Share

Kebetulan Itu Tidak Ada

Author: tuanputri
last update Last Updated: 2021-09-03 14:53:26

Hayden duduk santai di kursi agungnya. Di tengah-tengah aula istana kediamannya yang menjadi tempat berpesta. Dengan segelas champagne menggantung diantara kedua jarinya. Ia menikmati pesta kecil yang dirancang oleh istrinya, Fuschia, untuk dirinya dan pasukannya.

Sesekali bibirnya mengukir senyum tatkala menyaksikan para prajuritnya tampak bersenang-senang dengan makanan dan alkohol yang disajikan elok oleh para pelayan. Lantunan musik orkestra mengiringi jalannya dansa para pasangan. Kakinya menghentak kecil, ikut terbawa alunan musik.

“Kau boleh berdansa, Yang Mulia.” Saran Raymon yang berdiri di sisinya masih dengan sikap siaga.  

“Mana bisa aku berdansa tanpa pasanganku, Raymon? Aku sudah menjadi pria beristri.”

“Tentu saja, Yang Mulia.”

“Mengapa kau tak berdansa dan menikmati pesta ini, Raymon? Aku melihat banyak nona mencuri pandang kepadamu.”

“Tapi Yang-”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Semestinya Kau Tidak Di Sana

    Tidak ada kata yang tepat selain keterkejutan saat pintu kamarnya terbuka, dan Fuschia melihat ada orang lain di sana. Fuschia berdiri terpatung di bibir pintu kamarnya. Kepala belakangnya seperti dipukul dengan tongkat baseball. Meskipun ia belum pernah dipukul menggunakan benda itu sebelumnya, tapi ia bisa membayangkan betapa sakitnya. Seperti saat ini. Kepalanya pening seketika.“Fuschiaku, darimana saja kau selama ini?” Tanya Hayden menyelidik, jarinya mengetuk meja tak sabaran.Fuschia masih terpatung. Matanya menangkap Hayden duduk di sofa, sedangkan Raymon berdiri tegap di belakangnya. Dua orang yang paling ia benci di semesta, ada di hadapannya saat dirinya seorang diri. Fuschia menelan ludahnya pahit. Ia menarik nafasnya perlahan.“Hayd- Saya menyapa Yang Mulia Putra Mahkota.” Fuschia membungkuk, tangannya yang sudah kering, kembali basah tatkala menjinjing kecil gaunnya.“Tolong jawab aku, Fuschia.&rdq

    Last Updated : 2021-09-04
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Permainan Dimulai

    Siapa yang menyangka akan ada hari saat Fuschia bisa menikmati sajian teh bersama tokoh-tokoh penting dalam novel ini? Ada Hayden yang dengan anggun duduk di depannya. Lalu ada Raymon berdiri di belakang Hayden dengan sikap siaga, serta Sarah – yang tengah menyamar sebagai Sergei, duduk di sisi Fuschia.Tiga orang busuk yang menertawainya malam itu ada di satu tempat. Dan di sinilah dirinya sekarang, menyeruput teh bersama mereka yang telah membunuhnya.Sesekali Fuschia akan melirik tajam pada Raymon.‘Aku sangat menantikan hari di mana aku bisa melihat tubuhmu dicabik-cabik monster, Raymon.’ Fuschia menggertakkan giginya.Ia menahan emosi marah yang siap meluap dengan menyeduh teh hangat. Sebenarnya ia lebih ke orang yang ngopi, jadi kebiasaan bangsawan di sini meminum teh masih asing untuknya. Sekalipun ia telah melakukan aktivitas ini selama 13 tahun, tetap saja cita rasanya tidak berubah. Ia merindukan kopi yang mampu melegakan

    Last Updated : 2021-09-05
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Kata Rumor

    “Itu bukanlah sebuah … rumor, Yang Mulia.” Jawabanku membuat mereka berdua, ah tidak, membuat mereka bertiga syok.“Fuschiaku, apa maksudmu dengan itu?”Oh! Aku sangat suka menyaksikan wajah Hayden terlipat seperti itu. Ekspresi Sarah juga tidak kalah menghibur.“Jika mereka mengatakan kalau aku bermain dengan pria di tempat terpencil lalu membawanya ke Istana Melati, maka itu bukan sebuah rumor, tapi fakta.”“Tapi kenapa?” Sarah melirik Hayden sekilas, aku pun demikian.“Sebentar, Yang Mulia. Apa yang kau pikirkan saat aku mengatakan kalau aku bermain dengan seorang pria? Tidak mungkin... kau tidak mungkin berpikir kalau aku melakukan hal senonoh, bukan? Hohoho.”“Ten-tentu saja, Yang Mulia. Lantas apa yang kau lakukan bersama pria itu?” Sarah menyahuti.“Oh, kami menjadi teman. Dia adalah tukang kebun yang merawat taman di dekat Danau Hi

    Last Updated : 2021-09-07
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Karma Keluarga

    “Jadi ini benar, Yang Mulia? Ada seseorang yang mencoba meracunimu melalui bahan kimia? Itukah sebabnya kau lebih sering jatuh sakit sejak datang ke Istana?” Kekuatiran Elysian membuat hati Fuschia sedikit lebih hangat.“Mungkin iya, mungkin juga tidak .”Tubuhku memang jauh lebih rentan sakit setelah aku memasuki Istana. Tapi kupikir itu semua terjadi karena mentalku yang sangat lelah. Terutama setelah aku kembali dari masa lalu seperti saat ini. Namun, jika bukan karena stres, mungkinkah Hayden telah melakukan sesuatu?Kalau ingatanku benar, di masa lalu kepalaku terasa berat setelah aku menghabiskan malam bersama Hayden. Waktu itu aku berusaha untuk tampak baik-baik saja sambil menahan pening yang dahsyat. Hingga Hayden memberiku obat itu, yang harus kuminum setiap hari sebagai vitamin.Tapi sekarang, kepalaku sudah terasa berat bahkan sebelum aku menghabiskan malam bersamanya. Apakah aku telah terekspos bahan kimia jebakan Hayd

    Last Updated : 2021-09-07
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Alasan Membenciku

    “Tidak ada. Saya hanya ingin mengirimkan pesan dari Putra Mahkota kepadamu. Beliau tidak ingin orang sembarangan yang menyampaikan pesan itu kepadamu. Jadi saya lah yang diutus.” Ekspresi datar Raymon tampak seperti biasanya, hanya saja Fuschia menangkap kesenduan dari sorot matanya.‘Mengapa kau tampak … tidak tenang? Hampir tidak pernah aku melihatmu gugup seperti itu. Atau jangan-jangan,’“Hmm, begitukah? Kalau kau ada di sini, apa artinya sekarang Putra Mahkota sedang bersama Tuan Sergei di kantornya?”Raymon memandangi Fuschia. “Benar, Tuan Sergei yang menjaga Putra Mahkota.”‘Ohohoho, jadi kau diusir ke mari karena dua orang itu sedang ingin bersama? Itukah sebabnya kau tampak sedikit gelisah? Aku tak mengira seorang yang tangguh dan dingin sepertimu bisa merasa gelisah karena seorang wanita, Raymon.’“Putra Mahkota pasti mengirimmu ke sini agar kau beristira

    Last Updated : 2021-09-07
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   D-1

    “Haaaa.” Aku menghela nafas semalaman.Mataku bengap karena aku tidak tidur semalaman. Benar-benar tidak memejamkan mata sejenakpun. Perasaanku campur aduk. Banyak cemas, gelisah, marah, risih, tapi juga excited. Karena akhirnya aku maju selangkah menuju tujuanku, yakni hamil.Tapi tetap saja, berbaring di atas kasur empuk bak marshmallow ini pun tidak membuatku terlelap. Membayangkan besok aku akan menghabiskan malam bersama pria yang tidak aku kenal di atas ranjang ini cukup membuatku terjaga.Aku masih berguling ke sana ke mari menguasai kasurku yang luas. Memporak-porandakan sprei putih yang tiap hari ditata rapi oleh para pelayan. Aku membenamkan kepalaku ke bantal.“Aaaarrrghhh!” Kutarik nafas dalam-dalam, lalu membenamkan kepalaku lagi ke bantal. “Aaaaaaarrrrggghhh!”Di sela-sela jariku sudah banyak rambutku yang rontok akibat tarikan kuatku. Aku bisa saja botak karena mengkhawatirk

    Last Updated : 2021-09-09
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   D-2 (2)

    Aku menatap kedua mata mereka. Keduanya tampak serius. Tapi wajah serius mereka super menggemaskan. “Pfthehehe. Kalian menggemaskan.” Pujiku, tapi mereka malah mendelik heran.“Hey! Berani-beraninya kau! Mengatai peri menggemaskan!”“Ayolah, itu adalah pujian. Anyway, jadi kenapa aku tidak boleh datang ke tempat itu? Apa kalian tahu sesuatu?”“Huh! Dasar manusia! Bagaimana kau bisa tak tahu padahal kau hidup dekat dengan mereka!”Aku memiringkan kepala karena bingung. Setahuku, kuil adalah tempat untuk berdoa kepada dewa Drachen, pencipta dunia ini, serta yang memberkahi sihir ke tanah ini. Kami sebagai bangsawan lumayan sering mengunjungi tempat itu untuk memberikan offering. Dan offering itu akan disalurkan kepada rakyat jelata yang membutuhkan. Aku pun sesekali mengunjunginya bersama Ibu. Di sana, orang-orangnya ramah dan berkelas. Aku cukup menikmati kunjunganku ke sana karena di sana memiliki efek

    Last Updated : 2021-09-09
  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Di Kuil

    Perjalanan ke kuil tidak membutuhkan waktu yang lama. Perjalanannya pun mulus. Kereta kuda tidak seberapa goyang karena jalanan telah diaspal dengan baik. Menunjukkan betapa terurusnya kuil ini.Kereta kudaku telah tiba terlebih dahulu. Disusul dengan kereta kuda Yang Mulia Ratu.“Selamat dating, wahai Matahari kecil kerajaan Drachentia, Yang Mulia Ratu. Serta bulan kecil kerajaan Drachentia, Yang Mulia Putri Mahkota.” Seorang pendeta laki-laki dengan pakaian besar warna putih menyambut kami. Ia tersenyum ramah dan menuntun kami memasuki gedung serba putih itu.Sejak perkenalan dengannya, aku sudah was-was. Karena bisa jadi orang ini adalah seorang alkemis yang sedang menyamar. Entah bahan kimia apa yang telah dibuatnya. Bisa jadi dia adalah alkemis yang membantu Hayden menciptakan senjata itu.“Kau tampak gugup, Putri Mahkota.” Kata Ratu yang duduk di sebelahku.Sekarang kami berada di sebuah ruangan khusus berdoa. Ka

    Last Updated : 2021-09-10

Latest chapter

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   The End

    Tuyul tak kunjung ditemukan.Sekeras apapun aku dan Mbayul mencarinya, kami hanya bisa menyimpulkan bahwa Tuyul telah meninggalkan kami. Sulit untuk menerima kenyataan itu, terutama ketika kami tidak mengucapkan selamat tinggal satu sama lain.Mbayul dan peri pengembara lainnya masih bersama kami. Mereka bekerja untuk aku sebagai CCTV kerajaan. Mereka adalah makhluk yang tepat untuk pekerjaan itu karena hanya sedikit orang yang dapat melihat mereka, meskipun banyak penyihir yang muncul sekarang.Kemudian, ketika Pasha berusia tiga tahun, aku mengetahui kisah terakhir Tuyul.“Ibu, masih ingat Paman Tuyul?”Suatu malam, Pasha menanyakan hal itu.Pasha memiliki kemampuan verbal yang sangat baik di usia dini, dia sudah bisa membentuk kalimat kompleks dengan baik, sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi. Dia juga mengingat beberapa hal tentang masa kecilnya, ketika dia berusia satu tahun.Dia bahkan mengingat rumah di tengah hutan yang pernah kami tinggali di Kerajaan Haddad, dan dia

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (5)

    Belum genap enam bulan Dylan menjabat sebagai raja baru Kerajaan Drachentia dan ia sudah menyandang gelar 'serigala emas Drachentia'. Dalam waktu singkat itu, dia ditakuti oleh kerajaan-kerajaan di sekitar Drachentia. Terutama karena prestasinya dalam membasmi semua monster dan alkemis yang tersisa di Drachentia.Tidak hanya itu, ia juga melumpuhkan perdagangan ilegal yang terjadi di lautan Drachentia. Tanpa ampun. Dan ternyata tindakannya tersebut merembet hingga mengguncang stabilitas ekonomi kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, yang selama ini mengakali Drachentia dalam hal perdagangan di laut.Maka hari ini adalah pertemuan besar dengan diplomasi kerajaan-kerajaan sekutu, yang hadir karena takut Dylan akan memangsa kerajaan mereka. Seperti yang diketahui banyak orang bahwa Drachentia adalah sebuah kerajaan kepulauan, aku rasa mereka takut kerajaan mereka akan menjadi salah satu pulau baru milik Dylan.“Tapi dia tidak sekejam itu. Aku tersenyum bangga pada Dylan yang duduk di samp

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (4)

    Upacara pernikahan aku yang kedua.Seperti yang diminta Dylan, sebelum upacara penobatan raja, kami mengadakan upacara pernikahan.Tentu saja, banyak yang perlu dipersiapkan untuk pernikahan keluarga kerajaan, tetapi karena kami ingin melakukannya sesegera mungkin, persiapannya cukup sederhana. Lagipula, kami ingin segera dinobatkan sebagai suami dan istri. Jadi kami tidak terlalu memikirkan tentang jamuan makan dan sebagainya.Aku mengenakan gaun pengantin putih yang terlihat sangat indah seperti taburan berlian di atasnya. Saat sinar matahari menyinari ku, gaun aku akan berkilauan.Mengapa bisa ada gaun pengantin yang begitu indah yang siap dalam waktu singkat? Jawabannya adalah karena antusiasme Laura dan Pak Andre, yang telah mempersiapkan gaun tersebut jauh-jauh hari, bahkan saat mereka tidak tahu kapan aku bisa memakainya. Begitu juga dengan tuksedo pernikahan Dylan.“Nyonya-oops, Yang Mulia, Kau terlihat sangat cantik. Kau seperti seorang dewi!”“Bukankah dia lebih mirip seora

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (3)

    Hari persidangan Putra Mahkota Hayden akhirnya tiba. Langit berwarna abu-abu kusam, dan orang-orang berbondong-bondong ke Pengadilan Tinggi untuk menyaksikan persidangan bersejarah itu dengan suasana hati yang tidak tenang. Pikiran mereka kacau.Dylan dan aku duduk di kursi saksi. Aku bisa merasakan semua mata tertuju pada kami. Aku mendengar bisikan orang-orang di belakang kami yang merupakan tempat duduk para bangsawan.“Aku di sini. Jangan gugup.” Dylan berbisik. Menarik kegugupan yang tidak kusadari telah menggerogoti kesadaranku.Meskipun aku mendengar bahwa Nyonya Luxor dan Laura sedang berusaha membuat banyak berita yang ditulis di koran yang menguntungkan kami, bukan berarti semua orang akan percaya dengan semua itu. Terutama para bangsawan yang mungkin mengincar kekuasaan kerajaan melalui keluarga kerajaan.Terlebih lagi ketika mereka mendengar bahwa raja mereka berikutnya adalah mantan budak dan korban eksperimen alkemis. Tidak lupa bahwa aku juga akan menjadi ratu mereka.“

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa (2)

    Setelah pertempuran hebat itu, aku tidur seperti orang mati selama dua hari. Aku terlalu memaksakan diri, jadi begitulah hasilnya.Sementara itu, Laura dan Nyonya Luxor mengerahkan banyak media berita dalam bentuk surat kabar untuk menuliskan segala sesuatu yang telah terjadi dalam semalam. Mulai dari alasan pemberontakan yang dipimpin oleh Keluarga Luxor dengan bantuan pasukan Keluarga Mountravven hingga kemunculanku yang mengejutkan.Nyonya Luxor dengan cepat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berita karena dia memiliki serikat informasi. Jadi dia telah menempatkan beberapa reporter di tempat kejadian untuk mengabadikan segala sesuatu yang terjadi sejak awal pertempuran.Dan sebagai reporter profesional, para reporter mendapatkan banyak gambar yang 'mencengangkan', yang kemudian disisipkan di berita utama koran mereka.Mulai dari gambar Hayden yang memimpin pasukan monster, lalu gambar aku menggunakan sihir air, dan juga gambar naga di langit yang memberkati aku da

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Menuju Akhir Masa

    Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Yang kutahu adalah Dylan tiba-tiba memegang pedang Hayden di tangannya, dan dari pedang itu keluarlah sebuah kekuatan super(?) berupa lingkaran raksasa yang mengiris monster-monster itu dengan sekali tebas. Kemudian karena kekuatan itu, energi Dylan seperti tersedot dan membuatnya jatuh lemas ke dalam pelukan ku.Aku sempat panik karena mengira Dylan akan mati, tapi ternyata dia hanya lemas sesaat. Karena setelah itu, kami dan beberapa tentara yang 'sehat' menjelajahi kuil.Tentu saja, pada saat itu aku juga tidak tahu mengapa orang-orang memandang kami dengan takjub saat mereka mengatakan bahwa kami menerima berkat dari naga yang membelai kepala kami dengan kakinya.Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang naga di langit. Tapi aku pikir itu mungkin Lord Drachen.Lagi pula, aku bertemu dengan seseorang yang hampir aku lupakan dalam perjalanan ke kuil.“AKU AKAN MEMBUNUHMU!” Sarah hendak melompat ke arahku dengan sepenuh hati, tapi tubuhnya sudah

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (13)

    “Mau ke mana kau, Tuan Bajingan?”Tanpa ragu, Merri melalap tubuh Raymon dengan api biru yang membara.“AAAAAAHHHHH!” Raymon menggeliat kesakitan sambil berteriak histeris, lalu tubuhnya ditendang oleh monster besar itu.Merri menyeringai sambil menatap Raymon yang menggelepar-gelepar seperti ikan yang sekarat.Merri berpikir, 'Lihatlah, betapa mudahnya menghancurkan bajingan itu. Jika saja aku lebih kuat dari dulu, maka Nona dan hidupku tidak akan sekacau ini.“Merri?! Apa yang kau lakukan di sini?” Fuschia mendekati Merri, terlihat bahagia di atas pohon.“Nona! Aku berhasil! Aku membakar bajingan itu!”“Kerja bagus, nak. Tapi jangan memaksakan diri karena kau masih dalam masa pemulihan, Merri.”“Tentu saja! Hahahaha, ini menyenangkan. Bagaimana denganmu, nyonya? Uh? Kepalamu berdarah!” Merri hampir saja melompat dari posisinya untuk mendekati Fuschia yang sedang terbang.Hal itu membuat Fuschia kebingungan. Tapi kemudian Fuschia menenangkan Merri. “Tenanglah. Aku sudah meminum ramua

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (12)

    Fuschia menatap pria di depan Nyonya Luxor dengan waspada. “Komandan Hugh?”Ia mengenali pria itu sebagai Komandan Ksatria Drachentia, Hugh Connor dari Keluarga Count Connor.Dylan mengerutkan kening dengan masam lalu berbicara dengan suara pelan, “Seharusnya aku memastikan kau mati di tanganku.”Komandan ksatria Hugh menundukkan kepalanya saat dia menghadapi Fuschia. Dia tidak mengangkat kepalanya saat berbicara.“Aku ... sempat datang ke Aula Crestine. Di sana aku bertemu dengan Nona Laura dan para korban yang selamat. Lalu aku... mengetahui kebenaran darinya. Jadi tolong, izinkan aku untuk menebus dosa kebodohan ku, Yang Mulia.”Fuschia mengenal Hugh Connor sebagai seorang ksatria yang setia kepada kerajaan. Kesetiaannya ditunjukkan dengan pengabdiannya kepada sang pemimpin. Ia dikenal sebagai 'anjing pemburu' mendiang raja yang telah menggigit banyak bangsawan atau pemberontak yang mengancam kekuasaan mendiang raja.Seperti Hayden dan Raymon, dia dilatih oleh mendiang raja dan me

  • Sang Villainess Ingin Bikin Baby Dulu, Balas Dendam Kemudian   Berakhir Hari Ini (11)

    “FUSCHIA!”Itu adalah suara Dylan. Dia muncul dari balik para tentara.“Dylan!” Fuschia segera mengangkat kakinya untuk memperpendek jarak di antara keduanya.Mereka berdua saling berlari dengan tangan terbuka lebar.Di tengah-tengah pertempuran antara monster dan manusia yang sepertinya tidak akan pernah berakhir, Dylan dan Fuschia saling berpelukan erat.Pusaran pikiran dan detak jantung mereka yang tidak menentu terobati oleh aroma yang mereka hirup satu sama lain. Pelukan erat yang mereka bagi saat itu seakan menyampaikan semua kelelahan dalam hati dan pikiran mereka.Kemudian, bersama dengan ciuman singkat yang mereka bagikan satu sama lain, masing-masing dari mereka membunuh monster yang menyerang. Fuschia memisahkan kepala monster yang menyerang Dylan dengan gergaji esnya, sementara Dylan merobek leher monster yang menyerang Fuschia dengan pedangnya.Belum pernah ada momen romantis dan horor yang terjadi dalam satu frame. Begitu banyak tentara yang mengira demikian dan secara t

DMCA.com Protection Status