Kematian Bajing Gendeng membuat para petinggi Kerajaan Salakanegara kembali menjadi tenang. Mereka sudah tidak perlu takut lagi untuk di bunuh oleh Bajing Gendeng. Perlahan para petinggi kerajaan kembali menjalankan kegiatan mereka dengan tenang.
Dengan kembalinya para petinggi kerajaan membuat Elangga kembali mendapatkan bocoran informasi dari para petinggi kerajaan. Hal ini tentu sangat memudahkan rencana Elangga dan para pemberontak. Dengan informasi yang di berikan para petinggi kerajaan membuat Elangga dan para pemberontak bisa kembali beraksi. Mereka mulai merekrut para warga yang kecewa dengan Kerajaan Salakanegara.
Krisis makanan yang di hadapi oleh para warga Kerajaan Salakanegara yang di sebabkan seringnya Raja Dewa Warman yang meminta para warga menyerahkan persediaan makanan mereka untuk perbekalan para prajurit Kerajaan Salakanegara yang akan menaklukkan kerajaan-kerajaan lainnya. Dalam kepemimpinan Raja Dewa Warman memang Kerajaan Salakanegara sedang giat
Aryo Guntur dan yang lainnya berhasil menemukan markas para pemberontak yang bersembunyi di salah satu desa dan menjadikan desa itu sebagai markas mereka. Aryo Guntur menyuruh pasukannya untuk mengepung desa itu dan tidak boleh membiarkan satu orang pun meninggalkan desa itu.Aryo Guntur berhasil menemukan markas para pemberontak berkat rencananya menyuruh seseorang berpura-bura bergabung dengan para pemberontak. Setelah orang itu bergabung dengan para pemberontak. Dia menjadi mata-mata bagi Aryo Guntur. Itu sebabnya Aryo Guntur bisa tahu di mana persembunyian para pemberontak. Aryo Guntur juga sengaja berangkat ketika hari masih petang dan para petinggi kerajaan masih tertidur nyenyak. Sehingga para petinggi itu tidak tahu akan kepergian Aryo Guntur dan pasukannya. Dengan begitu para petinggi itu tidak bisa membocorkan rencana penyerbuannya kepada para pemberontak.Para pemberontak yang mengetahui bahwa mereka telah terkepung langsung melaporkan hal ini kepada Elangga
Elangga dan para pemberontak berhasil lolos dari serangan Aryo Guntur yang mengepung markas mereka berkat pertolongan pria bertopeng itu. Tanpa pertolongan pria bertopeng itu mungkin Elangga dan para pemberontak itu sudah habis oleh Aryo Guntur dan pasukannya. Meski hanya separo dari mereka yang selamat dari serangan itu. Tapi ini sudah lebih baik dari pada mereka semua terbunuh dalam serangan itu.Setelah berada di tempat yang aman Elangga dan para pemberontak bersujud kepada pria bertopeng itu. Pria itu kemudian membuka topengnya. Dan ternyata dia adalah Raden Jaya Singa Warman menantu dari Raja Dewa Warman. Dia lah yang selama ini menggerakkan Elangga dan yang lainnya dalam pemberontakan ini. Dia juga yang telah mencuri senjata dari gudang senjata Kerajaan Salakanegara pada saat malam penyerangan Elangga dan para pemberontak ke Istana Kerajaan Salakanegara. Dia pula yang berhasil membujuk para petinggi kerajaan untuk membantu Elangga dan para pemberontak. Raden Jaya
Di Istana Kerajaan Salakanegara. Raja Dewa Warman dan para petinggi kerajaan sedang membahas tentang kekacauan yang terjadi di Kerajaan Salakanegara. Seperti pemberontakan yang terjadi di mana-mana. Gagal panen yang menyebabkan terjadinya bencana kelaparan dan sebagainya. Bisa di bilang Kerajaan Salakanegara sedang mengalami krisis yang sangat luar biasa. Jika hal ini terus di biarkan maka sudah pasti Kerajaan Salakanegara akan runtuh. Dan Raja Dewa Warman akan kehilangan takhtanya sebagai raja dari Kerajaan Salakanegara. Meski rakyat Kerajaan Salakanegara sudah sedikit tenang karena bantuan yang di berikan Satrio Wirang yang menjual semua barang berharga peninggalan Ki Naga Baruna untuk mengatasi bencana kelaparan yang melanda Kerajaan Salakanegara. Namun ini masih belum cukup untuk meredam pemberontakan yang terjadi.Di saat Raja Dewa Warman sedang serius berdiskusi dengan para petinggi kerajaan. Tiba-tiba datanglah Aryo Guntur, Kebo Ijo dan Senopati Adhiyaksa yang membawa
Aryo Guntur bertarung dengan sangat sengit melawan Raden Jaya Singa Warman. Kedua saling jual beli serangan satu sama lain. Dengan menggunakan kekuatan Pusaka Tombak Naga Petir. Aryo Guntur dapat melancarkan serangan sambaran petir yang dapat menghancurkan apa saja yang terkena serangan itu. Namun tidak ada serangan petir dari Aryo Guntur yang dapat menembus pertahanan Raden Jaya Singa Warman. Itu semua karena Raden Jaya Singa Warman menggunakan Jurus Cangkang Kura-Kura yang membuat tubuhnya seperti memiliki sebuah perisai dari cangkang kura-kura yang sangat kuat dan tidak dapat di tembus oleh serangan petir Aryo Guntur.Pertarungan mereka membuat ruangan itu menjadi berantakan. Benturan tenaga dalam mereka membuat barang-barang di ruangan itu menjadi beterbangan. Apa lagi serangan petir dari Aryo Guntur membuat hancur semua barang di dalam ruangan itu.Karena takut pertarungan mereka akan menyakiti orang-orang di dalam ruangan itu. Raden Jaya Singa Warman menari
Semenjak terungkapnya pengkhianatan yang di lakukan oleh Raden Jaya Singa Warman. Kondisi Kerajaan Salakanegara menjadi semakin bertambah kacau. Beberapa petinggi kerajaan yang berpihak pada Raden Jaya Singa Warman pergi dari Istana Kerajaan Salakanegara. Membawa serta para prajurit yang setia pada mereka. Hal ini membuat kekuatan tempur Kerajaan Salakanegara menjadi melemah. Hal ini membuat Kerajaan Salakanegara terbagi menjadi dua kekuatan besar yang saling bertarung. Hanya ada Aryo Guntur, Pati Mangku Tirto, Kebo Ijo, Senopati Adhiyaksa dan beberapa petinggi kerajaan yang masih setia berada di pihak Raja Dewa Warman.Kala itu Raja Dewa Warman sedang terduduk di kamarnya. Dia mulai memikirkan kondisi kerajaannya yang kacau balau. Dia juga tidak menyangka bahwa Raden Jaya Singa Warman akan mengkhianatinya. Raden Jaya Singa Warman memang beberapa kali mengingatkan untuk lebih memperhatikan rakyatnya dan tidak terlalu terobsesi dengan perang. Tapi baginya semua peperangan yang
Satrio Wirang dan Alikusuma sedang bergegas untuk kembali ke Padepokan Naga Putih. Mereka berdua memacu kuda mereka secepat mungkin agar bisa segera memberikan informasi tentang para pemberontak yang telah berkumpul dan akan melakukan serangan besar ke Istana Kerajaan Salakanegara pada Ki Naga Barong. Karena ini adalah masalah besar yang harus segera di atasi sebelum Rakyat Kerajaan Salakanegara yang akan menjadi korbannya.Satrio Wirang dan Alikusuma yang baru tiba di Padepokan Naga Putih. Langsung menuju ke ruangan Ki Naga Barong. Di sana Ki Naga Barong sedang berbincang dengan Arum Sari. Ki Naga Barong sedikit kaget dengan kedatangan mereka berdua yang langsung masuk tanpa permisi. Mereka berdua terlihat tergesa-gesa datang kemari."Ini benar-benar gawat" gugup Satrio Wirang."Gawat kenapa?" tanya Ki Naga Barong.Satrio Wirang dan Alikusuma terlihat panik tidak bisa menjawab pertanyaan Ki Naga Barong."Sebaiknya kalian minum dulu dan tenangkan d
Pertarung di dalam istana semakin memanas. Para pemberontak yang berhasil menembus gerbang istana kini harus berhadapan dengan Pasukan Kerajaan Salakanegara. Pertempuran sudah berlangsung setengah hari tapi belum terlihat yang kalah dari pertarungan besar ini. Sudah banyak korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak.Elangga masih berhadapan dengan Aryo Guntur. Mereka berdua bertarung dengan sangat sengit. Kedua matan murid Ki Naga Baruna ini sudah saling mengetahui kelemahan mereka masing-masing. Jurus-jurus yang mereka gunakan pun hampir sama. Bagaimana pun juga Elangga bisa di bilang sangat hebat karena dapat mengimbangi Aryo Guntur yang di kenal sebagai murid terkuat Ki Naga Baruna.Sedangkan di sisi lain. Raden Jaya Singa Warman sedang bertarung sengit dengan Raja Dewa Warman. Tidak di sangka Raja Dewa Warman juga memiliki ilmu kanuragan yang sangat tinggi karena dapat mengimbangi Raden Jaya Singa Warman yang di kenal sebagai Pendekar Seribu Jurus. Raden Jaya Si
Seratus ribu Pasukan Kerajaan Segoro Pitu sedang menuju ke Kerajaan Salakanegara. Mereka berniat melakukan serangan ke Kerajaan Salakanegara yang lemah karena pemberontakan yang di lakukan oleh Raden Jaya Singa Warman. Mereka tidak main-main dalam penyerangan kali ini semua pasukan di kerahkan untuk menaklukkan Kerajaan Salakanegara yang sudah lama menjadi musuh bebuyutan mereka.Kabar tentang pasukan Kerajaan Segoro Pitu pun terdengar oleh Ki Naga Barong. Ki Naga Barong kemudian mengumpulkan Satrio Wirang dan Alikusuma untuk mendiskusikan bagaimana caranya untuk mencari jalan keluar dari masalah yang sangat genting ini."Aku mendengar dari orang kepercayaanku bahwa seratus ribu Pasukan Kerajaan Segoro Pitu sedang menuju ke Kerajaan Salakanegara" kata Ki Naga Barong."Ini benar-benar gawat" kata Alikusuma."Kita harus mencari cara menghentikan mereka atau kalau tidak Kerajaan Salakanegara pasti akan bisa di taklukan oleh Kerajaan Segoro Pitu" jelas Satrio
Satrio Wirang perlahan membuka matanya. Dia mendapati dirinya telah berada di tempat tidurnya. Tubuhnya penuh dengan perban. Dia mencoba untuk duduk meski semua tubuhnya terasa sakit. Luka yang dia terima akibat pertarungannya melawan Aryo Guntur dan Ular Sanca Ireng cukup parah.Alikusuma dan Arum Sari datang ke kamar Satrio Wirang dengan membawa beberapa ramuan obat dan makanan. Alikusuma memeriksa keadaan Satrio Wirang yang baru tersadar."Ternyata Kamu sudah tersadar. Bagaimana keadaanmu saat ini?" tanya Alikusuma."Tubuhku masih terasa nyeri untuk bergerak" jawab Satrio Wirang.Alikusuma memberikan pengobatan pada Satrio Wirang. Semua luka Satrio Wirang di beri ramuan obat oleh Alikusuma. Alikusuma juga mengganti perban Satrio Wirang. Semua perawatan terbaik Alikusuma berikan untuk Satrio Wirang. Satrio Wirang merasa lebih baik setelah mendapat perawatan dari Alikusuma."Perawatannya sudah selesai. Sekarang Kamu makanlah untuk memulihkan tenag
Raja Jaya Singa Warman, Elangga, dan Alikusuma telah tiba di tempat pertarungan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng. Terlihat pemukiman warga yang menjadi tempat mereka bertarung telah porak-poranda dan sudah menjadi lautan api.Sedangkan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng dengan menyemburkan api mereka tanpa memperhatikan dengan kondisi warga dan rumah warga yang telah habis terbakar karena ulah mereka. Belum lagi cambukkan dari ekor mereka yang menerbangkan semua barang dan menghancurkan semua bangunan yang ada. Yang jelas pemukiman itu telah hancur karena pertarungan dua raja ular ini.Raja Jaya Singa Warman dan yang lain tidak dapat berbuat banyak. Mengingat ukuran Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng yang sangat besar. Belum lagi semburan api mereka berdua yang dapat membakar seluruh rumah hanya dengan sekali sembur. Mereka hanya bisa menunggu adanya celah di antara pertarungan Naga Antaboga dab Ular Sanca Ireng. Begitu ada kesempatan baru mereka bertiga menyer
Pertarungan Satrio Wirang dan Aryo Guntur telah usai dengan hasil kemenangan untuk Satrio Wirang. Tapi saat semua mengira bahwa ini telah usai. Muncullah kabut hitam yang menyelimuti tubuh Aryo Guntur. Tiba-tiba mata Aryo Guntur menjadi merah dan dia dapat bangkit kembali. Satrio Wirang yang sudah tidak punya tenaga lagi mencoba kembali berdiri sebisa mungkin. Sebenarnya Satrio Wirang cukup heran dengan Aryo Guntur yang masih bisa bangkit meski Satrio Wirang sudah sangat yakin kalo dia tadi telah mengalahkannya."Dasar manusia tidak berguna" ujar Ular Sanca Ireng.Ternyata tubuh Aryo Guntur telah di ambil Ular Sanca Ireng. Itu yang membuat Aryo Guntur masih bisa bangkit lagi setelah menerima serangan telak dari Satrio Wirang."Siapa Kamu?" tanya Satrio Wirang."Dia adalah Ular Sanca Ireng raja dari segala ular" jelas Naga Antaboga."Hahahaa..., Kali ini Aku akan mengalahkanmu Antaboga" tawa Ular Sanca Ireng.Ular Sanca Ireng dengan menggunak
Sudah seharian penuh Satrio Wirang dan Aryo Guntur bertarung mati-matian. Karena pertarungan mereka berdua pula seluruh wilayah Kerajaan Tarumanegara menjadi gelap seharian. Semua warga tindak ada yang berani keluar rumah dan semua aktivitas warga di hentikan. Semua orang takut jika ada hal buruk yang menimpa mereka. Raja Jaya Singa Warman semakin khawatir karena pertarungan mereka belum juga usai. Meski sudah seharian penuh mereka bertarung.Arum Sari yang tidak yang tidak melihat Satrio Wirang seharian berniat untuk mencarinya tapi di tahan oleh Alikusuma. Karena Alikusuma tahu bahwa Satrio Wirang sedang bertarung melawa musuh yang sangat kuat. Dan jika sampai Arum Sari sampai menyusul Satrio Wirang maka itu akan menghambat Satrio Wirang dan mengancam nyawa Arum Sari."Langit sangat gelap. Tapi kenapa Kanda belum juga pulang. Aku khawatir pada Kanda. Aku harus mencarinya" kata Arum Sari."Tunggu. Kamu tidak perlu mencari Wirang dia sedang di istana bersama Raj
Pertemuan Aryo Guntur dan Satrio Wirang menimbulkan suasana mencengkam semua orang di Kerajaan Tarumanegara menjadi merinding tanpa tahu apa yang membuat mereka menjadi merinding ketakutan. Sepertinya dalam alam bawah sadar mereka menyadari bahwa ada bahaya besar yang terjadi.Aura yang keluar dari mereka berdua sangat lah kuat. Orang biasa pasti akan pingsan karena tidak mampu menahan tekanan aura mereka berdua. Untung saja mereka bertemu di tempat yang sepi dan tidak ada orang.Raja Jaya Singa Warman, Alikusuma, Elangga dan para pendekar dengan ilmu tinggi juga bisa merasakan bahwa ada dua orang dengan kekuatan yang sangat hebat sedang bertemu dan akan bertarung. Hal ini membuat Raja Jaya Singa Warman khawatir karena jika sampai kedua orang itu benar-benar bertarung di kerajaannya maka seluruh Kerajaan Tarumanegara bisa rata dengan tanah.Satrio Wirang juga sadar bahwa kekuatan Aryo Guntur sudah sangat besar jika sampai dirinya dan Aryo Guntur bertarung di pem
Di sebuah hutan belantara terlihat Aryo Guntur yang terbaring tidak sadarkan diri. Terlihat bahwa tubuhnya penuh luka akibat terkena jurus ledakan sukma dari Raja Jaya Singa Warman. Ledakan itu ternyata melemparkannya ke tempat yang sangat jauh. Walaupun terkena jurus sehebat itu tapi dengan ajaibnya detak jantung Aryo Guntur masih belum juga hilang. Sepertinya kekuatan yang dia serap dari orang lain telah menjadikannya sangat kuat sehingga masih bisa selamat dari jurus sedahsyat itu. Tapi sampai saat ini Aryo Guntur masih belum membuka matanya.Di dalam alam bawah sadarnya Aryo Guntur seperti sedang di dalam kawah gunung berapi sekelilingnya penuh dengan lava panas yang mendidih. Dia berusaha mencari jalan keluar dari tempat itu tapi ujung-ujungnya dia kembali ke tempat yang sama. Saat dia kebingungan mencari jalan keluar dari tempat itu muncullah sesosok ulah hitam besar dengan mata merah. Sebelum sempat Aryo Guntur memikirkan dari mana datangnya ular besar itu. Ular itu su
Setelah kekacauan besar yang terjadi akibat serangan Aryo Guntur ke Istana Kerajaan Tarumanegara. Kini Kerajaan Tarumanegara telah tenang kembali. Sudah tidak ada teror lagi dari Aryo Guntur. Karena dalam beberapa hari ini Aryo Guntur sama sekali tidak muncul dan sudah tidak ada lagi orang yang mati akibat Aryo Guntur. Pengorbanan Raja Jaya Singa Warman yang merelakan seluruh kesaktiannya untuk mengalahkan Aryo Guntur telah menyelamatkan rakyat Kerajaan Tarumanegara dari kegilaan Aryo Guntur.Tapi setelah melakukan jurus ledakan sukma yang berhasil mengalahkan Aryo Guntur. Sampai hari ini Raja Jaya Singa Warman masih tidak sadarkan diri. Sepertinya jurus ledakan sukma tidak hanya mengambil kesaktian Raja Jaya Singa Warman tapi juga merusak organ dalam dari Raja Jaya Singa Warman. Berbagai tabib telah di undang untuk menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman tapi tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman. Alikusuma yang ahli dalam pengobatan
Satrio Wirang dan Naga Antaboga yang sudah bersahabat. Membuat Satrio Wirang dapat mengembangkan jurus baru yang lebih kuat dari jurus Terakhir Naga Hitam Antaboga yang telah berhasil mengalahkan Raja Dewa Warman sebelumnya. Tentu saja Satrio Wirang harus berlatih keras agar dapat mengusai jurus itu dan dapat mengalahkan Aryo Guntur yang sekarang telah menjadi sangat kuat. Bahkan Raja Jaya Singa Warman yang memiliki ilmu tinggi sekarang bukan tandingan dari Aryo Guntur. Kemampuan Aryo Guntur yang dapat menyerap kekuatan orang lain. Membuat Aryo Guntur bertambah kuat setiap harinya. Untuk itu di perlukan kekuatan yang sangat besar untuk mengalahkan Aryo Guntur.Setelah berlatih dalam waktu yang cukup lama. Satrio Wirang kini menjadi sangat kuat di tambah dengan dia yang dapat menggunakan kekuatan Naga Antaboga dalam tubuhnya membuatnya semakin tidak terkalahkan. Meski begitu karena waktu telah berlalu cukup lama tentunya Aryo Guntur juga bertambah semakin kuat. Agar tida
Satrio Wirang dan Elangga yang menyusul Raja Jaya Singa Warman dan Ki Naga Barong. Mereka terlambat sampai di tempat pertempuran. Ketika mereka sampai terlihat Ki Naga Barong yang sudah mati mengenaskan dan Raja Jaya Singa Warman yang terduduk tidak berdaya. Satrio Wirang mencoba periksa Ki Naga Barong tapi sudah ada dekat jantung dalam tubuh Ki Naga Barong.Elangga berusaha menenangkan Raja Jaya Singa Warman yang terkena metal akibat pertarungannya dengan Aryo Guntur. Setelah cukup lama menenangkan Raja Jaya Singa Warman akhirnya Raja Jaya Singa Warman sudah tenang kembali.Raja Jaya Singa Warman yang berhutang nyawa kepada Ki Naga Barong. Kemudian dia mengangkat mayat Ki Naga Barong dan membawanya pulang.Ketika hendak meninggalkan tempat itu. Satrio Wirang melihat Pusaka Tombak Naga Petir yang ditinggalkan oleh Aryo Guntur. Satrio Wirang mengambil Pusaka Tombak Naga Petir itu lalu mengayunkannya. Ternyata Pusaka Tombak Naga Petir sangat kuat dan sangat mudah