Beranda / Urban / Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia / 5. Aku Tak Membutuhkan Apa pun Darimu

Share

5. Aku Tak Membutuhkan Apa pun Darimu

Penulis: Y Airy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-26 14:12:57

“Cody?!" desis Caka yang tiba-tiba saja mengepalkan tinju dengan geram.

Arthur menatap bosnya, "Apakah Anda ingin menemuinya, Tuan Muda?"

Caka memejamkan mata dan mengatur nafasnya perlahan, kemudian mata itu terbuka pelan namun tajam dan menyeringai.

"Biarkan dia masuk!"

"Baik!" jawab Serina kemudian menutup pintu.

Arthur lekas berdiri di sisi Caka, pintu ruangan kembali terbuka dan Cody dengan seragam kebesarannya memasuki ruangan.

"Selamat siang, Tuan Caka!" sapanya dengan sopan, ia menundukan kepala untuk memberi hormat.

"Suatu kehormatan bagiku bisa kedatangan Jenderal Besar Nollyvia!" sahutnya penuh arti.

"Saya yang merasa beruntung karena Tuan bersedia menemui saya."

"Ada apakah gerangan?" ia bertanya dengan nada yang tak terlalu tegas. Untuk saat ini ia masih harus tampak sedikit lemah di depan semua orang.

"Maafkan saya sebelumnya, saya pernah mengajukan aplikasi ke Mainwell Investama, dan ... belum ad tanggapan sama sekali."

"Jadi?"

"Saya ingin mengajukan ulang secara langsung kepada Tuan Caka!" ia memberikan sebuah dokumen yang hanya Caka tatap.

Arthur yang mengerti pun memungut dokumen itu dari tangan Cody lalu memeriksanya.

"Perusahaan Anda sudah di ambang kehancuran, Jenderal. Bahkan harga saham ... bisa dikatakan sama sekali tak berharga. Apakah Anda yakin bisa membangun kembali perusahaan itu jika kami membantu?" ucap Arthur yang jelas meragukan.

Cody menghela nafas dengan berat. Ia sudah menjatuhkan harga dirinya dengan menemui langsung pria terkaya saat ini di Nollyvia.

Pria itu bahkan cacat dan mengandalkan orang kepercayaan keluarga Madaharsa untuk mengurusnya.

Cody tahu selama ini tak pernah berinteraksi dengan Tuan Caka, tapi ia rutin memberikan laporan kemajuan kota Danfell kepada Caka.

Meski ia ragu apakah pria itu bersedia membantunya tapi ia tetap nekat untuk datang.

"Jika masyarakat tahu perusahaan saya mendapatkan dana investasi dari Mainwell Investama, maka akan ada banyak perusahaan yang juga bersedia kembali bekerja sama dengan kami. Hal itu pasti akan membuat perusahaan kami kembali bangkit dan berkembang!"

Hal itu memang benar, banyak pihak yang ingin menjalin kerjasama Mainwell Group yang saat ini menjadi perusahaan terbesar di Nollyvia.

"Aku tak ingin mengambil resiko, perusahaanmu bisa saja gagal. Dan apa yang akan aku dapat? Meski ... uang sejumlah itu tidak akan membuatku bangkrut, tapi sebagai pebisnis ... aku tak ingin rugi!"

Cody menelan ludah. Ia pikir tuan muda lumpuh di depannya akan mudah dikelabui. Yang selama ini ia dengar, pemuda itu juga tak terlalu pintar.

“Tapi perusahaan kami pasti bisa pulih dengan dukungan Anda, Tuan. Lagipula ... masalah yang kami hadapi sekarang bukanlah karena kami tak bisa menjalankannya dengan baik. Tapi ada pihak yang sengaja ingin kami hancur!"

Caka mengembangkan tawa getir. “Bukankah kau seorang Jenderal Besar? Setahuku ... kota Danfell sangat kaya dengan sumber dayanya. Tidak mungkin kau tak bisa mengelolanya kan?”

“Memang, saya adalah Jenderal Besar, tapi semua pengoperasian masih dipegang oleh Wakil Presiden kita!”

“Wakil Presiden? Bagaimana bisa?”

“Sulit untuk menjelaskannya, Tuan Muda. Tapi bahkan jabatan saya juga terancam akan tergantikan dengan orang lain!”

Caka menatap dalam Cody, rasanya ia ingin sekali menghajar pria itu. Tapi sebisa mungkin ia tahan, ia tak ingin Cody mati dengan mudah. Pria itu harus menderita.

“Jadi, kau ingin aku membantu perusahaan keluargamu atau posisimu sebagai Jenderal Besar?”

Cody berdehem dengan gugup. “Saya berharap Anda bisa membantu keduanya, Tuan.”

“Kau tahu itu tidak mudah? Perusahaanmu mengkhawatirkan Jenderal. Dan masalah posisimu, memangnya apa yang bisa aku lakukan?”

“Masalah perusahaan seperti yang sudah saya cantumkan dalam dokumen, Tuan. Jika Anda kurang puas, kita bisa mengubahnya lagi. Masalah posisi saya ... jika Anda bersedia membantu, saya akan mengabdi kepada Anda. Kapan pun Anda butuhkan, sekali perintah saya akan langsung bergerak!"

Caka tahu Cody memimpin puluhan ribu prajurit terlatih, itu memang bisa menguntungkannya. Apalagi jika ia ingin mempertahankan kursi Perdana Menteri yang kakeknya wariskan.

“Lalu apa lagi yang akan aku dapatkan jika aku membantumu?”

Cody terperanjat, ia belum menyiapkan hal itu. Apa yang bisa ia berikan jika Caka bersedia membantunya. Profit dari perusahaannya tidak akan cukup. Bahkan pengabdian saja juga sepertinya kurang. Tentu saja pemuda itu akan meminta lebih!

“Apa pun yang Anda inginkan, Tuan.”

Caka menjinjing kedua alis. “Apa pun yang aku inginkan?”

“Apa pun yang Anda inginkan!” ulang Cody dengan tegas.

"Sayangnya aku tak membutuhkan apa pun darimu."

Jawaban Caka membuat Cody gelisah, jika Caka tak membantunya maka tamatlah riwayatnya. Keluarga Morwyn tak hanya akan bangkrut, tapi ia juga bisa lengser dari jabatannya sekarang.

Bagaimana pun caranya ia harus bisa membujuk Caka untuk membantunya. Dan untuk saat ini tak ada hal lain lagi yang bisa ia tawarkan selain ....

“Tuan Caka, saya memiliki tiga orang adik perempuan. Semuanya belum menikah, jika Anda mau ... Anda bisa memiliki salah satunya!"

Caka melebarkan mata dengan tawaran Cody, bedebah itu menawarkan adik perempuannya sebagai barang gadai begitu?

"Kau ... berani sekali berbicara seperti itu kepada Tuan Muda? Kau pikir tuan muda kami itu seorang bajingan?" murka Arthur.

Seketika Cody langsung gelagapan, ia pikir akan mudah menawarkan salah satu adiknya. Bukankah banyak pria kaya menyukai wanita? Meski ia cacat, tetap saja butuh istri kan?

"Maafkan saya, Tuan. Saya hanya berfikir ... mungkin Tuan Caka membutuhkan istri untuk merawatnya, mengingat ... pekerjaan Tuan Reaves juga sangat banyak."

Arthur menoleh tuan mudanya yang sepertinya tampak bingung.

"Tuan Muda?"

"Aku memiliki banyak pelayan di rumah, lagipula ... aku tak berfikir untuk menikah di waktu dekat." jawaban Caka membuat Cody seperti putus asa.

Caka menatap wajah lelaki itu, ada kepuasan yang ia rasakan. Ia memang tak berniat membantu Cody, ia ingin lelaki itu menderita. Mungkin dengan menjadi miskin dan lengser dari jabatannya itu bisa menjadi hukuman untuknya.

"Maaf, Jenderal Cody. Sepertinya Tuan Muda tak berminat dengan tawaran Anda!"

Tiba-tiba saja Cody menjatuhkan diri di atas lututnya. "Tuan Caka, saya mohon. Tolong bantu saya, jika saya bangkrut maka masa depan semua adik perempuan saya juga akan hancur. Setelah orang tua saya meninggal, saya yang menanggung hidup mereka. Anda jangan khawatir, ketiga adik perempuan saya itu cantik. Mereka tidak akan mengecewakan jika menjadi istri Anda!"

"Apa kau pikir Tuan Muda tak bisa mencari sendiri calon istrinya? Dengan kekuasaan yang dimiliki oleh keluarga Madaharsa, banyak wanita berkelas di luar sana yang bersedia melemparkan diri kepada Tuan Muda!" ucap Arthur yang merasa tak terima dengan sikap Cody.

"Saya tahu, tapi ... maafkan saya sebelumnya. Bukannya saya ingin menyinggung Tuan Caka, tapi dengan kondisi Tuan Caka, pasti para wanita itu hanya ingin memanfaatkan kekuasaan keluarga Madaharsa saja."

"Apa maksudmu?" tanya Caka mengerutkan kening.

"Saya akan menjamin ... adik saya tidak akan berbuat seperti itu. Dia ... adalah tipe wanita yang penurut, jadi Anda tak perlu khawatir jika dia nantinya akan macam-macam!" janji Cody. Ia sudah memutuskan siapa yang akan ia berikan untuk Caka.

Caka tampak berfikir, tawaran Cody boleh juga. Ketimbang membuat pria itu jatuh miskin, akan lebih baik jika membuat adiknya menderita. Ia juga tak harus memperlakukan wanita itu sebagai istrinya bukan?

"Apa jaminannya jika dia tidak akan berkhianat dariku?" tuntut Caka.

Bab terkait

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   6. Itu Tidak Memuaskanku

    "Apa jaminannya dia tidak akan berkhianat dariku?" tuntut Caka. Rencana Cody menawarkan adiknya ini adalah rencana dadakan. Sebelumnya ia tak berfikir sampai ke sana, tapi karena Caka sepertinya sama sekali tak tertarik membantunya ia terpaksa mencari cara lain dan hanya ini yang bisa ia temukan dalam waktu singkat. Lagipula ia juga tidak akan rugi, ia akan menjadi kakak ipar dari tuan muda terkaya di negeri ini. Statusnya akan seketika meningkat. Caka menatap Cody dengan selidik, ia bisa menebak apa yang ada di dalam otak pria di depannya. "Kau tahu, Jenderal. Apa yang dikatakann Arthur benar, aku bisa mendapatkan seribu wanita cantik dengan mudah. Tak peduli dia hanya menginginkan hartaku, atau hanya kekuasaan. Tapi Arthur tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" Cody tampak berfikir kembali, Caka yakin pria itu dengan mencari taktik lain. "Saya mengerti, Tuan Caka. Tapi saya bisa menjamin, adik saya ... adalah seseorang yang penurut. Dia ... tidak akan berani macam-macam di be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   7. Darah Harus Dibayar Darah

    "Tuan Muda, Anda baik-baik saja?" tanya Arthur yang melihat gelagat tak biasa dari tuannya. Caka segera tersadar oleh suara Arthur, ia mengedarkan pandangan ke sekua orah yang saat ini menatapnya dengan rasa takut. Kemudian ia pun mengarahkan pandangan ke tangan yang berisi sendok yang sudah menjadi dua itu. Ia segera tersadar, harusnya bisa menahan emosi. Mereka tak boleh tahu jika ia sekuat itu. Ia pun meletakkan patahan sendok ke meja. "Arthur, aku sudah kenyang!""Tapi Anda belum makan, Tuan Muda.""Antarkan saja susu hangat dengan madu ke kamar!" perintahnya. "Baik, Tuan!" Arthur menoleh salah satu pelayan dan memberi isyarat agar menyiapkan apa yang tuan muda mereka minta sebelum membantu mendorong Caka menuju lift. Di dalam kamar, Arthur segera bertanya. "Ada apa, Tuan Muda?""Tidak ada apa-apa, hanya saja ... aku masih marah pada diriku sendiri. Aku tidak becus menjaga istri dan anak-anakku!" ada embun yang mengintip di ujung matanya. Seandainya ia tahu hari itu ... kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   8. Trik Apa yang Kau Mainkan?

    "Ah!" raung Zava ketika sikunya harus beradu dengan lantai secara keras. Ia hanya berniat membantun suaminya, tapi kenapa pria itu kasar?Caka menatap sang istri yang masih di lantai, sedang menahan rasa sakit di sikunya yang mungkin terluka. Ia sebenarnya tak tega. Lagipula itu juga refleks, ia terkejut karena wanita itu menyentuhnya. Tapi jika ia bersikap lembut, wanita itu bisa besar kepala.Caka pun melanjutkan memindahkan diri ke ranjang. "Jika aku tak mengijinkan, jangan menyentuhku!" ucapnya tegas menatap gadis itu yang sedang bangkit berdiri sembari memegangi sikunya. "Obati lukamu, kotak obat ada di kamar mandi!""B-baik, Tuan!" jawabnya sedikit gugup lalu melangkah ke kamar mandi. Mata Caka tak melepaskan wanita itu yang berjalan ke kamar mandi, bahkan krtika wanita itu sudah tak tampak dari pandangannya, ia masih menatap pintu kamar mandi yang terbuka. Caka meraih handphone untuk mengecek laporan yang ia minta dari Serina. Ia hana melirik saat sang istri keluar dari ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   9. Perdana Menteri, Haruslah Seseorang yang Bisa Berjalan

    "Anda sudah siap, Tuan Muda?" tanya Arthur di depan lobi sekretariat negara. Caka menatap pintu lobi itu, di dalam sana ia akan kembali bertemu dengan beberapa orang yang dikenalnya. Sayangnya orang-orang itu tak akan mengenali siapa ia sesungguhnya. "Tentu saja, Arthur. Aku sudah lama menanti hari ini!"Arthur pun mendorong Kurdi roda yang Caka duduki menembus pintu lobi. Mac juga setia mendampingi. "Selamat pagi Tuan Madaharsa, selamat pagi Tuan Reaves!" sapa security dengan sopan. Arthur pun mengangguk padanya sejenak, dua wanita resepsionis juga menyapa mereka. Saat Caka dan Arthur menunggu lift, terdengar suara setengah berbisik. "Tuan Muda Cakaran tampan ya, sayang dia cacat!" bisik salah satu wanita yang berada di balik meja resepsionis."Kudengar katanya dia baru saja menikah. Siapa wanita bodoh yang mau menikahinya?" balas temannya. "Pasti wanita itu hanya mau hartanya saja, wanita normal mana mau menikahi pria cacat karena cinta. Apalagi di jaman sekarang ini!" "Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   10. Kita Mulai Dari Dia

    "Insiden di kota Danfell 7 tahun yang lalu?" desis Douglas. "Maaf, Tuan Cakara. Mengapa Anda tanyakan hal itu?" tanya Ersano. "Hanya ingin bertanya saja, itu adalah sebuah insiden besar! Tapi menurutku ... atas dasar apa Jenderal Raymond Harrits melakukan pengkhianatan?" Mata semua orang melebar mendengar penuturannya. "Apa maksud Anda?" tanya Pak Presiden. Caka menoleh, membalas tatapan Reaghan. "Apakah menurut Anda ... dia seseorang yang ambisius? Sehingga hanya dengan sedikit iming-iming bisa dengan mudah melakukan sebuah pengkhianatan?"Reaghan terdiam, ia seolah tengah berfikir. "Sebenarnya apa yang ingin Anda utarakan, Tuan Cakara?" tanya Geino penuh arti. Caka menoleh padanya. "Apakah kata-kataku tadi kurang jelas? Aku ragu ... jika Jenderal Raymond benar melakukan pengkhianatan!""Keraguan Anda ini, atas dasar apa? Apakah Anda pernah bertemu dengan Jenderal Raymond?""Jujur ... belum. Tapi aku mempelajari jejak hidupnya!"Jawaban Caka membuat ruangan itu riuh dengan taw

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   11. Aku Adalah Raymond

    "Lancang sekali kau menahanku di sini, Mac?" seru Geino yang saat ini berdiri di samping mobilnya. Dua pengawalnya tak sadarkan diri di lantai. Sementara Mac berdiri menjulang di hadapannya. "Tuanku ingin berbicara dengan Anda, Pak Perdana Menteri. Saya hanya menjalankan perintah!" Suara langkah yang mendekat membuat Geino menoleh ke sana. Tampak Arthur mendorong Cakara mendekati mereka. Arthur menghentikan langkah beberapa meter dari tempat Geino berdiri. Mac lekas berpindah ke sisi Caka. "Tuan Cakara, apa maksudmu menahanku di sini? Bukankah kita sudah cukup berbincang di ruang pertemuan?" tanya Geino yang sebenarnya sedikit gugup. Caka menatapnya tajam, dulu mereka pernah bertemu beberapa kali. Geino termasuk orang yang licik! "Aku hanya ingin menanyakan kembali tentang satu hal!" jawab Caka dengan dingin. "Pertanyaan macam apa? Sehingga kauh harus menghalangi jalanku?""Raymond tak pernah menerima transfer uang dari Cherchstorn, bagaimana mungkin bisa ada bukti transfer it

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   12. Akan Tiba Waktumu Menerima Karma

    Caka menoleh ke tubuh Geino yang sudah terbujur kaku dengan darah yang menggenang di sekitar kepalanya. "Bereskan dan jangan tinggalkan jejak!" perintah Caka."Tidak ada yang boleh tahu jika Geino Alberthus sudah mati!" imbuh Arthur.Mac menyuruh dua anak buahnya untuk membereskan jasad Geino dan membersihkan jejaknya. Setelah itu mereka langsung ke Mainwell Group."Arthur, apakah kita bisa mencari rekaman cctv semua sudut kantor 7 tahun yang lalu?" tanya Caka."Khususnya pantry, Tuan Muda. Saya yakin ada salah satu OB yang terlibat. Karena hanya OB yang memiliki keleluasaan untuk menaruh sesuatu ke dalam minuman Tuan Besar!"'Kau benar, Arthur. Apakah ada OB yang mengundurkan diri 7 tahun terakhir ini?""Saya akan mengeceknya di bagian HRD!" ujar Arthur mulai melangkah meninggalkan ruangan Caka."Ersano ... akan tiba waktunya untukmu menerima karma. Nikmati saat hari-hari terakhirmu!" senyum iblis tercetak di wajah Caka.Satu persatu mereka akan menerima balasannya. Tapi Caka merasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   13. Aku Tak Minta Kau Bersujud Padaku

    "Dia pasti sudah berada di luar kota, kecuali ... jika sudah menyesali perbuatannya dan hanya tinggal menunggu!" ucap Caka membuat Arthur menolehnya heran. Jika pria itu menyesal harusnya menyerahkan diri ke pihak berwajib!"Tuan Muda, dia tidak mungkin menyesal. Nyatanya masih berkeliaran di luar sana!" tukas Arthur dengan nada amarah. "Tidak ada yang melindunginya, jika dia menyerahkan diri ke kepolisian. Lalu siapa yang akan ia seret? Mereka ... yang berkuasa di atas kursi pemerintahan tidak akan mungkin mau mengaku!"Arthur tercenung. "Pria itu hanya akan menjadi tersangka utama, bahkan jika dalang di balik semua itu juga menguasai kepolisian. Pria itu akan dituduh melakukan pembunuhan karena dendam atau sejenisnya. Sementara dia memiliki keluarga!""Tidak ada yang akan menanggung keluarganya!" sahut Arthur yang mulai mengerti. "Tuan, Anda sangat berpikiran terbuka.""Aku berasal dari orang kecil, Arthur. Aku sudah puas menikmati pahitnya kehidupan, bahkan Caka ... mungkin sejak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   88. Tak Bisa Mengampunimu

    "Caka, kenapa kau di sini?" tanya Lea dengan nada gemetar. "Aku ingin bicara denganmu!" Jawaban Caka sangat tenang dan dingin. "Kita ... bisa bicara di rumah." "Tapi aku ingin di sini!" Lea menelan ludah, entah mengapa ia meluhat sepupu iparnya itu tampak berbeda hari ini. Pemuda itu duduk di deoan kap mobil depannya, dan tak ada tongkat yang tampak ia gunakan. "Caka_" ucapan Lea terputu. saat Caka menarik diri hingga berdiri di atas kakinya dengan tegap. "C-Caka, kau ... kau bisa berjalan?" Caka menyimpulkan senyum kecut, "Aku bahkan bisa berlari ke hadapanmu dengan kilat!" Lea memundurkan diri, ia memiliki firasat tak baik itu sebabnya mencoba mancari jalan untuk melarikan diri. Sayangnya dari belakangnya, muncul Mac dengan ekspresi dingin. "Sebelum kita selesai bicara, aku tak akan membiarkanmu pergi!" ujar Caka menyeringai. "A-apa yang ingin-kau bicarakan?" "Katakan padaku, berapa kali kau memukul istriku?" Kedua mata Lea melebar seketika, rupanya gadis kampung i

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   87. Aku Bisa Melindungimu

    "Untuk apa, Tuan?" "Aku suamimu, jadi aku berhak melihat seluruh tubuhmu tak terkecuali. Kau ingin membantah?" Zava menggeleng, ia pun menjulurkan kaki kirinya. Tak ada apa pun di sana. "Kaki yang satunya!" pinta Caka. Zava menelan ludah, dengan menggigit bibir ia pun menjukurkan kaki kanannya di sebelah sang suami. Caka menatap gelang kaki itu, ia memungkut kaki sang istri yang memakai gelang sedikit tinggi agar bisa mengamati gelang itu dengan jelas. Gelang itu terbuat dari titanium, itu berbentuk seperti gelang oada umumnya. Tapi melekat erat pada kulit Zava hingga meninggalkan bekas kemerahan di sekitar area gelang. Itu bukan karena sudah kekecilan, tapi sepertinya memang dibuat seperti itu. Caka memejamkan mata, meletakan telapak tangannya di atas gelang itu. Mengeluarkan sedikit energi untuk memeriksa. Rupanya di dalam gelang itu ada semacam energi yang digunakan untuk membelenggu. Gelang itu dibuat menempel pada kaki agar terhubung langsung dengan pembuluh da

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   86. Pancingan Untuk Vivian

    Caka menatap wajah istrinya yang merona, wajah tanpa make up itu tampak segar dengan bibir kemerahan. Sebagai laki-laki normal, ia tentu tak bisa menolak pesona yang wanita muda itu tawarkan. Perlahan ia mendekatkan wajah, menutupkan bibirnya ke bibir sang istri. Zava memang terkejut, namun ia tak menolak. Ia terkejut karena selama ini pria yang sudah menjadi suaminya itu selalu dingin padanya. Bahkan terkesan membencinya. Ia tak pernah berfikir jika pria itu akan melakukan hal mesra kepadanya. Tapi malam ini ... pria itu menciummya. Antara ada rasa senang dan takut bercampur menjadi satu. Namun ia hanya melayani apa yang suaminya inginkan. Caka sedikit terkejut dengan respon wanita itu yang membalas ciumannya, memang Zava masih amatiran. Ciumannya masih sangat lugu, namun itu berhasil membuat Caka hilang kendali. Ia mulai melepaskan pakaian wanita itu satu persatu. Membalikan posisi mereka hingga Zava berada di bawahnya. Caka menatap wajah sang istri yang tampak s

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   85. Kembali ke Allarith

    Permasalahan di Akademi akhirnya selesai. Caka bisa bernafas dengan lega sekarang. Ia berhasil membersihkan namanya, bahkan mendapatkan pil dewa dan pusaka milik King Master. Ia mempelajari kitab 9 Matahari, ajaibnya ia hanya butuh beberapa hari mempelajari kitab itu. Padahal orang normal membutuhkan waktu hingg. berbulan-bulan. Bahkan ada yang sampai bertahun-tahun, tapi ia hanya butuh waktu hitungan hari. Ia pun mengembalikan kitab itu pada King Master sebelum pulang ke Nollyvia. "Kau yakin tak ingin membawa kitab ini?" tanya King Master meyakinkan. "Terima kasih, King Master. Saya sudah mempelajarinya, dan itu sudah cukup!" King Master menyimpulkan senyum. "Kau memang sangat spesial, baiklah. Aku akan menyimpan kitab ini sampai suatu saat ada orang yang juga pantas mendapatkannya." Ia menerima kembali kitab itu. "Saya juga sekalian pamit, sudah saatnya saya kembali ke Nollyvia!" "Kau akan kembali ke Nollyvia?" "Banyak hal yang tak bisa saya tinggalkan terlal

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   84. Kitab 9 Matahari

    "Siapa kau?" pertanyaan Caka mengehntikan gerakannya. Pria itu menoleh, hanya beberapa detik karena setelah itu ia tetap menganbil kitab yang ada di dalam kotak. Kemudian pria itu pun melarikan diri, Caka segera mengejarnya. Meraih pundak pria itu lalu membalik tubuhnya, sang pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu pun langsung menyerangnya. Mereka harus baku hantam. Di sela pertarungan Cakara mencoba untuk merebut kitab yang ada di salah satu tangan pria itu. Namun rupanya pria itu sangat tangguh, ilmu bela dirinya di atas yang dimiliki oleh Caka. Bahkan Caka terkena serangan beberapa kali, tubuhnya sempat terpental dan membentur dinding. Tapi ia tidak akan membiarkan orang itu berhasil membawa kitab 9 Matahari. Caka bangkit lalu kembali mengejar pria itu keluar ruangan. Ia mengikutinya menapai lorong sempit, menuju ke pintu keluar yang lain. Caka mengejarnya hingga keluar dari pagoda. Di luar justru ia semakin bebas menyerang pria itu. Pukulan dan tendangan mewarn

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   83. Pengalihan

    Kay meninggalkan ruangan itu dan langsung mencari Guru Yu. "Kaley, jadi sekarang dia mengincar kitab 9 Matahari?" "Benar, Guru." "Kurang ajar! jadi dia sengaja datang ke akademi hanya untuk mencuri!" "Kita harus menangkap mereka!" "Kita tangkap mereka saat hendak mencuri kitab itu, kau awasi terus saja. Kapan mereka akan beraksi!" Sementara di kamarya. "Apa kau yakin jika Kay itu adalah mata-mata para master?" tanya Toru. "Guru Yu yang membawanya secara tiba-tiba, padahal sudah jelas sejak King Master sakit, akademi sudah tidak menerima murid baru lagi!" sahut Kaley. "Tapi kenapa kita harus sengaja memancing mereka, bagaimana jika kita gagal mencuri kitab 9 Matahari dan kita lalu tertangkap. Kita akan mendapatkan hukuman yang berat!" "Aku memiliki rencana, kita memang akan menjadi umpan untuk mengalihkan perhatian mereka. Sementara, akan ada orang lain yang mengambil kitab itu!" Efran dan Toru saling pandang lalu kembali menatap Kaley. "Keluargamu?" "Misi kali

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   82. Mantra Perisai

    "Menyamar?" seru semua orang. Caka mengangguk. Hanya dengan menyamar ia bisa bergerak leluasa di area Akademi. "Ide itu tidak buruk, tapi bagaimana kau akan mengungkap pelaku yang sesungguhnya?" sahut Yu Long. "Kita lihat saja nanti!" Akhirnya guru Yu mmebawa Caka kembali ke Akademi, dan kali ini ia akan menginap di asrama. Biarkan Mac sementara berada di rumah Arjun. Guru Yu mengenalkan Caka yang saat ini mengenakan kaca mata tebal, tahi lalat di bawah mata dan kumis tipis itu sebagai Kay. Kay mulai menjalani aktifitas seperti murid lainnya. Ia sengaja menjadi murid yang pendiam dan jarang berbaur. Saat diam ia bisa mengamati semuanya. Saat melewati paviliun belakang, samar Kay mendengar sebuah suara. Jadi ia pun bersembunyi di belakang pilar besar. "Jangan khawatir, Ayah. Sebentar lagi aku akan mendapatkan kita 9 Matahari. Dengan kitan itu, kita bisa meramu pil dewa sendiri!" Kay sangat terperangah, sepertinya orang itu sedang berkomunikasi melalui handphone.

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   81. Tidak Ada Kebetulan Di Dunia Ini

    Leo menatap Caka dengan tak percaya, ia snagat terkejut akan hal itu. Kabar burung yang ia tahu pemuda bernama Caka itu yang mencuri pil dewa. Tapi apakah benar, memang ayahnya yang sengaja memberikan pil dewa pada Caka? Leo kemudian menatap King Master. "Ayah, benarkah itu? Ayah yang memberikan pil dewa kepada Caka?" King Master memejamkan mata sejenak, "Iya. Aku memang memberikan pil dewa padamu!" Caka menghela nafas panjang, sementara Leo mengeraskan rahang. Bahkan dirinya yang merupakan putranya tidka berhak mendapatkan manfaat dari pil dewa. Tapi kenapa anak ingusan seperti Cakara bisa? "King Master, kenapa _" "Aku memiliki alasan, pil dewa todak kuberikan kepada sembarang orang. Kau memiliki aura murni yang sangat kuat, di dalam darahmu ... mengalir darah dari seseorang yang tidak biasa. Tapi selama ini, tubuhmu terkunci karena banyaknya racun yang kau terima!" "Ya, sejak kecil ... bibiku memberiku racun agar aku tak bisa pulih. Sebenarnya tubuh ini ...," Caka tak

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   80. Kesembuhan King Master

    "Kita pergi sekarang!" ujar Caka dengan tegas. "Aku dengar King Master dirawat di kediamannya di vila La Gracille. Di sana penjagaannya sangat ketat!" tukas Ryuka. "Iya, takutnya ada musuh yang memanfaatkan kondisi King Master untuk mencelakainya lagi!" imbuh Nardo. "Tak apa, aku akan ke sana bersama Mac!" "Kak Caka, aku ikut!" pinta Arjun. "Kau sudah cukup banyak membantu, Arjun!" "Siapa tahu Kak Caka membutuhkan bantuan di sana!" Setelah berfikir sejenak akhirnya Caka mengijinkan Arjun ikut bersamanya. Bahkan Ryuka juga. Mereka pergi bersama-sama ke kediaman King Master. Di pintu gerbang, para penjaga melarang mereka masuk. "Katakan pada Tuan kalian, aku membawa penawar untuk King Master!" "Banyak yang berkata demikian, tapi semuanya pembohong!" jawab si pengawal. "Aku tidak berbohong, aku membawanya langsung dari pulau persik. Griselda yang memberikannya!" Pengawal itu tampak berdiskusi dengan temannya beberapa saat. "Baiklah, tunggu di sini!" ujar si pengawal

DMCA.com Protection Status