Share

Bab 369

Penulis: Abimana
Keluarga kaya akan membeli beras, mi dan kain dalam jumlah besar di awal musim semi. Jadi pada saat ini, pengurus rumah keluarga kaya akan pergi ke mana-mana untuk mencari beras dan mi berkualitas tinggi dengan harga murah.

Keluarga kaya di Kota Perai memang lebih hebat dari keluarga kaya di Kabupaten Damai. Sekali beli, mereka membeli beberapa, bahkan puluhan muatan beras.

Satu muatan beras beratnya lima puluh kilogram, beberapa atau belasan muatan beratnya beberapa ratus hingga ribu kilogram.

Dalam membeli kain, lebih banyak lagi. Sekali beli, jumlahnya bisa mencapai belasan sampai dua puluh potong.

Setelah satu kelompok orang datang, datanglah satu kelompok lagi.

Ketika kelompok orang ketiga tiba, tidak ada cukup beras, mi dan kain di toko Tamael untuk dijual.

Para tamu dari Kota Perai mulai berkelahi di toko untuk merebut beras, mi dan kain.

Tamael tidak punya pilihan selain turun tangan untuk menengahi, tetapi itu sama sekali tidak ada gunanya. Setelah Tamael setuju untuk mengimpo
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 370

    Ada sejumlah besar barang cacat menumpuk di gudang yang tidak dapat dijual. Pelanggan dari Kota Perai ingin Tamael membayar tiga kali lipat dari harga asli sesuai aturan.Tamael tidak mampu membayar ganti rugi dalam waktu sesingkat itu, jadi dia berharap para pelanggan memberinya waktu.Tidak ada orang sebaik itu di dunia. Tidak peduli seberapa ganas para pelanggan itu berebut barang dan seberapa baik mereka berbicara, mereka tetap saja mendesak Tamael sekarang.Mereka juga mengancam jika Tamael tidak segera memberi ganti rugi, mereka akan menuntut Tamael, bukan di Kabupaten Damai, melainkan ke gubernur Kota Perai.Jika mereka melaporkan hal ini kepada gubernur, Tamael pasti akan masuk penjara kalau dia tidak mampu membayar kompensasi.Sebenarnya, masuk penjara bukan apa-apa bagi Tamael. Jumlah pria di Dinasti Bratajaya lebih sedikit daripada wanita. Sekarang Tamael masih bisa punya anak. Paling lama, dia akan mendekam di penjara selama satu setengah tahun, kemudian dibebaskan.Masalah

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 371

    Karena itu adalah wilayah tak bertuan, pada dasarnya tidak ada yang mengurus. Gubernur Kota Perai mengeluarkan beberapa perintah untuk menekan para bandit. Akan tetapi, beberapa kabupaten terus saling mendorong perintah itu.Satu-satunya orang yang pernah benar-benar mengirim orang untuk menekan para bandit adalah Eshan. Justru karena alasan inilah Naga Bermata Satu senang datang ke Kabupaten Damai untuk merampok.Setelah Eshan gagal, gubernur sendiri mengirim pasukan untuk menekan para bandit. Namun, Gunung Magmora terjal, mudah dipertahankan tetapi sulit diserang. Selain itu, sebagian besar bandit adalah tentara yang melarikan diri. Orang-orang ini sangat ahli dalam seni bela diri dan sangat kejam. Tim penindas bandit gagal setelah tiga atau empat kali mencoba."Oh." Arjuna menyentuh kepalanya sambil menunjukkan senyum konyolnya yang khas. "Aku tidak ingat banyak hal setelah jatuh ke jurang. Abaikan aku, lanjut cerita.""Kemudian ...." lanjut Tamael.Kemudian, Tamael baru mengetahui

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 372

    Orang-orang di sana tidak lagi mengenal konsep pelajar, petani, pengrajin dan pedagang. Semua orang setara. Apa pun yang kamu lakukan, selama kamu menghasilkan uang dengan kemampuanmu sendiri, orang lain akan menghormatimu.Kalau orang lain mendengarnya, pasti mereka akan menertawakan Arjuna bermimpi karena mabuk.Namun, Tamael berbeda.Dia percaya pada Arjuna, karena dia telah mengenal Arjuna sebelum bekerja sama dengan Arjuna.Seorang bajingan bodoh dan malas jatuh ke jurang, kemudian setelah siuman menjadi orang yang berbeda. Arjuna tidak hanya sangat pintar, tetapi juga mengetahui banyak hal yang tidak mereka ketahui.Tamael tidak percaya adanya hantu atau dewa, dia juga tidak percaya adanya dewa gunung.Satu-satunya hal yang dapat menjelaskan perubahan Arjuna adalah, dia bukan lagi Arjuna yang dulu.Kemudian, Arjuna memberi tahu Tamael bahwa dia akan mengikuti ujian kekaisaran.Tamael sepenuhnya mendukung Arjuna. Dia tidak hanya sering mengirim buku dan peralatan menulis kepada Ar

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 373

    Dalam dua kompetisi pertama, orang lain merasa bahwa Arjuna beruntung, tetapi Hendra tidak berpikir demikian.Arjuna tidak hanya bisa membuat makanan unik seperti cake, tetapi dia juga seorang genius bisnis.Orang seperti itu cepat atau lambat akan menjadi saingannya, jadi Hendra harus menyingkirkannya sebelum Arjuna menjadi kuat."Kamu harus berhati-hati, orang itu banyak akal." Sugi sedikit khawatir."Tenang saja, Yang Mulia." Hendra penuh percaya diri. "Kalau aku tidak berhasil membunuhnya, aku punya cara lain. Dia tidak akan selamat pada hari kompetisi.""Oh?" Mendengar perkataan Hendra, mata Sugi berbinar. "Kamu punya ide lain? Coba katakan.""Yang Mulia ...." Hendra mendekati Sugi, kemudian berbisik di telinganya."Kamu ingin menggunakan mereka?" Raut wajah Sugi sedikit serius."Yang Mulia, orang-orang kita tidak mudah bertindak, hanya bisa mereka. Dengan adanya mereka, bahkan para dewa pun tidak dapat menyelamatkan Arjuna.""Tapi apakah kamu tahu konsekuensi dari menggunakan mer

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 374

    "Jangan pikir aku tidak akan memukulmu hanya karena kamu kakakku!" Dinda menyerbu sambil mengangkat tangan kecilnya."Kalau begitu sini, bocah kecil."Disa dan Dinda bertarung di depan, sementara Daisha yang ada di belakang mereka menegur mereka. "Kak Disa, Dinda, kalian sudah menikah sekarang. Kenapa kalian masih bertingkah seperti anak kecil? Hentikan sekarang juga!""Daisha." Arjuna menggandeng tangan Daisha. "Jarang-jarang mereka sesenang ini. Biarkan saja mereka.""Tuan, kamu terlalu memanjakan mereka.""Hm?" Arjuna melingkarkan tangannya ke pinggang Daisha. "Apakah kamu menyalahkanku hanya memanjakan Disa dan Dinda, tidak memanjakanmu?"Sambil berbicara, Arjuna memiringkan kepalanya, kemudian berbisik di telinga Daisha. "Oke, kalau begitu aku akan lebih memanjakanmu malam ini."Ketika Arjuna menyebut kata "malam", dia sengaja menekankan nadanya."Tidak, bukan seperti yang Tuan bayangkan."Daisha, yang paling tidak tahan digoda, langsung tersipu."Seperti apa?"Arjuna paling menyu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 375

    Jadi mereka adalah bandit dari Gunung Magmora yang Tamael bilang berkolusi dengan Hendra, menculik istri dan putri Tamael untuk memaksa Tamael memfitnah Arjuna, bahkan gubernur pun tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka?Kenapa mereka bisa muncul di tempat ini?Arjuna segera menemukan bahwa ketiga bandit Gunung Magmora mengambil jalan yang sama dengannya. Tujuan mereka juga Restoran Kebon Sirih.Mereka masuk ke Restoran Kebon Sirih sebelum Arjuna."Tuan, apakah kalian ingin mampir sebentar atau menginap?"Arjuna mendengar penjaga restoran bertanya kepada mereka."Menginap."Pemimpin bandit itu anggun dalam tutur kata dan perilaku, berpakaian rapi, memakai brokat terbaik.Jika Dinda tidak mengenali mereka sebagai bandit, Arjuna akan mengira dia adalah seorang pemuda kaya. Sedangkan orang-orang bertampang garang di belakangnya adalah pengawalnya.Arjuna baru masuk setelah para bandit mengikuti pelayan ke kamar di lantai dua."Tuan!" Begitu melihat Arjuna, penjaga restoran itu mengham

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 376

    Yang Mulia, apakah Anda merasa tuanku akan kalah? Tuanku itu memiliki bakat menunggang kuda." Disa tampak sedikit tidak senang.Dia tidak tahan mendengar orang lain mengatakan bahwa Arjuna tidak bisa.Terlebih lagi, Disa tidak mengatakan hal itu hanya karena marah. Arjuna benar-benar memiliki bakat menunggang kuda."Benar sekali!" Arjuna tersenyum sambil berkata dengan santai. "Serahkan saja kepadaku, Yang Mulia.""Arjuna, kamu begitu percaya diri, maka aku akan tenang."Meskipun Eshan mengatakan bahwa dia merasa lega, sebenarnya dia tidak memiliki harapan sama sekali. Arjuna bisa mendengarnya dengan jelas.Arjuna tidak memberi tahu Eshan tentang para bandit.Salah satu alasannya adalah pikiran Eshan sekarang penuh dengan pertandingan. Sekalipun Anda memberitahunya, Eshan mungkin tidak akan memikirkannya.Kedua, jika Eshan benar-benar mempermasalahkannya, dia pasti akan mencarinya dan hal itu akan membuat musuh waspada.Demi keselamatan, juga untuk menghindari tragedi yang menimpa Tama

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 377

    Pada hari ini, Disa bangun sebelum fajar.Meskipun dia biasanya terlihat ceroboh, dia sebenarnya mengkhawatirkan Arjuna seperti kedua adik perempuannya.Dia bangun begitu pagi karena dia ingin pergi ke tempat pelatihan untuk memeriksa kuda terlebih dahulu."Kamu sudah bangun? Kenapa kamu tidak tidur lebih lama?"Begitu Disa menurunkan kakinya dari kasur, suara bariton yang penuh perhatian pun terdengar.Disa mendongak, kemudian melihat Arjuna.Lampu minyak di luar rumah masih menyala, Arjuna berdiri melawan cahaya. Suaranya terdengar dalam dan enak didengar.Di mata Disa, penampilan Arjuna saat ini bak dewa."Tuan, kenapa kamu juga sudah bangun?""Oh, aku bangun untuk membuat sarapan. Kalian tidur sangat larut kemarin, pasti sangat mengantuk sekarang. Jadi aku berpikir untuk membuatkan kalian sarapan sebelum pertandingan."Arjuna berjalan keluar dari lingkaran cahaya.Tampan, gagah dan berkarisma.Tiga kata itu langsung terlintas di pikiran Disa.Entah sejak kapan tuannya menjadi begit

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 386

    Ada belokan ke kiri di depan, kereta Hendra ada di sebelah kiri. Arjuna tidak bisa berbelok ke kiri untuk menghindari Hendra, dia juga tidak bisa berbelok ke kanan, karena ....Ada tebing di sebelah kanan."Hendra, ini pelanggaran!""Ya, itu pelanggaran. Dia kalah!""Wasit, Hendra sudah kalah!""Kabupaten Damai menang. Kedua belah pihak segera berhenti!" teriak wasit dengan keras.Akan tetapi, Hendra yang bertekad membunuh Arjuna sama sekali tidak mendengarkan."Akan kulihat ke mana dia akan bersembunyi kali ini!""Dia akan mati!"Orang-orang dari Kabupaten Sentosa yang menonton tidak peduli apakah itu pelanggaran atau tidak. Mereka hanya ingin Arjuna mati, wajah mereka dipenuhi dengan kegembiraan yang kental.Ekspresi Sugi, yang berdiri di panggung penonton, bahkan lebih ganas daripada penonton yang berdiri di bawah.Dia sangat ingin Hendra membunuh Arjuna dan tidak mau menunggu sedetik pun."Tuan pasti bisa selamat seperti dua kali sebelumnya! Pasti, pasti!"Disa terus menghibur adik

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 385

    "Jangan!""Tuan!"Ketiga Alsava bersaudari bergegas keluar pada saat yang sama.Para wanita yang tidak tahan melihat adegan sadis pun menutup mata mereka."Tahan mereka!" Mois buru-buru memerintahkan orang untuk menghentikan Alsava bersaudari.Ini adalah permintaan Arjuna sebelum naik ke panggung. Apa pun yang terjadi selama pertandingan, mereka harus melindungi istri-istrinya.Jika mereka bergegas ke lapangan, mereka bukan saja tidak dapat membantu, mereka juga bisa terbunuh.Aish!Eshan memejamkan matanya dengan sedih.Sudahlah.Dengan kecepatan secepat itu, jika kaki kuda mengenai Arjuna, Arjuna tidak akan punya kesempatan untuk bertahan hidup.Sugi, yang menghadap Eshan dari kejauhan, membuka mata dengan lebar. Kegembiraannya sama sekali tidak bisa disembunyikan.Dia akan mati. Akhirnya anak itu akan mati!"Wow!""Keren!""Hebat!"Tiba-tiba teriakan orang-orang terdengar silih berganti.Alsava bersaudari dan Eshan tidak berani membuka mata mereka.Apakah kematian Arjuna terlalu tra

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 384

    "Sstt ...."Di bawah operasi Arjuna, mobil uap yang membawa kereta kuda mulai bergerak.Akan tetapi ....Kereta uap itu memang sangat lambat pada awalnya. Kereta Hendra sudah melaju lebih dari sepuluh meter, sedangkan kereta uap yang dikendarai Arjuna baru melaju kurang dari lima meter."Kupikir sehebat apa, ternyata seperti kura-kura.""Aku sudah tahu akan begini, sama sekali tidak asyik. Anggap saja sebagai lelucon.""Orang yang tadi bilang masih terlalu dini, apakah kamu merasa tertampar?"Orang-orang yang membela Arjuna sebelumnya menundukkan kepala, menutupi wajah mereka.Eshan yang ada di kursi penonton dan pejabat Kabupaten Damai yang ada di belakangnya tidak dapat menyembunyikan kekecewaan di wajah mereka.Sugi tersenyum lalu menangkupkan tangan kepada Eshan. "Kak Eshan, Arjuna benar-benar seorang 'genius'. Setelah pertandingan berakhir, kamu benar-benar harus minum-minum untuk merayakannya."Setelah pertandingan ini, Arjuna akan mati, jadi Sugi memang perlu merayakannya.Hendr

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 383

    Atas desakan Sugi.Wasit pertandingan yang berdiri di pojok pun berjalan ke tengah-tengah panggung penonton."Pertandingan hari ini adalah antara Arjuna dari Kabupaten Damai dan Hendra dari Kabupaten Sentosa. Kedua belah pihak telah tiba. Silakan maju!"Saat Arjuna mengangkat kakinya, Daisha yang berdiri di sampingnya tiba-tiba menarik lengannya."Tuan!"Kekhawatiran dan ketakutan meluap dari mata Daisha yang lembut dan penuh kasih. Dia tidak ingin Arjuna berpartisipasi dalam kompetisi karena dia takut kehilangan Arjuna.Disa pun mendekat lalu berkata, "Tuan, ini terlalu berbahaya. Biar aku yang maju saja.""Apa yang kamu bicarakan? Memangnya tidak berbahaya kalau kamu maju?" Arjuna berpura-pura marah."Berbahaya, tapi aku ....""Sudahlah!" Arjuna benar-benar marah. Jika Disa lanjut berbicara, dia pasti akan mengatakan bahwa dia hanya seorang wanita.Seperti yang Arjuna katakan, dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang-orang zaman ini. Di dalam hatinya, istrinya sama berhargan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 382

    "Pengusaha memang licik. Dia yang mengusulkan, sekarang dia ingin kabur!""Jangan biarkan dia lari!"Ketika Bani ditangkap oleh Magano dan rakyat dari Kabupaten Damai, rakyat Kabupaten Damai berteriak marah.Sugi membawa para pedagang dari Kabupaten Sentosa ke Kabupaten Damai untuk menindas dan mempermalukan Eshan. Orang-orang dari Kabupaten Damai telah lama menahan amarah.Sekarang mereka menemukan kesempatan untuk melampiaskan kemarahan mereka, orang-orang tidak akan membiarkan Bani pergi."Yang Mulia!"Panik, Bani pun meminta bantuan Sugi.Sugi menutup matanya, berpura-pura tidak mendengar.Masalah sudah terjadi, dia tidak mungkin membangkitkan kemarahan publik demi seorang Bani.Hanya bisa menyalahkan Bani sendiri memulai masalah."Cepat jilat!"Magano menarik Bani ke samping kaki Arjuna."Jilat! Kamu harus menjilat lumpur yang ada di sol sepatu Arjuna sampai bersih!""Jilat!""Cepat jilat!"Tak hanya warga Kabupaten Damai saja, warga dari kabupaten lain pun turut bersorak.Arjuna

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 381

    "Pak Karyo, jangan banyak bicara lagi. Kita sudah terlambat. Menepilah, masukkan kereta ke dalamnya.""Baik, Tuan."Di tengah suara tawa dan beberapa tatapan bingung, Karyo menarik mobil uap ke depan Disa."Pak Karyo, akhirnya kamu datang."Melihat Karyo, wajah Disa pun penuh kegembiraan. Dia menarik kereta ke trailer di belakang mobil uap.Arjuna baru meminta Karyo untuk menambahkan benda ini.Aksi Disa dan Karyo kembali mengundang perbincangan banyak orang."Apa yang mereka lakukan? Kenapa mereka mengendarai kereta ke sana?""Tadi aku mendengar si pandai besi mengatakan bahwa Arjuna yang memintanya untuk membuat benda besi itu. Dia juga mengatakan bahwa itu adalah mobil dan bisa bergerak kalau dibakar. Jangan-jangan dia ingin bertanding seperti itu?""Kesampingkan soal bertanding, tapi bisa menyala setelah dibakar?""Hahaha!" Tawa Hendra yang arogan dan keras terdengar."Kurasa mereka bukan ingin berkompetisi. Mereka membuat benda besi itu untuk membuat Tuan Hendra mati tertawa, kemu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 380

    Pada saat ini, Disa telah tiba di depan tribun penonton dengan kereta yang ditarik oleh kuda rumah.Orang-orang sekitar pun turut bersorak kencang menertawakan Kabupaten Damai.Rombongan pejabat dan pedagang dari Kabupaten Sentosa di belakang Sugi sama sekali tidak menghargai Eshan. Mereka tertawa dengan lancang.Mois berlari menuruni panggung penonton untuk mendatangi Arjuna. Dia bertanya dengan cemas. "Arjuna, kenapa kamu datang seperti ini? Mana solusimu?""Tenang saja, Yang Mulia, akan segera sampai." Arjuna menenangkan Mois.Tidak lama setelah Arjuna selesai berbicara, asap tebal dan debu mengepul dari jalan di belakangnya.Setelah debu mereda, sebuah kereta besar yang ditarik empat kuda muncul di depan orang-orang.Semua orang di tempat tampak terkejut dan bingung. Hal yang mengejutkan mereka bukanlah kemunculan tiba-tiba kereta besar itu, melainkan benda aneh pada kereta itu.Kereta berhenti di depan Arjuna.Sang pengemudi melompat turun dari kereta.Pria itu berkulit gelap dan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 379

    Sebelum Eshan dan yang lainnya tiba, Hendra mengatakan bahwa dia akan tampil setelah kompetisi.Kebanyakan yang berteriak paling keras berasal dari Kabupaten Sentosa.Mereka dengan tidak sabar mengajak orang-orang dari kabupaten lain menonton pertunjukan Hendra, melihat betapa hebatnya Kabupaten Sentosa."Hei, bagaimana boleh kalian berbicara seperti itu kepada Yang Mulia Eshan?" Hendra dengan munafik membela Eshan."Tuan Hendra, bukannya kami tidak menghormati Yang Mulia Eshan, tapi orang mereka tidak kunjung datang.""Benar sekali. Kalau tidak mau datang, cepat akui saja kekalahan.""Semuanya, harap tenang, tenang!" teriak Hendra untuk menenangkan mereka.Tempat itu jelas-jelas Kabupaten Damai dan masih ada kepala daerahnya. Namun, orang yang maju untuk menenangkan rakyat adalah seorang pengusaha. Sungguh memalukan.Sugi hanya duduk, menyaksikan semuanya sambil tersenyum.Dia sengaja membiarkan Hendra mempermalukan Eshan.Seperti yang dia katakan, seorang pengusaha dari Kabupaten Sen

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 378

    "Yang Mulia Mois, jangan bicarakan ini dulu." Arjuna menghentikan Mois yang sedang mengumpat sambil menggertakkan giginya. Dia berkata, "Cepat suruh orang meminjam kuda dari orang-orang kaya di kota."Ada peraturan yang jelas bahwa kuda resmi dan kuda militer tidak boleh digunakan dalam pacuan kuda."Aku sudah menyuruh seseorang pergi, Arjuna." Eshan pun mendekat."Yang Mulia."Di pintu masuk tempat pelatihan, Irwan bergegas datang bersama sekelompok pedagang.Mereka membawa berita yang sangat buruk, semua kuda balap mereka sakit.Orang-orang yang dikirim Eshan juga segera kembali, beritanya sama persis dengan yang disampaikan Irwan.Semua kuda balap di kota itu jatuh sakit dalam semalam."Pasti Sugi dan komplotannya yang melakukan ini. Aku akan membuat perhitungan dengan mereka." Daud, kepala penangkap, yang marah ingin membawa orang untuk mencari Sugi."Kembali!" teriak Eshan, memanggil Daud.Seandainya memang Sugi dan anak buahnya yang melakukannya, mereka tidak punya bukti sekarang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status