Semua orang yang mendengar kalimat tersebut terdiam, mereka menatap dengan penuh kebingungan, mereka tidak begitu mengerti apa yang dikatakan oleh Rin er. Siapapun akan menerima itu, hidup penuh kemewahan, tak perlu memikirkan makanan untuk esok hari atau hidup yang selalu dilindungi oleh orang orang. Bagi mereka yang ada disana hanya orang aneh yang menolak itu."mengapa kau tak ingin? aku mohon ambil alih lah kerjaan ini, aku kahwatir apabila kerajaan ini ditangan Kahn entah apa yang akan terjadi dengan masa depan kerajaan ini, mungkin kekacauan seperti ini akan sering terjadi," ucap Rainhard.Mengingat hanya dua Minggu ditinggalkan untuk melakukan pertemuan antara kerajaan, kejadian seperti ini bisa terjadi. Lantas apa jadinya jika Khan diberikan kekuasaan seumuru hidupnya. Memikirkan saja membuat bulu kuduk milik Rainhard merinding.Rin er yang mendengar ayahnya memohon seperti itu membuat hatinya terketuk, Rin er juga merasa itu akan terjadi. Rakyat yang dicintai olehnya akan m
"Rin er apakah kau yakin melakukan ini, jika guru tahu kita tidak ada di tenda pasti kita akan mendapatkan hukuman seperti sebelum sebelumnya," ucap Aurbet. Pada saat ini murid akademi sedang melakukan latihan dihutan, mereka diberikan tugas untuk bertahan hidup tanpa satu pun bekal. Maksud akademi melakukan itu untuk persiapan mereka ketika sudah memasuki dunia yang sebenarnya.Nasib tidak ada yang bisa tahu, jika mereka mengalami situasi terpojok atau tersesat ketika perang dan hanya satu satunya cara untuk bertahan hidup adalah pergi kehutan. Mereka akan kesulitan jika tidak mendapatkan pelajaran ini. Itulah alasan mengapa latihan ini diwajibkan disetiap semester akhir.Namun kelima biang onar itu meninggal kawan kawan mereka hanya untuk menemani Rin er. "Aurbet apakah kau tidak merasa penasaran dengan kehidupan orang orang gunung?lowa, Luminas,dan Lidora sangat antusias dengan ini. Jika kau tidak suka kembali saja ke tenda," Ucap Rin er. "Kuk..kuk..kuk pengecut satu ini sangat
Setartegi yang diusulkan oleh york diterima oleh mereka semua, begitulah akhir dari diskusi hari ini. Rin er dan York yang sudah mencapai tujuan itu segera kembali kekerajan Vanues. dua hari kemudian pertempuran bababak baru pun di mulai. Liam dan Khan ditugaskan untuk berdiam di sekitar wilayah keluarga Julius. Khan dan Liam di tugaskan untuk menjadi bala bantuan ketika kota Gin diserang, dengan berbekal 2500 perajurit mereka pergi ke sana kemarin. hari ini mereka sudah tiba di sana. "bagaimana dengan situasi hutan Liam?" ucap Khan. sebelumnya Liam sudah mengecek keadaan hutan, dan saat ini tidak ada satupun tanda tanda musuh ada disana. "tidak ada yang aneh dengan hutan, mungkin mereka belum melakukan pergerakan," ucap liam.Mendengar itu Khan mulai mengeluarkan nafas yang begitu lega. meksipun dialah penyebab utama perang ini, Khan cukup gerogi sekarang. Perang ini adalah perang pertama miliknya. Metal miliknya belum cukup kuat untuk menghadapi pertempuran dan pertumpahan darah.
Vans dan Lans pun pergi keaarah luar tenda, mereka menunda diskusi untuk menyusun setartegi untuk perang kali ini. itu semua terjadi hanya demi melihat benda yang ingin ditunjukkan oleh Vans. "kau tolong ambilkan benda itu," ucap Vans yang menyuruh perajurit pengawalnya. segera perajurit itu mengambil benda tersebut. beberapa menit kemudian perajurit itu datang sambil membawa kotak yang panjang satu meter dan lebarnya hanya beberapa centimeter saja. setelah dia mendapatkan benda itu, Vans segera membukanya dengan pelan. Lans yang melihat Vans membuka kotak itu semakin tidak sabar. Sebuah benda terbuat dari besi berukuran setengah meter itu diambil oleh Vans dari dalam kotak itu. Bentuknya cukup aneh Dimata Lans itu adalah benda yang pertama kali dilihat olehnya. Dibagian depan benda itu terdapat lubang yang sedikit kecil sedangkan dibagian bawah ada sebuah pegangan beserta pelatuk untuk mengaktifkan benda itu, sedangkan sumbu yang ada dibagian atas itu digunakan untuk daya dorong
Perkataan Vans tidak ditangkap oleh Lans, sebenarnya Lans memang menangkapnya tapi itu hanyalah sebuah kesalah pahaman yang sangat merepotkan. Saat ini Vans merasa akan mendapatkan masalah yang cukup besar untuk diatasi.Ketika Vans mendapatkan sebuah ancaman itu, tentunya pengawal yang dia bawa tak tinggal diam. Orang itu maju mengeluarkan senjata, namun meksipun begitu Vans tidak ingin mendapatkan perlindungan tersebut. Menurutnya melakukan itu hanya akan menambah kesalah pahaman, dia pun menyentuh bahu pengawal itu, disaat orang yang ada didepannya menoleh keaarahnya. Vans menggeleng gelengkan kepalanya.Pengawal itu mengerti hanya sekali gerakan yang dilakukan oleh Vans, dia pun segera mengembalikan pedang itu kesarungnya. Dengan elegan dia berjalan kearah belakang Vans, tempat dimana dia berada sebelumnya. "Maaf karena memberikan pertanyaan yang seperti itu, kesalah pahaman ini harus kita luruskan Lans," ucap Vans.Lans yang sudah bersiap menyerang itu berhenti, "kesalah pahama
"tuan Lans apakah kau yakin meninggalkan tuan Vans dan pasukannya sendirian disana?" ucap wakil komandan bernama Elbast. "sebenarnya aku tidak yakin tapi mau bagaimana lagi, itu perintah raja aku sebagai jenderal penjaga perbatasan tidak memiliki hak untuk menentang keputusan beliau, lebih baik kita percayakan saja pada tuan Vans," ucap Lans, pada saat ini mereka memang kembali ke ibu kota, namun itu bukanlah tujuan mereka yang sebenarnya. Tujuan asli mereka adalah kota Volka yang bisa langsung membawa mereka keaarah timur.***Robert yang berpikir keras alasan mengapa pasukan Lans meninggal Medan perang itu pun menemukan jawabannya, dia untuk kedua kalinya berdiri dari tempat duduknya. "mungkinkah mereka sedang menuju kekota Volka, jika itu tujuan mereka maka tuan vincaus dan tuan Lon akan dalam bahaya," ucap Robert. Kota Volka terletak di Utara ibu kota kerajaan Wuan, tempat itu sangat Bagus apabila digunakan untuk melakukan Serengan kejutan terhadap pasukan gabungan bangsawan
1 hari yang lalu ketika Rin er hendak pergi menuju ke ibu kota kerajaan Wuan seseorang menerobos masuk kedalam kediaman yang dia miliki.Ketika orang itu berada dihadapan mereka bertiga, York yang sebelumnya bersikap tenang mulai memasang kuda kuda bertarung. Dia menarik pedang yang ada di pinggangnya bersiap untuk menebas orang yang ada didepan itu menjadi cincangan daging."Aubert.." "Arlon.." Dua nama itu disebutkan oleh dua orang yang berbeda. Ketika selesai menyebutkan nama orang itu, Rin er dan Vans saling menatap. Mereka saling memasang tatapan penuh keheranan. "Mengapa suamiku memanggil Aurbet dengan nama Arlon?""Mengapa istriku memanggil Arlon dengan nama Aurbet? Apakah sebenarnya Arlon adalah bangsawan Aurbet?"Itulah yang dikatakan mereka di hati kecilnya. Disisi lain Aurbet mengangkat tangannya ketika mendapatkan ancaman dari pedang mengkilat milik York."Lama tak bertemu Vans, mungkin sekitar 10 tahun," ucap Aurbet. Seolah olah mengenal Vans yang berdiri di sana.Rin
"ngomong ngomong bagaimana rencana kalian untuk memenangkan pertempuran ini?" ucap Aurbet. Alasannya datang kesini bukan hanya untuk menemui Vans, ketika sadar tidak akan diterima di kerajaan Wuan dan bangsawan Values. dia bingung harus pergi kemana, jika keluar dari kerajaan dia tak memiliki koneksi sedikitpun, hanya tiga temannya saja yang dapat diandalkan. Namun mengingat di kehidupan yang pertama nya dia ditolak mentah-mentah karena membiarkan Rin er meninggal, Aurbet tak memiliki niatan untuk meminta bantuan pada mereka bertiga.Beberapa hari yang lalu ketika Aubert masih berada di markas persembunyiannya yang terletak diwilayah timur, Aurbet mendengar wilyah barat mendeklarasikan kemerdekaan yang di pelopori oleh Rin er.Karena menemui titik buntu untuk pergi kemana dan sekaligus dia tidak ingin lontang lantung seperti sebelumnya. Dia pun pun bertaruh dengan kemungkinan berhasilnya kecil, bukannya dia tidak memiliki maksud. Dia memiliki sebuah alasan mengapa dia rela berta