Barav, yang benar-benar menyerah dan menceritakan semua yang dia tahu, Leighton mengangguk, dan dia sudah menentukan rencana tindakan selanjutnya.Setengah jam kemudian, Leighton perlahan keluar dari kediaman yang sunyi itu, segera bergegas menghilang dari sana.Selama perjalanan ini, dia telah memperoleh informasi soal markas Fire Lion dari anggota Tim Taring Naga lainnya, mereka juga telah mengetahui benteng Doutson lainnya dan pergerakan keempat putranya yang tersisa.Semua informasi itu segera disampaikan ke penegak hukum negara, dan para aparat segera melancarkan operasi dan mengirim pasukan elit untuk menyerang semua benteng Fire Lion di bawah kepemimpinan Taring Naga. Mereka telah bertekad untuk memusnahkan semua antek Fire Lion, dan memberantas geng yang meresahkan selama bertahun-tahun ini dalam satu gerakan.Leighton, justru sebaliknya, dia bergegas ke markas Fire Lion sendirian. Langkah ini telah dia renungkan pada banyak malam-malam sebelumnya, jadi dia ingin beraksi secepa
Melihat wanita cantik seksi di depannya, Leighton menjilat bibirnya dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa kamu mengenalku?"“Aku tidak mengenalmu, tapi ini tidak menghalangiku untuk mengenali kekuatanmu.” Wanita itu melangkah maju dan duduk di atas meja, menyilangkan kaki, menunjukkan lekuk tubuhnya yang indah menjulang. "Izinkan aku memperkenalkan diri. Namaku Tana, dan saat ini aku bekerja di markas kedua Laboratorium Rahasia Ketujuh Olsen Corporation.""Uhm, sepertinya identitasmu tidak biasa.""Mungkin kamu tidak bisa melihatnya, tapi aku seorang ilmuwan. Dalam hal literasi ilmiah, aku tidak kalah dengan Melly Musk yang pernah mengembangkan ‘obat kuat prajurit’ itu.""Aku benar-benar tidak melihatnya," Leighton tidak menyembunyikan pandangannya dari mengamati wanita itu dari atas ke bawah, "Kamu lebih mirip pelacur atau ular cantik sekarang."Tana berkata lembut, "Jika ada jalan, siapa yang mau menjadi seperti ini? Aku awalnya adalah salah satu pemimpin proyek markas kedua, da
Leighton membuka matanya dan melihat hutan lebat, tapi dia sendiri basah kuyup dan merasa lemah di sekujur tubuhnya.“Apa yang terjadi?” Leighton menggelengkan kepalanya yang pusing dan melihat situasinya saat ini dengan jelas.Separuh tubuhnya tenggelam di rawa, dan sekitar satu atau dua kilometer jauhnya, ada bangkai pesawat yang jatuh, yang sekarang telah berubah menjadi potongan besi yang mengepulkan asap tebal.Leighton sama sekali tidak dapat mengingat bagaimana dia muncul di sini, dan dia sama sekali tidak dapat mengingat dari mana pesawat itu berasal. Dia hanya ingat bahwa dia meninggalkan Tana di pangkalan setelah membereskan markas Olsen Corporation dan kemudian dia pergi sendirian.Dia percaya bahwa tim Taring Naga yang akan segera tiba akan menyelesaikan semua masalah selanjutnya, dia tentu tidak perlu khawatir tentang tugas-tugasnya setelah ini, dan dia sendiri memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan.Lalu ... ingatan di setelah itu, dia tidak ada bayangan sama
Mata Leighton tidak dapat melihat dengan jelas untuk beberapa saat, dan dia tidak memiliki kekuatan untuk berbicara, jadi dia hanya bisa menunggu.Ketika penglihatan dan kekuatan fisik berangsur-angsur pulih, matahari sudah terbenam. Leighton mencoba mengatakan sepatah kata pun kepada orang dengan mata kendur: "Hei, sobat, apa kamu mengerti perkataanku?"Pria itu tampak berusia tiga puluhan, ras kaukasian, setengah kepalanya botak, tapi janggutnya tidak dicukur. Dia mengangkat kelopak matanya untuk melihat Leighton, dan menjawab, "Oh, obatmu sudah habis, yah."Leighton bertanya, "Obat apa itu?"Pria itu berkata: "Tentu saja itu obat bius. Penduduk asli ini menggunakan anak panah tiup buatan sendiri untuk menembak sejenis duri kecil, yang dilapisi dengan sesuatu yang dapat melumpuhkan tubuhmu. Mungkin itu dari sari tumbuhan, yang digiling halus oleh mereka, aku juga tidak tahu terlalu paham soal itu.”Mendengar ini, Leighton menyentuh bagian belakang lehernya secara naluriah, memang ada
Leighton bertanya, "Apa kamu masih bisa lari sekarang? Apa kakimu sudah dibius atau terluka?"John menatap dengan mata terbelalak, dan menjawab dengan datar, "Tidak ... tidak masalah, hanya saja aku belum makan atau minum selama hampir dua hari, jadi aku rasa aku tidak bisa berlari sangat cepat, dan aku tidak bisa berlari jauh juga."“Nggak apa-apa, selama kamu bisa lari, itu cukup.” Leighton menunjuk ke satu arah, “Saat aku membuka kandangnya nanti, kamu bisa pergi ke sana.”"Hei sobat, jika kamu benar-benar bisa mengeluarkan kita dari kandang, aku sarankan lari ke arah lain, seperti ke sana."John menunjuk ke arah lain, "Aku telah dikurung di sini selama dua hari, dan selalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Menurut pengamatanku, arah yang kamu tunjuk barusan adalah jalan paling umum yang biasanya diambil oleh penduduk asli ini, dan yang aku tunjuk adalah jalan buntu. Aku belum melihat satu orang pun pergi ke sana selama dua hari."Leighton menggelengkan kepalanya, "Ya, aku ta
Sekitar satu jam kemudian, langit menjadi gelap, dan suku biadab itu telah dibodohi oleh Leighton sampai tersesat di ladang mereka. Pada saat ini, John akhirnya berhenti dan berbaring di tanah. Dia tidak bisa bergerak sedikit pun.Napasnya terputus-putus, wajahnya pucat, dan perutnya tiba-tiba bergolak, menyebabkan dia muntah di tanah.Tapi dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menopang tubuh bagian atasnya, jadi dia hanya bisa membiarkan wajahnya menempel di tanah berlumpur yang penuh dengan muntahan cairan lambung, dan perutnya kini sudah kosong dan tidak ada makanan yang tersisa.Hanya butuh beberapa menit bagi Leighton untuk mengejar, dia berjalan mendekat dan berkata, "Jangan khawatir, mereka sudah tertinggal jauh. Tidak mungkin mengejar dalam waktu singkat. Mari kita istirahat sebentar."Mendengar ini, John tidak sepenuhnya lega, tetapi setidaknya dia sedikit rileks, dan setelah akhirnya menarik napas, dia memiliki kekuatan untuk berbalik dan duduk, "Hufft ... sobat ... aku ti
Setelah melihat sekilas, ekspresi Leighton seketika berubah, dia tahu bahwa apa yang dilihatnya jelas bukan halusinasi, jadi dia merasa merinding.Karena bayangan hitam yang baru saja melintas jelas bukan binatang di hutan, melainkan manusia.“John, ada bayangan hitam yang mengikuti kita.” Leighton langsung mengingatkan.Wajah John memucat dalam sekejap, dia segera berbalik dan melihat sekeliling dengan waspada, "Di mana itu? Apakah itu orang-orang biadab yang liar itu?"Leighton berkata, "Tidak ... itu ... bagaimana aku bisa menjelaskannya padamu yah …."Dia mencoba mengatur bahasanya sedikit, "Bisa dibilang itu adalah sosok berwarna hitam, bukan karena aku tidak melihatnya dengan jelas, tapi karena itu memang berwarna hitam, seperti hanya sekelibat bayangan, dan baru saja menempel di pohon. Aku ragu, itu mungkin yang kamu dengar di pagi hari tadi, dia-lah yang menghasilkan suara itu.""Apa maksudmu? Apa kamu melihat monyet? Tidak ada orang berkulit hitam di tempat terkutuk ini!" Tamp
Ayo kembali?" kata Leighton menahan John.John dengan tegas menolak tawaran tersebut, "Enggak, aku punya firasat kuat, kalau masih ada bahaya di belakang yang mengintai kita, dan itu sangat dekat. Mending jika aku tersapu oleh sungai dan jatuh ke bawah air terjun, yang jelas aku tidak akan pernah kembali ke sisi itu.""Mungkin kamu benar, tapi …." kata Leighton, tetesan hujan telah membasahinya, "Untuk menyeberangi sungai dengan lancar, kita harus sangat cepat.""Kalau begitu ayo bertanding!"Dengan jengkel, John melompat ke depan dan berenang.Hujan lebat di hutan tidak terbayangkan olehnya yang penduduk kota. Intensitas hujan ini, seperti curah hujan buatan dalam pembuatan film drama TV yang vulgar. Pemeran pria dan wanita menangis di tengah hujan tanpa payung, sementara kamera mengabadikan momen itu ....John dan Leighton mulai mengarungi sungai dengan berenang gaya bebas, dan tidak perlu mempertimbangkan untuk menghemat energi mereka dalam situasi saat ini.Masalah saat ini hanyala