Seratus ribu Pasukan Kerajaan Segoro Pitu sedang menuju ke Kerajaan Salakanegara. Mereka berniat melakukan serangan ke Kerajaan Salakanegara yang lemah karena pemberontakan yang di lakukan oleh Raden Jaya Singa Warman. Mereka tidak main-main dalam penyerangan kali ini semua pasukan di kerahkan untuk menaklukkan Kerajaan Salakanegara yang sudah lama menjadi musuh bebuyutan mereka.
Kabar tentang pasukan Kerajaan Segoro Pitu pun terdengar oleh Ki Naga Barong. Ki Naga Barong kemudian mengumpulkan Satrio Wirang dan Alikusuma untuk mendiskusikan bagaimana caranya untuk mencari jalan keluar dari masalah yang sangat genting ini.
"Aku mendengar dari orang kepercayaanku bahwa seratus ribu Pasukan Kerajaan Segoro Pitu sedang menuju ke Kerajaan Salakanegara" kata Ki Naga Barong.
"Ini benar-benar gawat" kata Alikusuma.
"Kita harus mencari cara menghentikan mereka atau kalau tidak Kerajaan Salakanegara pasti akan bisa di taklukan oleh Kerajaan Segoro Pitu" jelas Satrio
Raja Dewa Warman dan pasukannya yang sedang di atas angin karena berhasil menahan serangan besar para pemberontak yang di pimpin Raden Jaya Singa Warman. Dalam pertempuran besar itu mereka berhasil memukul mundur para pemberontak dan membuat para pemberontak kehilangan banyak pasukannya. Karena hal itu kekuatan para pemberontak yang di pimpin Raden Jaya Singa Warman kehilangan sebagian besar kekuatan mereka. Raja Dewa Warman yang tahu para pemberontak yang di pimpin Raden Jaya Singa Warman sedang melemah. Raja Dewa Warman langsung menyuruh Aryo Guntur dan lainnya untuk mencari tahu markas para pemberontak untuk melakukan serangan balasan pada mereka.Setelah berhari-hari mencari persembunyian para pemberontak akhirnya Aryo Guntur dapat menemukan persembunyian para pemberontak. Yang berada di sebuah hutan di ujung selatan Kerajaan Salakanegara. Setelah mengetahui persembunyian para pemberontak Raja Dewa Warman langsung mengumpulkan semua pasukannya untuk melakukan serangan kep
Pertarungan antara Raja Dewa Warman dan Raden Jaya Singa Warman memasuki puncaknya. Semua jurus telah mereka keluarkan. Ledakan-ledakan besar terjadi karena benturan kekuatan mereka berdua yang sangat kuat. Belum ada yang mau mengalah dari mereka berdua meski telah bertarung cukup lama. Keringat sudah membasahi tubuh mereka berdua dan nafas mereka juga sudah mulai berat karena semua tenaga mereka terkuras dalam pertarungan ini.Saat mereka sedang beradu pukulan dan tendangan tidak di sangka Raja Dewa Warman dapat melancarkan pukulan telak pada perut Raden Jaya Singa Warman. Tidak cukup sampai di situ Raja Dewa Warman langsung melancarkan tendangan susulan hingga membuat Raden Jaya Dewa Warman terjatuh dan terdorong ke belakang.Raden Jaya Singa Warman terluka parah akibat terkena pukulan dan tendangan yang di lancarkan oleh Raja Dewa Warman hingga membuatnya tidak dapat untuk berdiri lagi.Raja Dewa Warman yang melihat Raden Jaya Singa Warman yang sudah ti
Satrio Wirang dan Raja Dewa Warman bertarung dengan cukup seimbang. Mereka saling beradu satu serangan satu sama lain. Raja Dewa Warman tidak dapat menggunakan jurus Dasendrianya karena jurus-jurus yang di gunakan tidak dapat dia tiru. Hal ini tentu menjadi Satrio Wirang sebagai musuh alami dari Raja Dewa Warman.Mereka bertarung sambil berbicara satu sama lain. Setiap mereka berbenturan pasti ada kata yang keluar dari mulut mereka berdua."Kamu adalah pendekar yang aku akui. Kecerdasan dan kemampuanmu benar-benar membuatku kagum" puji Raja Dewa Warman."Terima kasih atas pujiannya" senyum Satrio Wirang."Akan sangat di sangyangkan jika orang sepertimu harus mati" ucap Raja Dewa Warman."Aku juga belum mau mati dalam waktu dekat ini" kata Satrio Wirang."Seperti sudah cukup bermainnya. Sekarang Aku akan serius" ujar Raja Dewa Warman.Benar saja apa yang dikatakan oleh Raja Dewa Warman. Seketika kecepatan serta kekuatan Raja Dewa Warma
Raden Jaya Singa Warman dan Elangga yang terluka parah kini hanya bisa pasrah menunggu ajal menjemput mereka. Sedangkan Alikusuma yang ada di samping mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Meski Alikusuma adalah seorang tabib yang hebat dan memiliki Pusaka Tongkat Naga Putih namun itu belum cukup untuk menyembuhkan Raden Jaya Singa Warman dan Elangga yang terluka sangat parah karena pertarungan mereka melawan Raja Dewa Warman. Luka akibat serangan Raja Dewa membuat luka dalam dan luar yang sangat parah sehingga sangat sulit untuk di sembuhkan.Sebagai seorang tabib. Alikusuma merasa tidak berguna karena tidak menyelamatkan nyawa orang yang ada di depannya. Dia kemudian teringat kembali tentang warga Desa Dadakan yang di bantai karena mereka terkena penyakit yang menular. Alikusuma masih sering menyalahkan dirinya karena tidak dapat menyembuhkan para warga desa dadakan dari penyakit itu. Jika dia bisa menyembuhkan penyakit itu mungkin warga desa dadakan tidak akan dibantai oleh
Setelah ledakan besar yang terjadi karena benturan kekuatan Satrio Wirang dengan Raja Dewa Warman yang begitu hebat dan membuat lubang yang cukup besar. Terlihat Satrio Wirang dan Raja Dewa Warman yang sudah terkapar tidak sadarkan diri. Keduanya menderita luka yang cukup parah. Baju mereka sudah compang-camping serta tubuh mereka berdua yang di penuh dengan banyak luka bakar. Ledakan itu tidak hanya melukai mereka tapi juga sebagian besar prajurit yang ada di sekitar mereka. Banyak prajurit yang tewas dan terluka parah akibat terkena ledakan itu.Begitu ledakan itu terhenti Aryo Guntur, Alikusuma dan lainnya langsung mengakhiri peraturan mereka dan menuju ke tempat pertarung antara Satrio Wirang melawan Raja Dewa Warman. Mereka semua terkejut melihat lubang besar yang tercipta akibat pertarungan mereka yang sangat dahsyat. Mereka semua tidak mengira bahwa Satrio Wirang dapat mengimbangi Raja Dewa Warman yang begitu kuat.Begitu melihat Satrio Wirang yang terkapa
Penobatan Raden Singa Warman menjadi seorang raja membuat Kerajaan Salakanegara menjadi semakin membaik. Rakyat menjadi semakin makmur dan satu per satu masalah dalam kerajaan dapat di selesaikan. Raden Jaya Singa Warman yang menjadi raja tidak banyak merubah susunan pemerintahan dalam kerajaan karena pada dasarnya sebagian besar para petinggi kerajaan telah mendukungnya menjadi raja sejak awal. Sedangkan untuk posisi panglima yang di tinggalkan oleh Aryo Guntur kini di isi oleh Elangga.Raden Jaya Singa Warman sangat di cintai oleh rakyat Kerajaan Salakanegara. Dan tidak ada rakyat yang memberontak dan menyalahkannya atas kematian Raja Dewa Warman akibat pemberontakannya.Di istana Kerajaan Salakanegara terlihat Raja Jaya Singa Warman dan Pati Mangku Tirto berserta para petinggi kerajaan sedang mengadakan rapat untuk membahas masa depan Kerajaan Salakanegara"Mari Kita semua bersama-sama berdiskusi agar bisa membuat kerajaan ini semakin maju ke depannya" ajak R
Rombongan Raja Jaya Singa Warman yang telah sampai di istana Kerajaan Segoro Pitu di sambut dengan baik oleh Wisang Geni selaku raja dari Kerajaan Segoro Pitu. Meski rakyat Kerajaan Segoro Pitu tidak senang dengan kedatangan rombongan Raja Jaya Singa Warman. Hal ini di karena kan akibat peperangan antara Kerajaan Salakanegara dan Segoro Pitu. Telah membuat sebagian rakyat Segoro Pitu kehilangan sebagian keluarga mereka. Memang tidak mudah untuk menghilangkan kebencian rakyat Segoro Pitu.Tapi sebagai seorang raja. Wisang Geni tidak bisa untuk menolak niat damai yang di bawa oleh Raja Jaya Singa Warman yang rela datang langsung ke kerajaannya dan mengabaikan segala bahaya yang mungkin bisa menimpanya.Sebelum masuk ke dalam istana. Wisang Geni memberikan sebuah pengumuman yang berisi bahwa Raja Jaya Singa Warman berserta rombongannya berada dalam lindungannya. Barang siapa yang berani mencelakakan mereka akan di hukum mati. Dengan begitu kini Raja Jaya Singa Warman dan
Aryo Guntur dan yang lainnya telah sampai di lereng Gunung Merapi setelah melewati perjalanan yang sangat jauh. Mereka benar-benar memiliki tekad yang begitu kuat agar bisa bertambah kuat hingga rela menempuh perjalanan yang begitu jauh dan melelahkan. Saat di Lereng Gunung Merapi mereka sempat hampir putus asa melihat tingginya Gunung Merapi yang akan mereka daki. Mereka juga mendengar dari warga sekitar banyak sekali makhluk halus yang menghuni Gunung Merapi yang tidak segan untuk mengambil nyawa orang-orang yang ingin menuju puncak merapi. Hal ini tentu membuat mereka sempat berpikir ulang untuk mendaki ke puncak Gunung Merapi. Tapi karena tekad mereka untuk membalas dendam akhirnya mereka bertiga memantapkan diri untuk tetap mendaki meski nyawa mereka lah yang akan menjadi taruhannya.Dan perjuangan mereka untuk menaklukkan puncak Gunung Merapi. Mereka bertiga mendaki selama seharian penuh tapi masih belum bisa mencapai setengah dari puncak Merapi. Padahal mereka sudah be
Satrio Wirang perlahan membuka matanya. Dia mendapati dirinya telah berada di tempat tidurnya. Tubuhnya penuh dengan perban. Dia mencoba untuk duduk meski semua tubuhnya terasa sakit. Luka yang dia terima akibat pertarungannya melawan Aryo Guntur dan Ular Sanca Ireng cukup parah.Alikusuma dan Arum Sari datang ke kamar Satrio Wirang dengan membawa beberapa ramuan obat dan makanan. Alikusuma memeriksa keadaan Satrio Wirang yang baru tersadar."Ternyata Kamu sudah tersadar. Bagaimana keadaanmu saat ini?" tanya Alikusuma."Tubuhku masih terasa nyeri untuk bergerak" jawab Satrio Wirang.Alikusuma memberikan pengobatan pada Satrio Wirang. Semua luka Satrio Wirang di beri ramuan obat oleh Alikusuma. Alikusuma juga mengganti perban Satrio Wirang. Semua perawatan terbaik Alikusuma berikan untuk Satrio Wirang. Satrio Wirang merasa lebih baik setelah mendapat perawatan dari Alikusuma."Perawatannya sudah selesai. Sekarang Kamu makanlah untuk memulihkan tenag
Raja Jaya Singa Warman, Elangga, dan Alikusuma telah tiba di tempat pertarungan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng. Terlihat pemukiman warga yang menjadi tempat mereka bertarung telah porak-poranda dan sudah menjadi lautan api.Sedangkan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng dengan menyemburkan api mereka tanpa memperhatikan dengan kondisi warga dan rumah warga yang telah habis terbakar karena ulah mereka. Belum lagi cambukkan dari ekor mereka yang menerbangkan semua barang dan menghancurkan semua bangunan yang ada. Yang jelas pemukiman itu telah hancur karena pertarungan dua raja ular ini.Raja Jaya Singa Warman dan yang lain tidak dapat berbuat banyak. Mengingat ukuran Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng yang sangat besar. Belum lagi semburan api mereka berdua yang dapat membakar seluruh rumah hanya dengan sekali sembur. Mereka hanya bisa menunggu adanya celah di antara pertarungan Naga Antaboga dab Ular Sanca Ireng. Begitu ada kesempatan baru mereka bertiga menyer
Pertarungan Satrio Wirang dan Aryo Guntur telah usai dengan hasil kemenangan untuk Satrio Wirang. Tapi saat semua mengira bahwa ini telah usai. Muncullah kabut hitam yang menyelimuti tubuh Aryo Guntur. Tiba-tiba mata Aryo Guntur menjadi merah dan dia dapat bangkit kembali. Satrio Wirang yang sudah tidak punya tenaga lagi mencoba kembali berdiri sebisa mungkin. Sebenarnya Satrio Wirang cukup heran dengan Aryo Guntur yang masih bisa bangkit meski Satrio Wirang sudah sangat yakin kalo dia tadi telah mengalahkannya."Dasar manusia tidak berguna" ujar Ular Sanca Ireng.Ternyata tubuh Aryo Guntur telah di ambil Ular Sanca Ireng. Itu yang membuat Aryo Guntur masih bisa bangkit lagi setelah menerima serangan telak dari Satrio Wirang."Siapa Kamu?" tanya Satrio Wirang."Dia adalah Ular Sanca Ireng raja dari segala ular" jelas Naga Antaboga."Hahahaa..., Kali ini Aku akan mengalahkanmu Antaboga" tawa Ular Sanca Ireng.Ular Sanca Ireng dengan menggunak
Sudah seharian penuh Satrio Wirang dan Aryo Guntur bertarung mati-matian. Karena pertarungan mereka berdua pula seluruh wilayah Kerajaan Tarumanegara menjadi gelap seharian. Semua warga tindak ada yang berani keluar rumah dan semua aktivitas warga di hentikan. Semua orang takut jika ada hal buruk yang menimpa mereka. Raja Jaya Singa Warman semakin khawatir karena pertarungan mereka belum juga usai. Meski sudah seharian penuh mereka bertarung.Arum Sari yang tidak yang tidak melihat Satrio Wirang seharian berniat untuk mencarinya tapi di tahan oleh Alikusuma. Karena Alikusuma tahu bahwa Satrio Wirang sedang bertarung melawa musuh yang sangat kuat. Dan jika sampai Arum Sari sampai menyusul Satrio Wirang maka itu akan menghambat Satrio Wirang dan mengancam nyawa Arum Sari."Langit sangat gelap. Tapi kenapa Kanda belum juga pulang. Aku khawatir pada Kanda. Aku harus mencarinya" kata Arum Sari."Tunggu. Kamu tidak perlu mencari Wirang dia sedang di istana bersama Raj
Pertemuan Aryo Guntur dan Satrio Wirang menimbulkan suasana mencengkam semua orang di Kerajaan Tarumanegara menjadi merinding tanpa tahu apa yang membuat mereka menjadi merinding ketakutan. Sepertinya dalam alam bawah sadar mereka menyadari bahwa ada bahaya besar yang terjadi.Aura yang keluar dari mereka berdua sangat lah kuat. Orang biasa pasti akan pingsan karena tidak mampu menahan tekanan aura mereka berdua. Untung saja mereka bertemu di tempat yang sepi dan tidak ada orang.Raja Jaya Singa Warman, Alikusuma, Elangga dan para pendekar dengan ilmu tinggi juga bisa merasakan bahwa ada dua orang dengan kekuatan yang sangat hebat sedang bertemu dan akan bertarung. Hal ini membuat Raja Jaya Singa Warman khawatir karena jika sampai kedua orang itu benar-benar bertarung di kerajaannya maka seluruh Kerajaan Tarumanegara bisa rata dengan tanah.Satrio Wirang juga sadar bahwa kekuatan Aryo Guntur sudah sangat besar jika sampai dirinya dan Aryo Guntur bertarung di pem
Di sebuah hutan belantara terlihat Aryo Guntur yang terbaring tidak sadarkan diri. Terlihat bahwa tubuhnya penuh luka akibat terkena jurus ledakan sukma dari Raja Jaya Singa Warman. Ledakan itu ternyata melemparkannya ke tempat yang sangat jauh. Walaupun terkena jurus sehebat itu tapi dengan ajaibnya detak jantung Aryo Guntur masih belum juga hilang. Sepertinya kekuatan yang dia serap dari orang lain telah menjadikannya sangat kuat sehingga masih bisa selamat dari jurus sedahsyat itu. Tapi sampai saat ini Aryo Guntur masih belum membuka matanya.Di dalam alam bawah sadarnya Aryo Guntur seperti sedang di dalam kawah gunung berapi sekelilingnya penuh dengan lava panas yang mendidih. Dia berusaha mencari jalan keluar dari tempat itu tapi ujung-ujungnya dia kembali ke tempat yang sama. Saat dia kebingungan mencari jalan keluar dari tempat itu muncullah sesosok ulah hitam besar dengan mata merah. Sebelum sempat Aryo Guntur memikirkan dari mana datangnya ular besar itu. Ular itu su
Setelah kekacauan besar yang terjadi akibat serangan Aryo Guntur ke Istana Kerajaan Tarumanegara. Kini Kerajaan Tarumanegara telah tenang kembali. Sudah tidak ada teror lagi dari Aryo Guntur. Karena dalam beberapa hari ini Aryo Guntur sama sekali tidak muncul dan sudah tidak ada lagi orang yang mati akibat Aryo Guntur. Pengorbanan Raja Jaya Singa Warman yang merelakan seluruh kesaktiannya untuk mengalahkan Aryo Guntur telah menyelamatkan rakyat Kerajaan Tarumanegara dari kegilaan Aryo Guntur.Tapi setelah melakukan jurus ledakan sukma yang berhasil mengalahkan Aryo Guntur. Sampai hari ini Raja Jaya Singa Warman masih tidak sadarkan diri. Sepertinya jurus ledakan sukma tidak hanya mengambil kesaktian Raja Jaya Singa Warman tapi juga merusak organ dalam dari Raja Jaya Singa Warman. Berbagai tabib telah di undang untuk menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman tapi tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman. Alikusuma yang ahli dalam pengobatan
Satrio Wirang dan Naga Antaboga yang sudah bersahabat. Membuat Satrio Wirang dapat mengembangkan jurus baru yang lebih kuat dari jurus Terakhir Naga Hitam Antaboga yang telah berhasil mengalahkan Raja Dewa Warman sebelumnya. Tentu saja Satrio Wirang harus berlatih keras agar dapat mengusai jurus itu dan dapat mengalahkan Aryo Guntur yang sekarang telah menjadi sangat kuat. Bahkan Raja Jaya Singa Warman yang memiliki ilmu tinggi sekarang bukan tandingan dari Aryo Guntur. Kemampuan Aryo Guntur yang dapat menyerap kekuatan orang lain. Membuat Aryo Guntur bertambah kuat setiap harinya. Untuk itu di perlukan kekuatan yang sangat besar untuk mengalahkan Aryo Guntur.Setelah berlatih dalam waktu yang cukup lama. Satrio Wirang kini menjadi sangat kuat di tambah dengan dia yang dapat menggunakan kekuatan Naga Antaboga dalam tubuhnya membuatnya semakin tidak terkalahkan. Meski begitu karena waktu telah berlalu cukup lama tentunya Aryo Guntur juga bertambah semakin kuat. Agar tida
Satrio Wirang dan Elangga yang menyusul Raja Jaya Singa Warman dan Ki Naga Barong. Mereka terlambat sampai di tempat pertempuran. Ketika mereka sampai terlihat Ki Naga Barong yang sudah mati mengenaskan dan Raja Jaya Singa Warman yang terduduk tidak berdaya. Satrio Wirang mencoba periksa Ki Naga Barong tapi sudah ada dekat jantung dalam tubuh Ki Naga Barong.Elangga berusaha menenangkan Raja Jaya Singa Warman yang terkena metal akibat pertarungannya dengan Aryo Guntur. Setelah cukup lama menenangkan Raja Jaya Singa Warman akhirnya Raja Jaya Singa Warman sudah tenang kembali.Raja Jaya Singa Warman yang berhutang nyawa kepada Ki Naga Barong. Kemudian dia mengangkat mayat Ki Naga Barong dan membawanya pulang.Ketika hendak meninggalkan tempat itu. Satrio Wirang melihat Pusaka Tombak Naga Petir yang ditinggalkan oleh Aryo Guntur. Satrio Wirang mengambil Pusaka Tombak Naga Petir itu lalu mengayunkannya. Ternyata Pusaka Tombak Naga Petir sangat kuat dan sangat mudah