Share

Part 155

Author: Rindu Rinjani
last update Last Updated: 2023-11-25 23:17:25

Mendengar keputusan ini, Klaus pun langsung berdiri dan ia tertawa dengan lantang. "Ha ha ha ternyata kau dan pengawalmu itu sama-sama bodoh. Mudah sekali kalian untuk kukibuli dan melepaskan kami dengan mudah. Kuperingatkan kalian! Aku tidak akan pernah melepaskan kalian! Ingat darah dibayar dengan darah! Aku akan tetap mencari kalian sampai kapanpun!"

Mendengar pernyataan ini Tuan Ramford pun tersentak kaget. Ia benar-benar telah dikelabui dan sebagai orang yang malang melintang di dunia bawah tanah, ini adalah sebuah hinaan yang besar.

Mendengar hal ini, Max pun menatap Klaus dengan tatapan yang dingin dan keji. Ia pun berkata dengan sengit, "Kau bisa saja merasa menang kali ini, tapi aku tidak akan membiarkanmu!"

Tangan kanan Max langsung meraih pedang yang ada di pinggang anak buah Klaus, dan Shhst, ia menebaskan pedang itu pada kedu kaki Klaus. Saat itu darah segar langsung mengucur dari betis yang yang terkoyak.

Klaus mengalami luka sobek yang sangat dalam sampai terlihat tula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Pengawal   Part 156

    Wajah Robert berkerut, ia mencoba untuk memahami pikiran Tuan Wolfgang Muda. Siapa laki-laki yang dimaksud oleh Tuannya itu? Apakah ada yang bisa menandingi Max?Ia pun memberanikan diri untuk bertanya pada pimpinannya itu, "Tuan, siapa gerangan yang mampu untuk mengalahkan pengawal brengsek itu?" Klaus pun berkata dengan wajah yang dingin, "Hmm aku akan menghubungi Paman Felix, dia adik bungsu ayahku. Aku akan mencarinya untuk meminta bantuan."Felix Wolfgang, nama itu cukup familiar di telinga Robert. Dia memang kurang tertarik untuk mengurus klan Wolfgang. Ia lebih suka untuk menjadi seorang petarung dan ingin dihormati karena kemampuan berkelahinya itu. Selain itu ia juga memiliki klub malam dengan konsepnya sendiri.Saat itu Robert pun merasa sangat senang dan bersemangat. "Baik Tuan, menurut saya sebaiknya kita segera ke sana saja agar bisa segera mendapatkan bantuan."Dia begitu ceria saat mengatakannya, sampai-sampai Robert hampir melompat dari tempat duduknya. Namun tak lama

    Last Updated : 2023-11-26
  • Sang Pengawal   Part 157

    Msih dengan suara yang gemetar, Klaus pun menceritakan tentang siapa itu Max. "Dia memang bukan siapa-siapa. Bahkan dulu ia dikenal sebagai pecundang di kesatuannya. Namun aku tidak tahu kenapa sekarang dia memiliki kemampuan sehebat itu. Dia sendiri bahkan yang membunuh ayahku. Dia bekerja pada Tuan Ramford."Felix mengangguk-angguk. "Hmm Ramford katamu, aku tak asing dengan namanya. Di dia pecundang, kenapa Ramford mau mempekerjakannya?""Aku juga tidak tahu kenapa, tapi Paman ... Tolonglah. Tolong balaskan dendam kami."Felix mengangguk-angguk dan memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia pun menoleh ke arah kedua orang di sampingnya. "Kalau dia dibilang pecundang, bagaimana dia mungkin dia bisa melumpuhkanmu seperti ini."Klaus pun menghela napas panjang kemudian berkata, "Paman, dia bukan seorang pengawal rendahan atau pecundang biasa. Dia berhasil melumpuhkanmu dan juga membunuh ayahku dengan mudah. Aku pun mendengar kalau sekarang dia adalah tangan kanan dari Don Ramford."Mendengar

    Last Updated : 2023-11-28
  • Sang Pengawal   Part 158

    Saat ini Felix mencoba untuk menenangkan dirinya beberapa saat. Kemudian ia berkata sambil menyipitkan mata, "Dia memang sudah mengacaukan segalanya, tapi Dia bukan orang yang mudah untuk dilawan. Perlu taktik tersendiri untuk membuatnya menyerah.Felix bukanlah orang yang bodoh, dia tidak percaya akan anggapan kalau Max hanya seorang pengawal kelas bawah. Tidak mungkin jika Max hanya seorang mantan pecundang yang tak diperhitungkan. Sampai mati pun Felix tak akan percaya, mana mungkin Max orang seperti itu. Max sudah membunuh kakaknya dan mengacak-acak sistem organisasi Wolfgang. Kemudian ia juga menyayat kaki keponakannya.Felix menoleh ke arah Klaus dan bertanya, "Apa yang kau ketahui tentang Max selain dia dulu adalah seorang pecundang?"Klaus menggeleng. "Aku tak tahu banyak. Namun semuanya telah mengatakan kalau Max dulu hanya pesuruh bagi semua pengawal. Bahkan Tuan Ramford pun tidak pernah menganggap keberadaannya. Namun aku pernah mendengar dia mengalami kecelakaan hebat dan

    Last Updated : 2023-12-02
  • Sang Pengawal   Part 159

    "Bill, apa kau sudah mendapatkan informasi yang kupinta mengenai klan Wolfgang?" tanya Max pada Bill yang sekarang ini berada di depan layar computer. Semenjak kedatangan Klaus Wolfgang di kediaman Don Ramford dan menyerang mereka, perangai Bill pun kini berubah. Bill tidak lagi membenci atau mencoba mencelakai Max.Saat ini justru Bill menjadi pengikut Max di lingkungan pengawal. Ia harus mengakui kehebatan dan kebijaksanaan Max yang memang menurutnya layak jadi pemimpin.Setiap orang bisa saja berubah, seperti halnya Max yang awalnya hanya seorang pengawal kelas bawah. Namun nasib baik membuatnya menjadi orang kepercayaan Ramford.Max sendiri juga sudah banyak menolongnya bahkan menyelamatkan nyawa Bill. Maka dari itu ia berhutang nyawa dan menganggap menjadi pengikut Max adalah satu-satunya cara untuk membayar hutang nyawa."Oh, aku sudah mendapat informasi mengenai klaus Wolfgang di Bayview."Max mengangguk, "Kalau begitu, katakan padaku!""Klan Wolfgang memiliki tiga bersaudara

    Last Updated : 2023-12-05
  • Sang Pengawal   Part 160

    Saat itu di penthouse tempat tinggal Felix, semua klan aWolfgang pun tengah berkumpul. Semua yang datang wajahnya tampak tegang dan kaku, garis-garis wajah mereka terlihat jelas.Saat ini semua klan Wolfgang memang tengah membahas Maslah Max. Mereka semua harus melakukan balas dendam untuk keselamatan klan mereka."Paman Felix, apa yang harus kita lakukan setelah ini? Kehormatan Klan Wolfgang tidak boleh diinjak-injak oleh anak ingusan itu begitu saja!" seru Klaus mengawali.Felix memalingkan wajah dan berkata, "Aku mendengar dia berani membuat ultimatum agar kita semua menyerahkan diri. Apa maksudnya mengatakan hal itu. Memangnya dia kira kita ini takut dan sama-sama ingusan sepertinya?""Benar sekali Paman. Kalau kita menyerah itu sama saja kita menyerahkan nyawa kita, dan ini tidak boleh terjadi."Semua anggota klan Wolfgang adalah para penjahat kelas atas. Tak ada satu pun dari mereka yang bersih.Felix mengetuk-ngetukkan meja dengan jari telunjuk. Ia mencoba berpikir langkah apa

    Last Updated : 2023-12-07
  • Sang Pengawal   Part 161

    Suasana di Bayview saat ini tampak mencekam. Jalanan yang biasanya ramai pun mendadak sunyi senyap.Malam itu hanya terasa aura yang negatif, penuh dengan nafsu membunuh. Jalanan tampak lengang, bahkan tak ada satu toko pun berani buka. Seakan semuanya tahu kalau akan ada sebuah peristiwa besar malam ini.Saat ini mereka sedag berada di depan kediaman Tuan McCall, tempat Vanessa berada sekarang ini.Meski sudah menjalin hubungan serius dengan Leon Ramford, tapi Vanessa masih belum tinggal bersama Ramford. Sebenarnya beberapa waktu lalu mereka sempat membicarakan hal ini, tapi karena situasi di kediaman Ramford sedang dalam keadaan yang tak kondusif belakangan ini, ia pun menunda untuk tinggal bersama.Di depan rumah McCall, Klaus duduk di dalam mobil dengan ditemani orang kepercayaannya Andy. Mereka diam-diam memperhatikan kediaman Ernest McCall."Apa kau yakin kalau pacar Ramford ada di dalam?" tanya Klaus pada Andy.Andy mengangguk cepat. Kemudian ia pun berkata, "Aku sangat yakin

    Last Updated : 2023-12-08
  • Sang Pengawal   Part 162

    Di saat Felix melambaikan tangan mengundang semua anak buahnya. Satu per satu dari seribu anggota pun berjalan mengikutinya.Kesemuanya berjalan dengan gagah dan penuh napsu membunuh. Mereka seakan berkata kalau tak ada satu pun kesempatan bagi Max untuk bisa lepas dari mereka.Tanpa menunggu lama, mereka pun langsung membuka pintu pagar kediaman Ernest McCall yang megah. Pagar rumah itu dengan mudah dibobol oleh mereka.Kekuatan yang dimiliki oleh klan Wolfgang mampu mendorong pagar besi hingga roboh. Namun tak ada yang tahu kalau sebenarnya pagar besi itu dirancang secara smartphone sehingga membutuhkan kode khusus untuk membukanya.Namun untuk kali ini, sengaja kode itu tidak diaktifkan oleh Max dan memberi jalan bagi orang-orang itu untuk mengaksesnya.Saat mereka melewati pagar, di taman depan kediaman McCall tampak sebuah bangku dengan seorang pria duduk menyilang kan kaki di sana. Pria itu duduk sambil membaca koran.Pria itu kemudian meletakkan korannya dan mendongak karena me

    Last Updated : 2023-12-10
  • Sang Pengawal   Part 163

    Felix terlihat sangat marah saat melihat sikap Max yang terkesan arogan. Ia merasa saat ini pemuda tanggung itu telah menginjak-injak harga dirinya.Felix kembali melihat ke arah sekeliling untuk memastikan kalau Max tidak akan melakukan serangan tiba-tiba, dan tidak ada pasukan yang bersembunyi lagi. Saat itulah kepercayaan dirinya semakin tumbuh.Ia pun semakin dekat ke arah Max dan menatapnya nyalang. "Hmm Max ,aku ingin tanya, apa benar kalau kau yang telah membunuh kakakku?" Max tersenyum tipis dan berkata, "Kakakmu telah mencoba menipu Tuan Ramford dan menginginkan nyawanya, maka dia pantas untuk mati.""Apa kau juga yang menyebarkan ancaman pada kami?""Ya, kau benar," jawab Max lagi.Setelah mendengar semua jawaban Max, Felix pun semakin geram. Kedua tangannya mengepal dan siap untuk menghajar Max.Namun ia berusaha menahan diri untuk tidak gegabah. Felix menghembuskan napas panjang kemudian berkata dengan tegas."Max, jika kau menarik kembali ancamanmu maka kami akan pergi s

    Last Updated : 2023-12-13

Latest chapter

  • Sang Pengawal   Part 212

    Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka

  • Sang Pengawal   Part 210

    Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke

  • Sang Pengawal   Part 209

    Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,

  • Sang Pengawal   Part 208

    Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang

  • Sang Pengawal   Part 208

    Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se

  • Sang Pengawal   PArt 207

    Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh

  • Sang Pengawal   Part 206

    Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a

  • Sang Pengawal   Part 205

    Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang

  • Sang Pengawal   Part 204

    Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga

DMCA.com Protection Status