Share

Ketidak adilan

Sesampainya Vans didalam kamar dia segera menuangkan air ke ember yang sempat dibawanya ketika berjalan menuju kamar. Setelah itu dia mulai memasukan cairan anti bakteria ke kain itu.

Disaat semuanya telah selesai dia mengelap kepala Rin er yang berdarah dengan kain basah. Ketika Vans melakukan itu, Rin er merintih namun matanya tetap terpejam.

"Tahanlah istirku aku yakin kau bisa," ucap Vans.

Meskipun Rin er tak mendengar suaranya dia tetap mengatakan itu, Vans segera membalut kepala Rin er yang berdarah tersebut dengan kain perban.

Disaat semuanya telah selesai, dia mulai mengecek semua isi kapal. Sembari melakukan itu dia mencari dokter. Dia menemukannya, ternyata saat ini dokter itu sedang merawat seorang pelayan yang dalam keadaan keritis. Tangannya terputus, pendarahan yang tidak berhenti itu membuatnya terlihat amat mengerikan.

"Ada apa yang mulia," tanya dokter.

Dokter itu melihat Vans yang berkeringat, nafas tak karuan terlihat amat jelas. Tak butuh waktu lama sampai akhir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status