Share

Bab 19 - Tea Time

“Iya, kamu orangnya tertutup dan irit bicara,” ujar Ela menanggapi.

Ela yang kini berada di hadapannya sambil memegang cangkir teh yang hangat terlihat sedikit lebih rileks dibandingkan ketika Dipta menemuinya tadi di halaman depan rumahnya saat gadis itu berniat kabur dari rumahnya.

Ah, benar juga. Rasanya Dipta harus berbincang mengenai rencana Ela ke depannya. Apalagi kini Dipta perlu terlibat secara penuh karena baik langsung maupun tak langsung, kini kehidupannya akan terus bersinggungan dan terus berjalan beriringan dengan hidup Ela.

Tapi tunggu dulu, sampai mana pembicaraan mereka tadi? Rasanya Dipta mudah sekali terdistraksi oleh hal-hal yang berkaitan dengan Ela akhir-akhir ini. Fokusnya jadi mudah terbagi.

Ah, ya! Tentang dirinya yang irit bicara.

“Kalau bekerja ya memang harus fokus, makanya nggak perlu banyak bicara,” ucap Dipta. Jawabannya sedikit lebih lambat dari yang seharusnya.

“Tapi ternyata kalau bicara berdua begini, malah kelihatan lebih cerewet,” kikik
JEMMA JEMIMA

Aku nggak tahu kenapa ini, dua hari terakhir sepertinya salah pencet tombol yang seharusnya save jadi publish, makanya chapter ini agak gantung dan satu chapter di bab lainnya sempat menggantung gitu ceritanya. Tapi sudah diperbaiki kok, dan semoga saja dalam beberapa hari atau beberapa waktu ke depan sudah bisa tayang versi lengkapnya ya setelah editor approve. Thanks a lot guys, happy reading

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
JEMMA JEMIMA
haha, karakter karakter Jemma emang kebanyakan ngomongnya gado-gado kek anak Jaksel ya
goodnovel comment avatar
carsun18106
yaudh la, curhat aja sama bang dip, lambat laun kamu akan menyadari betapa your so-called keluarga itu not that worthed #anakjkselmodeon xixixi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status