Home / Fantasi / Sang Pewaris Tahta / 013 | Kota Lugh

Share

013 | Kota Lugh

Author: Reidhika
last update Last Updated: 2023-07-15 20:15:12

“Pangeran… kedua? Apa maksudnya?” Freya adalah yang pertama mengeluarkan suara, keheningan itu sedikit mengganggunya, tapi apa yang dikatakan oleh pencuri tadi jauh lebih mengganggunya.

Mathias menoleh pada sang putri, lalu mengalihkan tatapannya pada pemuda berambut coklat kemerahan di sampingnya. Laki-laki bertubuh jangkung itu menghela nafas pelan. Ia sudah menduga banyak hal—bahkan hanya dalam waktu beberapa saat ia berada di sini. Tapi bukan haknya untuk mengatakan apapun, toh itu bukan urusannya. Selama tidak mengganggu ketentraman di Riodora, ia tidak peduli.

“Tuan Putri, ini sudah saatnya anda kembali. Kakak anda mungkin saja sudah mengacau di istana.”

Ia tidak membual untuk yang satu ini. Sang raja adalah orang yang bijaksana, walau agak kaku. Tapi ia orang yang pengertian. Hanya saja di luar dari urusan kerajaan, sayangnya orang itu juga seorang kakak—yang protektif, kalau perlu ditambahkan. Bukan sesuatu yang aneh, mengingat mereka berdua hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Pewaris Tahta   014 | Kota yang dibuang dan cerita tentang Empat Harta

    Freya menatap kedua orang di depannya dengan ragu. Ia sejujurnya tidak terlalu mengetahui soal Lugh. Hanya sekilas dijelaskan dalam sejarah yang pernah dipelajarinya beberapa tahun yang lalu, yang dulunya pernah menjadi kota pertanian yang cukup makmur di Riodora sebelum akhirnya dihapus dari peta. Selebihnya, tidak ada seorang pun di istana yang bersedia menjelaskan lebih lanjut soal Lugh, seolah ada yang sedang berusaha mereka tutupi.“Jadi…” Ailfrid bersandar pada jendela, sedangkan Freya duduk di salah satu kursi yang ada di sana, “kotanya hilang? Hancur? Atau sudah tidak berpenghuni?”Apa yang sudah pernah dibacanya terlalu jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Freya. Ada pesan lanjutan dari apa yang diterimanya ketika masih di Rockfell, tentang tujuan yang mengharuskan mereka menuju Lugh.Sebuah kota kecil di kaki gunung, nyaris dikelilingi perbukitan dan dibelah oleh sebuah sungai panjang. Satu-satunya cara menuju ke sana adalah dengan mengg

    Last Updated : 2023-07-16
  • Sang Pewaris Tahta   015 | Scott Rodrick Hargreaves

    Pemuda berambut merah itu menghela nafas, kedua tangannya melipat selembar kertas berukuran kecil yang sedari tadi dilihat olehnya, sebelum kemudian merobeknya menjadi ukuran kecil. Serpihan-serpihan kecil itu dibiarkannya berjatuhan di atas meja. Seberkas cahaya berwarna kemerahan muncul dari tangan kanannya dan robekan kertas tadi perlahan terbakar hingga menjadi abu, lalu menghilang begitu saja.Burung elang berbulu coklat yang masih bertengger di jendela itu menatapnya dalam diam, lalu terbang menjauh. Tugasnya sudah selesai, setidaknya untuk sementara ini.Tok tokSuara ketukan pada pintu mengalihkan perhatiannya, lalu suara seorang lelaki paruh baya terdengar. “Putra Mahkota, Yang Mulia Raja ingin bertemu dengan anda di ruangan kerjanya.”Ia mengusap wajahnya dengan kasar, hembusan nafas berat terdengar setelahnya. Ia benci dengan situasi ini. Dari sekian banyak hal yang tidak disukainya, berada dalam satu ruangan dengan sang ayah adalah sal

    Last Updated : 2023-07-16
  • Sang Pewaris Tahta   016 | Dua Sisi

    Scott berdiri di depan pintu berukuran besar berwarna putih gading. Ia masih belum ingin beranjak dari tempatnya. Dua pengawal yang berdiri di samping kiri dan kanan pintu hanya menatapnya sekilas, tapi tidak berani untuk bertanya—tidak, jangankan bertanya, mereka tidak sanggup bahkan hanya untuk mengeluarkan suara sedikitpun. Keduanya lebih memilih untuk menatap lantai marmer di bawahnya.Aura yang dikeluarkan oleh putra mahkota memang tidak pernah bersahabat, tapi yang kali ini jauh lebih buruk dari itu. Mereka sudah terbiasa, setiap kali menginjakkan kaki di istana utama, mood sang putra mahkota selalu berubah menjadi lebih buruk dari biasanya, apalagi jika bertemu dengan sang raja. Satu-satunya yang bisa membuatnya sedikit melunak hanya keberadaan perdana menteri.Ia menarik nafas. Tangan kanannya terjulur, membuka perlahan pintu besar itu. Ruangan di baliknya adalah ruang kerja sang raja. Perlahan ia melangkah masuk, setelah sebelumnya mengatur ekspresinya men

    Last Updated : 2023-07-17
  • Sang Pewaris Tahta   017 | Arian Bashkim, atau haruskah kita panggil dia... si pencuri?

    Stasiun kereta kota pelabuhan terlihat lengang. Bangunan tua dengan warna coklat tua yang mendominasi itu tidak terlalu besar, orang-orang pelabuhan jarang menggunakan kereta untuk bepergian karena jadwal yang sedikit jarang.Ketiga orang itu masih berdiri di depan pintu masuk, dengan Ailfrid yang berdiri di antara Seth dan Freya.'Ini buruk? Aku tidak pernah melihat mereka saling berbicara selain waktu pertama kali bertemu di penginapan, tapi kenapa mereka seperti sedang perang dingin begini?'Freya memang tidak menunjukkan raut wajah terganggu, tapi dengan minimnya interaksi mereka dan juga gadis itu yang tidak berusaha untuk berbicara dengan Seth, ia sudah cukup mengerti. Lain dengan Seth. Vampir itu jelas menunjukkan rasa tidak sukanya.Ailfrid menghela nafas untuk yang kesekian kalinya hari ini. Jangankan mengkhawatirkan apa yang ada di Lugh, sejak awal ia tidak yakin ini akan berjalan lancar.Pemuda berusia dua puluh empat tahun itu

    Last Updated : 2023-07-17
  • Sang Pewaris Tahta   018 | Bocah laki-laki di kota yang terbengkalai

    Menjadi pengamat itu terkadang rasanya menyebalkan. Ia memperhatikan banyak hal, melihat banyak hal, dan menyadari banyak hal. Tapi kesemuanya itu tidak selalu sesuai dengan dugaannya. Ingin bertanya untuk memastikan, tapi ia sendiri harus memastikan banyak hal hanya untuk bertanya satu. Terutama sekali kondisi yang terlihat tidak memungkinkan sekalipun ia sudah memastikan banyak hal.Ailfrid bisa bertanya pada Arian soal dirinya, tapi itu sama saja dengan keharusan untuknya membuka identitas aslinya. Freya bukan orang bodoh, gadis itu tentu saja masih mengingat secara detail apa yang terjadi kemarin. Salah bertanya hanya akan membawanya kembali pada topik mengenai pangeran kedua yang disinggung oleh si pencuri.Mengajaknya keluar dari kompartemen?Hanya akan menimbulkan kecurigaan lebih jelas. Seth tidak masalah sebenarnya, tapi melihat bagaimana reaksinya terhadap Arian, salah bicara mungkin akan membawanya pada masalah lain yang tidak diketahuinya.Terlalu banyak berpikir hanya aka

    Last Updated : 2024-01-24
  • Sang Pewaris Tahta   001 | Opening Sequence

    Seingatnya ia tengah berada di sebuah ruangan besar. Kala itu, ia seolah menjadi pusat perhatian. Belasan atau mungkin juga puluhan orang memberikan atensi penuh pada dirinya. Ruangan itu, seumur hidup adalah yang paling dibencinya—sepanjang ingatan yang masih bisa digali dari otaknya, tidak pernah benar-benar ada kejadian menyenangkan yang terjadi di sana.Bahkan hingga saat ini.Ia berdiri, di tengah ruangan, di atas karpet beludru berwarna merah terang yang membentang dari pintu kayu berwarna coklat tua hingga tepat di depan singgasana. Puluhan pasang mata tertuju padanya, seolah menunggu untuk menyaksikan drama macam apa lagi yang akan ditampilkan di sini.Dulu sekali, mungkin ketika usianya masih belia, satu-satunya hal yang terekam jelas dalam pikirannya adalah ketika sang ibu dihukum penggal. Ia masih terlalu muda kala itu, salah mengartikan senyum sendu milik wanita itu dan menganggapnya hanya senyum yang memang biasa ditunjukkannya. Masih mengira bahwa ia akan selalu melihatn

    Last Updated : 2023-06-19
  • Sang Pewaris Tahta   002 | Rockfell City

    Kota Rockfell adalah kota kecil di Kerajaan Aldrand.Tapi, namanya saja yang kota, kalau dilihat lebih jauh tempat itu lebih terlihat seperti sebuah desa yang sedikit lebih maju peradabannya. Tempat itu terlalu kecil, penduduk aslinya mungkin tidak lebih dari seratus orang, tapi ramai akan pendatang. Entah itu untuk singgah sejenak atau tinggal beberapa hari. Kota ini memang ada di jalur perjalanan, dan memiliki lebih sedikit hambatan jika ingin melanjutkan perjalanan ke Nuada dibandingkan dengan jalur lain, makanya orang-orang luar kerajaan yang ingin menuju ibukota lebih memilih melewati Rockfell.Ailfrid berjalan melintasi jalanan yang mulai dipenuhi oleh para pedagang—kebanyakan dari mereka hanya menjual bahan makanan dan pakaian, beberapa lainnya menjual obat-obatan, mengingat para pendatang yang singgah lebih sering mencari barang-barang semacam itu. Kota ini sangat jauh dari ibu kota kerajaan, Nuada. Butuh waktu empat hari dari tempat ini untuk mencapai Nuada—dengan catatan, pe

    Last Updated : 2023-06-19
  • Sang Pewaris Tahta   003 | Cerita tentang Naga yang Tersegel

    Jalanan terjal yang dipenuhi bebatuan licin adalah yang menyambut Ailfrid dan Seth ketika mereka tiba di hutan Chinia. Rerumputan tumbuh hingga nyaris separuh tinggi badan mereka. Tempat ini jelas sekali tidak pernah dilalui oleh manusia. Sejak dulu orang-orang lebih memilih untuk ke arah perbatasan barat dan memutar jalan melewati perbukitan jika ingin ke Nuada, walau sebenarnya waktu perjalanan akan terasa lebih singkat jika melewati Chinia.Tapi, memangnya siapa yang akan melewati tempat dimana ada naga di dalamnya?Segel itu dibentuk puluhan tahun yang lalu, tidak ada jaminan kekuatan segelnya akan tetap sama kuatnya seperti waktu itu. Daripada mengambil resiko yang tidak pasti, lebih baik melewati jalan yang lebih jauh tapi keselamatan lebih terjamin.Pepohonan di kanan dan kiri jalan tumbuh cukup lebat, membuat bias sinar matahari tidak banyak masuk. Tempat ini cukup gelap, bahkan di waktu tengah hari seperti sekarang ini.“Hei, ini jalan yang benar kan?”Ailfrid yang berjalan d

    Last Updated : 2023-06-19

Latest chapter

  • Sang Pewaris Tahta   018 | Bocah laki-laki di kota yang terbengkalai

    Menjadi pengamat itu terkadang rasanya menyebalkan. Ia memperhatikan banyak hal, melihat banyak hal, dan menyadari banyak hal. Tapi kesemuanya itu tidak selalu sesuai dengan dugaannya. Ingin bertanya untuk memastikan, tapi ia sendiri harus memastikan banyak hal hanya untuk bertanya satu. Terutama sekali kondisi yang terlihat tidak memungkinkan sekalipun ia sudah memastikan banyak hal.Ailfrid bisa bertanya pada Arian soal dirinya, tapi itu sama saja dengan keharusan untuknya membuka identitas aslinya. Freya bukan orang bodoh, gadis itu tentu saja masih mengingat secara detail apa yang terjadi kemarin. Salah bertanya hanya akan membawanya kembali pada topik mengenai pangeran kedua yang disinggung oleh si pencuri.Mengajaknya keluar dari kompartemen?Hanya akan menimbulkan kecurigaan lebih jelas. Seth tidak masalah sebenarnya, tapi melihat bagaimana reaksinya terhadap Arian, salah bicara mungkin akan membawanya pada masalah lain yang tidak diketahuinya.Terlalu banyak berpikir hanya aka

  • Sang Pewaris Tahta   017 | Arian Bashkim, atau haruskah kita panggil dia... si pencuri?

    Stasiun kereta kota pelabuhan terlihat lengang. Bangunan tua dengan warna coklat tua yang mendominasi itu tidak terlalu besar, orang-orang pelabuhan jarang menggunakan kereta untuk bepergian karena jadwal yang sedikit jarang.Ketiga orang itu masih berdiri di depan pintu masuk, dengan Ailfrid yang berdiri di antara Seth dan Freya.'Ini buruk? Aku tidak pernah melihat mereka saling berbicara selain waktu pertama kali bertemu di penginapan, tapi kenapa mereka seperti sedang perang dingin begini?'Freya memang tidak menunjukkan raut wajah terganggu, tapi dengan minimnya interaksi mereka dan juga gadis itu yang tidak berusaha untuk berbicara dengan Seth, ia sudah cukup mengerti. Lain dengan Seth. Vampir itu jelas menunjukkan rasa tidak sukanya.Ailfrid menghela nafas untuk yang kesekian kalinya hari ini. Jangankan mengkhawatirkan apa yang ada di Lugh, sejak awal ia tidak yakin ini akan berjalan lancar.Pemuda berusia dua puluh empat tahun itu

  • Sang Pewaris Tahta   016 | Dua Sisi

    Scott berdiri di depan pintu berukuran besar berwarna putih gading. Ia masih belum ingin beranjak dari tempatnya. Dua pengawal yang berdiri di samping kiri dan kanan pintu hanya menatapnya sekilas, tapi tidak berani untuk bertanya—tidak, jangankan bertanya, mereka tidak sanggup bahkan hanya untuk mengeluarkan suara sedikitpun. Keduanya lebih memilih untuk menatap lantai marmer di bawahnya.Aura yang dikeluarkan oleh putra mahkota memang tidak pernah bersahabat, tapi yang kali ini jauh lebih buruk dari itu. Mereka sudah terbiasa, setiap kali menginjakkan kaki di istana utama, mood sang putra mahkota selalu berubah menjadi lebih buruk dari biasanya, apalagi jika bertemu dengan sang raja. Satu-satunya yang bisa membuatnya sedikit melunak hanya keberadaan perdana menteri.Ia menarik nafas. Tangan kanannya terjulur, membuka perlahan pintu besar itu. Ruangan di baliknya adalah ruang kerja sang raja. Perlahan ia melangkah masuk, setelah sebelumnya mengatur ekspresinya men

  • Sang Pewaris Tahta   015 | Scott Rodrick Hargreaves

    Pemuda berambut merah itu menghela nafas, kedua tangannya melipat selembar kertas berukuran kecil yang sedari tadi dilihat olehnya, sebelum kemudian merobeknya menjadi ukuran kecil. Serpihan-serpihan kecil itu dibiarkannya berjatuhan di atas meja. Seberkas cahaya berwarna kemerahan muncul dari tangan kanannya dan robekan kertas tadi perlahan terbakar hingga menjadi abu, lalu menghilang begitu saja.Burung elang berbulu coklat yang masih bertengger di jendela itu menatapnya dalam diam, lalu terbang menjauh. Tugasnya sudah selesai, setidaknya untuk sementara ini.Tok tokSuara ketukan pada pintu mengalihkan perhatiannya, lalu suara seorang lelaki paruh baya terdengar. “Putra Mahkota, Yang Mulia Raja ingin bertemu dengan anda di ruangan kerjanya.”Ia mengusap wajahnya dengan kasar, hembusan nafas berat terdengar setelahnya. Ia benci dengan situasi ini. Dari sekian banyak hal yang tidak disukainya, berada dalam satu ruangan dengan sang ayah adalah sal

  • Sang Pewaris Tahta   014 | Kota yang dibuang dan cerita tentang Empat Harta

    Freya menatap kedua orang di depannya dengan ragu. Ia sejujurnya tidak terlalu mengetahui soal Lugh. Hanya sekilas dijelaskan dalam sejarah yang pernah dipelajarinya beberapa tahun yang lalu, yang dulunya pernah menjadi kota pertanian yang cukup makmur di Riodora sebelum akhirnya dihapus dari peta. Selebihnya, tidak ada seorang pun di istana yang bersedia menjelaskan lebih lanjut soal Lugh, seolah ada yang sedang berusaha mereka tutupi.“Jadi…” Ailfrid bersandar pada jendela, sedangkan Freya duduk di salah satu kursi yang ada di sana, “kotanya hilang? Hancur? Atau sudah tidak berpenghuni?”Apa yang sudah pernah dibacanya terlalu jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Freya. Ada pesan lanjutan dari apa yang diterimanya ketika masih di Rockfell, tentang tujuan yang mengharuskan mereka menuju Lugh.Sebuah kota kecil di kaki gunung, nyaris dikelilingi perbukitan dan dibelah oleh sebuah sungai panjang. Satu-satunya cara menuju ke sana adalah dengan mengg

  • Sang Pewaris Tahta   013 | Kota Lugh

    “Pangeran… kedua? Apa maksudnya?” Freya adalah yang pertama mengeluarkan suara, keheningan itu sedikit mengganggunya, tapi apa yang dikatakan oleh pencuri tadi jauh lebih mengganggunya.Mathias menoleh pada sang putri, lalu mengalihkan tatapannya pada pemuda berambut coklat kemerahan di sampingnya. Laki-laki bertubuh jangkung itu menghela nafas pelan. Ia sudah menduga banyak hal—bahkan hanya dalam waktu beberapa saat ia berada di sini. Tapi bukan haknya untuk mengatakan apapun, toh itu bukan urusannya. Selama tidak mengganggu ketentraman di Riodora, ia tidak peduli.“Tuan Putri, ini sudah saatnya anda kembali. Kakak anda mungkin saja sudah mengacau di istana.”Ia tidak membual untuk yang satu ini. Sang raja adalah orang yang bijaksana, walau agak kaku. Tapi ia orang yang pengertian. Hanya saja di luar dari urusan kerajaan, sayangnya orang itu juga seorang kakak—yang protektif, kalau perlu ditambahkan. Bukan sesuatu yang aneh, mengingat mereka berdua hanya

  • Sang Pewaris Tahta   012 | Pengejaran

    Irene terus berlari mengejar laki-laki itu, tanpa menyadari bahwa ia sudah terlalu jauh dari tempatnya semula. Langkah kedua kakinya membawa dirinya ke pelabuhan besar Kerajaan Riodora. Ia baru menyadari ketika suara dari cerobong asap di salah satu kapal yang akan pergi tertangkap indera pendengarannya, membuatnya seketika menghentikan laju larinya.Ia menoleh ke salah satu sisinya, lautan sudah nyaris di depan mata. Ada banyak kapal yang berlabuh di sana, entah itu kapal kecil atau kapal besar. Kapal pengangkut barang, ataupun kapal penumpang. Pelabuhan adalah tempat tersibuk di Riodora, dibandingkan tempat lainnya di kerajaan ini. Keramaiannya nyaris tanpa henti bahkan walau waktu sudah menunjukkan tengah malam atau dini hari, dan waktu siang menuju senja adalah waktu paling ramai, karena di waktu-waktu itu kapal penumpang banyak berlabuh.Gadis itu membelalakkan kedua matanya, menyadari bahwa ia sudah berlari terlalu jauh. Ia menatap sekelilingnya, laki-laki ta

  • Sang Pewaris Tahta   011 | Sebuah kebetulan dan... kencan?

    Pelabuhan Kerajaan Riodora dipenuhi oleh ratusan orang berlalu-lalang. Sebagian ada yang memang bertujuan ke luar wilayah, sebagian lagi para pendatang, dan sebagiannya lagi adalah orang-orang yang memang bekerja di sana. Cuaca terik membuat sebagian orang menjadi emosi, sesekali terdengar umpatan dan makian di beberapa sudut.Dua hari terlewati di laut lepas tanpa ada kendala berarti. Beruntung saja badai yang kadang timbul tidak muncul sama sekali. Ailfrid di tengah laut bukan orang yang bisa diandalkan, malah lebih terasa seperti beban. Beberapa kali perjalanan laut mereka, dan beberapa kali itu pula Seth selalu punya keinginan untuk mendorongnya ke tengah laut. Orang itu merepotkan. Kalau hanya diam di dalam kabin saja sampai mereka tiba di tujuan, ia tidak masalah. Tapi Ailfrid lebih senang menempel padanya seperti benalu.Mereka berdua turun dari kapal, dengan Ailfrid yang berjalan sambil memegangi pundak Seth. Kepalanya masih terasa pusing, dan perutnya masi

  • Sang Pewaris Tahta   010 | Cerita dari Pangeran Kedua

    “Jadi?” Seth sudah duduk di salah satu kursi di kamar penginapan yang disewa oleh Ailfrid. Iris rubinya mengarah tepat pada pemuda berambut coklat kemerahan yang berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak beradu dengan sang vampir.Hari sudah memasuki tengah malam ketika mereka kembali ke penginapan. Keduanya berteleportasi langsung ke dalam kamar, berusaha untuk tidak menimbulkan suara sedikit pun. Kalau mereka muncul di lobi, mereka hanya akan menimbulkan keributan, apalagi ditambah jalanan kota di waktu seperti ini yang masih terlihat ramai. Sihir memang hal yang biasa di dunia ini, tapi lain ceritanya kalau mereka tiba-tiba muncul di jalanan dengan seekor naga dalam pelukan.Naga itu hewan sihir suci, membawanya begitu saja bukan hal yang tepat terutama karena Aldrand pernah berurusan dengan salah satunya. Bayangkan saja seberapa hebohnya orang-orang di luar sana.“Kau tidak ingin membiarkanku istirahat? Setidaknya, biarkan aku berbaring satu jam saja,” Ailfrid baru saja meletak

DMCA.com Protection Status