut dalam penyerangan itu.Sementara Donnie Hanz masih belum sadar bahwa putra sahabat yang dia bunuh telah menuju ke tempatnya. siang itu ia masih dengan santainya menghisap rokok sambil menikmati minuman keras."Demi posisi sekara
"Terima kasih, Pretty. karena sudah menerimaku," ucap Jack yang berdiri dan langsung menarik Pretty ke pelukannya, tentu saja hal ini membuat Teddy, Merrie dan Nico sangat gembira.Setelah beberapa menit kemudian mereka duduk di kamar tempat Teddy dirawat."Ma, beritahu padaku siapa pelaku yang membunuh papa? aku ingin mengetahuinya selama ini. agar aku bisa membalas dendam untuk papa," tanya Jack yang sambil memegang telapak tangan calon istrinya."Dia adalah sahabat papamu sendiri, namanya adalah Murphy," jawab Merrie dengan menetes air mata."Murphy? bukankah dia adalah sahabat papa yang kemudian ikut kumpulan mafia lain?" tanya Jack."Benar, dia bukan ikut tapi dia membunuh bos mafia itu dan kemudian dia menjadi bos di sana," jawab Merrie sambil mengusap air matanya."Apa alasannya dia melakukan itu? sedangkan dia sudah menjadi bos mafia di kumpulan lain?" tanya Teddy."Semua demi nama, dunia mafia siapa yang lebih kuat maka dia yang paling ditakuti. saat itu Jorge cukup terkenal
Merrie yang mendengar kata Teddy ia langsung menatap pemuda yang ada didepan matanya itu, begitu juga dengan Jack yang menatap wanita asing yang dihadapannya dengan rasa tidak percaya.Merrie adalah nama asli dari Sunny saat sebelum kejadian, setelah terselamat dari maut ia pun menganti namanya agar tidak dikenali oleh musuh yang mengincar dirinya dan telah membunuh suaminya itu."Jack putra kecilku," ucap Merrie yang biasa memanggil dengan nama panggilan ini."Apakah kamu adalah mamaku yang telah meninggal saat itu?" tanya Jack dengan mata berkaca-kaca."Mama dan papamu pergi meninggalkan markas karena kami diincar orang, kami tidak ingin melibatkanmu. oleh karena itu mama dan papamu membuat sebuah keputusan untuk meninggalkan markas. dan siapa sangka orang itu sangat cepat mengetahui jejak kami dan kami pun diincar, papamu dikeroyok oleh puluhan orang mereka mengunakan senjata tajam membantai papamu. dan pada akhirnya papamu meninggal dunia," jelas Merrie yang sedang menangis mengin
"Aku pasti akan membuat kalian membusuk di dalam penjara," bentak Teddy."Paman, serahkan padaku!" ujar Jack yang menahan lengan Albert."Tolong jangan melakukan ini pada kami, aku mohon padamu!" tangisan Julia yang berlutut di hadapan Teddy dan Pretty"Pretty, bagaimana pun kita adalah sekeluarga, jangan menuntut kami," pinta Julia sambil menangis."Sekeluarga? kalian menindasku, mengusirku dan saat kita bertemu tadi kalian juga masih tidak mengakuiku, apakah ini namanya adalah keluarga?" bentak Pretty."Pretty, selama ini kau tinggal dan makan tempat kami, kau jangan lupa budi," ucap Albert dengan ketus.Jack yang merasa kesal langsung melayangkan pukulan ke wajah pria itu.Bruk .."Aaarrghhh...." jeritan Albert yang tergeletak ke lantai."Kau masih mengatakan itu, aku sudah tahu apa yang kau lakukan selama ini terhadap dirinya, di saat dia terluka kalian masih saja menghina. juga mengusirnya," bentak Jack yang melayangkan pukulan ke wajah pria itu lagi."Aaarrghhh...," jeritan Albe
"Saat itu istri Anda sedang melahirkan, mereka menawarkan ku sejumlah uang untuk membawa putri Anda pergi, dan aku berhasil melakukannya. setelah itu aku membawa putri Anda kepada dia. dan mereka langsung mengusirku tanpa memberikan aku sepersen pun," jelas pria itu."Tidak! dia hanya merekayasa cerita, di saat itu dia ingin meminjam uang denganku. dan tidak ada hubungan dengan putrimu," jelas Albert dengan membantah."Di mana putriku sekarang?" tanya Teddy dengan nada kesal."Gadis ini adalah putri kandungmu," jawab Pria itu sambil menunjuk ke arah Pretty.Teddy dan Pretty yang mendengar ucapan pria itu menjadi terdiam dan sangat terkejut, karena dari awal mereka sudah saling kenal."Mereka berdua hanya memiliki seorang putri yang bernama Monica," jelasnya lagi."Pretty, kamu adalah putriku?"tanya Teddy yang matanya berkaca-kaca, tentu ia sangat bahagia karena putri kecil yang dia rindukan selama ini ternyata sudah kenal dari sejak awal."Apa benar aku adalah putri paman?" tanya Pre
"Albert, Julia, kalian sudah tua tapi masih saja tidak berubah sama sekali, saat ini kalian hanya bisa mengharapkan anak untuk menjalani hidup di masa tua. Pretty tidak rugi sama sekali jika tanpa kalian. karena masih ada yang lebih menyayanginya," kata Teddy dengan nada agak tinggi."Pa, Ma, jangan khawatir! aku tidak akan kembali bersama kalian lagi. aku tahu kalian tidak menyambutku dan menganggapku kotor, oleh sebab itu aku juga sadar diri," ujar Pretty yang merasa kecewa.Saat mereka sedang berbicara terdapat seseorang yang mengamati mereka. seorang pria yang merasa tidak percaya karena melihat Teddy dan keluarga Jolie sedang berkumpul di sana."Apakah mereka baikkan? dan gadis itu bukankah putri kecil yang ku bawa keluar dari rumah sakit? dan itu adalah Teddy Brad yang sudah sukses sekarang? kenapa pasangan suami istri si bajin.gan itu ada di sini?""Albert Jolie dan Julia adalah orang yang mengingkar janji dan tidak ada hati nurani, hari ini aku ingin membongkar semuanya agar d
Keesokan harinya.Teddy yang selama dua hari tidak sadarkan diri akhirnya ia membuka matanya."Aku masuk rumah sakit lagi," gumam Teddy dengan memijit dahinya.Lalu ia pun bangkit dan turun dari ranjang. dirinya ingin keluar dari kamar karena merasa bosan telah berbaring selama dua hari.Klek...Teddy melangkah keluar sendiri dan berjalan dengan santai sambil melihat sekeliling.Saat Teddy sedang berjalan ia menghentikan langkahnya, ia melihat seorang gadis yang dia kenal."Pretty?" seru Teddy yang melihat gadis itu."Paman," balas Pretty yang menghampirinya."Pretty, kenapa kamu bisa ada di sini?""Bibiku inap di sini dan hari ini sudah mau keluar, dan aku pergi mengambil obatnya. bagaimana dengan paman?""Paman sudah baikkan, terimakasih. apa bibimu baik-baik saja? bibimu sakit apa?""Bibi mungkin kelelahan, kesehatannya juga tidak begitu baik," jawab Pretty."Pretty, rawatlah bibimu dengan baik, kamu adalah gadis yang baik. bibimu sangat beruntung karena memilikimu," ucap Teddy den
Jack hanya bisa menerima sikap dingin Pretty terhadap dirinya. ia melihat gadis itu berjalan semakin jauh dari jaraknya. dirinya yang sangat merindukan gadis itu. ia hanya bisa menahan diri untuk tidak mendekati Pretty untuk saat ini."Pretty, suatu saat kau akan tinggal di sisiku lagi,"batin Jack.Klek..Pretty membukakan pintu kamar dan melangkah masuk ke dalam bersama Sunny."Pretty, pria tadi itu siapa? apa kamu mengenalnya?" tanya Sunny yang merasa penasaran."Dia adalah majikanku," jawab Pretty yang memapah Sunny naik ke atas ranjang."Ternyata dia adalah majikanmu," kata Sunny yang duduk dengan bersandar."Bibi, lain kali kalau ingin keluar beritahu aku saja! aku akan menemanimu berjalan-jalan.""Pretty, tidak masalah sama sekali. bibi hanya berjalan-jalan di sekitar sini saja,"jawab Sunny dengan senyum."Baiklah, Bibi.""Pretty, kondisi bibi sudah baikkan, mungkin sudah bisa pulang. temuilah dokter Jimmy!""Aku akan menemuinya sebentar lagi,"jawab Pretty.Pretty lalu melangkah