Share

Bab 391

Penulis: Benjamin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 18:00:14
“Kalau tidak, aku akan mengangkatmu sebagai muridku dan mengajarkanmu segala hal yang kuketahui. Aku bahkan akan memberimu energiku.” Wanita tua itu menggelengkan kepalanya. Namun, niat membunuhnya membesar di balik rasa kasihannya.

“Kamu berkembang sangat cepat sampai itu rasanya menakutkan. Bahkan belum dua bulan berlalu sejak kebangkitanmu, tapi kamu sudah menemukan jalan pintas untuk bermeditasi. Malah, itu adalah metode aneh yang telah kamu temukan. Biasanya, metode seperti itu memiliki konotasi jahat, tapi aku tidak merasakan kejahatan di dalam dirimu. Harus kuakui bahwa kamu adalah karakter yang kuat.”

Dia tersenyum, tapi itu bukanlah senyuman yang baik. “Sejujurnya, aku merasa sayang sekali karena kamu akan mati—kamu seharusnya menjadi keberadaan yang sangat kuat. Aku tidak yakin siapa pun yang kukenal akan menjadi tandinganmu. Levelmu saat ini adalah level yang didambakan banyak orang dan gagal dicapai di masa hidup mereka.”

Dia terdengar bimbang saat berbicara, tapi Daffa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 392

    Daffa tidak menyuarakan pendapatnya. Alih-alih, dia terpaku pada pria itu. “Kamu pandai menyembunyikan keberadaanmu. Aku hampir tidak menyadarinya. Selain itu, aku terkejut dengan kenyataan bahwa kamu bisa menyesuaikan keberadaanmu sesuka hati!”Dia tersenyum. “Sekarang, aku paham kenapa pemimpinmu merasa sayang karena kita berada di pihak yang berlawanan. Aku juga merasa sayang karena kita adalah lawan dan bukan kawan.”Tangan Daffa masih terulur dan dia masih melakukan gerakan memutar. Dia tidak berhenti menyalurkan energinya sambil terus menyerap lebih banyak dari orang-orang di sekitarnya. Karena ini, dia tidak masalah berbincang dengan orang-orang ini meskipun percakapan itu tidak ada gunanya.Tidak disangka, seseorang yang lain tampak lebih khawatir mengenai situasi itu lebih darinya. Itu adalah pria yang terlihat kekar tapi sebenarnya memiliki tubuh yang kecil. “Berhenti basa-basi dan tanyakan saja pertanyaan apa pun yang kamu miliki. Jika kamu terus seperti ini, aku tidak ak

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 393

    Wajah pria itu menggelap dan dia berhenti menyerang.Daffa menaikkan sebelah alisnya, merasa pria itu sedang merencanakan sesuatu. Dia mengambil kesempatan itu untuk menerjang pria itu, tapi di detik selanjutnya, dia diselimuti kegelapan total. Daffa langsung berhenti karena dia bahkan tidak bisa melihat lawannya.Dia yakin akan satu hal—jika dia terus melanjutkan serangannya, dia bisa melukai siapa pun, mau itu ahli bela diri terbangkit atau pengamat tidak bersalah biasa. Dia tidak bisa bertindak gegabah ketika dia tidak yakin apa yang dia lawan dan tindakannya tidak akan mencapai apa-apa selain menghabiskan energinya.Dia menggigit bibirnya dan mencoba mencari cara untuk keluar dari situasi ini. Dia merasa jengkel oleh kenyataan bahwa dia belum mendaratkan serangan apa pun pada lawannya sejak pertarungan ini dimulai dan ini adalah pertama kalinya baginya. Dia tidak bisa menerima hasil ini, tapi lawannya jelas-jelas tidak peduli.Suara pria itu sekasar ampelas dan tampaknya datang

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 394

    Ketika otaknya memproses apa yang telah terjadi, itu sudah terlambat. Serangan Daffa datang padanya lebih cepat dari dia bisa bereaksi dan yang bisa dia rasakan hanyalah embusan udara dingin. Angin itu tampaknya menusuknya dan kegelapan itu perlahan mulai terangkat.Pria itu telah membuat bundaran kegelapan di sekitar Daffa dengan energinya dan ketika dia melihat Daffa mulai keluar dari kegelapan, dia tidak memiliki pilihan selain menyerah. Jika tidak, Daffa bisa mengikuti jejak energinya sampai ke sumbernya.Ini adalah hal yang sangat berbahaya. Semua ahli bela diri terbangkit menyimpan energi mereka di tempat yang sama dan dalam kondisi normal, siapa pun tidak akan bisa mengakses energi orang lain.Dia tidak bisa membiarkan Daffa melakukan sesuatu seperti itu, jadi dia melambaikan tangannya dan memaksa memutuskan koneksi di antara energi dan bundaran kegelapan itu. Lalu, dia memuntahkan darah dan bundaran kegelapan itu menyelimuti sekitarnya, membentuk awan gelap.Dia perlahan me

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 395

    Percampuran rasa takut dan frustrasi yang mematikan memenuhi pikiran Daffa. Dengan dada yang sesak, dia merenung, “Aku seharusnya tidak memercayai apa yang dikatakan orang-orang berjubah hitam ini. Lagi pula, mereka tidak memiliki kehendak bebas atas tindakan mereka. Selain itu, mereka tidak memiliki kontak dengan dunia, jadi pandangan dunia mereka ditentukan oleh sosok misterius di balik Grup Dream Investment. Jelas sekali bahwa orang-orang berjubah hitam ini bukanlah orang baik.”Dia menghela napas dalam, meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya. Kemudian, dia menghirup udara segar di sekitarnya melalui bibirnya yang sedikit terbuka. Banyak keterampilan dan kemampuan yang terpancar dari para lelaki itu yang dapat dengan mudah diserap Daffa ke dalam tubuhnya, sehingga tidak butuh lama bagi kekuatannya untuk pulih.Hal itu memicu gelombang kepanikan bagi mereka berdua yang mengenakan jubah hitam. Mereka berdua berlari ke arah Daffa. Sosok mereka melesat maju dengan sangat c

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 396

    Kedua orang itu tenggelam dalam pikiran mereka. “Lantas kenapa jika diri kita yang digandakan hanyalah sosok-sosok yang kabur? Kemampuan kita bagaikan lautan jika dibandingkan dengan kemampuan Daffa yang hanya menyerupai setetes air. Dia seharusnya tidak dapat mengalahkan kita! Namun, setetes air yang sangat kecil seperti dia berhasil mengacak-acak bulu kita dan menyebabkan perselisihan bagi kita—bagi seluruh lautan!”Pada titik itu, perhatian Daffa tertuju pada tubuhnya. Matanya sedikit membelalak terkejut ketika penglihatannya bisa menembus dagingnya. Penglihatannya memperbesar detail mikroskopis di dalam dirinya.Terlebih lagi, dia bisa melihat lebih baik daripada mesin sinar-X rumah sakit yang hanya dapat menangkap gambar pembuluh darah dan organ. Dia melihat pembuluh-pembuluh emas bercahaya samar berisi gas emas yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Pembuluh-pembuluh itu sangat indah saat bersinar di dalam dirinya.Mata Daffa terpaku pada gas emas dengan minat yang sangat besar. S

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 397

    “Ada apa denganmu? Itu bukan serangan yang seharusnya dimiliki oleh seseorang dengan tingkat kemampuan sepertimu,” bentak Mia sebelum langsung menambahkan dengan lega, “Namun, kamu beruntung kamu sudah melukai Daffa dengan parah. Kalau tidak, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika pertarungannya berlanjut.”Kegelapan menyelimuti pandangan Daffa lagi. Namun, dia sudah memejamkan matanya kali ini karena dia terluka dan bukan karena dia ingin fokus dengan lebih baik. Dia masih bisa mendengar suara semua orang di sekitarnya, jadi dia sadar mengenai apa yang sedang terjadi.Itu termasuk langkah kaki Mia yang berbelok sebelum berjalan ke arahnya. Daffa ingin membuka matanya dan berdiri dengan kedua kakinya, tapi sayangnya, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sedikit pun.Itu adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebelumnya, ketika Daffa terluka parah, dia kehilangan seluruh indranya. Namun, untuk alasan yang tidak diketahui, dia mendengar semuanya dan bahkan masih bisa

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 398

    “Lagi pula, mungkin salah satu bagian tubuhmu akan berakhir di tubuhnya, seperti apa yang terjadi pada Shelvin.”Jantung Daffa berdebar kencang di dadanya saat mendengar itu. Jantungnya berdetak begitu cepat hingga dia lupa akan rasa sakit di tubuhnya. Dia kini tahu apa yang telah terjadi pada Shelvin dan kenyataan itu membuatnya ngeri.Ternyata, Mia dan pria berjubah hitam itu telah memberikan kesan yang berlawanan bagi Daffa, yang berarti mereka telah menipunya sejak awal.Gas emas itu mengalir lebih cepat ke seluruh tubuhnya dan suhunya meningkat dalam sekejap. Hal itu menimbulkan rasa sakit yang menyadarkan Daffa dari lamunannya. Pada saat yang sama, dia tanpa sadar membuka matanya dan melihat semua yang terjadi di dalam tubuhnya.Namun, kali ini, kekejutan yang menyenangkan terpancar di matanya. Daffa bahkan berharap rasa sakit itu akan bertahan sedikit lebih lama karena dia menyadari temperatur gas emas yang panas itu membuat tubuhnya pulih jauh lebih cepat daripada sebelumny

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 399

    Mia tetap berlutut di tanah. Di sampingnya, Daffa bisa merasakan keraguan di pandangan Mia yang tertunduk. Namun, Mia tidak mengatakan apa-apa dan hanya berdiri sebelum berjalan pergi. Jawabannya sangat jelas bagi Daffa.Sementara itu, Daffa mendengar pria berjubah hitam menghampirinya dan tahu pria itu hendak membunuhnya. Menolak untuk mati bagaimanapun caranya, Daffa membuka matanya. Baik dia maupun pria itu tidak merencanakan hal itu.Ketika sinar matahari yang terik menyinari mata Daffa, Daffa membeku kebingungan selama dua detik. Segera setelahnya, rasa sakit yang dia rasakan menjadi sangat tidak tertahankan hingga dia bangkit berdiri seketika. Tubuhnya belum pulih sepenuhnya dan karena pergerakannya yang drastis yang menggunakan beberapa energinya, Daffa tidak sengaja melukai dirinya lagi.Namun, kali ini dia pulih lebih cepat. Setelahnya, dia memeriksa luka-luka dalam di balik kulitnya, mengetahui tidak ada orang lain yang bisa melihatnya.Meskipun begitu, Faris, yang berdir

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 421

    Itulah kenapa dia ada di sini. Ini adalah satu-satunya kesempatan dia. Dia awalnya merupakan pria terkaya di Kota Almiron, tapi Daffa dengan mudah merenggut semua itu darinya. Ini berarti tidak ada keluarga kaya lain di Kota Almiron yang bisa membantunya karena mereka tidak akan mampu melawan Daffa.Rafael telah mencoba memilih antara mengulang dari awal di tempat baru sebelum kembali untuk balas dendam dan melepaskannya. Meskipun dia baru saja mendengar tentang Keluarga Halim dan tidak tahu banyak mengenai mereka, dia sangat paham bahwa mereka cukup kaya dan berpengaruh untuk memiliki mata dan telinga di banyak kota yang berbeda. Ini berarti Keluarga Halim jauh lebih mengerikan dari yang dia bayangkan.Pada saat ini, Daffa terduduk di ruang kerjanya seraya dia memikirkan mengenai perusahaan ayah kepala penjaga keamanan itu. Kepala penjaga keamanan itu telah meninggalkan ruangan, tapi dia tiba-tiba kembali. Dia bergegas memasuki ruangan dan dengan cepat menutup pintu. Tindakannya yan

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 420

    “Dia juga memiliki banyak pemikiran yang tidak dapat diterima secara sosial. Awalnya, situasinya tidak berjalan dengan baik baginya karena tindakannya membuat orang-orang takut padanya. Seraya waktu berlalu, orang-orang mulai lupa dan di bawah pengawasan ayahku, dia makin menjadi seperti manusia normal—manusia yang pintar membuat orang lain bahagia.” Penjaga keamanan itu menatap Daffa dengan serius.“Kamu harus memercayai aku. Aku sudah memberi tahu banyak sekali orang mengenai hal ini, tapi tidak ada yang memercayaiku. Aku mengatakan kebenarannya!” Suaranya gemetar karena gelisah.Daffa mengangguk dan menepuk bahunya. “Tenanglah. Aku mengenal Felix. Dia meninggal setelah melompat dari jendela ruanganku. Hal itu sudah tersebar di internet dan pihak berwajib telah menginterogasiku mengenai hal itu. Dia sudah mati, jadi tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.”Penjaga keamanan itu menundukkan kepalanya, tidak ingin Daffa melihat betapa emosinya tidak terkendali. Daffa menatapnya dan me

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 419

    Dia menjadi tenang dan otaknya mulai bekerja lagi. Dia tidak tahu apakah Daffa sedang mengatakan yang sebenarnya karena ekspresi wajahnya yang sangat datar. Itu berbeda sekali dengan deskripsi yang ada di buku psikologi mengenai ekspresi seseorang yang bersemangat.Sebagai seorang aktor, kepala penjaga keamanan itu pernah mengambil kelas psikologi untuk memerankan karakternya dengan lebih realistis. Dengan begitu, dia percaya buku itu benar. Dia memandang Daffa dan mencoba membacanya.Daffa tahu apa yang sedang dilakukan oleh pria itu, tapi dia tidak merespons. Setelah keheningan selama beberapa detik, dia berkata, “Aku ingin tahu alasan ketidakhadiranmu. Firasatku memberitahuku alasannya sama dengan kenapa kamu menjadi penjaga keamanan di sini. Pada akhirnya, aku akan berurusan dengan orang-orang ini, jadi tidak ada gunanya kamu menyembunyikan kenyataannya. Jika kamu ingin terus menjadi orang sukses dengan karier yang sukses, orang-orang ini hanya akan menjadi penghambat bagimu—sepe

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 418

    Daffa tahu kepala penjaga keamanan itu murka karena prasangka mahasiswa lainnya dan dia dapat meledak kapan pun. Senyuman geli melengkung di wajah Daffa seraya dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Itu karena aku saat itu belum mengetahui bahwa aku adalah pewaris keluarga kaya. Kemiskinan yang pernah kualami itu sangat nyata—begitu parah hingga aku tidak berani makan sampai aku merasa kenyang setiap kali aku makan, takut aku akan kehabisan uang.”Dia berbicara dengan sangat tenang, tapi perkataannya menyentuh penjaga keamanan itu yang matanya memerah. Maka dari itu, Daffa tersenyum tidak berdaya, meluruskan punggungnya, dan berjalan menghampiri kepala penjaga keamanan itu. Dia lalu meremas bahu pria itu untuk menenangkannya.“Kamu tidak perlu merasa emosional untukku karena aku tidak merasa hal-hal yang telah kulakukan di masa lalu patut untuk ditangisi,” katanya sambil tersenyum cerah.Hal itu hanya membuat penjaga keamanan itu makin merasa kasihan pada Daffa. Namun, dia tidak

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 417

    “Kalau begitu, sesuai keinginanmu. Aku akan mengumpulkan dewan direksi lainnya untuk memulai rapatnya. Aku sudah memberi tahu mereka sebelumnya melalui laptopku, tapi mereka mengabaikan aku—mereka tidak pernah menganggapku serius. Ada juga manajer bisnis menyusahkan yang sebelumnya kurekrut. Walaupun aku tidak mau mengakuinya, tapi aku tidak bisa menyangkal kurangnya kemampuanku untuk mengatur saluran televisi ini. Demikian pula, ketidakpedulianku membuat para karyawan melakukan hal-hal buruk sesuka hati mereka.”Kemudian, dia berjalan pergi dengan kepala yang tertunduk. Kekecewaan membebani pundaknya karena dia pernah menghabiskan begitu banyak energi untuk menjalankan FT TV. Akan tetapi, akhir-akhir ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk di pintu utama perusahaan dan menyaring tamu mana saja yang datang dengan niat buruk. Yang memperburuk semuanya, dia sekarang tidak memiliki pilihan selain menyerahkan FT TV pada Daffa.Masih duduk di kursi, Daffa tahu setiap kata yang dikatakan

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 416

    Daffa maju satu langkah, berbalik untuk menghadap ke depan, dan memasuki ruang rapat itu.Penjaga keamanan itu membeku dengan tatapan kosong. Butuh waktu yang lama baginya sebelum tersadar kembali, bergegas menyusul Daffa sementara matanya bergerak-gerak ke sana kemari di tempat itu.Kemudian, dia tersenyum dengan hangat pada Daffa dan berkata, “Sebelum kita menugaskan penerus baru FT TV, aku akan melayanimu dengan sebaik mungkin. Seperti itulah kurang lebih situasinya nanti. Dalam keadaan apa pun, aku akan sangat senang melayanimu.”Kerutan muncul di wajah Daffa sesaat, tapi dia tidak mengatakan apa-apa karena dia tahu kepala penjaga keamanan di sampingnya sedang mengatakan kebenarannya. Itu adalah pemikiran sesungguhnya penjaga keamanan itu.Namun, Daffa tidak memerlukan itu. Dia hanya ingin mengumpulkan para petinggi perusahaan saluran televisi itu di ruang rapat saat itu juga. Barulah saat itu dia bisa tenang dan melakukan apa yang dia inginkan. Meskipun dia merasa cemas, dia t

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 415

    Daffa menaikkan sebelah alisnya, mengenali kepala penjaga keamanan itu karena mereka sebelumnya menaiki lift bersama. Dia dengan tenang berkomentar, “Kamu terlihat lebih baik mengenakan setelan jas ini daripada seragam penjaga keamanan sebelumnya.”Reaksi Daffa anehnya sangat tenang meskipun dia melihat kepala penjaga keamanan, yang seharusnya hanya menghasilkan 37,5 juta rupiah per bulannya, berganti pakaian dengan setelan jas mahal.Perubahan itu menandakan bahwa penjaga keamanan itu, pada kenyataannya, merupakan seseorang berstatus tinggi dan bertanggung jawab mendistribusikan gaji para karyawan lainnya.Karena Daffa tenang, kepala penjaga keamanan itu tidak bisa menahan emosinya. Alisnya menaik sangat tinggi terkejut seraya tersenyum pada Daffa. “Kamu tidak terlihat terkejut oleh identitasku yang sebenarnya. Apakah kamu sudah mengetahuinya lebih dulu?”Setelah mendengar hal itu, Daffa, yang hendak melangkah maju, berhenti melangkah. Ambang pintu lift adalah satu-satunya hal yan

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 414

    “Ada juga pria di pintu masuk utama perusahaan yang mengawasi semua anggota keamanan!” Berpikir begitu, semua rambut di punggung direktur itu menegak.Berdiri di hadapan si direktur, Daffa menaikkan sebelah alisnya dan berkata, “Itu reaksi yang aneh. Kamu terlihat ketakutan, tapi aku tidak tahu kenapa. Apakah aku perlu mengingatkanmu bahwa kamu memintaku untuk datang kemari? Kukira kamu setidaknya akan siap secara mental untuk menghadapi konsekuensinya setelah aku tiba.”Mulut direktur itu menganga sangat lama. Di suatu titik, direktur itu kembali tersadar dan memohon, “M … Maafkan aku! Aku sangat bersedia untuk menyampaikan permintaan kepada para atasanku. Aku bersumpah aku sangat bersedia, tapi aku tidak bisa melakukannya karena aku mungkin akan kehilangan pekerjaanku. Lagi pula, perusahaan ini tidak dimiliki oleh satu orang saja dan kami juga merupakan saluran televisi ….”Dia menelan ludah dan memandang lantai setelah mengatakannya. Roda gigi di dalam otaknya berputar kencang, m

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 413

    “Jelas-jelas kamu adalah bocah tidak dikenal. Aku tidak tahu bagaimana kamu memenangkan hati keluarga kecilmu dan membuat mereka membelikanmu jam tangan mahal itu, tapi biar kuberi tahu ini. Jika aku adalah kamu, aku akan mengembalikan jam tangan itu atau setidaknya menghadiahkannya untuk orang lain untuk mendapatkan keuntungan untuk keluargaku!” perintahnya.“Apa yang baru saja kamu katakan sangat kontradiktif. Sebelumnya, kamu mengaku bahwa jam tanganku adalah tiruan. Namun, sekarang kamu mengatakan bahwa keluargaku menghadiahiku jam tangan yang asli.” Daffa menaikkan sebelah alisnya. Dia berbicara dengan begitu tenang sehingga semua orang bisa mendengar ancaman terselubung di balik suaranya.Tidak perlu menjadi genius untuk mengetahui bahwa suasana hati Daffa sedang buruk saat itu. Menghela napas, Daffa mengepalkan tangannya dan meretakkan buku-buku jarinya lagi. Namun, kali ini, dia melanjutkannya dengan membungkuk, mengulurkan tangannya, dan mengangkat direktur yang sangat gemuk

DMCA.com Protection Status