Beranda / Romansa / Sang Penakluk / Sumpah Mati, Aku mencintaimu, Shana!

Share

Sumpah Mati, Aku mencintaimu, Shana!

Penulis: Theresia Rini S
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-18 01:21:49

Indira sudah mulai terlelap ketika Alden pulang dari rumah sakit. Pintu terhubung dengan kamar orang tuanya terbuka dan Alden menyusup di sebelah Indira yang tidur dengan ekspresi lucu. Alden menyukai wajah Indira saat lelap. Begitu tenang dan tanpa beban.

“Al …,” protes Indira ketika tangan Alden menyentil hidung lancip Indira.

Tunangannya berbalik memunggungi. Alden gemas dan merengkuh pinggang Indira dan mendekap tubuh mungilnya.

Bibir Alden sontak menelusuri pundak telanjang dan kulit halus Indira yang berbau harum mint. Sentuhan yang ia lakukan, membuatnya terangsang.

“Jangan mulai! Belum waktunya!” ancam Indira begitu napas Alden mulai menderu.

“Kita kan mau tunangan, Ndi. Terus setelah itu sebulan kemudian nikah. Mau tunggu kelamaan nih,” keluh Alden tidak sabar. Indira mencubit lengan Alden dan mendorong tubuhnya.

“No!” tolak Indira dengan tegas. Alden mengalah dan tersenyum akhi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Penakluk   Habis Gelap, Terbitlah Pagi

    Keenan ingin menyimpan berita baik hubungannya dengan Shana setelah ayahnya sembuh dan bisa berkomunikasi kembali. Tapi rupanya ia sendiri tidak bisa menahan diri untuk memperlihatkan perhatian juga di depan keluarga besarnya.Ketika tanpa sadar tangannya mengelap dengan tisu ujung bibir Shana, ibunya berdehem dan mengerling penuh arti. Shan sempat kikuk dan salah tingkah.Untung ada Siwi yang segera mengalihkan perhatian dan mengajak ibunya segera berlalu dari kafetaria rumah sakit tempat mereka sarapan pagi.“Mama nggak salah liat kan, Wi?” tanya Vero dengan langkah cepat mengikuti ayunan langkah Siwi yang panjang. Putri sulungnya menyilangkan telunjuk di bibir.“Beri Keenan waktu untuk siap memberitahu kita, Ma. Inget ya? Keenan udah dua puluh enam tahun. Sudah waktunya untuk berkeluarga,” cetus Siwi dengan serius.“Iya sih, tapi ….” Vero menggantung ucapannya. Siwi mendadak menghentikan langkah dan ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Sang Penakluk   Cerita Klasik Untuk Masa Depan

    Setelah seminggu di Jakarta, Alden dan keluarganya kembali ke Bali. Indira sangat penat dan lelah. Sehari setelah kepulangannya, ia jatuh sakit. Badannya demam dan kepalanya berputar seperti vertigo. Lila membuatkan sup dan bubur hangat, namun Indira tidak bisa makan dengan baik.Menik mengunjunginya dan meminta Indira untuk menginap di rumah supaya ia bisa merawatnya. Dengan hati segan, Indira akhirnya mengiyakan. Alden memberikan kamarnya dan merelakan diri untuk tidur di kamar Renzo.Setiap saat ia menengok Indira di kamar. Sesekali tangannya memeriksa kening Indira yang masih hangat. Menik juga tampak khawatir dan mendatangkan dokter hingga dua kali.“Kamu belum menyentuh Indira kan, Al?” tanya Menik curiga. Mata Alden terbeliak.“Astaga, Mama! Kejam banget nuduhnya. Belom, Ma. Masih perawan tingting!” elak Alden dengan gugup. Menik menarik napas lega.“Syukurlah. Soalnya banyak jaman sekarang pasangan belum resmi

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Sang Penakluk   Menuju Altar

    Tangan Indira berkeringat dan hatinya berdebar. Inilah hari yang ia nantikan seumur hidupnya. Ia akan mengakhiri masa sendirinya dan menikah lelaki pilihan yang telah melewati seleksi yang tidak sebentar. Seto dan Vero akan menjadi walinya dalam pernikahan hari ini. Tidak lupa ia juga mengundang Narti, wanita yang begitu setia menemani hari-harinya dulu. Narti mengusap air mata haru berulang kali ketika melihat betapa Indira sudah mencapai keberhasilan dalam hidup.Tamu undangan dari berbagai kalangan hadir dan memenuhi kursi mewah yang menempati taman sebuah hotel bintang lima.Pejabat negara dan bahkan presiden RI juga turut menghadiri pernikahan mereka. Indira baru menyadari bahwa keluarga Alden memiliki posisi dan koneksi penting di Indonesia. Para artis papan atas juga datang memenuhi undangan.Pernikahan mereka akan dliliput oleh televisi nasional dan masuk dalam berita. Indira tidak menyangka akan sebesar ini! Ia menyerahkan semua pada ibu mertua dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Sang Penakluk   Malam Pertama Sensasional

    Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Indira baru saja selesai membersihkan semua make up dan mandi. Tubuhnya cukup penat, tapi hatinya begitu lega dan bahagia.Kamar hotel yang menjadi tempat beristirahat malam itu didesain begitu cantik dan romantis.Taburan petal bunga mawar tersebar di karpet dan tempat tidur. Bath up tempat ia mandi tadi juga dihiasi bunga mawar putih bercampur merah.Indira menyisir rambutnya yang basah. Ia memandang pantulan diri di kaca. Baju tidur lingerie seksi yang Menik belikan untuknya, membalut tubuh Indira dengan sempurna. Lekuk tubuhnya terlihat menawan. Indira tersipu sendiri.Alden masih menjumpai teman-teman sekolahnya dan mungkin sebentar lagi menyusul. Indira rebah di kasur dan menyibukkan diri membalas pesan dari teman-teman yang memberi selamat padanya.Pintu kamarnya terbuka dan Alden muncul dengan menenteng jas putihnya. Lengan kemejanya sudah tergulung hingga ke lengan.“Hai …!” s

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20
  • Sang Penakluk   Keliaran Dalam Pernikahan

    Mereka sengaja tidak mengambil waktu khusus untuk berbulan madu. Setelah semua acara pernikahan, termasuk dengan adat Bali, selesai, mereka harus menyiapkan rumah untuk ditempati ke depannya.Walaupun dibantu oleh teman dan keluarga, tapi Indira ingin turut terlibat. Sebuah villa kecil di pinggir jalan dekat pantai menjadi pilihan mereka.Renzo sibuk menyiapkan pindahan semua mainannya. Balita itu asyik menata dengan rapi. Indira melukis sendiri kamar Renzo dengan pesawat berwarna biru.“Syukurlah, akhirnya kelar!” pekik Indira dengan puas.Ini adalah hari terakhirnya berbenah. Alden muncul dari arah kolam renang dengan tubuh basah.“Renzo mana?” tanya Alden.“Dijemput Abby buat nemenin Tera main,” sahut Indira. Tera adalah putri Abby yang seumuran dengan Renzo.“Dah kelar semua kan?” tanya Alden.Indira mengangguk dengan ceria. Suaminya melenggang ke meja tempat mereka menatanya menjadi bar kecil yang wajib dim

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20
  • Sang Penakluk   Wanita Itu Istriku!

    Undangan pesta pertunangan sahabat Alden harus mereka hadiri. Indira terlihat kurang nyaman dengan acara yang terlalu formal seperti ini. Ia lebih memilih untuk menghadiri acara keluarga yang lebih santai.Tapi demi Alden, ia mengiyakan. Sekarang hal tersebut menjadi kewajiban Indira dalam mendampingi suaminya setiap saat. Beberapa wartawan mencegat keduanya di lobi hotel untuk wawancara singkat dan foto. Indira menjawab dengan elegan dan anggun. Alden bersyukur karena didikan ibunya telah Indira serap dengan baik.Keduanya sempat menjadi pusat perhatian karena pernikahan mereka sempat mengundang kontroversial! Beberapa berita gosip menyebut sebagai hari patah hati nasional. Tebakan Dayu memang menjadi kenyataan.Sebelum memasuki ballroom acara, kembali wartawan majalah fashion mencegat mereka. Wartawan tersebut segera mengenali Indira. Desainer wanita yang mulai naik daun itu memang mencuri perhatian publik.Selain karena wajahnya menaw

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20
  • Sang Penakluk   Kisah Romantis Untuk Siwi

    Semua merengkuh kebahagiaan masing-masing, bahkan Shana. Kecuali wanita perkasa yang sangat tangguh, Siwi.Siwi termenung di kamar dengan benak berpikir. Dia tidak mengerti apa yang salah dengan dirinya. Tidak pernah sekalipun ia menolak untuk jatuh cinta. Tapi sepertinya kisah romantis itu tidak pernah menghampiri hidup Siwi.Pesan masuk dan ponselnya bergetar. Berita dari Dian, asistennya, mengabarkan jika perkumpulan batik di Solo sudah menyanggupi untuk ia kunjungi.“Asyik!” pekiknya gembira.Siwi segera bergegas untuk bersiap pergi.***Suara gamelan dengan gending khas terdengar dari pendopo di depan Siwi. Ia melangkah dengan ragu dan mencoba mencari sosok yang bisa ia tanyai. Seorang wanita dengan kebaya cokelat menyapa Siwi dengan ramah.“Sore, saya mau bertemu dengan Bapak Genta, bisa?” balas Siwi.“Oh, Mas Genta? Ada, lagi ngajar gamelan. Tuh ada di sana,” ucap wanita itu menunjuk k

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20
  • Sang Penakluk   Kejarlah Daku

    Genta membalas semua email untuk perkumpulan seninya. Bukan hanya batik yang telah ia pasarkan, tapi juga sendra tari dan juga pertunjukan gamelan. Genta mewarisi semuanya dari kedua orang tua. Setelah ayahnya mangkat, Genta meneruskan semua yang pernah mereka rintis.Karena hanya menjadi anak tunggal, Genta tidak memiliki tempat untuk berbagi. Tapi mengumpulkan anak-anak muda yang kurang beruntung menempuh bangku kuliah adalah kesibukan yang ia nikmati dan membuatnya terhibur serta tidak kesepian.Ibunya yang sudah cukup lanjut usia mendukung penuh dan selalu menyetujui kiprah Genta yang ingin membawa usaha mereka ke kancah nasional.Selain sinden, Genta juga mendapat warisan berupa grup pelakon yang biasa manggung untuk wayang orang atau ketoprak. Ayahnya yang dulu menjadi salah satu dalang ternama, merupakan orang yang memiliki kiprah paling besar dalam menjaga tradisi ketoprak menjadi hiburan tradisional yang tetap lestari.Beruntung sekali, Genta mew

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20

Bab terbaru

  • Sang Penakluk   Lagu Cinta Untuk Dia

    You know I want youIt's not a secret I try to hideI know you want meSo don't keep sayin' our hands are tiedYou claim it's not in the cardsAnd fate is pullin' you miles awayAnd out of reach from meBut you're here in my heartSo who can stop me if I decideThat you're my destiny?What if we rewrite the stars?Say you were made to be mineNothing could keep us apartYou'd be the one I was meant to findIt's up to you, and it's up to meNo one can say what we get to beSo why don't we rewrite the stars?Maybe the world could be oursTonightYou think it's easyYou think I don't wanna run to youBut there are mountainsAnd there are doors that we can't walk throughI know

  • Sang Penakluk   Sang Penakluk

    Inilah kisah dari beberapa manusia yang mampu menaklukkan tantangan hidup dan cobaannya.Indira Sartika, seorang wanita yang begitu tegar menjalani berbagai krisis dalam hidupnya selama ini, akhirnya merengkuh dan layak mendapatkan buah dari keprihatinannya.Bukan karena dia wanita hebat dan memiliki kualitas bertahan yang mumpuni, tapi karena dia mencoba mengikuti nuraninya yang tidak mungkin berbohong. Setiap jalan yang ia ambil selalu menempuh cara benar dan bukan yang mudah.Berani berkata tidak dan menolak segala nikmat dunia, demi mempertahankan martabat sebagai wanita yang juga pantas dihormati.Pria melihat dia sebagai pribadi yang begitu berharga untuk dimiliki, karena prinsipnya tidak sekedar menjadi perempuan yang pasrah.Indira tahu dengan baik, tujuan hidup dan keinginannya. Tahu bagaimana memperjuangkan haknya sebagai wanita dan juga berani mengambil tanggung jawab meskipun pahit.Siwi dan Shana adalah saksi bagaimana Indira me

  • Sang Penakluk   Hari Bahagia Untuk Semuanya

    Alunan musik yang memenuhi ruang keluarga membuat hati siapa pun menjadi damai. Pilihan mereka adalah menikah di Bali dan setelah persiapan matang di Salatiga, akhirnya bersama-sama terbang ke Bali dua hari lalu.Besok adalah hari yang mereka nantikan. Persiapan gedung dan catering memang menggunakan event organizer, tapi Indira dan Menik tampak tidak bisa diam.Keduanya sibuk memeriksa bunga, pilihan makanan, tamu undangan, tempat duduk dan bahkan persiapan bulan madu. Keduanya memastikan jika ini akan berjalan baik dan tidak ada kendala.Kini malam sebelum pernikahan, Gya harus tinggal di hotel dan menjauh dari Renzo sementara waktu. Alden menggoda putranya yang tampak mulai gugup dengan seloroh yang cukup vulgar. Keenan menimpali dengan tawa yang tergelak. Genta dengan tenangnya mengatakan semua akan berakhir indah.“Seindah lenguhan panjang dan senyum cemerlang di pagi hari!” imbuh Alden tanpa menahan diri.Indira muncul dan bertola

  • Sang Penakluk   Senja yang Memberi Harapan

    Silka dan Ignar bergilir merawat dan menjaga Gya hingga sembuh. Renzo masih harus menyelesaikan keperluan surat menyurat untuk persyaratan pernikahan.Setiap sore dia datang menggantikan kedua adik sepupunya dan tidur di rumah sakit.Gya memang tidak memiliki luka dalam, tapi sepertinya dia masih menyimpan ketakutan tersendiri. Wajahnya sesekali mengernyit dan cemas.“Kamu masih inget kejadian itu, Kak?” tanya Silka tampak prihatin.Gya memejamkan mata dan membenarkan.“Kebencian sama Bayu nggak sebanding dengan penyesalanku karena udah ngebiarin dia masuk dalam hidup ini.”“Nyalahin diri adalah target Bayu yang sebenarnya. Jangan terpengaruh oleh hal itu, Kak. Kayaknya nggak berharga banget,” bantah Silka dengan cepat-cepat.“Ya. Dia memang mau ngancurin aku pelan-pelan, lewat pikiranku.”Gya sadar sekali akan hal itu.“Kita nggak akan ngebiarin itu, kan?” Silk

  • Sang Penakluk   Pelajaran Berharga

    Renzo merasakah tubuhnya gemetar oleh amarah yang mengelegak. Melihat kekasihnya dihajar sedemikian rupa oleh pria biadab, membuat Renzo diliputi dendam.Alden dan Indira terus menenangkan dengan kata-kata lembut.“En, tenang. Pakai ini dan bukan ini,” ucap Alden sembari menunjuk kepala kemudian lengan.Putranya duduk terkulai dan meremas rambut gusar.Ibu dan kakak Gya sudah dikabari dan mereka sedang menuju ke rumah sakit dari hotel. Pernikahan tinggal dua minggu lagi dan suasana gembira menjadi duka dalam sekejap.Saat bertemu dengan Leo dan Dion, kedua pria yang akan menjadi kakak iparnya tersebut menepuk pundaknya dengan pelan.“Kita nggak akan bertindak apa pun, kecuali lapor polisi! Semua bakal ditindak melalu proses hukum yang benar dan tahan emosi kalian. Kalo ada yang nekad, Bayu menang dan kita kalah telak!” ingat Alden dengan lantang dan tegas.Ibu Gya terlihat gemetar dan tidak sanggup berdiri. Ind

  • Sang Penakluk   Parasit Hidup

    Persiapan pernikahan memang selalu merepotkan. Namun Gya tidak melihat sedikit pun kesulitan yang membuatnya kelelahan dan stress. Ibu mertuanya, Indira, selalu membantu dan mengarahkan dengan sabar.Pemilihan pernak pernik yang berbeda pendapat dengan keluarga besarnya, akhirnya berhasil ditengahi dengan elegan dan bijak oleh Indira.Ibu Gya memuji berkali-kali tentang calon ibu mertuanya yang ternyata masih muda dan sangat cantik tersebut. Terlebih lagi ayah mertuanya, Alden, yang mirip dengan pria muda dengan penampilan masih tidak kalah menarik dan modis dengan Renzo.Dengan hati-hati, Gya menjelaskan mengenai siapa Renzo dan ibunya semakin kagum dengan keluarga mereka. Gya melihat dengan jelas, bagaimana ibunya sedikit syok dan tersentuh oleh kebesaran hati Indira yang membesarkan Renzo tanpa menimbang dia bukan putra yang terlahir dari rahimnya.Keputusan buat Indira tidak memiliki anak kandung adalah karena dirinya merasa lebih dari cukup mendapatk

  • Sang Penakluk   Meneruskan Tradisi

    Alden berdiri di depan bingkai foto di ruang tengah rumah Salatiga. Matanya menatap gambar dirinya bersama Indira dan Renzo dalam baju adat Jawa.Di sebelah bingkai foto besar tersebut, terdapat foto Indira bersama Jantayu dan Renzo dengan baju pernikahan modern. Hatinya berdesir sakit.Bukan karena cemburu, melainkan merasa prihatin akan nasib Jantayu yang malang.Pria baik itu tidak sempat menjalani kehidupan bahagia yang lama dengan wanita luar biasa, Indira. Alden bahkan sempat mengalah demi memberi kesempatan pada Jantayu untuk menjadi pria yang bisa meneruskan harapannya.“Kayaknya baru kemarin dia ada di sini,” gumam Indira tiba-tiba ada di sebelahnya.Alden mengingat dengan jelas saat datang ke rumah ini beberapa belas tahun yang lalu setelah Jan meninggal. Foto itu menjadi satu-satunya kehangatan yang terpancar dan bisa memberi sinar juga kekuatan bagi Indira untuk bertahan dalam kesedihan.Dunia istrinya mungkin dalam k

  • Sang Penakluk   Selangkah Lebih Dekat

    Kembali ke Jakarta dengan status baru, cukup membuat Silka risih. Antara dia dan Alka adalah hubungan kecelakaan yang tidak disengaja.Sementara kembali pada aktivitas kuliah yang super sibuk mendekati akhir semester, Silka memilih tidak lagi memusingkan tentang Alka.Pria itu cukup memberinya ruang dan gerak yang tidak mengikat. Mungkin inilah enaknya pacaran dengan orang dewasa. Banyak pengertian yang dia dapatkan dari Alka.“Sil! Kamu beneran pacaran sama dosen baru anak fakultas kedokteran?” tanya teman kuliahnya dengan wajah penasaran.Silka mengangguk ragu.“Gila! Keren banget sih! Pak Alka itu ganteng dan baik banget!”Silka terus mendengarkan puluhan pujian untuk kekasihnya yang hingga detik ini belum pernah dia cium atau pegangan tangan.Setelah mendekati jam masuk kelas, Silka mengakhiri obrolan satu arah itu dan melenggang masuk. Selama kuliah berjalan, dia tidak habis-habisnya memikirkan tentang Alk

  • Sang Penakluk   Jodoh Untuk Silka

    Mungkin bertemu jodoh itu terjadi tanpa bisa terduga.Bagi Silka yang masih berusia awal dua puluhan, ini bukan menjadi pertimbangan seriusnya. Terlebih lagi Ignar juga masih bimbang akan jati dirinya, semua keluarga tidak akan berpusat pada hal pernikahan dalam waktu dekat.Mengunjungi orang tua dan kerabatnya di Salatiga memang menyenangkan. Dia kadang malas meninggalkan kota kecil tempat ia tumbuh dan besar. Teman masa kecilnya ada di sini. Tapi Silka untuk saat ini tidak memiliki pilihan.Semua keluarga berkumpul di rumahnya. Ayahnya, Keenan, tampak masih tampan meskipun menjelang usia setengah baya. Mati-matian ayahnya menolak dengan mengatakan masih lima tahun lagi, tapi Silka suka mengangguk dengan gencar.Malam itu Renzo datang sendiri dan Silka senang karena memiliki waktu untuk berbagi lebih banyak. Perhatian kakak sepupunya memang tertuju pada dua hal akhir-akhir ini.Untuk Ignar dan Gya, kekasihnya.Silka merindukan masa-masa di

DMCA.com Protection Status