Share

Bab 13

Author: Noona_im
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Benar saja, pukul sepuluh malam tamu tersebut datang. Lelaki itu datang ditemani satu orang laki-laki yang lebih muda. Mungkin asistennya.

Sesuai yang sempat Rianti jabarkan sedikit mengenai lelaki itu--yang Diara ketahui sekarang bernama Steno. Benar, laki-laki itu memang sudah berumur, tapi masih sangat terlihat segar dan cukup menggoda. Jika dibandingkan dengan Endy ayah Bima, jelas Steno jauh lebih segalanya.

Secara umur saja masih lebih muda Steno. Aura kewibawaannya lebih terpancar, mungkin karena Steno merupakan seseorang yang terpandang dan mempunyai jabatan.

Awalnya Diara mengira sosok Steno adalah laki-laki tua yang memiliki perut buncit, tapi ternyata tidak. Meski lelaki itu sudah berumur, tapi yang Diara lihat lelaki itu seperti berumur tiga puluhan. Steno juga tidak memiliki perut buncit seperti yang Diara sempat pikirkan tadi. Perutnya rata, yah mungkin jika dikira-kira lelaki itu memiliki berat badan enam puluhan dan tinggi badan seratus t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   14. Bersama om Steno (21+)

    Bibir itu masih bertaut panas bahkan sejak mereka melangkah disepanjang koridor hotel. Sampai di dalam kamar, Steno semerta-merta mendorong tubuh Diara ke atas kasur. "Aku sudah tidak tahan untuk menggaulimu, Diara." Lelaki itu membuka kancing kemeja dan menanggalkannya begitu saja. Dengan nafsu yang menggebu-gebu, pria tua itu menindih tubuh kecil dibawahnya. Kembali mencium bibir, lalu turun mengurusi leher jenjang si gadis sampai meninggalkan beberapa bercak kepemilikan di sana. Diara hanya pasrah menerima serangan bertubi itu. Ia mendesah kenikmatan. "Ouh ... Terus om." Mendengar perintah itu membuat hasrat Steno semakin melambung tinggi. Dengan kasar pria itu menarik ke bawah gaun yang dipakai Diara hingga melorot menampilkan dua asetnya. "Indah sekali Diara." Sejenak Steno terpana melihat dua bongkahan itu bahkan sampai membuat air liurnya hampir menetes. Diara tersenyum, jelas ia bangga dan senang mendengar pujian itu. Ia membalas. "Kalau begitu, nikmat lah sayang."

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   15. menjadi sugar Baby

    Mungkin sudah sekitar tiga bulan Diara bekerja di Osean's cafe, entahlah ia tidak pernah mengingat-ingat sudah berapa lama bekerja di sana. Sebab ia menjalankan pekerjaannya dengan enjoy dan hati gembira. Bahkan ia nyaris tidak pernah mengingat kapan tanggal menerima gaji. Padahalkan seharusnya itu adalah hal pertama yang harus ia ingat, mengingat dirinya yang sangat membutuhkan uang.Namun agaknya Diara tidak begitu peduli lagi. Sebab ya, ia sudah mendapatkan uang yang jauh lebih besar dari gajinya sebagai pemandu lagu.Semenjak itu, hubungannya dengan Steno terus berlanjut hingga saat ini. Steno berkata, lelaki itu sangat menyukainya, menyukai semua yang ada pada diri Diara. Seperti yang pernah Rianti katakan tentang betapa royalnya Steno. Diara membenarkan, laki-laki paruh baya itu memang sangat royal sekali. Terhitung tiga bulan ini saja, Diara sudah mendapatkan uang sejumlah hampir lima puluh jutaan, dua tas branded keluaran salah satu bran

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   16. Memperebutkan Om Steno

    Sejujurnya Diara tidak tega meninggalkan Rianti dalam keadaan sakit begitu. Tapi mau bagaimana lagi? Diara sudah terlanjur memiliki janji dengan Steno. Bukan ia tidak setia kawan dan hanya memikirkan diri sendiri. Tapi masalahnya menyangkut sugar daddy-nya. Jika laki-laki lain mungkin Diara tidak akan begitu khawatir. Diara hanya takut masalahnya menjadi berabe. Kalau laki-laki itu sampai marah dan kecewa, bagaimana? Ia belum siap kehilangan ladang uangnya. Lagipula Diara sudah membelikan Rianti obat dan makanan. Yah semoga saja, sahabatnya itu bisa secepatnya pulih. Setengah jam menempuh perjalanan menggunakan ojek online, kini Diara telah sampai di tempatnya bekerja. Ia memang belum mempunyai kendaraan sendiri. Sebenarnya bisa-bisa saja jika ia ingin membeli kendaraan, Diara bisa memintanya pada Steno. Tapi ia pikir-pikir untuk apa? Toh Diara tidak bisa mengendarainya.

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   17. Ia yang menang

    Diara sangat senang, ia merasa puas sekali, ternyata Steno lebih memilihnya ketimbang Lola.Akhirnya Diara bisa mengalahkannya. Wanita itu tidak bisa berbuat semena-mena lagi. Dari yang Diara dengar selama ini, katanya banyak yang tidak menyukai Lola. Hampir seluruh wanita pemandu lagu di sana membencinya. Ya jelas saja Lola dibenci, selama ini wanita itu suka berprilaku seenaknya pada yang lain. Lola begitu mungkin karena merasa tidak ada yang bisa menyainginya, secara dia adalah Dewi-nya Osean's cafe.Namun agaknya mulai hari ini Lola tidak bisa bersikap sombong dan membanggakan predikat itu lagi. Karena ya, Diara sudah berhasil mengalahkannya dan menggeser posisinya sebagai Dewi Osean's cafe.Bibir Diara semakin tertarik ke atas ketika Lola memprotes dengan kesal ucapan Steno. "Om gak salah? Om lebih memilih dia dari pada aku?!" Katanya penuh dengan emosi. Ia tidak terima."Iya saya lebih memilih Diara. Kenapa memangnya?" Balas Steno

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   18. Jalan-jalan ke mall

    Bibir Diara tidak lelah untuk menebar senyum ketika langkahkan kaki memasuki salah satu mall ternama dan terbesar di kota ini. Bagaimana ia tidak bahagia? Selama tiga bulan menjadi simpanan, agaknya baru kali ini ia bisa menggandeng dan mengajak lelaki itu pergi ke tempat umum.Steno memang suka membelikannya barang-barang mewah seperti; tas dan sepatu. Tapi biasanya barang tersebut langsung pria itu berikan atau jika tidak Steno akan memberikan uangnya saja dan menyuruh Diara untuk membelinya sendiri.Biasanya Diara senang-senang saja, tapi untuk kali ini, entah kenapa ia ingin sekali dapat membeli barang-barang yang diinginkan sembari ditemani oleh lelaki itu.Memang tidak mudah untuk bisa membuat laki-laki paruh baya itu menuruti keinginannya yang satu ini. Diara harus mengerahkan seluruh jurus merajuknya terlebih dahulu sampai akhirnya Steno pasrah dan menurut.Sejujurnya Diara tahu mengapa Steno tidak mau jalan ditempat umum bersamanya.

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   19. Keributan di mall

    Diara dan Steno sudah berada di dalam toko yang menjual berbagai jenis pakaian dalam. Meski hanya berupa pakaian dalam, tapi harga pakaian yang dijual di toko ini sangat berharga fantastis. Jelas saja karena toko yang Diara kunjungi itu merupakan salah satu toko brand ternama dan sudah sangat terkenal dengan koleksi-koleksi pakaian dalamnya. Kau pasti tahu 'kan toko yang maksud? Hanya untuk satu buah celana dalam saja, harganya bisa mencapai satu juta rupiah. Sangat jauh berbeda sekali dengan harga lingerie yang pernah Diara beli di pasar dulu. Dahulu sekali pun Diara tidak pernah berpikir akan berada di kondisi sekarang, jangankan beli barang-barang semahal ini, menginjakkan kaki ke dalam mall saja ia tidak berani untuk sekedar memimpikannya. Diara sangat bahagia dan bersyukur, ia tidak menyangka hidupnya yang kembali hancur setelah hubungan gelapnya dengan dua majikannya terbongkar, bisa berubah hanya dalam kurun waktu tiga bulan saja. Bahkan ia merasa hidupnya yang sekarang

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   20. Pemenang

    Diara yakin ini pasti perbuatan Lola. Wanita itu memang kurang ajar. Awas saja, Diara tidak akan tinggal diam, ia akan membalasnya. Diara berjanji akan membuat hidup Lola lebih susah dan lebih menderita dari pada yang ia alami.Kalau tidak ingat sedang ditunggu untuk menyelesaikan, sudah Diara labrak wanita itu.. Sedikitpun Diara sudah tidak takut. Lola hanya wanita sepertinya.'Akan kuurus setelah ini, tunggu saja!'Kemudian, sampai di ruangan yang dimaksud, dan ketika baru saja kakinya melangkah dua kali memasuki ruangan itu, istri Steno tahu-tahu ingin menyerangnya lagi. Sepertinya wanita itu tidak terima melihat Diara yang datang sembari memeluk erat lengan suaminya.Untung saja dua satpam tadi dengan sigap menahan, jika tidak bisa habis Diara dihajar lagi."Jangan sentuh tangan suamiku pelacur!" Katanya penuh dengan emosi.Namun Diara sama sekali tidak melepaskan, justru ia malah semakin mengeratkan tangannya pada lengan Steno.Jujur saja Diara takut. Walau sudah tua, istri Steno

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   21. Kebahagian dan kegelisahan

    Diara sangat senang, ternyata Steno tidak seperti laki-laki pengecut yang hanya ingin menikmati tubuhnya saja, seperti Herman, Bima dan Endy. Ternyata Steno berbeda dengan mereka.Jelas Diara bahagia sekali, akhirnya ia bisa memiliki laki-laki yang ia inginkan. Meski dalam waktu bersamaan ia juga merasa bersalah dan iba pada istri Steno.Sungguh ia merasa berdosa, karenanya wanita tua itu jadi kehilangan suami yang sangat dicintai.Sebenarnya tidak semua salah Diara, Anne juga salah, kenapa tidak mau di madu dan lebih memilih untuk bercerai. Coba saja wanita itu mau berbagi suami dengan Diara, pasti Anne tidak akan kehilangan Steno. Rumah tangganya tidak akan berakhir seperti ini.Ah tapi sudahlah, Steno sudah memilih Diara. Jadi lebih baik sekarang Diara fokus saja dengan apa yang ia miliki. Jangan sampai apa yang menimpanya kemarin-kemarin terulang lagi. Dan jangan sampai ada yang merebut Steno dari tangannya. Ia tidak rela.Omong-omong soal rebut-menerut Diara jadi teringat pada Lo

Latest chapter

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   56. Tinggal satu atap dengan madu

    Akhirnya hari ini Diara sudah diizinkan untuk pulang, setelah tiga hari dirawat. Rasanya sangat senang sekali, apalagi Zaenal menuruti keinginannya untuk tinggal di rumah yang ditempati oleh Echa. Ah Diara sangat tidak sabar, ingin bertemu dengan kakak madunya. Kira-kira bagaimana ya reaksinya nanti? Terkejut? Itu sih sudah pasti, tapi apakah Echa akan mengamuk? Atau mungkin malah pingsan karena saking terkejutnya? Tidak tahulah, pokoknya Diara sudah tidak sabar ingin bertemu. ia sudah tidak sabar ingin segera melihat wajah kekalahannya. Huh pasti sangat lucu sekali, bukan? Diara pastikan kali ini ia menang telak. Buktinya saja selama dirawat di rumah sakit, Zaenal selalu menemaninya, selalu ada di sampingnya. Paling-paling jika pergi hanya untuk urusan pekerjaan yang benar-benar mendesak saja dan tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. Perhatian Zaenal sekarang semakin bertambah, ia jadi semakin over protektif. Ketika ia harus pergi, Zaenal akan meminta Rianti untuk menemani. Zaena

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   55. Echa harus tanggung jawab!

    "Sstt~" Diara seketika mendesis saat merasakan rasa nyeri itu lagi di bagian perut. Rasanya memang tidak begitu sakit seperti beberapa saat lalu, tapi tetap saja masih terasa sakit juga."Sayang, kamu sudah sadar?" Zaenal semerta-merta menghampiri. Diara tidak langsung menjawab pertanyaan, melainkan matanya mengedar ke seluruh ruangan--meneliti, dan ia baru menyadari bahwa kini dirinya sudah berada di rumah sakit.Ah Diara baru ingat, sepertinya tadi ia pingsan karena dorongan kencang yang dilakukan Echa. Sejurus kemudian matanya membelalak, ketika otaknya mengingat kejadian terakhir itu."Sayang, kamu gak apa-apa 'kan? Apa masih sakit?" Zaenal bertanya lagi, tapi Diara tidak menjawabnya melainkan meraba perutnya dengan panik. Diara takut anaknya gugur. Bisa gawat jika hal itu terjadi. Zaenal bisa saja meninggalkannya karena sesuatu yang mengikatnya sudah tidak ada lagi."Mas! Gimana anak kita? Dia gak gugur 'kan? Dia masih ada di perutku 'kan Mas?" Diara bertanya panik, sungguh ia ta

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   54. Ketahuan

    [Mas di mana? Bisa pulang gak hari ini?] Itu suara Kinanti--istri pertama Zaenal. Diara masih bisa mendengarnya dengan baik sebab jaraknya dengan Zaenal yang memang sangat dekat. Diara tebak, wanita itu pasti ingin menyuruh Zaenal untuk pulang. Ck tidak akan Diara biarkan itu terjadi! Zaenal belum menjawab, lelaki itu malah menatap istri keduanya--seolah meminta pendapat. Sontak saja Diara menggelengkan kepala. Ia tidak akan mengizinkan Zaenal menemuinya, barang sedetik pun. Diara egois? Memang! Masa bodo orang beranggapan seperti apa? Diara tidak peduli, karena yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri. Zaenal menghembuskan napasnya dengan kasar, hal tersebut malam membuat Diara tersenyum senang, pasalnya Diara tahu suaminya pasti akan lebih memilih menurutinya. "Mas masih di luar kota, gak bisa pulang sekarang. Emangnya ada apa?" Nah benar 'kan? Zaenal pasti akan lebih memilihnya. Diara sudah menggenggam kelemahan Zaenal yaitu anak dalam perutnya dan juga pelayanannya di

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   53. Zaenal terhasut

    Akhirnya Diara berhasil membuat Zaenal bertekuk lutut. Dengan mengandalkan keahliannya dalam bercinta, ditambah bumbu-bumbu merajuk manja, dan juga tentunya menggunakan bayi dalam kandungannya untuk mengancamnya, ia berhasil membuat Zaenal bertahan tetap bersamanya sampai mengabaikan istri pertamanya. Rasanya sangat luar biasa senang sekali. Semacam ada suatu perasaan yang berbeda yang membuat Diara begitu luar biasa gembira ketika mengetahui bahwa ia menang dari wanita pertama suaminya. Dari sejak malam di mana Diara menyuruh Zaenal untuk datang, lelaki itu sama sekali tidak meninggalkannya lagi. Awalnya Zaenal masih meminta izin pamit untuk pulang ke rumah yang ditempati oleh istri pertamanya, tapi Diara selalu menahan agar tidak pulang. Awalnya memang sulit, tapi semakin lama Zaenal semakin mudah untuk dikendalikan. Ah bahkan sekarang lelaki itu tidak pernah meminta izin untuk pulang lagi, Zaenal hanya izin untuk pergi ke kantor dan ketika pulang, tanpa Diara suruh terlebih dulu

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   52. Merajuk terus

    Malam ini, kembali Diara tidak bisa tidur. Sudah empat malam ia selalu seperti ini. Diara tidak tahu apa penyebabnya? namun yang pasti ia jadi tersiksa sekali dengan keadaan ini. Ah andai saja ada Zaenal bersamanya, Diara bisa mengajak lelaki itu bergadang--menengguk surga dunia sampai pagi. Tapi sayang, seperti yang sudah Zaenal katakan saat terakhir kali, lelaki itu benar-benar tidak bisa mengunjungi Diara lagi. Tentu saja saat itu Diara melayangkan protes. Tapi Zaenal terus membujuk dengan mengiming-imingi akan membelikan rumah secepatnya. Dibujuk dengan cara seperti itu, tentu saja Diara menurut pada akhirnya. Namun ternyata tidak dikunjungi selama itu membuat Diara jadi tersiksa. Apalagi Zaenal sama sekali tidak menghubunginya. Lelaki itu seolah hilang seperti ditelan oleh derasnya ombang di lautan. "Apa aku hubungi dia aja ya, suruh dia ke sini?" Zaenal sudah melarang Diara untuk jangan menghubunginya, apalagi di waktu-waktu yang memungkinkan ia sedang bersama istri pertama

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   51. datang untuk meminta jatah

    "Ngapain kamu ke sini?""Ya Mas mau nengokin kamu sama Adek."Diara berdecak lalu pergi meninggalkannya yang masih berdiri di pintu kamar kost sembari berucap. "Masih inget kalo punya istri yang lagi hamil?"Sekali lagi Diara berdecak. Ia kesal, bagaimana tidak? Zaenal sama sekali tidak mendengarkan permintaannya tempo hari. Saat itu Zaenal malah menyudahi obrolan dan tidur begitu saja lalu paginya ia buru-buru pergi dan tanpa memberi kabar, lelaki itu baru datang lagi hari ini.Ternyata susah juga menjerat dan membuat laki-laki itu takluk. Diara sudah melakukan berbagai cara dengan memberikannya kenikmatan, tapi hal tersebut tidak mampu membuat Zaenal berpaling seutuhnya.Hah, sebenarnya apa sih yang dimiliki oleh istri pertamanya itu? Diara jadi penasaran. Seperti apa dia? Sampai suami mereka susah sekali di jerat."Mas minta maaf. Mas buru-buru, dan Mas juga lagi banyak urusan, jadi gak bisa nemuin atau nghubungin kamu." "Urusan apa? Urusan manjain istri pertama, sampai lupa istri

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   50. Zaenal terjebak

    Entah sudah berapa lama Diara terlelap, satu jam? Dua jam? Atau bahkan hanya beberapa menit saja? Ia tidak tahu pastinya. Setelah kelelahan karena pertempuran panas, Diara tidak melihat jam lagi, dan langsung tertidur begitu saja. Jadi ia tidak bisa memastikan berapa lama tertidur.Namun seolah mendapatkan sebuah sinyal berbahaya, Diara tiba-tiba saja terbangun ketika melihat waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Dan benar saja, setelahnya ia cukup terkejut ketika tidak menemukan sosok Zaenal di sampingnya. 'Ke mana perginya laki-laki itu?'"Mas ..." Diara memanggil, tapi tidak ada sahutan. "Apa jangan-jangan dia pergi diam-diam?" Seketika ia merasa geram. Jika benar lelaki itu pergi diam-diam setelah mendapatkan kenikmatan, awas saja.Namun baru saja ingin mengambil ponsel yang berada di atas nakas tiba-tiba terdengar suara gemericik air di dalam kamar mandi. "Kayanya Mas Zaenal lagi di kamar mandi." Monolognya. Lalu ia beranjak sembari memungut pakaiannya yang teronggok dilantai l

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   49. Bujuk rayu Diara

    Diara pikir untuk meyakinkan Zaenal sangat sulit, melihat karena beberapa saat lelaki itu tidak memberi respon sama sekali. Tapi ternyata, Zaenal seperti itu hanya shock dan tidak menyangka kalau ia benar-benar akan mendapatkan seorang bayi dari Diara.Diara sangat bahagia karena Zaenal mempercayainya. Apalagi tanpa bersusah payah memberikan bukti untuk memvalidasi atas apa yang ia ucapkan. Zaenal langsung mempercayainya seratus persen. Bahkan satu minggu setelah pertemuan mereka di cafe itu, Zaenal menepati janjinya dengan menikahi Diara.Iya benar. Status Diara sekarang sudah berubah, ia sudah menjadi istri dari seorang Zaenal terhitung kemarin sore.Pernikahan mereka dilaksanakan sangat sederhana dan tertutup. Hanya segelintir orang saja yang mengetahui dan menjadi saksi. Zaenal menikahi Diara hanya secara siri. Tapi tidak apa, walau begitu Diara sudah merasa senang. Yang penting untuknya, sekarang bayi dalam kandungannya sudah mempunyai ayah. Lagipula Zaenal sudah berjanji akan me

  • Sang Perebut Suami Orang (21+)   48. Berhasil atau tidak?

    Rianti benar-benar memikirkan alasan untuk membohongi Zaenal agar laki-laki itu bersedia bertanggung jawab atas kehamilan sahabatnya. Ia bahkan sampai mengajak Diara pergi ke dokter kandungan, dan bertanya banyak di sana.Diara tahu, Rianti memang sepeduli itu, tapi ia tidak menyangka bahwa gadis itu sampai rela melakukan hal sejauh ini untuknya. Rianti sungguh teman terbaik.Sampai detik ini memang belum ada yang tahu tentang kehamilan Diara, selain dirinya sendiri dan juga Rianti. Mereka benar-benar menyembunyikannya dari siapapun, termasuk Roni. Jadi, tidak begitu sulit untuk mereka melakukan kebohongan, ditambah lagi dengan penjelasan yang mereka dapatkan dari dokter.Semula Diara memang ragu, sebab usia kandungannya tidak pas dengan waktu ia berhubungan dengan Zaenal. Diara khawatir pria itu tidak akan percaya. Namun setelah mengantongi penjelasan dari dokter, Diara mulai optimis bahwa semuanya pasti akan berhasil.Dokter bilang, jika usia kehamilan itu dihitung dari hari pertama

DMCA.com Protection Status