Share

END S1

Penulis: DIHNU
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rasanya Langit tengah diintogasi oleh dua orang tamu yang saat ini duduk di sofa menatap tajam ke arahnya. Kakak beradik yang selalu pasang badan untuk Danas.

“Kau datang untuk menertawaiku?” Langit bertanya sambil menatap ke arah Jagad.

Pria itu menganggukan kepalanya. “Iya. Aku ingin melihat sendiri seorang Raka Langit Mahameru yang terbaring lemah di tempat tidur seperti yang diberitakan di internet.”

Langit mendengkus. Memang sangat menyebalkan terpasang infus di lengan tangannya bahkan Marvin sangat posesif padanya. “Ck. Kau sudah melihatku, kau boleh pergi sekarang,” kesalnya.

Kemudian ruangan kembali diam. Langit mengalihkan matanya menatap sahabat istrinya. “Kau puas melihatku seperti ini ‘kan, Davina?”

Gadis yang ditanyai itu mengelengkan kepala. “Tidak. Aku tidak cukup puas, Kakak hidup sedangkan sahabatku tidak!” Langit menundukan kepala dengan dalam. “Jangan pernah punya niat bunuh diri, hiduplah seperti ini dengan rasa bersalahmu, Kak.”

“Ingat bagaimana keluarga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sangkar Pernikahan   S2-1. Kondisi Cahaya Memburuk

    "Apa kau baik-baik saja hari ini?" Langit bernarasi pada nisan sang istri pagi ini.Seperti pagi-pagi belakangan, ia rutin berkunjung ke makam Danas. Melepaskan rindu juga mengobati rasa sakit hatinya. Kekecewaan yang ia rasakan pada diri sendiri semakin menjadi-jadi setiap harinya. Bahkan setiap hari, tidak lupa membawakan bunga yang akan diletakkan di atas nisan sang istri.Andai saja Danas masih hidup, dia pasti akan sangat berbahagia. Namun sayang, Danas harus pergi terlebih dahulu. Meninggalkan begitu banyak luka dalam hatinya, yang menyedihkannya Haris ia bawa sampai mati."Aku masih akan menjaga anak kita, Cahaya. Aku memberikan nama Cahaya Sabintang Dara Mahameru. Sengaja memberikan nama itu, karena dia sangat mirip denganmu. Bibir dan matanya mengingatkanku pada dirimu." Langit mengatakan dengan suara yang bergetar. Semakin Langit menatap Cahaya, semakin dia merindukan mendiang Sena.Langit memberikan nama putrinya Cahaya, karena menurutnya bayi cantik itu menjadi cahaya tera

  • Sangkar Pernikahan   S2-2. Bertahanlah

    Langit berada di ruang perawatan Cahaya. Tangan dan kaki mungil bayi itu bergerak. Kondisinya belum stabil, tapi dokter mengizinkan sang ayah untuk menemui putri kecilnya. Langit menggunakan pakaian khusus, duduk di samping tempat Cahaya yang rebah dengan segala alat yang menempel di tubuhnya.Hatinya jelas sakit melihat kondisi putrinya.“Ayah akan melakukan apapun untukmu, tidak ada yang akan menyakitimu. Ayah janji,” gumamnya.Tingkah bayinya membuat hatinya terenyuh, tanpa sadar ia meneteskan air mata. Ada rasa bahagia dan penyesalan yang bercampur, sayangnya lebih banyak penyesalan.“M-maafkan Ayah. Kau pasti sangat marah jika tahu kebenaran saat dewasa nanti. Apapun itu, Ayah pasti akan menerima hukuman darimu, jadi Ayah mohon bertahanlah.” Langit meremas pinggiran incubator, tangannya diulurkan mengusap pipi mungil yang masih pucat.Senyuman Langit terbit di sudut bibir, senang melihat tangan dan kaki mungil Cahaya se

  • Sangkar Pernikahan   S2-3. Sebuah Kebenaran Yang Tersembunyi

    Marvin memperhatikan sebuah news yang baru saja terbit.‘CEO Neha’v Group Dilarikan Ke Rumah Sakit’‘CEO Neha’v Mengalami Depresi Setelah Kematian Istrinya’Berbagai komentar mengisi akun dari pembuat artikel. Kini sudah jadi rahasia umum kehidupan atasannya. Namun terlepas dari segala itu, untung saja wajah sang nona tidak pernah terundus media.“Pak, kembalilah ke rumah. Dokter memperbolehkanmu kembali, aku akan menjaga Nona.” Itulah kalimat yang diucapkannya atasannya.Atas perkataan Marvin akhirnya Langit kembali ke rumah. Pria itu juga merasa kalau ia butuh menenangkan diri. Namun sebelum pulang dia menyempatkan diri untuk datang ke makam. Satu hari pun tak ada yang dilewatkan. Anehnya hal itu malah membuatnya semakin rindu pada Danas."Hari ini aku akan pulang ke rumah. Tapi jangan khawatir, aku akan tetap menjaga anak kita dengan baik. Aku akan tetap memberikan semua yang terbaik untuk C

  • Sangkar Pernikahan   S2-4. Rahasia Kematian Danas

    “Kakak jangan gila, ya,” bentak Davina yang melihat raut wajah sang kakak setuju dengan perkataan Marvin.“Apa yang dia katakan benar. Kita harus membawa Danas pergi dari sini.”“Kak.”“Dav. Please, kau tahu hanya ini cara agar dia terbebas dari pria itu.”“Apa Kakak harus melakukan ini?” tanya Davina, matanya menatap nyalang.Davina tidak percaya kakaknya terpengaruh oleh Marvin, dia hanya takut kakaknya jatuh ke dalam perangkap masalah. Marvin adalah orang kepercayaan Langit, pria itu tidak mungkin akan mengkhianati tuannya. Bahkan saat Danas mendapatkan perlakuan tidak baik, dia tidak pernah berniat membantu tapi pria yang hampir tidak pernah ikut campur menginginkan mereka membawa Danas pergi? Itu membuatnya menaruh curiga.“Kita tidak punya pilihan lain. Asistennya saja meminta kita agar membawa Danas pergi. Tidak perlu khawatir, Marvin tidak—““Apa yang tidak mungkin? Dia bawahan pria itu.”“Percaya padaku, aku punya rencana. Kau hanya pergi percaya pada kakak dan Marvin. Kau ti

  • Sangkar Pernikahan   S2-5. Pria Sejuta Penyesalan

    S2-5. Pria Sejuta Penyesalan“Kau tau apa yang dia katakan sebelum di operasi? Dia memilih agar bayinya diselamatkan karena dia tidak ingin kau sendirian di dunia ini.” Suara Jagad menggema.“Tuan, kondisi Nyonya Danas saat ini sangat serba salah, keadaannya kurang baik.”“Nyonya Danas dan bayinya dalam bahaya.”Lidah dan tubuh Langit keluh saat itu juga. “Tuan, pilihan ada di tangan Anda. Siapa yang harus diselematkan? Nyonya atau–”“Bayiku, selamatkan bayiku.”“Da-danas—“ Suara Langit bergetar, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Raut wajahnya tampak gelisah hingga ia memekik nama Danas membuat Marvin yang sedang duduk di meja mengerjakan laporan melirik ke arah sang atasan.Langit terbangun dengan dada berdebar-debar. Dia selalu

  • Sangkar Pernikahan   S2-6. Nasib Renata

    “Apa yang mereka kerjakan sampai tidak becus menjaga satu wanita saja, huh?” Langit mengeram, di mengumpat sepanjang perjalanan.“Saya yang lalai, Tuan. Saya akan memberikan mereka pelajaran.”Rahang Langit mengeras, dia tidak habis pikir bagaimana bisa menjaga satu wanita saja tidak bisa. Bahkan sudah beberapa kali mereka kehilangannya.“Cari sampai ketemu,” geramnya.Dia ingat jika Jagad memintanya untuk menyerahkan sepenuhnya kasus kematian adik dan sang mama kekepolisian, itu benar dia lakukan. Namun hanya David, tidak Renata. Renata dinyatakan bersalah tapi ditahan karena kondisi mentalnya karena itu di rawat di rumah. Sayangnya itu tidak luput dari uang Langit.Dia tidak rela jika Renata mendapatkan hukuman yang sangat ringan. Sebuah Villa di pinggiran kota miliknya, tempat di mana dia mengurung Renata. Begitu banyak pengawal serta keamanan ketat, tapi masih saja wanita itu meloloskan diri.Ponsel Ma

  • Sangkar Pernikahan   S2-7. Danas Bangun

    Jagad duduk dengan gelisah di samping ranjang rumah sakit tempat Danas berbaring. Matanya tak henti-hentinya memandangi wajah wanita dicintai yang terbaring tak bergerak.Kondisi fisik Danas telah membaik secara signifikan. Luka-luka di wajah dan tubuhnya telah sembuh, dan alat-alat medis yang sebelumnya melekat padanya telah dihilangkan. Dokter yang merawatnya bahkan telah memberikan laporan positif tentang perkembangan fisiknya. Tetapi satu hal yang membuat Jagad semakin khawatir adalah kenyataan bahwa Danas belum juga sadarkan diri.Jagad menatap wajah Danas dengan ekspresi campuran antara kekhawatiran dan rasa bersalah. "Danas, aku di sini. Kamu harus bangun," bisiknya dengan suara yang hampir pecah karena emosinya. Dia meraih tangan Danas yang terbaring lemah di atas selimut putih. "Apa yang harus kulakukan, Danas?"Dokter yang merawat Danas, seorang wanita dengan pakaian putih bersih, masuk ke dalam kamar. Dia melihat Jagad yang duduk di samping ranjang de

  • Sangkar Pernikahan   S2-8 Pertemuan

    S2-8 PertemuanLangit duduk di ruang kerjanya yang terletak di ujung mansion yang masih dalam proses renovasi. Dia memeriksa beberapa rencana terbaru untuk proyek renovasi yang telah memakan banyak waktunya dalam beberapa bulan terakhir. Mansion tua itu begitu besar dan penuh potensi, dan Langit merasa bahwa ini adalah cara terbaik untuk menghormati kenangan istrinya, Danas.“Bagaimana renovasi taman?” tanya Langit pada Marvin. “Jangan sampai bunga-bunga yang dirawatnya rusak.”“Semuanya dikerjakan sesuai dengan keinginan Anda, Tuan. Ah, karya-karya Nyonya sudah saya beli dari beberapa orang.”“Kau tidak melewatkan sketsa pakaian ‘kan?”“Tidak.”“Dia sangat ingin jadi desainer.”“Seluruh karya Nyonya ada di ruangan itu

Bab terbaru

  • Sangkar Pernikahan   S2-16 Rencana Langit yang Misterius

    "Kau pasti bercanda dia bertemu dengan Langit," desis Jagad, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa cerita tersebut hanya sebuah kesalahpahaman belaka.Jagad merasakan detak jantungnya cepat saat mendengar cerita Davina. Matanya terbelalak, dan kepalanya seakan dipenuhi oleh bisingan yang mengaburkan pikirannya. Zanetra, cahaya dalam hidupnya, saat ini Jagad mungkin tengah terancam oleh sosok Langit. Wajahnya pucat dan dadanya sesak saat memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.“Aku tidak bohong Kak. Untung apa aku berbohong soal ini, huh?”“Ini yang aku takutkan jika aku tidak bersamanya,” keluh Jagad, wajahnya terlihat khawatir.“Kakak cepatlah ke Indonesia, kalian harus segera menikah. Kau harus segera menikah agar pria itu tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Danas.”“Jangan pernah menyebutnya dengan nama itu lagi, Davina. Namanya bukan Danas, dia Zanetra, apa kau lupa?”

  • Sangkar Pernikahan   S2-14. Aku Yakin Itu Dia

    Mata Zanetra terbelalak saat seorang pria yang tidak dikenalinya memeluknya dengan hangat. Tidak pernah ada perasaan hangat seperti yang saat ini dirasakan. Dia merasa ada getaran aneh di antara mereka, sesuatu yang sulit dijelaskan.“Danas, aku merindukanmu.” Langit semakin mempererat pelukannya seakan tidak ingin melepaskan pelukannya.Langit ingin waktu berhenti sesaat, dia tidak ingin melepaskan pelukannya. Kerinduannya hampir tidak bisa dibendung, saat melihat wanita yang mirip istri, langkah kakinya tidak bisa dihentikan, akal sehatnya tidak terpakai hanya ada satu yang terpikirkan saat itu juga. Memeluk.Marvin terkejut dengan tindakan Langit, dia juga terpaku melihat sang nyonya, bukan wanita yang mirip tapi benar-benar sang nyonya-Nyonya Danas.Bagi Zanetra, ini adalah paling gila karena ada yang menganggapnya sebagai Danas bahkan sampai memeluk. Kenyamanan itu membuatnya hampir lupa diri jika pria yang memeluknya adalah pria asing.

  • Sangkar Pernikahan   S2-13. Akhirnya Bertemu

    "Kamu sudah siap, Zane?" tanya Davina sambil tersenyum hangat.Zanetra tersenyum, meskipun ada keraguan di matanya, dia hanya menganggukan kepala."Tentu saja Nona Davina. Ayo kita mulai petualangan kita!" Lisa terlalu bersemangat melebihi dua orang lainnya, seakan tidak merasakan kelelahan.Mereka berjalan melalui jalan-jalan kecil di sekitar perumahan, mencicipi makanan lezat yang dijajakan oleh pedagang kaki lima. Davina membimbing mereka dari satu tempat ke tempat lain, menjelaskan dengan penuh semangat tentang makanan-makanan khas Jakarta."Jakarta itu keren banget!" ujar Lisa. "Aku suka suasananya yang ramai dan penuh energi.""Iya. Jakarta memang kota yang tak ada habisnya untuk dijelajahi." Timpal Davina.Mereka berhenti di sebuah gerobak jajanan kaki lima. Davina memesan nasi goreng, Zanetra memesan bakso, dan Lisa memesan martabak. Mereka duduk di pinggir jalan sambil menikmati makanan mereka."Aku suka nasi gorengnya," kata

  • Sangkar Pernikahan   S2-12 Melihat Danas

    “Wanita kemarin mirip Danas,” gumamnya. “Tapi tidak mungkin itu Danas. Huh!”Langit duduk di ujung meja panjang yang terbuat dari kayu, ruangan rapat yang terasa semakin sempit dengan setiap helaan napasnya. Wajah-wajah yang mengelilinginya tampak cemas, semua orang tahu betapa pentingnya rapat ini bagi perusahaan mereka. Dan di tengah-tengah kesibukan itu, Langit merasa sepertinya ada yang tidak beres.Dia merenung dalam-dalam, pikirannya terusik oleh seorang wanita yang baru saja ia lihat di bandara beberapa hari yang lalu. Wanita itu sangat mirip dengan istrinya. Meskipun dia tahu bahwa itu hanya kebetulan, namun hatinya terasa begitu berat.“Pak!” Maarvin berbisik, dia bahkan lupa jika dirinya saat ini tengah berada di ruang rapat. Terlihatsemua orang di dalam ruangan menegang, takut membuat kesalahan dan menjadi pelampiasan kemarahan Langit."Lanjutkan saja," kata Langit, berusaha menenangkan diri. "Saya hanya sedi

  • Sangkar Pernikahan   S2-15. Buna Baru

    Langit menghela nafas panjang saat menarik pegangan pintu rumahnya. Harinya telah berlari begitu cepat, meninggalkan jejak kelelahan yang merambat di setiap serat ototnya. Seiring langkahnya merangkak masuk ke dalam ruangan yang tenang, seberkas senyum kecil menghampirinya dengan langkah-langkah gemulai."Papa!" seru Cahaya dengan riang.Langit tersenyum dan memeluk Cahaya dengan erat. Rasa lelahnya seketika hilang ketika melihat senyum putri kecilnya."Cahaya!" serunya, merasakan hatinya menghangat hanya dengan melihat putri kecilnya itu. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini sendirian?"Cahaya, dengan balutan gaun merah muda yang menggemaskan, merengkuh lehernya dengan gembira. Langit merasakan segala kekhawatiran dan kecemasan yang menjeratnya sepanjang hari itu, mulai mencair seketika. Dia menggendong Cahaya dan berjalan menuju ruang keluarga, tempat kemudian ia duduk di sofa dan menaruh Cahaya di pangkuannya."Daddy pulang, ya?" tanya Cahaya, mata cokelatnya yang lucu menatap taj

  • Sangkar Pernikahan   S2-11. Penyebab Hilang Ingat

    Suara dentingan pisau terdengar beradu, aroma rempah-rempah dan daging yang dipanggang menyebarkan keharuman yang menggugah selera. Zanetra, dengan wajah penuh konsentrasi, berdiri di depan kompor sambil mengaduk adonan yang sedang dimasak.Saat sedang asik memasak, Zanetra merasa sentuhan lembut di pinggangnya. Langkah Jagad yang pelan membuatnya mendekati Zanetra tanpa terdengar. Dengan lembut, dia melingkarkan tangannya di pinggang Zanetra, membuatnya melompat kaget.Tubuhnya mendadak bergetar, dan ia hampir saja berteriak histeris. Tapi, saat ia melihat wajah lelaki yang memeluknya dengan erat, rasa terkejutnya berubah menjadi senyuman hangat.“Kak Jagad, kau membuatku kaget!” serunya, sambil melepas spatula yang dipegang.Jagad mengendus apa yang sedang dimasak, dagunya diletakan di atas bahu wanita itu, sambil mempererat pelukan, Jagad tidak lupa mengambil kesempatan mencium lembut leher Zanetra."Kau kembali lebih awal!" seru Zanetra. "Aku pikir kau akan pulang terlambat malam

  • Sangkar Pernikahan   S2-10. Zane Bersiap ke Indonesia

    Mobil berhenti tepat di studio Zanetra, senyuman pria yang mengantarnya terlihat tulus. “Masuklah,” ucap Jagad. Saat Zanetra melangkahkan kaki masuk, “Zane …” Panggilan itu mampu membuat Zanetra menghentikan langkahnya. “Tidak. Masuklah. Hari ini aku pulang telat, kalian tidak perlu menungguku malam malam.”Zanetra menganggukan kepala, ia segera masuk ke ruang pribadi miliknya.“Menikah, ya,” gumamnya sambil merebahkan tubuhnya di sofa. Ada perasaan yang tidak bisa dia katakan pada orang lain. Dia mengangkat tangan ke atas, melihat cincin yang tersemat di jarinya.Kenapa dia begitu gelisah? Bukankah Jagad selalu ada untuknya? Bahkan studio fashionnya dibuat oleh Jagad sebagai hadiah telah berjuang sembuh. Apa hanya karena dia berada di titik karir sampai dia belum ingin menikah? Kata

  • Sangkar Pernikahan   S2-9. Lamaran Jagad

    Danas duduk di sebuah studio desain di Zurich, Swiss, fokus pada potongan kain sutra yang terbentang di depannya. Rasa gembira meluap dalam dirinya karena karyanya yang indah. Dalam tiga tahun terakhir, dia telah berhasil membangun nama Zanetra sebagai desainer terkenal. Meskipun dia tidak ingat lagi namanya yang sebenarnya, dia menikmati hidupnya sebagai Zanetra.Studio miliknya dipenuhi dengan karya seni yang indah, dari gaun pengantin mewah hingga pakaian haute couture yang memukau. Ia dikelilingi oleh sekelompok asisten dan penjahit yang setia, yang membantu mewujudkan kreasi-kreasinya yang brilian.Kehidupan Zanetra bukan hanya tentang karirnya yang gemilang. Cinta pun telah memasuki hatinya dengan indah. Jagad, pria yang dulu dia tidak ingat selain dari nama yang diucapkannya, telah menjadi bagian integral dari hidupnya. Mereka telah menjalin hubungan yang erat selama dua tahun terakhir, dan akhirnya, Jagad telah melamar Zanetra. Mereka akan segera menjadi suami

  • Sangkar Pernikahan   S2-8 Pertemuan

    S2-8 PertemuanLangit duduk di ruang kerjanya yang terletak di ujung mansion yang masih dalam proses renovasi. Dia memeriksa beberapa rencana terbaru untuk proyek renovasi yang telah memakan banyak waktunya dalam beberapa bulan terakhir. Mansion tua itu begitu besar dan penuh potensi, dan Langit merasa bahwa ini adalah cara terbaik untuk menghormati kenangan istrinya, Danas.“Bagaimana renovasi taman?” tanya Langit pada Marvin. “Jangan sampai bunga-bunga yang dirawatnya rusak.”“Semuanya dikerjakan sesuai dengan keinginan Anda, Tuan. Ah, karya-karya Nyonya sudah saya beli dari beberapa orang.”“Kau tidak melewatkan sketsa pakaian ‘kan?”“Tidak.”“Dia sangat ingin jadi desainer.”“Seluruh karya Nyonya ada di ruangan itu

DMCA.com Protection Status