Elgano berhasil membawa Aubert ke kapal milik mereka, disaat mereka baru saja tiba seorang wanita dan dua pria berjalan didepan para perajurit. Mereka juga baru saja keluar dari hutan, tentunya kedua orang itu tak asing dimata Aubert, begitu pun mereka yang sangat mengenal Aubert. Elmisa yang melihat Aubert digendong oleh Elgano itu segera berlari menghampiri kedua orang itu. Dia tidak memperdulikan wibawanya ketika memimpin pasukan tadi. Sedangkan Lukang dan Sam juga melakukan hal yang serupa. "Elgano ad apa dengan tuan Aubert," ucap Elmisa. Tentunya sebagai orang yang pernah diselamatkan oleh Aubert, dia sangat takut dengan keaadan Aubert ketika orang itu terluka. Apapun usaha yang dilakukan dia harus tahu mengapa Aubert terluka."Tidak ada waktu untuk menjelaskannya sekarang, lebih baik kau pergi kehutan dan membantu ketua yang sedang bertarung dengan kawanan serigala," ucap Elgano. Meskipun Elgano adalah orang yang tidak peduli dengan banyak hal, tapi itu berbeda jika menyangk
Sebenarnya mereka tidak tahu apakah Robert dalam bahaya atau tidak, namun mengikat menghilangkannya jejak mereka. Semua orang berpendapat bahwa kemungkinan besar Robert sedang dalam bahaya.Elgano dan lainnya segera menelusuri jejak jejak darah yang tercecer kemana kemana. Mereka berjalan dengan begitu pelan sembari berjaga jaga jika ada sebuah serangan yang datang.Saat ini semua orang tidak tahu musuh seperti apa yang sedang mengincar mereka? Mungkinkah penghuni pulau ini? Atau binatang buas yang rakus. Semua orang tidak tahu sedikit pun, mereka yang mendapatkan ketidak pastian itu merinding tak karuan."Elmisa kira kira siapa yang menyerang mereka?" Tanya Lukang yang ada disampingnya.Pada saat ini semua orang juga mempertanyakan hal itu, tidak terkecuali Elgano. "Mungkin penghuni pulau ini," sahut Elmisa."Tapi bukankah itu aneh? Robert dan lainnya membawa perlengkapan yang cukup moderen, jika ada yang tinggal disini pastilah mereka adalah orang-orang yang tertinggal. Mengapa mer
Semua orang yang ada disana segera berhenti satu persatu mereka mengambil senjata masing masing. Dengan adanya peringatan itu, semua orang berhasil bersiap tepat waktu.Benar saja apa yang dikatakan oleh Elgano, beberapa orang sedang mengawasi mereka. Ketika keberadaan mereka diketahui oleh pasukan kerajaan Vanues. Mereka pun segera menunjukan diri. "Maaf karena mengganggu istirahat kalian dan membuat kalian waspada," ucap seseorang yang ada dibalik pepohonan. Dia menunjukkan diri paling awal dan beberapa orang yang ada dibelakangnya juga mengikuti setelah dia melakukan itu. Ada sekitar 10 orang yang berdiri dihadapan para pasukan kerajaan Vanues. Dibandingkan jumbelah mereka, musuh jauh lebih banyak. Selisih tiga angka akan membuat mereka kesulitan, begitulah yang seharusnya terjadi. Namun empat orang pangkat emas itu tidak sebanding dengan satu orang, mereka setara dengan 5 perajurit biasa. Sehingga saat ini mereka tidak merasa takut sedikitpun apabila terjadi pertempuran.Elgano
"aku sepakat dengan Shin, jika ketua masih belum di bunuh hari ini maka tidak ada salahnya jika menyiapkan pasukan terlebih dahulu," ucap Sam. Orang yang sejak tadi hanya terdiam itu pun memberikan saran yang paling masuk akal. mereka semua juga sependapat dengan ide Sam tersebut. eh tidak itu adalah ide yang diberikan oleh Shin, Sam hanya meneruskannya saja. karena malam ini mereka tidak bisa melanjutkan pencarian, semua orang pun segera kembali ke kapal mereka. Tidak terkecuali Shin, ketika orang orang yang ada didepannya sepakat untuk melaksanakan idenya. Dia sudah memutuskan untuk membantu mereka. Shin ingin balas dendam atas kematian para perajurit miliknya. Mereka pun sampai di kapal, ketika mereka baru saja tiba. Aubert yang masih terlihat lemas dan Vans sedang duduk menunggu kedatangan mereka. "Dari mana saja kalian, mengapa baru kembali ke sini selaurt ini," ucap Aubert. Dia sudah mirip seperti ibu yang memarahi anaknya. Mengapa dia melakukan itu? Tentu saja dia bert
"Hentikan tuan Vans, aku tidak menginginkan itu sedikit pun," Shin berusaha menolak paksaan yang dilakukan oleh Vans, namun Elgano dan lainnya langsung cepat tanggap untuk memperkuat posisi tuannya. Mereka mulai mendorong anak buah Shin yang sedang menatap makanan sembari meneguk air ludah. Shin menoleh keaarah anak buahnya yang sudah terhasut itu. "Hey kalian tega sekali menghianati ku," ucap Shin."Maaf tuan Shin kami tidak bisa menolak penawaran baik mereka," ucap salah satu orang yang terakhir masuk kedalam kapal itu.Vans menggunakan kesempatan itu, jika membuangnya maka tidak akan ada lagi kesempatan selanjutnya. "Shin jika kau tidak masuk kami tidak akan mengajakmu meninggalkan pulau ini, apakah kau ingin sendirian disini dan menjadi bagian dari warga pulau itu," ucap Vans.Shin mengingat kejadian beberapa Minggu yang lalu ketika dia melihat daging anak buahnya dimakan dengan lahap oleh para orang orang gunung. Shin seketika merasa mual ketika mengingatnya. Dalam sekejap mat
"maaf karena mengatakan ini. Bisakah kau memberikan alasan mengapa tidak bisa melakukan itu?" Ucap Vans. Dia benar benar tidak tahu mengapa Shin mengatakan itu, rencana yang dibuatnya benar benar sangat rasional dan pasti itu tidak akan menjadi masalah bagi Shin. Lantas mengapa pria itu mengatakan kalimat tersebut. Secara logika yang dipercaya oleh Vans ketika semua orang kesusahan dan pada akhirnya mendapatkan bantuan dari seseorang. Mereka pasti akan mencintai orang itu. "Mereka tidak akan pernah berubah, meskipun aku melakukan kebaikan pada rakyat kerajaan Shu, mereka tidak akan pernah menyukaiku. Kebencian mereka benar benar besar dan tak akan pernah padam," ucap Shin. Dia melakukan kebaikan pada rakyat yang kesusahan, namun semua orang membencinya karena melakukan itu. Kalimat seperti. Enyahlah dasar iblis pembawa malapetaka. Seandainya kau tidak ada disini pasti Kemalangan kami tidak akan pernah terjadi. Dan kalimat cemooh lainnya. "Hem .. jadi begitu, sepertinya renca
Di esok harinya semua pasukan yang dimiliki oleh kerajaan Vanues bersiap untuk melakukan penyelamatan. Mereka telah mendiskusikannya semalam dan semua orang sepakat untuk segera bertindak dipagi pagi buta. Vans yang sebelumnya selesai berbincang dengan Shin itu diberitahu tentang kesepakatan ini, begitu pun Shin. Sebagai raja Vans ingin ikut serta dalam misi penyelamatan anak buahnya. Disisi lain Aubert yang masih belum sehat juga memaksakan dirinya untuk ikut serta. "Hati hati dalam misi penyelamatan ini semuanya, mereka memang tidak memiliki senjata yang memadai dan kemampuan yang hebat. Namun jumbelah mereka cukup mengerikan, kita bisa mati jika lengah sedikit saja," teriak Shin. Pada saat ini semua orang penting yang akan menjadi pemimpin para peleton pasukan itu sedang berdiri dihadapan para bawahan. Mereka akan membagi pasukan menjadi 5 peleton yang setiap orangnya berjumlah 7 orang, namun untuk kahusus peleton yang dipimpin oleh Shin memiliki jumbelah yang paling banyak. M
Para orang orang yang sedang menari itu sontak terkejut akan serangan pasukan milik Aubert. Dengan segera mereka semua berlari kesana kemari demi menyelamatkan diri. Beberapa orang sempat menghadang Aubert dan lainnya. Mereka mulai pertempuran yang begitu berdarah, satu tusukan dari tombak milik orang orang pedalaman itu tak membuahkan luka sedikitpun dipihak pasukan Aubert. Batu tak akan mampu untuk menghancurkan besi itulah yang terjadi dalam pertempuran ini. Secara logika itu tidak seimbang, banyak nyawa dipihak musuh yang terus berjatuhan, namun meskipun begitu musuh tak gentar. Mereka selayaknya orang gila yang kerasukan setan, tubuh penuh luka tak menghentikan musuh untuk tetap bergerak. Satu satunya yang dapat menghentikan mereka bertarung adalah kematian itu sendiri. Mereka yang mendapatkan lawan merepotkan itu merasa kesal, ini adalah musuh yang paling merepotkan. Dalam perang bukan jumbelah atupun persenjataan dan setartegi yang paling menakutkan, namun musuh yang tak t