Wajah Robert berkerut, ia mencoba untuk memahami pikiran Tuan Wolfgang Muda. Siapa laki-laki yang dimaksud oleh Tuannya itu? Apakah ada yang bisa menandingi Max?Ia pun memberanikan diri untuk bertanya pada pimpinannya itu, "Tuan, siapa gerangan yang mampu untuk mengalahkan pengawal brengsek itu?" Klaus pun berkata dengan wajah yang dingin, "Hmm aku akan menghubungi Paman Felix, dia adik bungsu ayahku. Aku akan mencarinya untuk meminta bantuan."Felix Wolfgang, nama itu cukup familiar di telinga Robert. Dia memang kurang tertarik untuk mengurus klan Wolfgang. Ia lebih suka untuk menjadi seorang petarung dan ingin dihormati karena kemampuan berkelahinya itu. Selain itu ia juga memiliki klub malam dengan konsepnya sendiri.Saat itu Robert pun merasa sangat senang dan bersemangat. "Baik Tuan, menurut saya sebaiknya kita segera ke sana saja agar bisa segera mendapatkan bantuan."Dia begitu ceria saat mengatakannya, sampai-sampai Robert hampir melompat dari tempat duduknya. Namun tak lama
Msih dengan suara yang gemetar, Klaus pun menceritakan tentang siapa itu Max. "Dia memang bukan siapa-siapa. Bahkan dulu ia dikenal sebagai pecundang di kesatuannya. Namun aku tidak tahu kenapa sekarang dia memiliki kemampuan sehebat itu. Dia sendiri bahkan yang membunuh ayahku. Dia bekerja pada Tuan Ramford."Felix mengangguk-angguk. "Hmm Ramford katamu, aku tak asing dengan namanya. Di dia pecundang, kenapa Ramford mau mempekerjakannya?""Aku juga tidak tahu kenapa, tapi Paman ... Tolonglah. Tolong balaskan dendam kami."Felix mengangguk-angguk dan memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia pun menoleh ke arah kedua orang di sampingnya. "Kalau dia dibilang pecundang, bagaimana dia mungkin dia bisa melumpuhkanmu seperti ini."Klaus pun menghela napas panjang kemudian berkata, "Paman, dia bukan seorang pengawal rendahan atau pecundang biasa. Dia berhasil melumpuhkanmu dan juga membunuh ayahku dengan mudah. Aku pun mendengar kalau sekarang dia adalah tangan kanan dari Don Ramford."Mendengar
Saat ini Felix mencoba untuk menenangkan dirinya beberapa saat. Kemudian ia berkata sambil menyipitkan mata, "Dia memang sudah mengacaukan segalanya, tapi Dia bukan orang yang mudah untuk dilawan. Perlu taktik tersendiri untuk membuatnya menyerah.Felix bukanlah orang yang bodoh, dia tidak percaya akan anggapan kalau Max hanya seorang pengawal kelas bawah. Tidak mungkin jika Max hanya seorang mantan pecundang yang tak diperhitungkan. Sampai mati pun Felix tak akan percaya, mana mungkin Max orang seperti itu. Max sudah membunuh kakaknya dan mengacak-acak sistem organisasi Wolfgang. Kemudian ia juga menyayat kaki keponakannya.Felix menoleh ke arah Klaus dan bertanya, "Apa yang kau ketahui tentang Max selain dia dulu adalah seorang pecundang?"Klaus menggeleng. "Aku tak tahu banyak. Namun semuanya telah mengatakan kalau Max dulu hanya pesuruh bagi semua pengawal. Bahkan Tuan Ramford pun tidak pernah menganggap keberadaannya. Namun aku pernah mendengar dia mengalami kecelakaan hebat dan
"Bill, apa kau sudah mendapatkan informasi yang kupinta mengenai klan Wolfgang?" tanya Max pada Bill yang sekarang ini berada di depan layar computer. Semenjak kedatangan Klaus Wolfgang di kediaman Don Ramford dan menyerang mereka, perangai Bill pun kini berubah. Bill tidak lagi membenci atau mencoba mencelakai Max.Saat ini justru Bill menjadi pengikut Max di lingkungan pengawal. Ia harus mengakui kehebatan dan kebijaksanaan Max yang memang menurutnya layak jadi pemimpin.Setiap orang bisa saja berubah, seperti halnya Max yang awalnya hanya seorang pengawal kelas bawah. Namun nasib baik membuatnya menjadi orang kepercayaan Ramford.Max sendiri juga sudah banyak menolongnya bahkan menyelamatkan nyawa Bill. Maka dari itu ia berhutang nyawa dan menganggap menjadi pengikut Max adalah satu-satunya cara untuk membayar hutang nyawa."Oh, aku sudah mendapat informasi mengenai klaus Wolfgang di Bayview."Max mengangguk, "Kalau begitu, katakan padaku!""Klan Wolfgang memiliki tiga bersaudara
Saat itu di penthouse tempat tinggal Felix, semua klan aWolfgang pun tengah berkumpul. Semua yang datang wajahnya tampak tegang dan kaku, garis-garis wajah mereka terlihat jelas.Saat ini semua klan Wolfgang memang tengah membahas Maslah Max. Mereka semua harus melakukan balas dendam untuk keselamatan klan mereka."Paman Felix, apa yang harus kita lakukan setelah ini? Kehormatan Klan Wolfgang tidak boleh diinjak-injak oleh anak ingusan itu begitu saja!" seru Klaus mengawali.Felix memalingkan wajah dan berkata, "Aku mendengar dia berani membuat ultimatum agar kita semua menyerahkan diri. Apa maksudnya mengatakan hal itu. Memangnya dia kira kita ini takut dan sama-sama ingusan sepertinya?""Benar sekali Paman. Kalau kita menyerah itu sama saja kita menyerahkan nyawa kita, dan ini tidak boleh terjadi."Semua anggota klan Wolfgang adalah para penjahat kelas atas. Tak ada satu pun dari mereka yang bersih.Felix mengetuk-ngetukkan meja dengan jari telunjuk. Ia mencoba berpikir langkah apa
Suasana di Bayview saat ini tampak mencekam. Jalanan yang biasanya ramai pun mendadak sunyi senyap.Malam itu hanya terasa aura yang negatif, penuh dengan nafsu membunuh. Jalanan tampak lengang, bahkan tak ada satu toko pun berani buka. Seakan semuanya tahu kalau akan ada sebuah peristiwa besar malam ini.Saat ini mereka sedag berada di depan kediaman Tuan McCall, tempat Vanessa berada sekarang ini.Meski sudah menjalin hubungan serius dengan Leon Ramford, tapi Vanessa masih belum tinggal bersama Ramford. Sebenarnya beberapa waktu lalu mereka sempat membicarakan hal ini, tapi karena situasi di kediaman Ramford sedang dalam keadaan yang tak kondusif belakangan ini, ia pun menunda untuk tinggal bersama.Di depan rumah McCall, Klaus duduk di dalam mobil dengan ditemani orang kepercayaannya Andy. Mereka diam-diam memperhatikan kediaman Ernest McCall."Apa kau yakin kalau pacar Ramford ada di dalam?" tanya Klaus pada Andy.Andy mengangguk cepat. Kemudian ia pun berkata, "Aku sangat yakin
Di saat Felix melambaikan tangan mengundang semua anak buahnya. Satu per satu dari seribu anggota pun berjalan mengikutinya.Kesemuanya berjalan dengan gagah dan penuh napsu membunuh. Mereka seakan berkata kalau tak ada satu pun kesempatan bagi Max untuk bisa lepas dari mereka.Tanpa menunggu lama, mereka pun langsung membuka pintu pagar kediaman Ernest McCall yang megah. Pagar rumah itu dengan mudah dibobol oleh mereka.Kekuatan yang dimiliki oleh klan Wolfgang mampu mendorong pagar besi hingga roboh. Namun tak ada yang tahu kalau sebenarnya pagar besi itu dirancang secara smartphone sehingga membutuhkan kode khusus untuk membukanya.Namun untuk kali ini, sengaja kode itu tidak diaktifkan oleh Max dan memberi jalan bagi orang-orang itu untuk mengaksesnya.Saat mereka melewati pagar, di taman depan kediaman McCall tampak sebuah bangku dengan seorang pria duduk menyilang kan kaki di sana. Pria itu duduk sambil membaca koran.Pria itu kemudian meletakkan korannya dan mendongak karena me
Felix terlihat sangat marah saat melihat sikap Max yang terkesan arogan. Ia merasa saat ini pemuda tanggung itu telah menginjak-injak harga dirinya.Felix kembali melihat ke arah sekeliling untuk memastikan kalau Max tidak akan melakukan serangan tiba-tiba, dan tidak ada pasukan yang bersembunyi lagi. Saat itulah kepercayaan dirinya semakin tumbuh.Ia pun semakin dekat ke arah Max dan menatapnya nyalang. "Hmm Max ,aku ingin tanya, apa benar kalau kau yang telah membunuh kakakku?" Max tersenyum tipis dan berkata, "Kakakmu telah mencoba menipu Tuan Ramford dan menginginkan nyawanya, maka dia pantas untuk mati.""Apa kau juga yang menyebarkan ancaman pada kami?""Ya, kau benar," jawab Max lagi.Setelah mendengar semua jawaban Max, Felix pun semakin geram. Kedua tangannya mengepal dan siap untuk menghajar Max.Namun ia berusaha menahan diri untuk tidak gegabah. Felix menghembuskan napas panjang kemudian berkata dengan tegas."Max, jika kau menarik kembali ancamanmu maka kami akan pergi s