Tak lama kemudian, panggilan telepon telah terhubung, Alice segera berkata. "Bagaimana dengan tugas dariku? Apa kalian sudah berhasil membunuhnya?"Namun, jawaban seseorang di seberang telepon benar-benar membuat Alice merasa sangat marah. "Sialan! Kalian benar-benar hanya manusia bodoh yang tidak becus!" Alice kembali marah-marah. "Hanya tugas kecil saja, kau gagal?" "Hanya menculik dan membunuh seorang wanita lemah saja kalian tidak berhasil?!" Seseorang di dalam telepon berkata dengan gugup. "Maaf, Nona, tapi tugas yang kau berikan kepada kami tidak sesederhana yang kau pikirkan.""Kau memang memberikan kami tugas untuk menculik dan membunuh seorang gadis yang lemah, tetapi kau tidak mengatakan siapa saja backingannya!" lanjut pria di seberang telepon. "Bakingan? Apa maksudmu, hah?" Alice mengerutkan keningnya. Dia tidak paham dengan maksud ucapan pria itu."Nona, kau jangan berpura-pura tidak tahu!" Pria itu kembali melanjutkan ucapannya. "Sebelumnya kami sudah berhasil mencu
Malam hari di pinggiran kota …."Kakak Clark, jika anda berkenan, saya akan mengirimkan semua ahli bela diri untuk berjaga di tempat ini." Di kegelapan malam yang hanya diterangi oleh lampu remang-remang di sebuah gubuk tua, Haven berdiri di depan bangunan lusuh itu.CEO Garrick Blackton berdiri dengan membungkukkan tubuhnya, dia menunggu jawaban dari pria yang memiliki kekuasaan besar yang sangat dia hormati, pria itu berdiri di hadapannya. Di belakang CEO Garrick, lima pria yang mengendarai mobil Jeep adventure, masih berdiri disana. Haven Clark menatap Garrick Blackton, kemudian tatapannya beralih ke arah lima pria yang telah membantunya melawan para penculik siang tadi, kemudian dia kembali memberi tatapan pria bertubuh besar yang memimpin perusahaan Galaxi Company. "Apa kau meremehkan kemampuanku?" ucap Haven Clark dengan nada rendah. CEO Garrick tersentak, dia berkata dengan terbata-bata. "T-tentu saja tidak, Kakak Clark. Anda adalah seorang ahli dari semua ahli bela diri
Namun, sesempurna apapun tubuhnya dengan sepasang kaki yang putih dan mulus, tubuh Winnie jauh lebih putih halus seperti sebuah salju. PYARR!!!Dentingan secangkir teh hijau yang terlempar ke bawah mengisi kesunyian malam. Sebuah cangkir yang terbuat dari kaca, pecah berserakan di dalam genangan air teh yang menggenang di lantai. Usai meluapkan kemerahan dan kekecewaannya, Alice kembali memukul meja kaca yang berada di depannya dengan tatapan mata yang sulit diartikan. “Kali ini kau cukup beruntung, wanita jalang! Selanjutnya, lihatlah bagaimana aku akan membuatmu menderita setelah kau merebut sesuatu yang seharusnya menjadi milikku!”“Kau benar-benar memiliki sifat yang mirip dengan ibumu.” Dia kembali melanjutkan ucapan dengan nada menekan. “Bahkan kau lebih menjijikkan daripada ibumu. Bagaimana bisa kau mengambil kembali seonggok sampah yang telah dibuang ke tempat sampah. Dasar wanita murahan yang tidak punya malu!”Dimata Alice, Winnie adalah cerminan dari sifat ibunya yang sam
Haven Clark seperti sosok hantu yang datang kapan saja. Di tengah malam begini, pria itu berani datang ke kediaman keluarga Lee dan membuat kekacauan di gerbang pintu masuk. Tidak hanya itu saja, dia bahkan dengan mudahnya menemukan keberadaan Alice yang berada di taman, keberadaannya bahkan cukup jauh dari gerbang dan tidak akan dapat ditemui dalam waktu sesingkat itu. Begitu tahu siapa pria yang berada di hadapannya, rasa terkejut itu berubah menjadi raut wajah kebencian yang kini muncul di wajahnya. “Sialan! Dasar berandalan, apa yang kau lakukan malam-malam begini di rumah keluarga Lee?” Alice melanjutkan kembali perkataannya. “Dan apa yang kau maksud dengan rencana jahat? Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau katakan!” “Alice Lee, aku tahu apa yang telah kau rencanakan terhadap Winnie.” Haven melanjutkan kembali perkataannya. “Apakah kau akan mengelak jika aku mengatakan bahwa kau lah kejahatan dibalik penculikan Winnie hari ini? Kau yang telah mempekerjakan seke
Suasana dan keadaan menjadi sangat tidak nyaman bagi Alice Lee. Meski apa yang dilakukan oleh Haven sama sekali tidak sopan dan terkesan melecehkan, akan tetapi Alice sama sekali tidak berani menatap lekat-lekat manik mata seorang pria yang berada di depan wajahnya, apalagi menyingkirkan tangan pria itu dari wajahnya.Aura yang keluar dari tubuh Haven terasa sangat kuat dan menakutkan. Bahkan dari apa yang diucapkan baru saja oleh Haven, membuat Alice bergidik.Alice merasakan keringat dingin mulai mengalir deras dari punggungnya. Bahkan kini telapak kaki dan tangannya dibasahi oleh keringat. Seolah dia baru saja tercebur ke dalam kolam es. Tak butuh waktu lama sampai tubuh Alice tampak basah kuyup oleh keringat dingin, yang semakin memperjelas lekuk tubuhnya. Bahkan, detail sekecil apapun dari tubuhnya tercetak jelas dari kain yang membalut tubuhnya. Wanita itu kini benar-benar terlihat seperti wanita telanj*ng. Alice semakin merapatkan tangannya untuk menutupi tubuh sensitifnya
Dari sebuah mobil sedan berwarna hitam, muncul seorang pria berbadan tinggi besar yang kemudian membukakan pintu mobil Ford Mustang Shelby. Dengan pakaian formalnya, George McKay keluar dari pintu kemudi mobilnya. Pria penuh kharismatik itu segera melangkah menuju ke arah gubuk tua. Namun sejak sedetik pertama menatap rumah lusuh itu, tatapannya berubah menjadi seolah sedang memprihatinkan sesuatu. Bagaimana dia tidak prihatin? Seorang Nona Winnie Lee, yang disayangi oleh Tuan Clark - Sang Dewa Perang terkuat penguasa negara Obat yang sangat dia hormati, tinggal di gubuk tua tak layak huni selama bertahun negara Obat. George merasa malu jika, karena dia sebagai seseorang yang begitu menghormati Tuan Clark, membiarkan Winnie Lee di gubuk tua tidak layak huni selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi, George tahu jika Nona Lee pasti tidak akan menerima jika langsung diberi sebuah tempat tinggal yang layak huni. Setidaknya dengan menjalankan proyek tiga ratus juta dollar, kedepannya
“Menjauh darimu?”“Ya, apakah kau akan menjauh dariku karena aku telah menjalani pernikahan tiga tahun bersama Alice Lee?”Keadaan menjadi sunyi dan senyap. Layaknya sebuah malam yang dingin. Bahkan hembusan angin pagi pun akan terdengar dengan sangat jelas di telinga. Pertanyaan Haven sungguh membuat Winnie terkejut dan tidak pernah menyangka jika Haven akan menanyakan hal semacam itu. Setelah terdiam selama lebih dari dua detik, Winnie segera tersadar dan merespon pertanyaan itu, karena semua itu berkaitan dengan kejadian sehari yang lalu, tepatnya kemarin. Gadis itu menatap ke arah lain sambil tersenyum. “Apakah maksudmu aku menyukai atau membenci seseorang dari latar belakangnya?”“Takdir memang tidak bisa diubah, tetapi kita hanya bisa menerima apa yang telah terjadi pada hidup kita tanpa menyalahkan masa lalu yang entah baik ataupun buruk.”Winnie lalu menatap Haven sambil tersenyum. “Aku tidak akan pernah membencimu. Bagaimana bisa aku membenci seseorang yang selalu ada dan
Sementara itu di Gedung Lee Group.“Nenek, apakah kita benar-benar akan membiarkan wanita itu menginjakkan kakinya di kantor ini?” Alice dengan wajah muram berkata kepada neneknya. Ya, hari ini adalah hari dimana Winnie Lee akan mulai bekerja di kantor Lee Group, dengan jabatan sebagai penanggung jawab proyek. Dimana jabatan itu adalah jabatan yang seharusnya dipegang oleh Alice Lee. Baginya, Winnie sangat kurang ajar dan berani mengambil apa yang seharusnya menjadi hak miliknya.Alice ingin sekali menampar dan menjambak rambut Winnie begitu dia sampai di depan pintu gedung Lee Group, bahkan sebelum wanita itu memasuki lobby lantai satu. Di hadapannya, nenek Pricilla tidak memberikan komentar yang banyak. Wanita tua itu sejak tadi hanya berdiam diri meski anggota keluarganya tampak mengeluh padanya tentang kehadiran salah satu cucu keluarga Lee yang tidak diharapkan untuk memegang peranan di Lee Group.Wanita tua itu lalu berkata sebelum meninggalkan begitu saja cucunya. “Apapun y
Seorang pria dengan setelah jas formal berwajah dingin tanpa ekspresi berdiri di tempat itu.Dari nada bicaranya, jelas pria seumuran empat puluhan itu memiliki sifat yang tegas dan bijaksana. Pria itu menatap ke arah sekitar dengan wajah datar, lalu dia berjalan mendekat.Melihat General Manager Alexander Won mendatangi keributan itu, Cloe segera membungkukkan tubuhnya dengan hormat dan memberi senyuman. “Tuan Won.” Cloe tidak hanya sekedar memberi rasa hormat dengan membungkuk dan tersenyum, namun dia juga sengaja memperlihatkan sepasang gumpalan daging kenyal miliknya kepada bos nya. Bahkan, Cloe masih saja terus membungkuk dan berusaha memperlihatkan keindahan tubuhnya yang kini sebagian dengan sengaja dia perlihatkan. Namun, General Manager Alexander sama sekali tidak mempedulikan Cloe, dia melangkah dan melewati Cloe begitu saja.Nanti pria berkharismafik itu me
Cloe Kallen tiba-tiba maju selangkah, dia mengayunkan tangannya untuk menampar Winnie. Namun, Haven dengan sigap menahan tangan wanita itu dan mencengkeramnya dengan. “Sial, lepaskan tanganku, dasar berandalan!” Cloe tampak terkejut, namun beberapa saat kemudian dia berusaha untuk melepaskan tangannya. Namun, sekuat apapun Cloe berusaha melepaskan tangannya, itu tidak akan berhasil karena cengkeraman Haven jauh lebih kuat dari orang-orang pada umumnya. Cloe masih berusaha menarik tangannya dengan sekuat tenaga. “Apa telingamu sudah tuli? Dasar berandalan mesum, cepat lepaskan tanganku!” Haven menampakkan raut wajah dingin. “Jika kau bukan sahabat Winnie, aku sudah mematahkan lenganmu saat ini.” Cloe tampak mengusap-usap lengannya, seolah tengah membersihkan kotoran di tangannya. Haven menatap Winnie, dia merasa di keduanya memiliki masalah di masa lalu. Dan juga, mengapa Cloe me
Cloe melangkah dengan high heels nya, menyebabkan bunyi benturan sepatunya dengan lantai di tempat itu. Kemudian dia berhenti dan menyipitkan matanya. “Astaga, benar, kau Winnie Lee.” Cloe berkata setelah memastikan bahwa wanita muda yang berada di hadapannya benar-benar Winnie Lee. Sementara itu, Winnie benar-benar terkejut, dia menatap wanita yang memiliki jabatan sebagai HRD di tempat itu. “Cloe … Kau Cloe Kallen?” Ada sedikit perasaan yang sulit diartikan saat Winnie menyebut nama wanita itu. Wajahnya tiba-tiba berubah seolah-olah dia tengah menyembunyikan sesuatu. Haven bertanya kepada Winnie. “Apa kau mengenal wanita ini?” Winnie sedikit bergetar. “A-aku mengenalnya. Dia…. Dia teman SMA ku.” “Oh,” Haven tampak tak peduli pada Cloe. “Teman sekolahmu?” Haven menatap sekilas ke arah wanita beriasan tebal ini. Wajahnya memang cukup cantik, namun itu adalah hasil dari lapisan ma
Di Penthouse GreenLand, ada sebuah Villa terbaik yang berdiri disana. Villa itu bernama Golden Phoenix. Camela menjelaskan bahwa Golden Phoenix adalah Villa terbaik yang pernah di bangun di kota ChesterLand. Villa itu dibangun di dataran tinggi dan berada di wilayah kompleks rumah elit. Setelah mendengar penjelasan singkat, Haven langsung tertarik. “Oke, aku mau mengambilnya.” “Baik, Kakak. Saya akan segera menyiapkan untukmu.” Camela segera menghubungi General Manager Penthouse GreenLand - Alexander Won. Bahwa Tuan Clark menginginkan Villa terbaik di Penthouse GreenLand - Golden Phoenix. Tuan Clark akan mengunjungi Penthouse GreenLand hari ini untuk mengambil unit terbaik. Di kantornya, Alexander Won langsung menyanggupi dan dia seorang diri yang akan melayani Tuan Clark untuk mengambil unit terbaik. Siang hari, Winnie baru saja menyelesaikan pekerjaannya dalam bertemu beberapa
Di sebuah rumah yang berada di kompleks perumahan elit. Seorang pria baru saja dimarahi oleh istrinya. “Cannon, kau mau kemana? Bagaimana jika kita mengulanginya, aku berjanji akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untukmu.” Pria itu adalah Lucius Ribery. Wajah pria itu memerah karena merasa malu terhadap istrinya. “Lucius, aku muak padamu. Kau sekarang adalah pria yang sangat lemah. Bagaimana mungkin kita sudah berada di dalam bersama, namun kau tak bisa melakukan apapun.” Seorang wanita cantik dengan pakaian seksi berkata dengan marah kepada pria di depannya. “Kau benar-benar sangat lemah.”Wanita itu adalah istri dari Lucius Ribery - Cannon Obsiden. Dia memiliki wajah yang cukup cantik dengan postur tubuh yang sangat baik dan seksi. Cannon sangat marah dan muak kepada suaminya. Bagaimana tidak? Semalam mereka baru saja masuk ke dalam kamar, dan Lucius tidak bisa melakukan apapun lagi. Saat ini, Lucius
Haven meminta pria tua itu berdiri kembali. “Henry, bangunlah.” Yang lebih mengejutkannya lagi, orang itu memanggilnya dengan sebutan Kakak. Jelas, Henry saat ini lebih menghormati Haven sejak kejadian yang dia lihat kemarin. Henry menggelengkan kepalanya, dia masih berada di posisi yang sama. Henry segera mengadah ke atas, dia lalu kembali berdiri dengan ekspresi takut. “Kakak, saya kemari untuk mengucapkan terimakasih ku yang paling dalam atas bantuan dari kakak Clark.” Haven diam, dia hanya mengangguk. “Hmm…”Sebenarnya, Haven sudah melupakan bantuan yang dia berikan kepada Henry. Namun bagi Henry, bantuan yang diberikan oleh Haven sangatlah berharga, dia tidak bisa melupakan dan membiarkannya begitu saja, jadi dia harus berterimakasih. Hening sesaat, kemudian Henry kembali berkata setelah dia diam sebentar seolah memikirkan sesuatu. “Kakak, jika anda bersedia, maukah kakak bertemu dengan keponakanku? Dia p
“Berdasarkan berita yang kudapat saat ini, seseorang telah membuatnya bangkrut karena keluarga Owen telah berani menyingung mereka.” Semua orang terkejut. Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa keluarga Owen tiba-tiba bisa lenyap begitu saja. “Anya, apa yang terjadi?”“Benar sekali, apa yang terjadi? Bukankah Keluarga Owen adalah keluarga yang cukup kuat di kota ini? Apa yang membuatnya tiba-tiba jatuh?” “Aku tidak percaya dengan berita ini. Anya, coba kau jelaskan mengapa keluarga Owen yang begitu kuat bisa jatuh?” Semua orang bertanya kepada Anya. Mereka tidak percaya dengan berita itu. Namun, mereka langsung terkejut begitu membuka berita di kota ChesterLand yang beredar siang tadi. Bahwa keluarga Owen telah dinyatakan bangkrut dan menghilang dari kota ChesterLand.Bukankah Donald mengatakan bahwa keluarga Owen adalah keluarga yang berpengaruh di kota ChesterLand? Nenek Pricilla m
Dalam gelapnya malam, Haven menghentikan mobilnya di sebuah jembatan, tepat di bawahnya ada sungai besar yang mengalirkan air yang tenang. Saat melihat ke bawah, dia melihat batangannya melalui bayangan di air yang diterangi oleh cahaya rembulan. Ada aura mengerikan yang terpencar dari dirinya. Dia kemudian menatap ke arah depan. “Peter, jika kau masih mengikutiku dan kau tidak segera kembali ke kota Cloth dan memberitahu si bajingan tua itu bahwa dia harus datang sendiri, aku benar-benar akan membunuhmu!” Sementara itu, di markas milik Harimau Gunung, Peter memerintahkan anak buah yang dia bawa untuk mengangkat Harimau Gunung. Peter terdiam menatap Harimau Gunung yang sudah tak bernyawa lagi. Mereka sebelumnya telah merencanakan untuk menangkap Haven, namun pria muda itu telah datang sendiri ke hadapan mereka. Sebelum Harimau Gunung menyadari bahwa seorang pria yang datang itu bernama Haven Clark, Harimau G
Dengan kecepatan pergerakan Peter, orang biasa bahkan seorang pembela diri ulung sekalipun tidak akan bisa melihat pergerakan secepat itu. Namun, bagi Haven kecepatan Peter dalam melesat ke depan untuk memberinya serangan, terlalu lambat! Saat jarak serangan pukulan Peter hanya berjarak kurang dari lima puluh sentimeter, Haven masih diam dengan senyum tenang. Sett …Peter terkejut, dengan jarak yang sedekat itu. Haven tiba-tiba menghilang. Serangan Peter telah gagal, dan dia terdiam menyadari bahwa sosok Haven bukanlah seseorang yang selama ini dia pikirkan. Peter terdiam membeku. Ini semua seperti tidak nyata. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa menghindari serangannya, bahkan pergerakan tidak lebih dari satu detik. Haven dengan mudahnya menghindari serangannya dengan kecepatan yang luar biasa.Bahkan jika seseorang memiliki kemampuan untuk menghindari serangan secepat seran