Share

Dera Cambuk

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah esok harinya, semua orang dikejutkan dengan lenyapnya 7 orang penjaga para budak.

Tidak ada yang tahu kemana 7 orang tersebut, bahkan sepertinya ke tujuh orang itu tak berbekas sama sekali.

Hanya pak tua renta yang mengetahui apa yang terjadi, selebihnya tidak ada yang mengerti dengan situasi saat ini.

Ya, ini semua ulah Rawai Tingkis. Demi untuk mendapatkan makanan lezat, Rawai Tingkis keluar dari penjaranya, dan menghajar semua penjaga itu.

Karena mereka bukan satria, Rawai Tingkis tidak membunuhnya, tapi sebagai balasan, Pemuda itu mengikat mereka jauh di tengah hutan.

“Pasti ada yang telah mebunuh mereka?” salah satu penjaga mulai menerka-nerka, kebetulan dia melihat jejak kaki tanpa alas di sekitar lokasi perkumpulan para penjaga.

“Pasti ada pembunuh di sekitar kita …dia mungkin ingin merampas hasil tambang!”

“Menurutmu, siapa yang melakukannya? Orang bodoh mana yang mau berurusan dengan Bulan Merah?”

Semua penjaga mulai berdebat saat ini, tapi tidak ada satupun yang dapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Cibonk Koa
di tunggu update nya thor,semoga sukses selalu thor
goodnovel comment avatar
sugiharto inu
wew... wew... wew.... wew.... wadaw... update uyeeeee..
goodnovel comment avatar
Slamet Arifin
belum tamat juga padahal aq nunggu lanjutan cerita LB
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Satria Roh Suci   Malam Pembalasan

    Rawai Tingkis menatap tubuh lawannya yang kini tidak berdaya, senyum pemuda itu berubah sinis, tidak hanya membuat lawan takut tapi wanita di sini juga merasa begitu ngeri melihat Pemuda tersebut.Rawai Tingkis kemudian berpaling wajah ke arah pintu, dimana saat ini ada banyak penjaga yang telah berdiri di tempat tersebut.Melihat kondisi temannya telah kehilangan dua tangan dan dua biji matanya, para penjaga itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerang Rawai Tingkis.Namun.“Kalian ingin bertarung …? Baiklah! Tapi tidak di sini …” Rawai Tingkis memancing para penjaga menuju tempat yang telah dia tentukan. Tempat penghukuman.Penjara yang hening saat ini, mendadak riuh kala melihat para penjaga berlari seperti kesurupan, mengejar satu orang yang berlari lebih cepat dari mereka.Pria tua yang berada di penjara, langsung mengetahui siapa yang mereka kejar itu.“Anak baru itu …” ada perasaan khwatir di benark Pria tua tersebut. Tentu saja, meski Rawai Tingkis adalah budak baru, tapi

  • Satria Roh Suci   Pembebasan

    Setelah menyelesaikan masalah di posko penjaga, Rawai Tingkis berjalan menuju pusat tambang emas yang berada cukup jauh dari posko jaga.Jika harus menyelesaikan masalah di sini, maka semua penjaga di sini harus dihabisi, jangan sisakan satu orang pun.Sekarang malam semakin larut, udara semakin dingin, tapi tidak bagi Rawai Tingkis dan banyak budak yang lain.Kemarahan yang berada di ambang batas membuat tubuh terasa panas.Saat berada di atas tebing, dia melihat lubang bekas galian tambang yang dipenuhi oleh banyak budak.Suara lecutan cambuk, suara jeritan orang dan suara makian para penjaga, semakin menambah panasnya perasaan Rawai Tingkis di malam ini.Obor-obor menyala redup, menunjukan wajah lirih para budak kelaparan.Wush.Mendadak obor-obor menjadi padam, Rawai Tingkis melepaskan aura suci yang membuat tempat itu menjadi sangat mencekam.Untungnya, aura yang dikeluarkan oleh Rawai Tingkis tidak begitu kuat, karena khawatir akan membunuh budak-budak yang ada di sana.Namun t

  • Satria Roh Suci   Pemilik Kapal

    Di sisi lain, Danur Jaya telah mengalahkan semua petugas di pantai, yang menunggu dermaga.Dia mengira masih ada waktu untuk bersantai, tapi rupanya para budak telah tiba secara bergerombolan.“Rawai Tingkis …” Danur Jaya sudah tahu Rawai Tingkis tidak akan bersabar dan mengikuti instruksi dari Ki Sundur Langit.“Naiklah ke kapal!” Danur Jaya Berseru, “Lekaslah!”Danur Jaya memesan lima kapal besar sekaligus nahkodanya untuk membawa para budak ini keluar dari wilayah Bulan Merah.Dia masih belum tahu kemana akan membawa para budak, tapi yang jelas dia tak akan membuang waktu.Jangan sampai Bulan Merah mengetahui hal ini, sebelum para budak diasingkan ke tempat yang lebih aman.Setelah berdesak-desakan, akhirnya semua budak masuk ke dalam kapal.“Berlayar!”Sementara itu Ki Sundur Langit telah menyapu beberapa posko yang berada di dekat tambang emas.“Ki …kita telah menyingkirkan semuanya,” ucap Putri Intan Kumala, “sekarang apa yang akan kita lakukan?”Ki Sundur Langit terlihat berpik

  • Satria Roh Suci   Lemparan Tombak

    “Hayo Kumala …hajar dia!” Rawai Tingkis bersorak, Ki Sundur Langit malah khawatir, lantas pria tua itu bertanya kepada Rawai Tingkis.“Kau tidak mengkhawatirkannya?”“Kumala itu kuat, aku yakin dia bisa mengalahkan satria itu hanya dengan tiga kali serangan.”“Tiga kali?”“Ya tiga kali saja, kau mau bertaruh, Pelatih? Jika Kumala berhasil mengalahkan satria itu hanya dengan tiga serangan, kau harus menyiapkan makanan selama satu bulan penuh, bagaimana?”Ki Sundur Langit setuju.Ke dua pria itu kini malah bersorak saat Putri Intan Kumala menyerang lawannya. Tentu saja mereka semua berharap Putri Intan Kumala keluar sebagai pemenangnya, tapi bagi Ki Sundur Langit, tiga kali serangan cukup mustahil dapat mengalahkan satria tersebut.Namun tiba-tiba.“Hujan panah batu!” Putri Intan Kumala baru saja mengangakat dua tangannya ke langit, lalu dengan cepat menurunkan tangan itu ke bawah dengan kuda-kuda menyerang.Bersamaan dengan itu, ratusan anak panah yang terbuat dari kerikil kecil mengha

  • Satria Roh Suci   Cinta

    “Apa aku sudah ada di surga, kenapa ada bidadari cantik di hadapanku?”Mendengar hal itu, wajah Putri Intan Kumala bertambah merah.Ya, yang dilihat oleh Rawai Tingkis adalah wajah Putri Intan Kumala. Demi untuk menyelamatkan pemuda itu, Putri Intan Kumala menyelam ke dalam lautan untuk menarik tubuh Rawai Tingkis.Setelah kejadian itu, Rawai Tingkis lebih banyak termenung. Di perjalanan dia lebih memilih diam, duduk dengan wajah yang memang sedikit berbeda dari biasanya.Ki Sundur Langit tidak tahu apa yang dipikirkan oleh pemuda itu, dan tampaknya ini bukan masalah makanan.Ketika mereka naik gerobak sapi yang disewa oleh Ki Sundur Langit, Rawai Tingkis duduk di dekat kusir dengan tatapan yang kosong.Perjalanan berhari-hari ini, tampaknya sangat berat bagi Rawai Tingkis, karena satu hal yang kini sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Ki Sundur Langit mengamati perubahan sikap pada diri Rawai Tingkis, dimana biasanya dia senang memesan makanan, tapi kali ini tidak.Jadi Ki Sundur Langi

  • Satria Roh Suci   Kedatangan Satria Roh Suci Misterius

    Di sisi lain.“Tempat ini sudah hancur lebur!” Satria Suci dari kelompok Serigala Perak baru saja tiba di lokasi salah satu tambang emas milik Bulan Merah, tapi yang tersisa hanyalah kehancuran saja.“Apa mereka yang telah menghancurkan tempat ini?” tanya salah satu satria yang lain.“Melihat kerusakannya, aku yakin merekalah yang telah melakukan hal ini!”“Sekarang, apa yang harus kita lakukan?”“Berada di sini terlalu lama akan sangat berbahaya, kita harus melaporkan masalah ini kepada Pimpinan …”“Tuan Ronggo akan sangat terkejut mendengarnya,” timpal salah satu yang lain.“Ya, dia pasti akan terkejut.”Beberapa minggu kemudian.“Jadi kalian bertemu seorang pemuda yang mahir dalam menggunakan pedang?”“Betul Tuan Ronggo … Namun, kenapa Tuan Ronggo lebih tertarik dengan pemuda tersebut, bukankah orang yang bernama Ki Sundur Langit jauh lebih kuat daripada pemua itu?”“Dia adalah Rawai Tingkis, dugaanku tidak salah, meskipun ada perbedaan dari sisi tampilah seperti yang kalian jelask

  • Satria Roh Suci   Sejarah Yang Disembunyikan

    Kelelawar Hitam sekarang mengambil alih Bulan Merah. Namun tunggu! Siapa sebenarnya pria ini?Kelelawar Hitam bukan orang sembarangan. Dia mungkin tidak dikenal terlalu luas di wilayah Sundaland, tapi di dunia luar, Kelelawar Hitam dikenal sangat berbahaya.Penjaga Dunia telah mencari keberadaan Kelalawar Hitam. Mereka ingin pria misterius itu menjadi bagian dari Organisasi Penjaga Dunia, tapi sepertinya Kelelawar Hitam memiliki pikirannya sendiri.Dia melakukan perjalanan dari satu negara ke negara lain, dari benua ke benua lain, hingga pada akhirnya langkah kaki pria itu mendarat di Benua Sundaland.Pria ini pernah bertemu dengan Pimpinan Bulan Merah dalam sebuah insiden, dan dari sini dia mengetahui keberadaan Bulan Merah.Awalnya, Kelelawar Hitam tidak tertarik dengan Bulan Merah, tapi kabar mengenai Tirta Amerta, membuat pria ini memutuskan untuk menguasai kelompok ini.Dia tahu, mencari air kehidupan tidaklah mudah, bahkan terkesan mustahil, jika dilakukan sendirian. Karena itu,

  • Satria Roh Suci   Calon-Calon

    Setelah saran dari Danur Jaya, akhirnya Padepokan Surya telah mengambil keputusannya.Mereka memutuskan untuk berhenti sejenak, dan membangun kekuatan ulang untuk menghadapi banyak musuh yang sangat banyak.Ki Langit Hitam ingin membentuk 9 pasukan khusus. Dia ingin mengembalikan sejarah dunia, 9 orang murni yang menjadi penyeimbang kekuatan 9 satria roh suci.Namun hari ini, tiba-tiba mereka kedatangan seorang pemuda baru.“Bukankah kau adalah …” Rawai Tingkis menggaruk kepalanya beberapa kali, mengingat-ingat siapa orang yang baru saja datang ke tempat ini, “kau adalah …”“Dia adalah cucu Ketua Partai Tuak,” timpal Danur Jaya, “Rawas Kalat.”“Ahhh…kau benar.” Rawai Tingkis langsung merangkul Rawas Kalat. “Sudah sangat lama, aku lupa namamu, tapi tidak dengan kekuatanmu. Apa yang membawamu ke sini?”“Sebenarnya …” Rawas Kalat lantas menjelaskan mengenai Partai Tuak yang dipimpin oleh Kakeknya.Partai Tuak telah hancur. Benar-benar telah hancur. Beberapa tahun yang lalu, Partai Tuak t

Bab terbaru

  • Satria Roh Suci   END

    Di saat bersamaan, Rawai Tingkis menyernag Kelelawar Hitam dengan seluruh energi mistik yang dimilikinya.Kecepatannya masih tetap sama, tapi daya hancurnya menjadi sedikit berkurang, dan ini karena tubuhnya terlalu dibebani oleh teknik baru yang dimilikinya saat ini.Lima orang Manusia Murni mencoba melakukan sesuatu atas perintah Ki Langit Hitam untuk mengakhiri nyawa Kelelawar Hitam, tapi mereka bahkan tidak dapat mendekati pria jahat itu.Sekarang mereka tahu kekuatan Rawai Tingkis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka semua.Kesombongan mereka selama ini, akhirnya dijatuhkan oleh kenyataan yang memalukan.Bukan hanya lima orang itu, Putri Intan Kumala sendiri juga tidak mampu berhadapan langsung dengan Kelelawar Hitam.“Apa sekarang kalian menyadarinya?” tanya Ki Sundur Langit. “Rawai Tingkis mungkin tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain, tapi aku yakin, sekarang kalian mengakui kekuatannya!”Kelimanya langsung terdiam, tidak lagi menjawab ataupun berbuat sesuatu unt

  • Satria Roh Suci   Menuju Akhir

    Kedatangan Camar Putih membuat perubahan pada jalannya pertempuran antara Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam.Kedatangannya sama seperti kedatangan Ki Sundur Langit dan Ki Langit Hitam untuk membantu para Manusia Murni dalam mengalahkan Beruang Salju.Dua Satria Roh Suci kini menghadapi serangan demi serangan dari pihak Rawai Tingkis.Berkat kedatangan Camar Putih pula, Kelelawar Hitam untuk pertama kalinya setelah menggunakan Ulat Dari Neraka, terkena tebasan Rawai Tingkis.“Aku akan melindungimu!” ucap Camar Putih.“Baiklah, aku mengerti!” Rawai Tingkis melaju cepat ke arah Kelelawar Hitam, sementara Camar Putih bertugas menahan semua serangan bola mistik yang dilempar musuhnya.“Aku tidak akan membiarkan dirimu menguasai Benua ini,” ucap Camar Putih, sembari melepaskan beberapa serangan berbentuk sayap putih yang berputar seperti gasing.Boom.Setiap bola mistik diledakan sebelum menyentuh tubuh Rawai Tingkis dengan sayap-sayap putih tersebut.“Camar Putih, kau selalu menghalangi re

  • Satria Roh Suci   Begitu Sengit

    Ki Langit Hitam dan Ki Sundur Langit, memasang kuda-kuda sebelum kemudian mulai menyerang Beruang Salju.Dua larik cahaya keluar dari telapak tangan dua pria tua tersebut, melesat cepat ke arah Beruang Salju.Mendapati serangan itu, Beruang Salju terpaksa menangkis serangan lawan dengan teknik pertahanan dinding es miliknya.Boom.Ledakan kecil terjadi di atas istana es, menggetarkan bagian puncak dari bangunan es tersebut.Saat Beruang Salju berniat melakukan perlawanan, dua petinggi Padepokan Surya telah berada di depannya, dan melancarkan serangan pisik.Suah.Beruang Salju melesat ke samping, menghindari pukulan Ki Langit Hitam, di saat yang sama, Ki Sundur Langit menyapukan tendangan cepat ke arah wajah Petinggi Penjaga Dunia tersebut.Boom.Tubuh Beruang Salju melesat cepat, meninggalkan Istana Es, dan jatuh terhempas di permukaan tanah yang gersang.Dia bangkit, lalu melepaskan dua bole energi ke arah lawannya. Sayangnya, dua serangan itu dapat dihindari oleh Ki Sundur Langit d

  • Satria Roh Suci   Para Tetua Muncul

    Serangan besar yang dilakukan oleh Rawai Tingkis dan Kelelawar Hitam, telah menyebabkan banyak kerusakan di sekitar mereka berdua.Namun dua orang itu, masih menolak untuk menyerah, meskipun salah satunya mengalami luka yang cukup serius, yaitu Kelelawar Hitam.Kelelawar Hitam memiliki energi mistik yang berlimpah, membuat dia percaya dapat mengalahkan Rawai Tingkis dalam segala kondisi yang dialaminya saat ini.Andaipun hanya memiliki satu tangan dan satu mata saja, Kelelawar Hitam masih percaya dapat menumbangkan Rawai Tingkis.Di sisi lain, Rawai Tingkis memiliki pertahanan pisik yang lebih baik, berkat pengobatan yang dilakukan oleh Naga Kecil.Namun demikian, energi mistik yang dimiliki pemuda itu berada jauh di bawah Kelelawar Hitam.Dua Roh Suci yang ada pada tubuh Rawai Tingkis, terbilang berusia muda, apa lagi Naga Kecil yang baru saja lahir beberapa waktu yang lalu. Energi mistik ke dua Roh Suci ini masih digolongkan kelas menengah, dan tidak dapat disandingkan oleh Energi M

  • Satria Roh Suci   Kedatangan Lima Manusia Murni

    Tidak pernah dirasakan oleh Kelelawar Hitam sensasi dan juga pengalaman seperti ini saat menghadapi musuh-musuhnya, kecuali hari ini.Dia tidak pernah takut, tapi hari ini dia melihat siapa yang kuat, dan siapa yang menjadi penguasa dari kalangan Roh Suci.Namun perasaan itu segera ditepisnya, dia tidak ingin jatuh dalam perangkap Rawai Tingkis.Kelelawar Hitam mengira, ini hanyalah permainan ilusi saja, mungkin ada kekuatan lain yang dimiliki oleh Rawai Tingkis, untuk mengendalikan pikirannya.Namun sayangnya, dia memang melihat sisi lain dari Rawai Tingkis.Sementara itu, Beruang Salju merasakan gejolak kekuatan Rawai Tingkis, dan tidak bisa tinggal diam saat ini.“Ini akan gawat, aku harus membantunya,” ucap Beruang Salju.Pria itu menaikan satu telunjuknya ke langit, lalu energi dingin menggumpal di ujung telunjuknya.Tidak selang beberapa lama, sesuatu yang sangat menakjubkan muncul di langit.Putri Intan Kumala menatap ke langit, dan untuk sesaat wajahnya menjadi tegang, meskipu

  • Satria Roh Suci   Di Dalam Hutan

    Beruang Salju masih berusaha untuk menumbangkan Putri Intan Kumala, meskipun tadinya dia penuh dengan kepercayaan diri dapat mengalahkan Kumala, tapi kenyataanya dia butuh waktu lama untuk menjatuhkan gadis tersebut. Beruang Salju telah menggunakan segagala cara untuk menjatuhkan boneka gurita raksasa yang dikendalikan oleh Putri Intan Kumala, tapi sialnya dia tidak mampu melakukan itu. Setiap kali dia brhasil memotong satu bagian tangan gurita itu, maka ditempat yang sama, tangan lain akan tumbuh. Menghadapi persoalan semacam ini, membuat kepala Beruang Salju serasa akan pecah. Sejauh ini, dia telah menemukan banyak ide, dan menerapkannya, bahkan ide paling licik sekalipun telah dia gunakan. “Jika aku tahu sebelumnya kekuatan gadis ini, aku tidak akan memilih padang tandus sebagai lokasi pertemuan,” ucap Beruang Salju. Baru kini dia menyadari kesalahannya, dan keunggulan Putri Intan Kuamala. Dengan semua batu yang ada di padang tandus, menjadikan Putri Intan Kumala memiliki pa

  • Satria Roh Suci   Kebangkitan Rawai Tingkis

    Bola-bola energi yang dilempar dengan mudah oleh Kelelawar Hitam, tapi menghasilkan dampak yang sangat mengrikan.Dari sini, terlihat betapa hebatnya Kelelawar Hitam sebenarnya, dan dari sini pula terlihat betapa kuatnya Roh Suci pada saat itu.Kekuatan sebesar Kelelawar Hitam bahkan tidak mampu menaklukan Roh Suci tanpa bantuan Satria Roh Suci dan Manusia Murni di jamannya.“Akan kuundang binatang kegelapan,” ucap Kelelawar Hitam.Dia melakukan sebuah gerakan, yang tidak jelas, tapi di ujung gerakan itu, dia mengarahkan telapak tangannya ke atas.Sedetik kemudian, kepulan asap muncul dari telapak tangan itu, lalu tepat di atas kepalanya, sekitar dua atau tiga depa tingginya, asap itu membentuk lingkaran besar.Belum tahu apa yang terjadi atau apa yang akan dilakukan oleh Kelelawar Hitam itu, tapi auranya sudah menyebar ke segala arah, dan berhasil menekan mental Rawas Kalat dan Danur Jaya.“Kalian akan menjadi santapan siang ini!”Dan, tiba-tiba.Goar… mahluk hitam besar muncul dari

  • Satria Roh Suci   Kekuatan Terbesar

    Sementara itu, Rawas Kalat dan Danur Jaya masih berjibaku sengit melawan Kelelawar Hitam yang mencoba menemukan keberadaan Rawi Tingkis.Dua pemuda mati-matian menahan Kelelawar Hitam, mencoba melakukan yang terbaik meski kerap mendapatkan luka pada bagian tubuh mereka.Sesekali akan terlihat debu jamur raksasa menghiasi udara siang ini, ketika salah satu dari mereka dihempas kasar ke permukaan tanah.Jangan bertanya berapa banyak darah yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sebab luka yang diterima ke dua pemuda itu tiada terhitung jumlahnya.Menghadai manusia yang memiliki energi mistik dalam jumlah besar, memang sangat menyulitkan.Bahkan, nyawa mereka kini seolah berada di ujung tanduk, hanya menunggu kematian saja.Sayangnya, tekad dan semangat juang ke dua pemuda itu tidak dapat dianggap remeh.Jatuh bangun hal biasa, kini keduanya mulai bersahabat dengan luka-luka.Setelah kehabisan anak panah, Danur Jaya terpaksa menggunakan busur panah untuk bertarung. Busur itu dijadikan sema

  • Satria Roh Suci   Danur Jaya dan Rawas Kalat

    Kelelawar Hitam menepis seluruh api yang menyelimuti dirinya dengan asap hitam, lalu berdiri setelah jatuh di atas tumpukan kerikil. Dia memandang Rawas Kalat dengan penuh emosi.“Kalian juga bagian dari pencurian Seruling Emas-““Memangnya kenapa?” timpal Rawas Kalat.Mendengar jawaban itu, wajah Kelelawar Hitam menjadi padam, dia menahan nafasnya dengn rahang yang mengeras, lalu dia berkata, “kalau begitu, kau juga harus mati!”Kelelawar Hitam langsung berubah menjadi asap dan menggempur Rawas Kalat dari segala sisi.Asap hitam secara alami mungkin tidak dapat menghantam tubuh manusia, tapi tidak dengan asap hitam milik Kelelawar Hitam.Asap itu terasa sangat keras sehingga membuat Rawas Kalat begitu kesulitan untuk menahan semua serangan Kelelawar Hitam.Dalam sebuah momen, Rawas Kalat mencoba memukul asap tersebut, tapi tangannya malah terjebak oleh asap itu.Dia tidak bisa menarik tangannya, seolah melekat kuat dalam kepulan asap.Di saat yang sama pula, muncul asap menyerupai ma

DMCA.com Protection Status