Home / Romansa / Sang Penakluk / Di Antara Dua Pilihan

Share

Di Antara Dua Pilihan

last update Last Updated: 2021-06-14 22:59:35

Indira tidak pernah bisa memahami tentang alur hidupnya yang bagaikan roller coaster. Jungkir balik ia jalani dan itu tidak pernah menyurutkan keinginannya untuk bertahan dan maju. Namun kali ini, saat cobaan untuk memilih meninggalkan masa lalu, Indira terjebak dalam keraguan.

Selama ia berjuang melepaskan diri dari jeratan kecewa dan mengikis harapan akan kembalinya Alden, bahkan mengupayakan perceraian mereka, kini justru menjadi kebimbangan. Kepulangan Alden membuat Indira seperti berharap kembali dan takut melewatkan kesempatan yang mungkin ia tidak ketahui sebelumnya.

Jan terlihat begitu bahagia dan Indira makin merasa bersalah.

Apakah ini yang disebut serakah? Menginginkan dua hal terbaik sekaligus dan tidak mampu memutuskan?

Tiba di Salatiga, Siwi dan Shana memberinya selamat dan mulai merencanakan semua dengan sangat baik. Sementara Keenan memilih untuk bungkam dan menghindari pembicaraan tersebut.

Indira serba salah.

Seperti membac

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Penakluk   Semuanya Terlihat Mustahil

    Sikap Renzo yang menutup diri untuk membahas ayahnya, membuat Indira kecut. Dia memang selalu menanamkan hal mengenai bebas berpendapat yang bertanggung jawab. Akan tetapi, Indira tidak menyangka jika Renzo mengambil sikap yang sedemikan keras. Kekecewaan putranya terlalu mendalam. Saran Siwi yang meminta Indira untuk berterus terang pada Jan mengenai kepulangan Alden, sempat ia tolak. Bagi Indira tidaklah penting memberitahu mengenai hal tersebut. Tapi dengan keras Siwi menekankan penting keterbukaan. Kini beban wanita itu bukan hanya mencari momen tepat untuk bicara pada Renzo kembali, tapi juga menyampaikan hal ini pada calon suaminya. Tidak mudah dan itu butuh menyiapkan kalimat yang tepat dan sesuai. Indira tidak ingin terlalu singkat karena khawatir Jan akan menduga ada yang tidak beres. Semua harus ia ungkapkan tanpa menimbulkan kecurigaan tentang bagaimana hatinya masih bergejolak. Narti yang mengetahui segera memberinya nasehat untuk

    Last Updated : 2021-06-16
  • Sang Penakluk   Berani Melangkah?

    Bagaimana memulai sebuah kejujuran jika Indira sendiri terlalu banyak menyembunyikan perasaannya? Ada rasa yang tersembunyi dan tidak ingin Jan juga orang lain tahu.Ini tidak ada hubungannya dengan siapa pun atau masa lalu mereka. Bagi Indira, perasaan itu muncul karena sejujurnya selalu tersimpan, tidak pernah hilang.Ini antara dia dan Alden, tanpa ada kaitannya dengan pihak lain.Masa lalu mereka terlalu dalam dan indah untuk dihapus begitu saja.Pantaskah bagi seorang Indira berharap hal tersebut terulang lagi? Layakkah Jan ia sakiti?Indira masih ingat dengan jelas, bagaimana rasanya kecewa. Mana mungkin dia sanggup melakukan hal serupa pada Jan?Dalam renung dan bimbangnya, Indira mencoba membangkitkan keberanian. Menyimpan ini terlalu lama menjadi sakit dan beban yang mendera jiwanya.Jan berencana untuk mendatangi dirinya ujung minggu ini. Indira harus memilih waktu tepat untuk mengungkapkan semuanya.Sementara dia kal

    Last Updated : 2021-06-17
  • Sang Penakluk   Firasat

    Malam itu, Indira menolak dengan halus saat Jan berusaha menyentuhnya. Seakan memahami jika ini masih asing bagi calon istrinya, Jan menahan diri dan menghormati keputusan Indira tanpa bertanya. Hati wanita itu semakin terejam oleh rasa bersalah.Seandainya saja, Jan adalah pria dengan karakter buruk, mungkin lebih mudah bagi Indira untuk memutuskan. Tetapi, tidak ada satu hal jelek pun yang ia temukan dalam diri calon suaminya.Hari ini, orang tua Jan datang untuk meminang. Seto terlihat sudah mempersiapkan diri dan senyum bahagia turut terukir di wajahnya. Berbagai wejangan ia sampaikan pada Jan juga Indira.Keduanya mendengarkan petuah tersebut dengan sungguh-sungguh.“Menikah itu bukan hal yang mudah. Bukan untuk bahagia, tapi untuk meraih kebahagiaan itu sendiri. Memiliki pasangan tidaklah gampang karena akan ada tanggung jawab tambahan. Jadi, jauhkan ekspektasi ideal tentang menjadi suami istri. Banyak kendala dan rintangannya pasti. Tetapi, i

    Last Updated : 2021-06-19
  • Sang Penakluk   Tragedi Pernikahan Kedua

    Suara pastor yang memimpin upacara pernikahan Jan dan Indira meminta kesiapan semua yang hadir pagi ini. Pemberkatan yang hanya melibatkan anggota keluarga inti tersebut memang tertutup untuk teman dan sahabat mereka hadir. Kedua kakak angkat Jan yang tadinya enggan karena malas bertemu dengan ibu mereka, akhirnya berhasil duduk di barisan kursi, menyaksikan adiknya menikah.Lagu yang dilantunkan oleh anggota koor gereja mengalun dengan merdu dan menyentuh. Indira menunduk, menatap rangkaian bunga yang ada di tangannya. Ini adalah momen terakhir baginya sebelum melangkah menuju altar.Di ujung sana, Jan berdiri dengan wajah berkeringat dan gugup. Kecemasan meliputi jiwanya. Berharap semua akan berlangsung lancar dan tanpa kendala. Wanita pengantinnya terlihat ayu, berdiri di pintu masuk gereja. Seto yang akan mendampingi melangkah ke samping dan menggandeng tangan Indira.Pria itu tersenyum dengan mata yang merebak.“Siapkah kamu, Nak?” bisik

    Last Updated : 2021-06-20
  • Sang Penakluk   Pertanda Kedua

    Lambaian tangan Renzo yang begitu kuat mengiringi kepergian kedua orang tuanya yang akan berbulan madu. Atas inisiatif Indira yang masih menyesal akan tindakannya yang spontan di hari pernikahan, keduanya akan menghabiskan tiga hari di Turki.Alasannya, Indira ingin berburu pernak pernik yang akan ia butuhkan nanti untuk butiknya. Sembari berbulan madu, Indira bermaksud membeli bahan material yang berkualitas tinggi di negara tersebut. Jan tidak keberatan sedikit pun.Baginya, kebahagiaan dan kepentingan Indira sekarang hal yang utama. Tidak ada hal yang lebih prioritas dari Renzo dan Indira.Meski awalnya berat meninggalkan Renzo sendirian, tapi anak lelaki mereka mengatakan untuk pergi tanpanya. Jan yang masih bersikukuh akhirnya mengalah.“Pa, biar mama istirahat. Kalo aku ikut, nanti malah repot ngurusin En terus.” Alasan Renzo membuat Jan terharu dan sepakat atas saran tersebut.Mendarat di bandara Istambul dengan selamat dan kedua

    Last Updated : 2021-06-20
  • Sang Penakluk   Jangan Lepaskan Genggaman Tangan

    Dua insan yang baru melewati masa penyatuan status dan juga hati itu bergandengan tangan, menelusuri pertokoan yang ada di sepanjang jalan. Berbagai jajanan dan pernak pernik yang bisa mereka beli ada di situ. Indira seperti kalap mata dan tidak bisa menahan diri untuk memborong semua bentuk dan jenis.Jan mengingatkan untuk bisa memilih yang terbaik, supaya terpakai semua nanti. Tapi Indira tidak mendengar, ada bayangan khusus yang tersusun di kepalanya mengenai tren baju yang akan dia ciptakan nantiCinta memang bisa mengubah seseorang menjadi sangat kreatif dan maju.Dari pagi hingga sore, keduanya terus berkeliling dan akhirnya kembali ke hotel dengan tubuh lelah. Jan meminta pada Indira untuk mendapatkan pijitan pada tubuh mereka dengan memesan dua pemijat spa yang ada di hotel. Dengan wajah menyesal karena baru menyadari jika suaminya lelah, Indira mengiyakan segera.***Alden tidak pernah berhenti berharap, putranya akan memaafkan dirinya su

    Last Updated : 2021-06-22
  • Sang Penakluk   Pria yang Bijak

    Pelukan hangat Renzo membuat Jan merasakan penyesalan karena harus meninggalkannya selama beberapa hari ini. Dengan antusias, Renzo menarik tangannya untuk memamerkan lukisan abstraknya yang baru selesai.Indira protes karena dirinya tidak dipedulikan oleh anaknya sendiri.“Aku juga kangen kok sama Mama!” Renzo berlari memeluk Indira dan berbalik kembali menarik tangan Jan.Keenan dan Shana tertawa dan geleng-geleng kepala. Kegembiraan karena kedua orang tuanya telah pulang, tampak jelas dalam sikap Renzo.Indira mengajak Shana untuk membongkar oleh-oleh dan meninggalkan Keenan yang akhirnya memilih bergabung dengan Renzo dan Jan di galerinya.“Alden titip ini, Ndi,” ucap Shana seraya memberikan sepucuk surat untuknya.Indira yang baru membuka koper, berhenti dan menerima uluran tangan Shana. Dengan tidak sabar, ia membuka amplop berwarna putih itu. Ada tiga lembar dan semua yang tertera di dalamnya adalah surat limpa

    Last Updated : 2021-06-24
  • Sang Penakluk   Kenangan Hari Ini

    Kolam ikan yang baru selesai dibuat tersebut mulai mengering dengan cepat. Jan sendiri yang mengerjakan semuanya. Bertempat di depan galeri Renzo, di bawah pohon carson, Jan membuat kolam ikan untuk putra kesayangannya.Setelah selesai, Indira mengakui jika kolam itu sangat artistik. Dengan pancuran dari bejana yang dipanggul oleh patung seorang bocah lelaki kecil, air nanti akan terus mengalir.Jan memikirkan tiap detail dan Indira mengakui jika itu tidak sederhana.Renzo terlihat bangga dan bahagia sekali hari ini. Tidak menyangka jika ayahnya akan membuktikan janjinya dengan cepat.“Kamu udah pilih jenis ikannya, En?” tanya Jan pada Renzo.“Udah dong. Ayah Keenan nanti yang anter ke sini!” jawab Renzo dari dalam galerinya.“Kamu beli berapa ikannya?”“Hmmm … kayaknya ada sepuluh deh!”“Yang bayar En atau ayah?”“En dong! Papa ih! Masak gitu aja p

    Last Updated : 2021-06-29

Latest chapter

  • Sang Penakluk   Lagu Cinta Untuk Dia

    You know I want youIt's not a secret I try to hideI know you want meSo don't keep sayin' our hands are tiedYou claim it's not in the cardsAnd fate is pullin' you miles awayAnd out of reach from meBut you're here in my heartSo who can stop me if I decideThat you're my destiny?What if we rewrite the stars?Say you were made to be mineNothing could keep us apartYou'd be the one I was meant to findIt's up to you, and it's up to meNo one can say what we get to beSo why don't we rewrite the stars?Maybe the world could be oursTonightYou think it's easyYou think I don't wanna run to youBut there are mountainsAnd there are doors that we can't walk throughI know

  • Sang Penakluk   Sang Penakluk

    Inilah kisah dari beberapa manusia yang mampu menaklukkan tantangan hidup dan cobaannya.Indira Sartika, seorang wanita yang begitu tegar menjalani berbagai krisis dalam hidupnya selama ini, akhirnya merengkuh dan layak mendapatkan buah dari keprihatinannya.Bukan karena dia wanita hebat dan memiliki kualitas bertahan yang mumpuni, tapi karena dia mencoba mengikuti nuraninya yang tidak mungkin berbohong. Setiap jalan yang ia ambil selalu menempuh cara benar dan bukan yang mudah.Berani berkata tidak dan menolak segala nikmat dunia, demi mempertahankan martabat sebagai wanita yang juga pantas dihormati.Pria melihat dia sebagai pribadi yang begitu berharga untuk dimiliki, karena prinsipnya tidak sekedar menjadi perempuan yang pasrah.Indira tahu dengan baik, tujuan hidup dan keinginannya. Tahu bagaimana memperjuangkan haknya sebagai wanita dan juga berani mengambil tanggung jawab meskipun pahit.Siwi dan Shana adalah saksi bagaimana Indira me

  • Sang Penakluk   Hari Bahagia Untuk Semuanya

    Alunan musik yang memenuhi ruang keluarga membuat hati siapa pun menjadi damai. Pilihan mereka adalah menikah di Bali dan setelah persiapan matang di Salatiga, akhirnya bersama-sama terbang ke Bali dua hari lalu.Besok adalah hari yang mereka nantikan. Persiapan gedung dan catering memang menggunakan event organizer, tapi Indira dan Menik tampak tidak bisa diam.Keduanya sibuk memeriksa bunga, pilihan makanan, tamu undangan, tempat duduk dan bahkan persiapan bulan madu. Keduanya memastikan jika ini akan berjalan baik dan tidak ada kendala.Kini malam sebelum pernikahan, Gya harus tinggal di hotel dan menjauh dari Renzo sementara waktu. Alden menggoda putranya yang tampak mulai gugup dengan seloroh yang cukup vulgar. Keenan menimpali dengan tawa yang tergelak. Genta dengan tenangnya mengatakan semua akan berakhir indah.“Seindah lenguhan panjang dan senyum cemerlang di pagi hari!” imbuh Alden tanpa menahan diri.Indira muncul dan bertola

  • Sang Penakluk   Senja yang Memberi Harapan

    Silka dan Ignar bergilir merawat dan menjaga Gya hingga sembuh. Renzo masih harus menyelesaikan keperluan surat menyurat untuk persyaratan pernikahan.Setiap sore dia datang menggantikan kedua adik sepupunya dan tidur di rumah sakit.Gya memang tidak memiliki luka dalam, tapi sepertinya dia masih menyimpan ketakutan tersendiri. Wajahnya sesekali mengernyit dan cemas.“Kamu masih inget kejadian itu, Kak?” tanya Silka tampak prihatin.Gya memejamkan mata dan membenarkan.“Kebencian sama Bayu nggak sebanding dengan penyesalanku karena udah ngebiarin dia masuk dalam hidup ini.”“Nyalahin diri adalah target Bayu yang sebenarnya. Jangan terpengaruh oleh hal itu, Kak. Kayaknya nggak berharga banget,” bantah Silka dengan cepat-cepat.“Ya. Dia memang mau ngancurin aku pelan-pelan, lewat pikiranku.”Gya sadar sekali akan hal itu.“Kita nggak akan ngebiarin itu, kan?” Silk

  • Sang Penakluk   Pelajaran Berharga

    Renzo merasakah tubuhnya gemetar oleh amarah yang mengelegak. Melihat kekasihnya dihajar sedemikian rupa oleh pria biadab, membuat Renzo diliputi dendam.Alden dan Indira terus menenangkan dengan kata-kata lembut.“En, tenang. Pakai ini dan bukan ini,” ucap Alden sembari menunjuk kepala kemudian lengan.Putranya duduk terkulai dan meremas rambut gusar.Ibu dan kakak Gya sudah dikabari dan mereka sedang menuju ke rumah sakit dari hotel. Pernikahan tinggal dua minggu lagi dan suasana gembira menjadi duka dalam sekejap.Saat bertemu dengan Leo dan Dion, kedua pria yang akan menjadi kakak iparnya tersebut menepuk pundaknya dengan pelan.“Kita nggak akan bertindak apa pun, kecuali lapor polisi! Semua bakal ditindak melalu proses hukum yang benar dan tahan emosi kalian. Kalo ada yang nekad, Bayu menang dan kita kalah telak!” ingat Alden dengan lantang dan tegas.Ibu Gya terlihat gemetar dan tidak sanggup berdiri. Ind

  • Sang Penakluk   Parasit Hidup

    Persiapan pernikahan memang selalu merepotkan. Namun Gya tidak melihat sedikit pun kesulitan yang membuatnya kelelahan dan stress. Ibu mertuanya, Indira, selalu membantu dan mengarahkan dengan sabar.Pemilihan pernak pernik yang berbeda pendapat dengan keluarga besarnya, akhirnya berhasil ditengahi dengan elegan dan bijak oleh Indira.Ibu Gya memuji berkali-kali tentang calon ibu mertuanya yang ternyata masih muda dan sangat cantik tersebut. Terlebih lagi ayah mertuanya, Alden, yang mirip dengan pria muda dengan penampilan masih tidak kalah menarik dan modis dengan Renzo.Dengan hati-hati, Gya menjelaskan mengenai siapa Renzo dan ibunya semakin kagum dengan keluarga mereka. Gya melihat dengan jelas, bagaimana ibunya sedikit syok dan tersentuh oleh kebesaran hati Indira yang membesarkan Renzo tanpa menimbang dia bukan putra yang terlahir dari rahimnya.Keputusan buat Indira tidak memiliki anak kandung adalah karena dirinya merasa lebih dari cukup mendapatk

  • Sang Penakluk   Meneruskan Tradisi

    Alden berdiri di depan bingkai foto di ruang tengah rumah Salatiga. Matanya menatap gambar dirinya bersama Indira dan Renzo dalam baju adat Jawa.Di sebelah bingkai foto besar tersebut, terdapat foto Indira bersama Jantayu dan Renzo dengan baju pernikahan modern. Hatinya berdesir sakit.Bukan karena cemburu, melainkan merasa prihatin akan nasib Jantayu yang malang.Pria baik itu tidak sempat menjalani kehidupan bahagia yang lama dengan wanita luar biasa, Indira. Alden bahkan sempat mengalah demi memberi kesempatan pada Jantayu untuk menjadi pria yang bisa meneruskan harapannya.“Kayaknya baru kemarin dia ada di sini,” gumam Indira tiba-tiba ada di sebelahnya.Alden mengingat dengan jelas saat datang ke rumah ini beberapa belas tahun yang lalu setelah Jan meninggal. Foto itu menjadi satu-satunya kehangatan yang terpancar dan bisa memberi sinar juga kekuatan bagi Indira untuk bertahan dalam kesedihan.Dunia istrinya mungkin dalam k

  • Sang Penakluk   Selangkah Lebih Dekat

    Kembali ke Jakarta dengan status baru, cukup membuat Silka risih. Antara dia dan Alka adalah hubungan kecelakaan yang tidak disengaja.Sementara kembali pada aktivitas kuliah yang super sibuk mendekati akhir semester, Silka memilih tidak lagi memusingkan tentang Alka.Pria itu cukup memberinya ruang dan gerak yang tidak mengikat. Mungkin inilah enaknya pacaran dengan orang dewasa. Banyak pengertian yang dia dapatkan dari Alka.“Sil! Kamu beneran pacaran sama dosen baru anak fakultas kedokteran?” tanya teman kuliahnya dengan wajah penasaran.Silka mengangguk ragu.“Gila! Keren banget sih! Pak Alka itu ganteng dan baik banget!”Silka terus mendengarkan puluhan pujian untuk kekasihnya yang hingga detik ini belum pernah dia cium atau pegangan tangan.Setelah mendekati jam masuk kelas, Silka mengakhiri obrolan satu arah itu dan melenggang masuk. Selama kuliah berjalan, dia tidak habis-habisnya memikirkan tentang Alk

  • Sang Penakluk   Jodoh Untuk Silka

    Mungkin bertemu jodoh itu terjadi tanpa bisa terduga.Bagi Silka yang masih berusia awal dua puluhan, ini bukan menjadi pertimbangan seriusnya. Terlebih lagi Ignar juga masih bimbang akan jati dirinya, semua keluarga tidak akan berpusat pada hal pernikahan dalam waktu dekat.Mengunjungi orang tua dan kerabatnya di Salatiga memang menyenangkan. Dia kadang malas meninggalkan kota kecil tempat ia tumbuh dan besar. Teman masa kecilnya ada di sini. Tapi Silka untuk saat ini tidak memiliki pilihan.Semua keluarga berkumpul di rumahnya. Ayahnya, Keenan, tampak masih tampan meskipun menjelang usia setengah baya. Mati-matian ayahnya menolak dengan mengatakan masih lima tahun lagi, tapi Silka suka mengangguk dengan gencar.Malam itu Renzo datang sendiri dan Silka senang karena memiliki waktu untuk berbagi lebih banyak. Perhatian kakak sepupunya memang tertuju pada dua hal akhir-akhir ini.Untuk Ignar dan Gya, kekasihnya.Silka merindukan masa-masa di

DMCA.com Protection Status