Seseorang menendang kursi dihadapan lima orang yang sedang menunduk. "Apa! mengapa kalian bisa gagal menyelesaikan misi mudah itu," Aurbet saat ini sudah sampai ditempat titik pertemuan mereka. Ketika mendengar informasi itu, dia tentu saja marah. "Maaf tuan, kami sangat menyesal karena gagal menyelesaikan misi ini. Akan tetapi semua ini karena tuan York menghianati kita," ucap Robert. Semalam mereka terkepung oleh gerombolan perjarut milik York, mereka nyaris saja meninggal ditempat. Namun karena sebuah keberuntungan yang tidak diduga, kelima orang itu berhasil selamat. Namun luka luka yang dialami oleh mereka masih terlihat sangat jelas. "Mengapa dia menghianati kita? Bukankah dia berada dipihak kita?" Ucap Aurbet. Rencana yang telah dibuat oleh Aurbet sudah gagal sepenuhnya. Sebelumnya dia berniat menyembunyikan Vans di markas mereka yang lain, lalu Aurbet akan menghasut Rin er untuk bergabung ke faksi miliknya. Setelah Rin er berhasil mengambil alih kerajaan, dia akan membunu
Aubert sudah tiba dikediaman yang dia miliki, dia akhirnya mendapatkan apa yang dia takutkan sebelumnya. Dengan kepergian Rin er dan rencana miliknya yang gagal, dia sekarang tidak memiliki tempat di bangsawan Values. Ayahnya pasti akan menolaknya setelah mengetahui semua ini. Dia berkeringat dingin karena memikirkan hal tersebut. Aurbet duduk sambil menyenderkan bahunya disofa yang lembut. "Sialan mengapa aku selalu kalah dengan orang itu," gumamnya. Aurbet yang sudah menyerah untuk menjadi bagian bangsawan Values itu segera menyiapkan barang barang miliknya. Dia yakin tidak akan ada tempat lagi untuk nya dikerajaan Wuan. Dimalam itu kabar kepergian Aurbet meluas di seluruh kerajaan Wuan. Bangsawan Values yang mengetahui niat busuk anakannya itu segera menemui Rin er dan meminta maaf padanya. Namun permintaan maaf itu tak bisa membuat mereka bergabung dengan kerajaan Vanues yang baru saja dibentuk. Rin er memang memaafkan Aurbet tapi dia juga tidak ingin mengambil kekuatan
"mas Vans apa yang harus kita lakukan sekarang," ucap Rin er. pada saat ini dia kebingungan harus melakukan apa, menghentikan perang saudara atau menghadang pasukan kerajaan shu, kedua pilihan itu sangat penting untuk segera diselesaikan. Sehingga itu membuat dia tidak bisa mengambil keputusan sepihak. "sebelum aku memberikan pendapat, aku ingin tahu kau berada dipihak mana?" ucap Vans. saat ini dia tak bisa memberikan pendapatnya, jika Rin er berpihak pada kerajaan Wuan. Vans berniat untuk menghentikan pasukan yang mendekat itu dan begitu pun sebaliknya. Namun apabila Rin er memilih untuk netral, jika itu pilihan Rin er, Vans ragu untuk memilih siapa yang akan di bela. "aku tidak bisa memilih nya, bangsawan values dan kerajaan Wuan dua duanya sangat penting bagiku," ucap Rin er. mendengar itu Vans menggaruk garuk kepalanya. Dia harus memberikan saran yang paling bagus, jika salah memilih maka kerajaan Wuan akan mengalami masalah dan begitu pun bangsawan Values. "bagaimana jika
"lapor raja, bangsawan Yu dan bangsawan Ji mengirimkan surat pemisahan diri dan saat ini mereka bergabung dengan kerajaan Vanues," ucap ketua biro informasi kerajaan Wuan. Sang raja yang sedang duduk itu segera berdiri, "lagi? Mengapa kekuatan kekuatan penting terus memisahkan diri dari kita. Putriku mengapa kau melakukan ini semua, jika kau ingin kekuasaan, aku akan dengan senang hati menyerahkan itu padamu," ucap sang raja. Raja Wuan yang bernama Rainhard itu begitu terpukul dengan kabar kabar buruk yang terus berdatangan. Satu persatu bangsawan yang menjadi pondasi kerajaan ini terus memisahkan diri. "Lapor raja... Pasukan kerajaan shu sedang mendekat kesini mereka membawa 1000 kapal perang, mereka saat ini sedang menuju kekerajan Vanues yang baru saja memerdekakan diri," ucap perajurit yang baru saja tiba. "Ha... Bukankah kita memiliki perjanjian non agresi dengan kerajaan shu, mengapa mereka beraninya menginjakkan kakinya ke negeri kita, meskipun kota Vanues memerdekakan diri
Semua orang yang mendengar kalimat tersebut terdiam, mereka menatap dengan penuh kebingungan, mereka tidak begitu mengerti apa yang dikatakan oleh Rin er. Siapapun akan menerima itu, hidup penuh kemewahan, tak perlu memikirkan makanan untuk esok hari atau hidup yang selalu dilindungi oleh orang orang. Bagi mereka yang ada disana hanya orang aneh yang menolak itu."mengapa kau tak ingin? aku mohon ambil alih lah kerjaan ini, aku kahwatir apabila kerajaan ini ditangan Kahn entah apa yang akan terjadi dengan masa depan kerajaan ini, mungkin kekacauan seperti ini akan sering terjadi," ucap Rainhard.Mengingat hanya dua Minggu ditinggalkan untuk melakukan pertemuan antara kerajaan, kejadian seperti ini bisa terjadi. Lantas apa jadinya jika Khan diberikan kekuasaan seumuru hidupnya. Memikirkan saja membuat bulu kuduk milik Rainhard merinding.Rin er yang mendengar ayahnya memohon seperti itu membuat hatinya terketuk, Rin er juga merasa itu akan terjadi. Rakyat yang dicintai olehnya akan m
"Rin er apakah kau yakin melakukan ini, jika guru tahu kita tidak ada di tenda pasti kita akan mendapatkan hukuman seperti sebelum sebelumnya," ucap Aurbet. Pada saat ini murid akademi sedang melakukan latihan dihutan, mereka diberikan tugas untuk bertahan hidup tanpa satu pun bekal. Maksud akademi melakukan itu untuk persiapan mereka ketika sudah memasuki dunia yang sebenarnya.Nasib tidak ada yang bisa tahu, jika mereka mengalami situasi terpojok atau tersesat ketika perang dan hanya satu satunya cara untuk bertahan hidup adalah pergi kehutan. Mereka akan kesulitan jika tidak mendapatkan pelajaran ini. Itulah alasan mengapa latihan ini diwajibkan disetiap semester akhir.Namun kelima biang onar itu meninggal kawan kawan mereka hanya untuk menemani Rin er. "Aurbet apakah kau tidak merasa penasaran dengan kehidupan orang orang gunung?lowa, Luminas,dan Lidora sangat antusias dengan ini. Jika kau tidak suka kembali saja ke tenda," Ucap Rin er. "Kuk..kuk..kuk pengecut satu ini sangat
Setartegi yang diusulkan oleh york diterima oleh mereka semua, begitulah akhir dari diskusi hari ini. Rin er dan York yang sudah mencapai tujuan itu segera kembali kekerajan Vanues. dua hari kemudian pertempuran bababak baru pun di mulai. Liam dan Khan ditugaskan untuk berdiam di sekitar wilayah keluarga Julius. Khan dan Liam di tugaskan untuk menjadi bala bantuan ketika kota Gin diserang, dengan berbekal 2500 perajurit mereka pergi ke sana kemarin. hari ini mereka sudah tiba di sana. "bagaimana dengan situasi hutan Liam?" ucap Khan. sebelumnya Liam sudah mengecek keadaan hutan, dan saat ini tidak ada satupun tanda tanda musuh ada disana. "tidak ada yang aneh dengan hutan, mungkin mereka belum melakukan pergerakan," ucap liam.Mendengar itu Khan mulai mengeluarkan nafas yang begitu lega. meksipun dialah penyebab utama perang ini, Khan cukup gerogi sekarang. Perang ini adalah perang pertama miliknya. Metal miliknya belum cukup kuat untuk menghadapi pertempuran dan pertumpahan darah.
Vans dan Lans pun pergi keaarah luar tenda, mereka menunda diskusi untuk menyusun setartegi untuk perang kali ini. itu semua terjadi hanya demi melihat benda yang ingin ditunjukkan oleh Vans. "kau tolong ambilkan benda itu," ucap Vans yang menyuruh perajurit pengawalnya. segera perajurit itu mengambil benda tersebut. beberapa menit kemudian perajurit itu datang sambil membawa kotak yang panjang satu meter dan lebarnya hanya beberapa centimeter saja. setelah dia mendapatkan benda itu, Vans segera membukanya dengan pelan. Lans yang melihat Vans membuka kotak itu semakin tidak sabar. Sebuah benda terbuat dari besi berukuran setengah meter itu diambil oleh Vans dari dalam kotak itu. Bentuknya cukup aneh Dimata Lans itu adalah benda yang pertama kali dilihat olehnya. Dibagian depan benda itu terdapat lubang yang sedikit kecil sedangkan dibagian bawah ada sebuah pegangan beserta pelatuk untuk mengaktifkan benda itu, sedangkan sumbu yang ada dibagian atas itu digunakan untuk daya dorong
Vans menyenderkan bahunya kearah kursi yang dia duduk. Dia sangat lelah, nampak begitu layu selayaknya tomat yang telah membusuk. Dia ingin segera cepat cepat mengakhiri semua ini dan ingin segera kembali kekerajan Vanues.Rin er yang sebelumnya berada diluar segera memasuki ruangan itu. Kalau dia duduk disamping Vans."Aku minta maaf mas Vans," ucap Rin er.Sembari berkata seperti itu Rin er memeluk tubuh Vans yang layu. Vans membalasnya dengan hal yang serupa."Untuk apa?" Tanya Vans. "Semua ini karena ayahku yang memberikan misi sulit ini padamu dan membuat mu menjadi kelelahan seperti ini, karena itulah aku ingin minta maaf untuk nya," ucap Rin er."Ah itu ya. Memang benar saat ini aku sangat kekalahan, akan tetapi aku tak marah diberikan misi sulit seperti ini, lagian aku sendiri yang menyetujui untuk melakukannya. Ayahmu tidak salah apa apa," ucap Vans.Kapal yang di naiki oleh mereka berdua sudah berangkat meninggalkan beberapa orang yang mendapatkan tugas untuk menetap di k
"hey berhentilah disitu dasar bajingan, apakah seperti ini sifat dari raja kerajaan Vanues, sungguh tidak beretika sekali sifatmu itu," ucap Lisa penuh dengan amarah, bagaimana dia bisa menahan amarahnya itu. Ketika vans melupakan dirinya selama 1 Minggu terkahir.Disisi lain melihat kakaknya marah marah seperti itu, Shin segera berjalan kearah Lisa. "Kakak tenanglah tuan Vans memiliki maksud kenapa dia harus segera kembali kekerajan miliknya," ucap Shin. Lisa akhirnya menjadi tenang, dia juga sadar bahwa Vans harus segera kembali mengatur wilayahnya. Namun meksipun begitu Lisa tetap masih merasa geram."Sabar bagaimana aku bisa sabar, kau kira sudah berapa hari aku menunggu kedatangannya," ucap Lisa.Vans yang mendengar itu sangat muak, beberapa bulan yang lalu dia memperlakukan Vans dengan begitu hina. Vans masih memiliki kebencian padanya, namun di sisi lain perlakuan Lisa dahulu bukanlah karena keselahan Lisa, Vans juga tidak memiliki hak untuk membenci Lisa.Perasan campur aduk
Setelah merasa tidak ada yang tertinggal mereka berdua segera menemui Aurbet dan lainnya yang sedang menunggu. Rin er mencium bau badannya, itu begitu menganggu sekali. Namun meksipun begitu dia akan tetap melanjutkan perjalanan ini tanpa mandi. Sebenarnya itu bukanlah masalah besar, sebab perjalanan mereka dari ibu kota menuju kota pelabuhan hanya membutuhkan waktu 2 jam saja. Namun tetap saja Rin er adalah seseorang wanita, mustahil dia tidak terganggu dengan hal itu. "Maaf membuat kalian menuggu," ucap Vans. Pada saat ini semua orang sudah siap untuk segera meninggalkan istana kerajaan Shu, lima ekor kuda sedang di jaga oleh Robert dan lainnya, sedangkan Aurbet melihat jam tangannya. Seandainya yang terlambat adalah orang lain, pasti Aurbet akan memarahinya. Dia terkenal dengan keketanannya, meksipun begitu tak ada satupun orang yang pernah membencinya. Tentu saja beberapa orang yang ada dibelakangnya merasa iri ketika melihat Aurbet tersenyum lalu berkata. "Bukan masalah tua
Sungling memegangi kepalanya ketika mendapatkan informasi dari anak buahnya. Dia benar benar tidak menyangka apabila Vanslah yang membeli gandum dan persenjataan yang cukup menyulitkan untuk kerajaan Shu. Ditambah permintaan ganti rugi yang benar benar membuat mereka nyaris diambang kehancuran."Sial ternyata raja baru itu tidak bisa diremehkan," ucap Sungling.Ketika dia menyadari kalah sebelum melakukan negosiasi. Dia benar benar marah akan kebodohannya. "Tuan Sungling apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ucap Vans. "apa yang harus kita lakukan sekarang? Kau bertanya seperti itu? Kita benar benar tidak bisa melakukan apapun, cukup diam dan biarkan mereka pergi dari sini dengan aman," ucap Sungling.Dia sungguh tidak bisa melakukan apapun. Sungling sempat berpikir untuk menghabisi nyawa Vans dan lainnya. Namun memikirkan resiko yang akan ditanggung, itu benar benar membuatnya menghentikan rencana tersebut. Dia bukanlah raja bodoh, Sungling sangat tahu akan batasan yang dapat d
"Tuan Vans sepertinya ini terlalu berat untuk kami, bagiamana jika kami membayar dengan uang ataupun emas, membayar 1 juta ton gandum bukanlah sesuatu yang dapat kami lakukan," ucap Sungling. Secara tidak sengaja Sungling langsung menunjukkan kelemahan mereka. Vans yang mengira bahwa negosiasi ini akan sulit, mulai membuang kecemasan miliknya. Mendapatkan kelemahan musuh dalam sekejap adalah sesuatu yang cukup sulit dalam negosiasi, namun Vans bisa mendapatkannya dengan mudah."Aku tidak bisa mengubah syarat itu, sebenarnya aku tidak memiliki wewenang yang cukup untuk melakukan hal tersebut. Maaf tuan Sungling, karena menolak usulanmu itu, tapi kami mendapatkan perintah lain apabila kau tidak sanggup membayar dengan gandum sebanyak itu sekarang. Kau bisa melunasinya dengan cara mencicil selama 3 tahun," ucap Vans. "Tapi meskipun begitu, 1 juta ton gandum agaknya terlalu berlebihan untuk pertukaran 5000 orang perajurit. Jika memang begitu, aku tidak bisa melakukan pertukaran ini, aka
Beberapa hari telah berlalu semenjak keberangkatan Shin dan para rakyat untuk menghabisi para bajak laut. Vans dan lainnya tentu saja tidak ikut serta dalam situasi berbahaya itu. Mereka masih memiliki urusan yang cukup penting dengan kerajaan Shu. Namun sebelum itu mereka menyempatkan diri untuk mengelilingi kerajaan Shu, dia berhasil membeli gandum dan senjata di setiap kota kerajaan Shu, ya meksipun itu ada yang menolak penawaran Vans. Namun kebanyakan semua pemimpin kota menyetujui itu. "Bagaimana bisa pemimpin kota menjual gandum dan senjata tanpa sepengetahuan ku," di sebuah ruangan seseorang sedang membaca laporan yang diberikan oleh mata mata miliknya. Dia adalah raja negeri ini, namanya adalah Suhuling. Raja itu begitu marah karena mendapatkan laporan yang seperti itu, pada saat ini kerajaan mereka masih kekurangan makanan. Jika itu dibeli oleh kerajaan Vanues, mereka pastinya akan kesulitan dimasa depan nanti. Terlebih lagi para pemborntak yang semakin berani bertindak.
"terimakasih karena mendengar panggilan ku, semuanya maaf karena mengganggu waktu kalian. Apakah kalian bisa menebak maksud aku memanggil kalian apa?" Ucap Vans. Dia sebenarnya sangat tahu tindakan dan pertanyaannya ini begitu tidak sopan sama sekali. Dia juga tidak memiliki hak sama sekali untuk mengatakan kalimat selanjutnya. Vans tahu akan hal itu, oleh karena itu Shin saat ini berada disampingnya. Para orang orang yang mendapatkan pertanyaan itu menggeleng gelengkan kepalanya, pastinya mereka tidak tahu apa apa. "Kalau begitu dengarkan lah tuan Shin berbicara, akan tidak sopan apabila aku yang mengatakannya," ucap Vans. Dia pun mundur, lalu menepuk bahu Shin. Shin melirik kearah Vans, lalu dia mendapatkan senyuman dari pria itu. Apa yang harus aku lakukan, begitulah apa yang dipikirkan oleh Shin. Vans sebelumnya tidak memberitahu apapun tentang ini, jadi dia kebingungan sekali. Vans pun melihat sekeliling untuk menemukan jawaban, orang orang yang berdiri itu menunggu apa yang
"Tuan Aurbet aku ingin meminta maaf, Shin dibawa masuk kedalam bar, karena tempat itu cukup ketat aku tidak bisa masuk kedalam sana, tapi sepertinya mereka adalah sebuah kelompok yang terorganisir," ucap Elgano.Aurbet yang mendengar itu menggeleng gelengkan kepalanya, "jika memang seperti itu mau bagaimana lagi, itu juga bukan kesalahan mu Elgano. Malahan aku cukup bangga karena kau tak membuat keributan disana," ucap Aurbet.Aurbet sangat tahu sifat Elgano sebelum dia meninggal kota Val, dia adalah pria yang tidak akan puas jika tak berbuat onar. Dahulu dia sering dibuat sakit kepala olehnya. Namun semenjak dia meninggalkan kota Val dan bertemu Elgano lagi, dia melihat perubahan yang sangat mencolok dari kepribadian Elgano.Saat ini Elgano sudah menjadi pria yang jauh lebih tenang, Aurbet sebenarnya tidak tahu mengapa anak buahnya itu bisa berubah menjadi seperti itu. Memang benar Aurbet tahu Elgano sempat membahayakan rekan rekannya ketika menculik Vans, namun itu tidak bisa membua
"Ermilanda, ternyata kau masih hidup," ucap Shin. Sosok wanita itu berjalan dengan sebuah tongkat wajahnya rusak separuh, dia terlihat cukup mengerikan. Namun meskipun begitu Shin tidak takut dengan orang tersebut, dia lebih keaarah senang bertemu dengannya. Shin segera berlari menuju keaarah wanita itu, lalu langsung memeluknya. Shin tidak menyangka orang yang sempat menyelamatkan dirinya dari kebakaran itu berhasil selamat. Meskipun dahulu dia adalah pelayan Shin, Ermilanda sangat dianggap berharga oleh Shin. Dialah satu satunya orang yang menerima dirinya apa adanya. Sejak Ermilanda menghilang dia mulai kehilangan ketertarikan menulis, dia benar benar menyesal karena melakukan itu. Seandainya dulu dia tidak menciptakan buku itu, maka inseden tersebut tidak akan pernah terjadi. Namun kenyataan yang dilihatnya hari ini membuat dia merasa sangat lega sekali, dia sangat berterimakasih kepada Tuhan karena menyelamatkan nyawa wanita itu. Ketika tubuh Shin memeluknya, dia me