Aubert sudah tiba dikediaman yang dia miliki, dia akhirnya mendapatkan apa yang dia takutkan sebelumnya. Dengan kepergian Rin er dan rencana miliknya yang gagal, dia sekarang tidak memiliki tempat di bangsawan Values. Ayahnya pasti akan menolaknya setelah mengetahui semua ini. Dia berkeringat dingin karena memikirkan hal tersebut. Aurbet duduk sambil menyenderkan bahunya disofa yang lembut. "Sialan mengapa aku selalu kalah dengan orang itu," gumamnya. Aurbet yang sudah menyerah untuk menjadi bagian bangsawan Values itu segera menyiapkan barang barang miliknya. Dia yakin tidak akan ada tempat lagi untuk nya dikerajaan Wuan. Dimalam itu kabar kepergian Aurbet meluas di seluruh kerajaan Wuan. Bangsawan Values yang mengetahui niat busuk anakannya itu segera menemui Rin er dan meminta maaf padanya. Namun permintaan maaf itu tak bisa membuat mereka bergabung dengan kerajaan Vanues yang baru saja dibentuk. Rin er memang memaafkan Aurbet tapi dia juga tidak ingin mengambil kekuatan
"mas Vans apa yang harus kita lakukan sekarang," ucap Rin er. pada saat ini dia kebingungan harus melakukan apa, menghentikan perang saudara atau menghadang pasukan kerajaan shu, kedua pilihan itu sangat penting untuk segera diselesaikan. Sehingga itu membuat dia tidak bisa mengambil keputusan sepihak. "sebelum aku memberikan pendapat, aku ingin tahu kau berada dipihak mana?" ucap Vans. saat ini dia tak bisa memberikan pendapatnya, jika Rin er berpihak pada kerajaan Wuan. Vans berniat untuk menghentikan pasukan yang mendekat itu dan begitu pun sebaliknya. Namun apabila Rin er memilih untuk netral, jika itu pilihan Rin er, Vans ragu untuk memilih siapa yang akan di bela. "aku tidak bisa memilih nya, bangsawan values dan kerajaan Wuan dua duanya sangat penting bagiku," ucap Rin er. mendengar itu Vans menggaruk garuk kepalanya. Dia harus memberikan saran yang paling bagus, jika salah memilih maka kerajaan Wuan akan mengalami masalah dan begitu pun bangsawan Values. "bagaimana jika
"lapor raja, bangsawan Yu dan bangsawan Ji mengirimkan surat pemisahan diri dan saat ini mereka bergabung dengan kerajaan Vanues," ucap ketua biro informasi kerajaan Wuan. Sang raja yang sedang duduk itu segera berdiri, "lagi? Mengapa kekuatan kekuatan penting terus memisahkan diri dari kita. Putriku mengapa kau melakukan ini semua, jika kau ingin kekuasaan, aku akan dengan senang hati menyerahkan itu padamu," ucap sang raja. Raja Wuan yang bernama Rainhard itu begitu terpukul dengan kabar kabar buruk yang terus berdatangan. Satu persatu bangsawan yang menjadi pondasi kerajaan ini terus memisahkan diri. "Lapor raja... Pasukan kerajaan shu sedang mendekat kesini mereka membawa 1000 kapal perang, mereka saat ini sedang menuju kekerajan Vanues yang baru saja memerdekakan diri," ucap perajurit yang baru saja tiba. "Ha... Bukankah kita memiliki perjanjian non agresi dengan kerajaan shu, mengapa mereka beraninya menginjakkan kakinya ke negeri kita, meskipun kota Vanues memerdekakan diri
Semua orang yang mendengar kalimat tersebut terdiam, mereka menatap dengan penuh kebingungan, mereka tidak begitu mengerti apa yang dikatakan oleh Rin er. Siapapun akan menerima itu, hidup penuh kemewahan, tak perlu memikirkan makanan untuk esok hari atau hidup yang selalu dilindungi oleh orang orang. Bagi mereka yang ada disana hanya orang aneh yang menolak itu."mengapa kau tak ingin? aku mohon ambil alih lah kerjaan ini, aku kahwatir apabila kerajaan ini ditangan Kahn entah apa yang akan terjadi dengan masa depan kerajaan ini, mungkin kekacauan seperti ini akan sering terjadi," ucap Rainhard.Mengingat hanya dua Minggu ditinggalkan untuk melakukan pertemuan antara kerajaan, kejadian seperti ini bisa terjadi. Lantas apa jadinya jika Khan diberikan kekuasaan seumuru hidupnya. Memikirkan saja membuat bulu kuduk milik Rainhard merinding.Rin er yang mendengar ayahnya memohon seperti itu membuat hatinya terketuk, Rin er juga merasa itu akan terjadi. Rakyat yang dicintai olehnya akan m
"Rin er apakah kau yakin melakukan ini, jika guru tahu kita tidak ada di tenda pasti kita akan mendapatkan hukuman seperti sebelum sebelumnya," ucap Aurbet. Pada saat ini murid akademi sedang melakukan latihan dihutan, mereka diberikan tugas untuk bertahan hidup tanpa satu pun bekal. Maksud akademi melakukan itu untuk persiapan mereka ketika sudah memasuki dunia yang sebenarnya.Nasib tidak ada yang bisa tahu, jika mereka mengalami situasi terpojok atau tersesat ketika perang dan hanya satu satunya cara untuk bertahan hidup adalah pergi kehutan. Mereka akan kesulitan jika tidak mendapatkan pelajaran ini. Itulah alasan mengapa latihan ini diwajibkan disetiap semester akhir.Namun kelima biang onar itu meninggal kawan kawan mereka hanya untuk menemani Rin er. "Aurbet apakah kau tidak merasa penasaran dengan kehidupan orang orang gunung?lowa, Luminas,dan Lidora sangat antusias dengan ini. Jika kau tidak suka kembali saja ke tenda," Ucap Rin er. "Kuk..kuk..kuk pengecut satu ini sangat
Setartegi yang diusulkan oleh york diterima oleh mereka semua, begitulah akhir dari diskusi hari ini. Rin er dan York yang sudah mencapai tujuan itu segera kembali kekerajan Vanues. dua hari kemudian pertempuran bababak baru pun di mulai. Liam dan Khan ditugaskan untuk berdiam di sekitar wilayah keluarga Julius. Khan dan Liam di tugaskan untuk menjadi bala bantuan ketika kota Gin diserang, dengan berbekal 2500 perajurit mereka pergi ke sana kemarin. hari ini mereka sudah tiba di sana. "bagaimana dengan situasi hutan Liam?" ucap Khan. sebelumnya Liam sudah mengecek keadaan hutan, dan saat ini tidak ada satupun tanda tanda musuh ada disana. "tidak ada yang aneh dengan hutan, mungkin mereka belum melakukan pergerakan," ucap liam.Mendengar itu Khan mulai mengeluarkan nafas yang begitu lega. meksipun dialah penyebab utama perang ini, Khan cukup gerogi sekarang. Perang ini adalah perang pertama miliknya. Metal miliknya belum cukup kuat untuk menghadapi pertempuran dan pertumpahan darah.
Vans dan Lans pun pergi keaarah luar tenda, mereka menunda diskusi untuk menyusun setartegi untuk perang kali ini. itu semua terjadi hanya demi melihat benda yang ingin ditunjukkan oleh Vans. "kau tolong ambilkan benda itu," ucap Vans yang menyuruh perajurit pengawalnya. segera perajurit itu mengambil benda tersebut. beberapa menit kemudian perajurit itu datang sambil membawa kotak yang panjang satu meter dan lebarnya hanya beberapa centimeter saja. setelah dia mendapatkan benda itu, Vans segera membukanya dengan pelan. Lans yang melihat Vans membuka kotak itu semakin tidak sabar. Sebuah benda terbuat dari besi berukuran setengah meter itu diambil oleh Vans dari dalam kotak itu. Bentuknya cukup aneh Dimata Lans itu adalah benda yang pertama kali dilihat olehnya. Dibagian depan benda itu terdapat lubang yang sedikit kecil sedangkan dibagian bawah ada sebuah pegangan beserta pelatuk untuk mengaktifkan benda itu, sedangkan sumbu yang ada dibagian atas itu digunakan untuk daya dorong
Perkataan Vans tidak ditangkap oleh Lans, sebenarnya Lans memang menangkapnya tapi itu hanyalah sebuah kesalah pahaman yang sangat merepotkan. Saat ini Vans merasa akan mendapatkan masalah yang cukup besar untuk diatasi.Ketika Vans mendapatkan sebuah ancaman itu, tentunya pengawal yang dia bawa tak tinggal diam. Orang itu maju mengeluarkan senjata, namun meksipun begitu Vans tidak ingin mendapatkan perlindungan tersebut. Menurutnya melakukan itu hanya akan menambah kesalah pahaman, dia pun menyentuh bahu pengawal itu, disaat orang yang ada didepannya menoleh keaarahnya. Vans menggeleng gelengkan kepalanya.Pengawal itu mengerti hanya sekali gerakan yang dilakukan oleh Vans, dia pun segera mengembalikan pedang itu kesarungnya. Dengan elegan dia berjalan kearah belakang Vans, tempat dimana dia berada sebelumnya. "Maaf karena memberikan pertanyaan yang seperti itu, kesalah pahaman ini harus kita luruskan Lans," ucap Vans.Lans yang sudah bersiap menyerang itu berhenti, "kesalah pahama